PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1) Faktor risiko lipida, yaitu kadar kolesterol dan trigliserid dalam darah. Karena
ini mendorong timbulnya plak di arteri koroner disebut juga risiko utama
2) Faktor risiko non lipida, yaitu terdiri dari hipertensi, diabetes mellitus, merokok,
stres, kegemukan atau kurang aktifitas
3) Faktor risiko alami, terdiri dari keturunan, jender dan usia
Banyak faktor risiko diatas berkaitan satu dengan yang lainannya, sehingga
dengan mengubah satu faktor , faktor yang lain bisa terpengaruh. Misalnya
peningkatan intensitas olahraga akan mengurangi kegemukan dan dapat pula
menurunkan kolesterol darah dan hipertensi. Dan lebih jauh lagi mengurangi potensi
terjadinya serangan jantung.
Banyak penelitian telah menunjukan korelasi antara kadar lipid serum yang
meninggi dengan insiden penyakit jantung koroner dan artherosclerosis pada manusia.
Yang perlu diingat bahwa LDL kolesterol tinggi dan HDL kolesterol rendah
merupakan faktor risiko untuk penyakit artherosclerosis dan HDL kolesterol
meninggi, LDL kolesterol rendah mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler. Kadar
kolesterol baik LDL maupun HDL juga dipengaruhi faktor keturunan. Misal pada
pasien dengan familial hyperkolesterolmia (FH) terdapat pengurangan jumlah yang
signifikan dari reseptor LDL dalam hatinya. Hal ini menyebabkan pasien tersebut
rentan menderita artherosclerosis dan serangan jantung pada usia muda.Makanan yang
banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol
LDL dalam darah. Lemak jenuh terutama berasal dari daging, produk olahan susu
yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah.
Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat dari kelapa sawit dan coklat juga
meningkatkan kadar lemak jenuhnya.menurunkan kadar LDL kolesterol saat ini
2
merupakan fokus utama dalam mencegah atherosclerosis dan serangan jantung. Ada
beberapa cara untuk menurunkan kadar LDL kolesterol diantaranya mengubah gaya
hidup dan menggunakan obat penurun kolesterol. Sayangnya, pencegahan dan
pengobatan atherosclerosis sangatlah kompleks, tidak sekedar menurunkan kadar
LDkolesterol lalu masalah selesai. Pengurangan LDL baru merupakan pertengahan
jalan untuk memerangi atherosclerosis. Seseorang dengan kadar LDL kolesterol
normal/tinggi sedikit tetapi mempunyai kemungkinan untuk mengalami
atherosclerosis dan serangan jantung walaupun faktor risiko yang lain seperti
merokok, hipertensi serta diabetes mellitus tidak ada.
Sangat mengherankan, gejala PJK pada setiap orang sangat berbeda, walaupun
penyebabnya pada dasarnya sama yaitu penyempitan pembuluh darah koroner. Gejala
– gejala PJK yang umum terjadi yaitu :
1) Nyeri dada Dirasakan hampir semua penderita disertai rasa sakit seperti
diremas / di cengkeram. Hal ini disebabkan karena jantung kekurangan darah
dan oksigen
2) Sesak nafas Sesak nafas berhubungan dengan kesulitan bernafas yang didasari
dan dirasakan perlu usaha tambahan untuk mengatasi kekurangan oksigen
3) Berdebar – debar ( palpitasi ) Debaran jantung lebih keras dari pada biasa,
lebih cepat dan irama jantungtidak teratur. Kadang disertai keringat dingin,
sakit dada, dan sesak nafas.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat diperoleh
adalah:
