ASKEP SARS
A. PENDAHULUAN
SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
B. URAIAN MATERI
a. Konsep Teoritis
1)Definisi
2)Etiologi
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif,
berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada
Coronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran),
glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo
Nidovirales, keluarga Coronaviridae. COVID-19 ini dapat menyebabkan
penyakit pada hewan atau manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus,
betacoronavirus, gammacoronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya
COVID-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu
HCoV-229E (alphacoronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63
(alphacoronavirus) HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-CoV
(betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus) (Kemenkes, 2020).
Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14
hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-
hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi.
Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam
sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset
gejala. Sebuah studi Natalia (2020), melaporkan bahwa 12,6% menunjukkan
penularan presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik
karena memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan
benda yang terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi
yang tidak bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah
akan tetapi masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan (Kemenkes,
2020).
ii. Tatalaksana
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk mencegah
atau mengobati COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis
dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti
melalui uji klinis (Kemenkes, 2020)
A. Pengkajian
1) Data Subjektif:
1) Data Subjektif:
2) Data Objektif:
a) Tidak tersedia
B. Diagnosis keperawatan
12
DO : ( tidak tersedia) 6. Sesuaikan jadwal pemberian obat
Gejala dan tanda dan/atau tindakan untuk menunjang
minor DS: siklus tidur-terjaga
1. Mengeluh kemampuan beraktivitas Edukasi :
menurun 1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
DO: ( tidak tersedia ) sakit
Kondisi klinis terkait 2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
1. Nyeri/kolik 3. Anjurkan menghindari
2. Hipertiroidisme makanan/minuman yang mengganggu
3. Kecemasan tidur
4. Penyakit paru obstruktsi kronik 4. Anjurkan penggunaan obat tidur yang
5. Kehamilan tidak mengandung supresor terhadap
6. Periode pasca partum tidur REM
7. Kondisi pasca operasi 5. Ajarkan factor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur (misalnya
psikologis, gaya hidup, sering berubah
shift bekerja)
6. Ajarkan relaksasi otor autogenic atau
cara nonfarmakologi lainnya
13
D. Implementasi keperawatan
E. Evaluasi keperawatan
14
C. LATIHAN
Petunjuk latihan:
Lakukan observasi lapangan dan interview terhadap perawat
Sebelumnya anda susun questioner yang mengacu pada teori untuk
memudahkan mengumpulkan informasi terkait asuhan keperawatan sars.
Kumpulkan data dan buat rangkuman hasil interview dan observasi lapangan
anda.
Bagaimana kesimpulan anda, tuangkan dalam bentuk laporan.
Selamat mengerjakan tugas
D. RANGKUMAN
COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua
jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain
gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas.
E. EVALUASI
1. Seorang Laki-laki berusia 38 tahun dengan keluhan demam, batuk filek , Klien
selalu bertanya kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.Klien tampak
cemas.apa diagnosa yang tepat?
a. Ansietas
b. Defisit kekurangan volume cairan
15
c. Nyeri
d. Nyeri akut
2. Seorang laki-laki berusia 44 tahun dengan keluhan terasa panas dan demam, badan
terasa sakit, dan nampak sesak nafas.
TD: 90/60 mmHg S: 39 C RR:22 ×i N:69×i berdasarkan hasil tes swab dan rapid (+)
Berdasarkan kasus tersebut apa masalah yang dialami klien tersebut?
a. Diabetes
b. Gagal jantung
c. Gagal ginjal
d. Covid 19
3. Ny.W datang ke Puskesmas dengan keluhan demam dan badan panas, klien juga
mengeluh terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki keujung kaki, skala
nyeri 7. Nyeri terasa berulang-ulang, nyeri tekan (+), non piting oedema (+), klien
tampak meringis ketika berjalan. data yang di dapat ukuran tungkai kaki klien
30cm.Dari pemeriksaan TTV TD : 130/60 mmHg, RR : 24 x/i, N : 110 x/i, S : 38,5°C.
Apa diagnosa yang tepat pada kasus itu?
a. Ansietas
b. Defisit kekurangan volume cairan
c. Nyeri
d. Konstipasi
4. Ny.U datang ke Puskesmas diantar oleh suaminya dengan keluhan mual dan
muntah dan demam tinggi sejak tadi pagi, perawat A Memberikan kompres hangat.
Apa tujuannya ?
TD : 120/100 mmHg S: 39,5 C RR: 19×i N: 77×i
1) Meningkatkan sirkulasi darah
2) Merileksasikan otot
3) Merilekasikan otot perut
4) Semua benar
16
5. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan badan panas,
sakit tenggorokan ,sakit kepala mual muntah anoreksia, dah hanya dapat berbaring di
tempat tidur.
TD : 100/70 mmHg S: 37,1 C RR: 20×i N: 77×i, perawat A sedang memberikan
mencatat keadaan kelemahan (kelelahan yang ada) pada pasien?
Apa tujuan dari intervensi tersebut pada pasien ?
a. Kelelahan yang dialami dapat mengindikasikan keadaan pasien
b. Mengetahui tingkat kesembuhan pasien
c. Supaya pasien mau minum obat
d. Supaya pasien mau mau tidur
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19