Anda di halaman 1dari 8

MASALAH TINDAKAN KEGAWATAN MEDIKAL BEDAH AKIBAT GANGGUAN

KARDIOVASKULAR DAN PERNAPASAN


A. Gangguan Kardiovaskuler
1. Pengertian
Penyakit kardiovaskular atau yang biasa disebut penyakit jantung umumny mengacu pada
kondisi yang melibatkan penyempitan atau pemblokiran pembuluh darah yang bisa
menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina) atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang
mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga dianggap bentuk penyakit jantung. Menurut
American Heart Association tahun (2017) dalam Oliver (2013) Penyakit kardiovaskuler menjadi
penyebab kematian sebanyak 17,3 juta penduduk dunia, sekitar 3 juta dari kematian tersebut
terjadi sebelum usia 60 tahun .Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang
disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit
jantung koroner. Diperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 23,3 juta pada tahun 2030
(Lestari , 2014).
Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah istilah bagi serangkaian gangguan yang
menyerang jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner (CHD), penyakit
serebrovaskular, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit vascular perifer (PVD). Definisi
CVD juga menyangkut penyakit lain seperti rheumatic heart disease (kerusakan jantung akibat
rematik) dan penyakit jantung kongenital (kerusakan bentuk struktur jantung sejak lahir)
(Guilherme dan Kalil, 2016).

2. Jenis-jenis Penyakit Kardiovaskular yang Perlu Diwaspadai


Sedikit banyaknya pasti Anda sudah mengetahui sekilas tentang apa itu penyakit
kardiovaskular dan bahayanya untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Setidaknya, ada
beberapa jenis penyakit kardiovaskular yang umum dialami oleh seseorang dan perlu diwaspadai
agar tidak menjadi pembunuh senyap yang bisa berakibat fatal bagi penderita.

a. Penyakit Jantung Koroner


Gangguan yang terjadi pada jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner. Jenis penyakit kardiovaskular ini merupakan pembunuh nomor
1 yang menyebabkan kematian di dunia. Kondisi penyakit jantung koroner bisa terjadi
lantaran adanya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah arteri koroner
karena penumpukan plak.

Di mana, peningkatan penumpukan plak ini bisa dipicu oleh kebiasaan buruk
merokok yang menjadi penyebab utamanya. Penumpukan plak yang terjadi di pembuluh
darah arteri koroner menyebabkan pasokan darah ke jantung semakin berkurang. Hal ini
membuat tubuh tidak cukup oksigen dan nutrisi penting yang dibawa oleh darah ke
jantung.

b. Aritmia
Masalah kardiovaskular juga dapat membuat fungsi jantung tidak bisa memompa
darah secara normal. Karena jantung berdetak secara tidak teratur terkadang terlalu
lambat dan terlalu kencang. Bila kondisi ini terjadi, fungsi jantung untuk memompa darah
ke seluruh tubuh menjadi terganggu dan tubuh tidak bisa mendapatkan cukup oksigen
dan nutrisi.

c. Serangan Jantung
Ketika pembuluh darah yang mengantarkan darah ke jantung tersumbat oleh
gumpalan darah. Otot jantung tidak mendapatkan darah dan mati. Dalam kondisi ini, bila
Anda tidak ditangani oleh tim medis secara cepat. Hal ini bisa mengakibatkan kefatalan
yang berujung kematian. Indikasi awal dari serangan jantung dapat ditandai dengan
munculnya gejala-gejala umum misalnya nyeri dada sebelah kiri, keluar keringat dingin,
tidak enak badan, serta sesak napas dan pusing.

d. Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan kondisi ketika jantung tidak dapat berkontraksi dan
rileks. Hal ini membuat fungsi jantung tersebut mati sehingga gagal memompa darah ke
seluruh tubuh. Kondisi ini sangat fatal bila tidak ditangani oleh tim medis secara cepat.
e. DVT Deep Vein Thrombosis
(DVT) bisa terjadi karena terbentuknya gumpalan darah pada pembuluh darah
vena. Umumnya, gumpalan darah ini terjadi pada kaki. Pada kasus yang kritis, gumpalan
darah tersebut bisa mengalir lewat aliran darah dan masuk ke paru-paru. Bila gumpalan
darah tersebut sudah sampai ke paru-paru akan terjadi emboli paru. Penyumbatan pada
pembuluh darah di paru-paru ini dapat membahayakan keselamatan jiwa bila tidak
ditangani dengan baik oleh tim medis.