1. Apa definisi penyakit Kardiovaskular?
2. Bagaimana gejala penyakit Kardiovaskular?
3. Apa definisi pemeriksaan penyakit Kardiovaskular?
4. Bagaimana pemeriksaan penyakit Kardiovaskular?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mahasiswa mampu memahami tentang definisi penyakit Kardiovaskular
2. Mahasiswa mampu memahami tentang gejala penyakit Kardiovaskular
3. Mahasiswa mampu memahami tentang definisi pemeriksaan laboratorium
penyakit Kardiovaskular
4. Mahasiswa mampu memahami tentang pemeriksaan laboratorium penyakit
Kardiovaskular
4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan makalh ini adalah :
Manfaat yang terdapat dalam makalah ini mahasiswa dapat menambah
pengetahuan mengenai penyakit Kardiovaskular
5. Ruang Lingkup
Dalam penyusunan makalah ini penulis hanya membatasi masalah mengenai
pemeriksaan laboratorium penyakit Kardiovaskular
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Definisi Penyakit Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada jantung dan
pembuluh darah. Karena system kardiovaskular sangat vital, maka penyakit
kardiovaskular sangat berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak macam penyakit
kardiovaskular, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung
dan stroke. Dalam banyak kasus kelainan jantung baru terdeteksi saat terjadi serangan
jantung. Berikut beberapa jenis penyakit kardiovaskular yang umum :
Menurut data WHO, pada 2008, ada lebih dari 17 juta orang di dunia
meninggal karena penyakit kardiovaskular. Beberapa penyebabnya adalah tekanan
darah tinggi, merokok, diabetes, kurang bergerak, kolesterol tinggi, kegemukan, diet
tidak seimbang, dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Banyak orang mengatakan
bahwa penyakit kardiovaskular lebih banyak menyerang laki-laki. Faktanya tidak
demikian. Baik stroke maupun penyakit jantung menyerang perempuan dan laki-laki
sama banyaknya.
8
Gejala yang umum dari penyakit jantung adalah angina. Angina adalah
kondisi nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika otot jantung Anda tidak
mendapatkan cukup suplai darah yang kaya oksigen. Pada pria, angina sering terasa
seperti adanya tekanan atau merasa diremas pada dada. Perasaan ini dapat menyebar
ke lengan. Perempuan juga dapat memiliki gejala-gejala angina, tetapi perempuan
juga cenderung untuk mengalami nyeri dada yang terasa tajam. Perempuan lebih
mungkin untuk mengalami rasa sakit di leher, rahang, tenggorokan, perut, atau
punggung. Pada pria, angina cenderung semakin memburuk ketika melakukan
aktivitas fisik, dan hilang ketika sedang beristirahat.
Wanita lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengalami angin duduk saat
mereka sedang beristirahat atau tidur. Pada wanita yang memiliki penyakit koroner
mikrovaskular, angina sering terjadi selama kegiatan rutin sehari-hari, seperti belanja
atau memasak, daripada saat berolahraga. Stres mental juga dapat lebih mungkin
memicu nyeri angina pada wanita dibandingkan pada pria. Tingkat keparahan angin
duduk bervariasi. Rasa sakit mungkin lebih buruk atau lebih sering terjadi sebagai
akibat penumpukan plak yang mempersempit arteri koroner (jantung).
1) Gagal jantung
Salah satu komplikasi yang paling umum dari penyakit jantung adalah
gagal jantung, terjadi ketika jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah
untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Gagal jantung dapat diakibatkan oleh
berbagai bentuk penyakit jantung, termasuk cacat jantung, penyakit
kardiovaskular, penyakit katup jantung, infeksi jantung, atau kardiomiopati.
2) Serangan jantung
9
Darah yang membeku menghalangi aliran darah pada pembuluh darah
yang menyuplai jantung, menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini dapat
merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung. Aterosklerosis dapat
menyebabkan serangan jantung
3) Stroke
Faktor risiko yang menyebabkan penyakit kardiovaskular juga dapat
menyebabkan stroke iskemik, yang terjadi ketika arteri ke otak Anda
menyempit atau tersumbat sehingga darah terlalu sedikit mencapai otak Anda.
Stroke merupakan keadaan medis darurat karena jaringan otak mulai mati
hanya dalam beberapa menit sejak stroke terjadi
4) Aneurisma
Kondisi komplikasi serius yang dapat terjadi di mana saja di tubuh
Anda. Aneurisma adalah tonjolan pada dinding arteri Anda. Jika aneurisma
mengalami kebocoran, Anda mungkin mengalami perdarahan internal yang
dapat mengancam jiwa
5) Penyakit arteri perifer (PAP)
Aterosklerosis juga dapat menyebabkan penyakit arteri perifer. Ketika
Anda mengealami penyakit arteri perifer, bagian tubuh bawah (biasanya kaki
Anda) tidak menerima aliran darah yang cukup. Hal ini menyebabkan gejala-
gejala terutama sakit kaki ketika berjalan (klaudikasio)
6) Serangan jantung mendadak
Serangan jantung mendadak adalah keadaan tiba-tiba, gangguan yang
tidak terduga dari fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran, sering
disebabkan oleh aritmia. Serangan jantung mendadak adalah keadaan medis
darurat. Jika tidak segera diobati, akan fatal, yang mengakibatkan kematian
jantung secara mendadak.
Penyakit jantung lebih mudah untuk diobati bila terdeteksi dini, jadi bicaralah
dengan dokter Anda tentang kesehatan jantung Anda. Jika Anda khawatir tentang
penyakit jantung, bicaralah dengan dokter tentang langkah-langkah yang dapat Anda
ambil untuk mengurangi risiko penyakit jantung Anda. Hal ini penting, terutama jika
Anda memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga Anda. Jika Anda merasa
memiliki penyakit jantung, berdasarkan tanda-tanda atau gejala yang baru saja Anda.
10
Penyakit jantung koroner merupakan bentuk utama dari penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner (PJK), juga disebut penyakit
arteri koroner (PAK), dimulai dengan kerusakan lapisan dan lapisan dalam dari arteri
koroner (jantung). Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan ini,
termasuk:
Plak dapat mulai menumpuk pada arteri yang rusak. Penumpukan plak pada
arteri koroner mungkin mulai di masa kanak-kanak. Seiring waktu, plak dapat
mengeras atau pecah (terbuka). Plak yang mengeras akan mempersempit arteri
koroner dan mengurangi suplai aliran darah yang kaya oksigen ke jantung. Hal ini
dapat menyebabkan nyeri dada atau ketidaknyamanan yang disebut angina. Jika plak
pecah, fragmen sel darah yang disebut platelet menempel pada lokasi cedera. Platelet
mungkin mengumpul untuk membentuk bekuan darah. Gumpalan darah dapat lebih
mempersempit arteri koroner dan memperburuk angina. Jika bekuan menjadi cukup
besar, maka dapat memblokir arteri koroner secara menyeluruh dan menyebabkan
serangan jantung.
Faktor risiko yang tidak terkendali untuk mengalami penyakit jantung adalah
sebagai berikut:
1) Umur
Penuaan meningkatkan risiko otot jantung yang rusak dan
menyempitkan arteri dan melemahkan atau menebalkan otot jantung
2) Jenis kelamin
Pria umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit jantung. Namun,
perempuan dapat meningkat risikonya setelah menopause
3) Riwayat keluarga
11
Adanya riwayat penyakit jantung pada keluarga meningkatkan risiko
penyakit arteri koroner, terutama jika orangtua Anda mengalaminya pada pada
usia dini (sebelum usia 55 untuk laki-laki, dan 65 untuk perempuan
1) Merokok
2) Pola makan yang buruk
3) Tekanan darah tinggi
4) Kadar kolesterol darah tinggi
5) Diabetes
6) Obesitas
7) Aktivitas fisik
8) Stres
9) Kebersihan yang buruk
10) Obat dan Pengobatan
1) Berhenti merokok
2) Kontrol kondisi kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi, dan diabetes
3) Berolahraga minimal 30 menit setiap hari, hampir setiap hari dalam seminggu
4) Makan makanan yang rendah garam dan lemak jenuh
5) Pertahankan berat badan yang sehat
6) Mengurangi dan mengelola stress
7) Jalankan kebersihan yang baik
8) Selain itu, lakukan pemeriksaan medis yang teratur. Deteksi dan pengobatan
dini dapat memberikan kesehatan jantung yang lebih baik seumur hidup
12
Profil lidpid adalah suatu gambaran kadar lipid di dalam darah. Beberapa
gambaran yang diperiksa dalam pemeriksan profil lipid adalah kolesterol total,
Trigliserida, High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), Very
Low Density Lipoprotein (VLDL). Gambaran profil lipid merupakan suatu indikator
yang baik untuk memprediksi apakah seseorang memiliki resiko yang besar untuk
terkena Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK merupakan penyebab kematian paling
banyak di dunia. Menurut WHO setiap tahunnya PJK mengakibatkan lebih dari 4, juta
kematian setiap tahunnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia, PJK
merupakan penyebab dari 26,4 % kematian pada tahun 2001.
Macam-macam pemeriksaan pada profil lipid sebagi berikut:
1) Kolesterol total
Adalah jumlah total kandungan kolesterol darah. Kolesterol di
produksi oleh tubuh sendiri dan juga dating dari asupan makanan yang
dikonsumsi (produk hewani). Kolesterol dibutuhkan tubuh untuk
mempertahankan kesehatan sel-sel tetapi tetapi level yang terlalu tinggi akan
meningkatkan risiko sakit jantung. Idealnya total kolesterol harus kurang dari
200 mg/dl. Faktor genetik juga berperan sebagai penentu kadar kolesterol,
selain dari makanan yang dimakan. Tubuh menggunakan kolesterol untuk
membantu membangun sel-sel dan memproduksi hormon. Terlalu banyak
kolesterol dalam darah dapat menumpuk didalam arteri, membentuk plak. Plak
dalam jumlah besar meningkatkan risiko terserang serangan jantung atau
stroke.
2) Trigliserida
Adalah tipe lemak yang lain dalam darah. Level Trigliserida yang
tinggi umumnya menunjukkan bahwa seseorang makan lebih banyak kalori
daripada kalori yang dibakar untuk aktivitas, karena itu level Tigliserida
biasanya tinggi pada pasien yang gemuk atau pasien diabetes. Makanan tinggi
karbohidrat (gula sederhana) atau alkohol dapat menaikkan Trigliserida secara
bermakna. Idealnya level Trigliserida seharusnya kurang dari 150 mg/dl.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa level
Trigliserida untuk kesehatan jantung “optimal” adalah 100 mg/dl. Trigliserida
adalah jenis lemak tubuh yang digunakan untuk menyimpan dan memberikan
energy pada otot. Hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit pada darah.
13
Memiliki tingkat Triglisrida yang tinggi dapat meningkatkan peluang risiko
penyakit jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan memiliki tingkat
LDL tinggi.
b) CK-MB
14
CK-MB menjadi suatu alat yang penting dalam mengevaluasi suatu Infrack
Miokardial dan sindroma koroner akut. CK-MB adalah 1 dari 3 isoenzim dimerik
yang terdiri dari aktivitas total CK. Seluruh sitoplasmik CK disusun oleh sub unit M
dan/ atau B yang saling berhubungan membentuk isoenzim CK-MM, CK-MB, CK-
BB. CK-MM sebagian besar berada di otot lurik, kedua nya yaitu pada otot skelet dan
miokard.
Saat ini, CK-MB telah dianggap penanda biokimia yang unggul pada trauma
miokard, sebagai contoh telah menjadi dasar perbandingan penanda lainnya.
