TINJAUAN PUSTAKA
COVID19 atau Corona Virus Disease 2019 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus corona jenis baru. Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar
virus yang dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga
yang parah. Dari segi gejala, keluarga virus ini umumnya menyerang sistem
pernapasan manusia. Setidaknya ada dua jenis virus corona yang juga menyerang
masyarakat Indonesia dan tingkat penyebarannya cukup tinggi, yakni East
Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) dan Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus (SARS-CoV). Dan baru-baru ini ada coronavirus baru
yang disebut penyakit COVID19. Menurut WHO (2020) berdasarkan panduan
Surveilans Global, definisi COVID19 dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian
yakni: (1) kasus terduga atau suspect case, (2) kasus probable atau probable case,
dan (3) kasus terkonfirmasi atau pasien yang sudah terbukti positif melalui tes
laboratorium. Sementara di Indonesia definisi klasifikasi kasus COVID19 ini
dibedakan menjadi: (1) pasien dalam pengawasan atau PdP, (2) orang dalam
pemantauan atau OdP, dan (3) orang tanpa gejala atau OTG (Kemenkes RI,
2020).8
2.1.1 Definisi Covid-19
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm. Virus
ini terutama menginfeksi hewan, termasuk kelelawar dan unta. Virus corona yang
menyebabkan COVID-19 termasuk dalam genus Betacoronavirus. Hasil analisis
filogenetik menunjukkan bahwa virus ini termasuk dalam subgenus yang sama
dengan virus corona penyebab wabah Penyakit Pernafasan Akut Parah (SARS),
yang disebut Sarbecovirus, pada 2002-2004. Atas dasar ini, Komite Internasional
untuk Taksonomi Virus mengusulkan nama SARSCoV2.. .(Susilo et al. 2020)9
2.1.3 Patofisiologi Covid-19
Virus dapat melewati selaput lendir, terutama lapisan hidung dan laring,
dan kemudian melakukan perjalanan melalui saluran udara ke paru-paru. Virus ini
juga menyerang organ target yang mengekspresikan enzim pengubah angiotensin
2 (ACE2), seperti paru-paru, jantung, sistem ginjal, dan saluran pencernaan.
Protein S pada SARSCoV2 memfasilitasi masuknya virus corona ke dalam sel
target. Masuknya virus tergantung pada kemampuan virus untuk mengikat
angiotensin converting enzyme 2 (ACE2), reseptor membran ekstraseluler yang
diekspresikan pada sel epitel, dan tergantung pada priming protein S ke protease
seluler, yaitu protease transmembran serin 2 (TMPRSS2).(Nur Indah Fritriani
2020)10
2.1.4 Manifestasi Klinis Covid-19
1. Kimia darah : Darah perifer lengkap, analisa gas darah, faal hepar, faal
ginjal, gulas darah sewaktu, elektrolit, faal hemostasis.
2. Radiologi : Foto toraks, CT-scan toraks, USG toraks bisa didapati
gambaran pneumonia.
3. Mikrobiologi : Swab saluran napas atas, aspirat saluran napas bawah
(sputum, kurasan bronkoalveolar) untuk RT-PCR virus.
4. Biakan mikroorganisme dan uji sensitivitas dari spesimen saluran napas, dan
darah.
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata
pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris,
patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti
dengan kata kerja pati yang artinya "menderita", orangsakit (yang dirawat dokter),
penderita (sakit).11 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang
yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter.
Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pasien
adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya menyerahkan
pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang
ditetapkan oleh tenaga kesehatan atau para medis yang di obati dirumah sakit.
Dilihat dari segi pelayanan rumah sakit pasien datang ke rumah sakit dapat
dibedakan menjadi:
3. Pasien baru
Adalah pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk
keperluan mendapatkan pelayanan kedokteran.
4. Pasien lama
Adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kedatangan pasien ke rumah sakit dapat
terjadi karena:Dikirim oleh dokter praktek di luar rumah sakit.
1. Dikirim oleh rumah sakit lain, puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
2. Datang atas kemauan sendiri
2.2.3 Hak Pasien
Menurut (UU no.44 Tahun 2009: UU tentang Rumah Sakit pasal 31 dan
32 ) Setiap pasien mempunyai hak :11
Menurut UU RI No.38 Tahun 2014 dalam praktik keperawatan, pasien berhak :12
a. Mendapatkan informasi secara benar, jelas, dan jujur tentang tindakan
Keperawatan yang akan dilakukan.
b. Meminta pendapat Perawat lain atau tenaga kesehatan lainnya.
c. Mendapatkan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, dtandar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang – undangan.
d. Memeberi persetujuan atau penolakan tindakan Keperwatan yang akan
diterimanya.
e. Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya. Pengungkapan
rahasia kesehatan klien dilakukan atas dasar : Kepentingan kesehatan klien,
pemenuhan permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegak
hukum, persetujuan klien sendiri , kepentingan pendidikan dan penelitian, dan
ketentuan Peraturan Perundang – undangan.
2.2.4 Kewajiban Pasien
1. Perencanaan
a. Struktur organisasi
Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari : struktur, bentuk dan bagan.
Berdasarkan keputusan Direktur rumah sakit dapat ditetapkan struktur organisasi
ruang rawat inap untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf
atasan baik vertikal maupun horizontal. Juga dapat dilihat posisi tiap bagian,
wewenang dan tanggung jawab serta jalur tanggung gugat. Bentuk organisasi
disesuaikan dengan pengelompokan kegiatan atau sistem penugasan.
b. Pengelompokam kegiatan
c. Koordinasi kegiatan
d. Evaluasi kegiatan
e. Kelompok kerja
Kegiatan di ruang rawat inap diperlukan kerjasama antar staf dan kebersamaan
dalam kelompok, hal ini untuk meningkatkan motivasi kerja dan perasaan
keterikatan dalam kelompok untuk meningkatkan kualitas kerja dan mencapai
tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan.
d. Ketenagaan
a. Manajer harus mengerti struktur organisasi, siapa yang terkena dampak dari
keputusan yang dibuat. Jaringan komunikasi formal dan informal perlu
dibangun antara manajer dan staf
b. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, tetapi sebagai proses yang tak
terpisahkan dalam organisasi
c. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat.
d. Perawat profesional adalah mampu berkomunikasi dengan secara adekuat,
lengkap dan cepat.
e. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima
(Swanburg, 2000).
3. Pengendalian
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri
dari tiga tingkatan manajerial, yaitu sebagai berikut:
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung. Data
tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang tealah dilakukan oleh peneliti -
peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan
ilmiah yang terdapat didalam artikel atau jurnal yang berkaitan dengan topik
penelitian.