f. Stroke
Selain menyebabkan penyakit jantung, penyakit kardiovaskular juga banyak
menyebabkan stroke. Stroke ini bisa terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah
ke otak mengalami penyumbatan. Bila pasokan darah ke otak terputus akan membuat sel-
sel di otak rusak dan mati. Lalu, Anda bisa mengalami pecahnya pembuluh darah atau
sumbatan pembuluh darah. Gangguan pembuluh darah tersebut dapat membuat Anda
kehilangan kemampuan berbicara maupun beberapa bagian tubuh Anda tidak bisa
digerakan.

g. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang diakibatkan oleh kelainan pada
jantung. Kondisi ini menyulitkan jantung untuk memompa darah ke tubuh, dan bisa
berpotensi mengalami gagal jantung. Selain faktor kelainan pada jantung, kardiomiopati
juga bisa disebabkan oleh faktor penyakit lainnya seperti hipertensi kronis, obesitas,
menderita diabetes, dan sebagainya.

h. Penyakit Jantung Bawaan


Penyakit jantung bawaan adalah kondisi di mana terjadi kelainan pada struktur
jantung saat masih di kandungan. Namun, ada pula yang baru menunjukkan tanda-tanda
kelainan pada jantung tersebut setelah dilahirkan atau saat masih kanak-kanak. Gejala
khas dari jenis penyakit kardiovaskular ini adalah adanya kebiruan pada wajah anak
ketika menangis. Walaupun bisa dideteksi dengan bantuan dokter menggunakan
stetoskop.
3. Faktor risiko penyakit kardiovaskuler
Faktor risiko penyakit kardiovaskuler yaitu umur, merokok, alkohol, pola diet, pola
aktifitas fisik, obesitas dan hipertensi (Oliver, 2013):
a. Umur
Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Hal tersebut sudah
menjadi wajar karena semakin bertambahnya usia maka semakin menurunnya kinerja organ
tubuh manusia.
b. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit jantung, termasuk
serangan jantung dan stroke, dan juga memiliki hubungan kuat untuk terjadinya penyakit jantung
sehingga dengan berhenti merokok akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung.Merokok
sigaret menaikkan risiko serangan jantung sebanyak 2 sampai 3 kali. Sekitar 24 % kematian
akibat penyakit jantung pada laki-laki dan 11 % pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok.
Meskipun terdapat penurunan yang progresif proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun
1970-an, pada tahun 1996 sebesar 29 % laki-laki dan 28 % perempuan masih merokok.
Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah prevalensi kebiasaan merokok yang
meningkat pada remaja, terutama pada remaja perempuan. Orang yang tidak merokok dan
tinggal bersama perokok (perokok pasif) memiliki peningkatan risiko sebesar 20 – 30 %
dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok. Risiko terjadinya akibat
merokok berkaitan dengan dosis dimana orang yang merokok 20 batang rokok atau lebihdalam
sehari memiliki resiko sebesar dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum untuk
mengalami kejadian penyakit jantung.
c. Alkohol
Kebiasaan mengkonsumsi alkohol bisa menaikkan kadar tekanan darah dan beresiko
terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan mengkonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan
kadar trigliserida, yaitu suatu bentuk kolesterol yang bias mengeraskan arteri.
d. Pola Diet
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung adalah diet yang tidak sehat.
Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung. Selain itu, terlalu banyak
kandungan garam (sodium) dalam makanan bisa menaikkan kadar tekanan darah sehingga dapat
lebih berpotensi terserang penyakit jantung.
e. Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini juga dapat
meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang merupakan factor resiko,
termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
f. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Obesitas dikaitkan dengan kadar kolesterol dan
trigliserida yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol baik. Selain penyakit jantung,
obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan diabetes sehingga dapat menimbulkan
resiko terserang penyakit jantung.
g. Hipertensi
Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama penyakit jantung. Tekanan darah
tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat tekanan darah di arteri dan pembuluh
darah lainnya terlalu tinggi. Menurunkan tekanan darah denganperubahan gaya hidup atau
dengan pengobatan bisa mengurangi resiko penyakit jantung dan serangan jantung
B. Gangguan Pernapasan
Manusia membutuhkan oksigen agar tetap hidup. Sistem pernapasan bekerja setiap
harinya untuk memasok asupan oksigen guna menjaga fungsi tubuh yang normal. Bila sistem
pernapasan mengalami gangguan, akan timbul berbagai gejala yang bisa mengganggu kualitas
hidup manusia.
Pernapasan atau respirasi adalah urutan peristiwa yang menyebabkan pertukaran oksigen
dan karbondioksida antara lingkungan luar dengan sel – sel tubuh. Setiap tiga sampai lima detik
sinyal - sinyal saraf merangsang proses bernapas, atau ventilasi, yang mengalirkan udara melalui
serangkaian jalan napas ke dalam dan keluar paru.8 Pernapasan terdiri dari tiga fase: 9
1) Ventilasi paru, yaitu pertukaran udara antara udara luar dan alveoli paru.
Proses ini terjadi saat inhalasi dan ekshalasi.
2) Pertukaran gas eksternal, terjadi di paru saat oksigen berdifusi dari alveoli
ke dalam darah dan karbondioksida berdifusi keluar dari darah ke alveoli
yang selanjutnya dihembuskan ke luar tubuh.
3) Pertukaran gas internal, terjadi di jaringan karena oksigen berdifusi dari
darah ke sel - sel tubuh, sedangkan karbondioksida dilepaskan dari sel -
sel tubuh ke dalam darah