Meskipun CK-MB memiliki nilai diagnostik yang spesifik untuk trauma miokard, otot
skeletal memiliki keduanya, yaitu aktivitas total CK yang tinggi per gramnya dan
mungkin memiliki lebih dari 3 % CK-MB. Potensial yang non spesifik ini, terjadi
pada sebagian pasien dengan trauma ototskeletal dan otot miokard secara bersamaan.
15
tidak terdeteksi pada EKG maupun oleh CK-MB dan menunjukkan risiko tinggi IMA
dan kematian mendadak jangka pendek maupun jangka panjang.
16
membantu dokter menentukan jenis luka mana yang dialami. Dokter akan
merekomendasikan tes ini, jika dokter perlu untuk:
1) Mendiagnosis infraksi myocardial
2) Mendiagnosis nyeri dada
3) Menentukan kerusakan otot
4) Mengindentifikasi dermatomyositis, inflamasi otot, dan penyakit lain
5) Membedakan antara malignant hyperthermia dan infeksi postoperative
d) Troponin
Pada orang yang sehat, kadar troponin dalam darah umumnya tidak terdeteksi
karena saking rendahnya. Jika ada kenaikan, walau sedikit saja, sudah menunjukkan
adanya beberapa kerusakan pada jantung. Dan ketika level troponin dalam darah
seseorang mengalami peningkatan besar, kemungkinan besar mereka terkena
serangan jantung. Pada orang yang terkena serangan jantung, kadar troponin dalam
darah mereka biasanya naik dalam waktu 6-12 jam. Level troponin pun kemungkinan
akan tetap tinggi selama 1-2 minggu setelah serangan jantung terjadi. Sedangkan pada
penderita angina pektoris, pemeriksaan troponin biasanya dilakukan jika gejala nyeri
dada semakin parah, angina muncul dalam saat sedang beristirahat, atau jika tidak
terdapat perbaikan gejala setelah pengobatan. Jika ditemukan peningkatan kadar
troponin pada kondisi angina, maka hal ini menandakan terdapat perburukan kondisi
jantung dan orang tersebut berisiko tinggi terkena serangan jantung. Selain serangan
jantung, tingginya kadar troponin dalam darah juga dapat terjadi pada kondisi-kondisi
berikut:
17
1) Denyut jantung yang sangat cepat dan tidak normal
2) Hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi di pembuluh darah arteri paru-
paru
3) Emboli paru, yaitu penyumbatan pembuluh darah arteri paru-paru oleh bekuan
darah, lemak, atau sel tumor
4) Gagal jantung kongestif
5) Spasme pembuluh darah jantung
6) Miokarditis, yaitu radang otot jantung, biasanya karena virus
7) Olahraga yang berkepanjangan (misalnya, maraton atau triatlon)
8) Cedera yang melukai jantung, seperti kecelakaan mobil
9) Kardiomiopati atau melemahnya otot jantung
10) Penyakit ginjal jangka panjang
11) Pasca tindakan medis seperti angioplasti jantung, operasi jantung, terapi kejut
listrik pada jantung, hingga ablasi jantung
Troponin T (TnC, TnI, dan TnT) Ini adalah molekul protein yang bisa ditemui
di area otot rangka dan toto jantung. Troponin dikenal sebagai enzim kompleks yang
terdiri dari 3 sub unit, yaitu Troponin I atau TnI, Troponin C atau TnC, dan Troponin
T atau TnT. Troponin justru tidak terdeteksi pada darah orang yang sehat. Troponin
baru terlihat pada pemeriksaan orang dengan kerusakan atau adanya kematian sel otot.
Enzim ini paling sering digunakan untuk mengukur kematian sel otot jantung.
Meningkatnya kadar troponin bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti:
e) LDH
LDH adalah enzim yang dimiliki hampir semua sel di dalam tubuh, termasuk
sel darah, otot, otak, ginjal, pankreas, jantung, dan hati. Di dalam tubuh, LDH
bertugas untuk mengubah gula yang didapat dari makanan menjadi energi yang
dibutuhkan masing-masing sel. