Di mana, peningkatan penumpukan plak ini bisa dipicu oleh kebiasaan buruk
merokok yang menjadi penyebab utamanya. Penumpukan plak yang terjadi di pembuluh
darah arteri koroner menyebabkan pasokan darah ke jantung semakin berkurang. Hal ini
membuat tubuh tidak cukup oksigen dan nutrisi penting yang dibawa oleh darah ke
jantung.
b. Aritmia
Masalah kardiovaskular juga dapat membuat fungsi jantung tidak bisa memompa
darah secara normal. Karena jantung berdetak secara tidak teratur terkadang terlalu
lambat dan terlalu kencang. Bila kondisi ini terjadi, fungsi jantung untuk memompa darah
ke seluruh tubuh menjadi terganggu dan tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen
dan nutrisi.
c. Serangan Jantung
Ketika pembuluh darah yang mengantarkan darah ke jantung tersumbat oleh
gumpalan darah. Otot jantung tidak mendapatkan darah dan mati. Dalam kondisi ini, bila
Anda tidak ditangani oleh tim medis secara cepat. Hal ini bisa mengakibatkan kefatalan
yang berujung kematian. Indikasi awal dari serangan jantung dapat ditandai dengan
munculnya gejala-gejala umum misalnya nyeri dada sebelah kiri, keluar keringat dingin,
tidak enak badan, serta sesak napas dan pusing.
d. Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung tidak dapat berkontraksi dan
rileks. Hal ini membuat fungsi jantung tersebut mati sehingga gagal memompa darah ke
seluruh tubuh. Kondisi ini sangat fatal bila tidak ditangani oleh tim medis secara cepat.
e. DVT Deep Vein Thrombosis
(DVT) bisa terjadi karena terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh darah
vena. Umumnya, gumpalan darah ini terjadi pada kaki. Pada kasus yang kritis, gumpalan
darah tersebut bisa mengalir lewat aliran darah dan masuk ke paru-paru. Bila gumpalan
darah tersebut sudah sampai ke paru-paru akan terjadi emboli paru. Penyumbatan pada
pembuluh darah di paru-paru ini dapat membahayakan keselamatan jiwa bila tidak
ditangani dengan baik oleh tim medis.
f. Stroke
Selain menyebabkan penyakit jantung, penyakit kardiovaskular juga banyak
menyebabkan stroke. Stroke ini bisa terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah
ke otak mengalami penyumbatan. Bila pasokan darah ke otak terputus akan membuat sel-
sel di otak rusak dan mati. Lalu, Anda bisa mengalami pecahnya pembuluh darah atau
sumbatan pembuluh darah. Gangguan pembuluh darah tersebut dapat membuat Anda
kehilangan kemampuan berbicara maupun beberapa bagian tubuh Anda tidak bisa
digerakan.
g. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang diakibatkan oleh kelainan pada
jantung. Kondisi ini menyulitkan jantung untuk memompa darah ke tubuh, dan bisa
berpotensi mengalami gagal jantung. Selain faktor kelainan pada jantung, kardiomiopati
juga bisa disebabkan oleh faktor penyakit lainnya seperti hipertensi kronis, obesitas,
menderita diabetes, dan sebagainya.
Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau gangguan yang
menghambat fungsi paru-paru. Penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bernapas.
Penyebabnya bisa datang dari mana saja, meliputi infeksi, paparan zat berbahaya seperti
asap rokok, atau kelainan pada sistem pernapasan itu sendiri.
4. Asma
Asma merupakan gangguan pernapasan yang membuat saluran napas mengalami
penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin. Gejala
yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa sesak, dan batuk.
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus
mengalami peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk
berdahak. Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak
berwarna kuning atau hijau, hingga demam.
6. Emfisema
Emfisema adalah salah satu ganguan pernapasan yang merupakan penyakit kronis atau
jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru.
Emfisema lebih sering dialami oleh perokok aktif. Penderita emfisema dapat mengalami gejala
batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga ringan atau menaiki tangga.
7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang
menyebabkan COVID-19. Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya
ditandai dengan gejala, seperti batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.