Apa itu gangguan pernapasan?


Penyakit paru-paru, gangguan pernapasan

Gangguan pernapasan mengacu pada berbagai jenis penyakit atau gangguan yang
menghambat fungsi paru-paru. Penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bernapas.

Penyebabnya bisa datang dari mana saja, meliputi infeksi, paparan zat berbahaya seperti
asap rokok, atau kelainan pada sistem pernapasan itu sendiri.

Macam – Macam Gangguan Pernapasan Yang Umum Terjadi


Ganguan pernapasan atau yang sering disebut dengan gangguan respirasi dapat
disebabkan oleh banyak hal. Terdapat gangguan respirasi yang bersifat ringan dan dapat sembuh
dengan sendirinya, namun ada juga yang bersifat berat dan memerlukan penanganan dokter.
Ada beberapa gangguan respirasi yang umum terjadi, di antaranya:
1. Flu
Gangguan respirasi yang satu ini disebabkan oleh virus influenza. Ketika flu, virus
influenza akan menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus penyebab gangguan
pernapasan ini dapat menyebar melalui udara, benda yang telah terkontaminasi, maupun kontak
fisik secara langsung dengan penderita flu. Penyebaran virus penyebab flu dapat dicegah dengan
melakukan beberapa langkah pencegahan mandiri, seperti mencuci tangan secara rutin, tidak
menyentuh wajah, dan menjauhi keramaian.
2. Faringitis
Faringitis atau peradangan pada tenggorokan disebabkan oleh infeksi bakteri maupun
virus. Faringitis dapat ditangani bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis yang disebabkan
oleh bakteri dapat diobati menggunakan antibiotik.
3. Laringitis
Laringitis yaitu peradangan yang terjadi pada laring atau pita suara disebabkan oleh
penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi. Gejala yang ditunjukkan laringitis
biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak, hingga kehilangan suara.

4. Asma
Asma merupakan gangguan pernapasan yang membuat saluran napas mengalami
penyempitan. Penyebabnya bisa karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin. Gejala
yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada terasa sesak, dan batuk.

5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau bronkus
mengalami peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan penderitanya batuk
berdahak. Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai bronkitis adalah dada sesak, dahak
berwarna kuning atau hijau, hingga demam.

6. Emfisema
Emfisema adalah salah satu ganguan pernapasan yang merupakan penyakit kronis atau
jangka panjang akibat kerusakan pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru.
Emfisema lebih sering dialami oleh perokok aktif. Penderita emfisema dapat mengalami gejala
batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga ringan atau menaiki tangga.

7. Pneumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang
menyebabkan COVID-19. Gejala pneumonia cukup bervariasi. Namun, pneumonia umumnya
ditandai dengan gejala, seperti batuk, demam, sesak napas, dan menggigil.

Anda mungkin juga menyukai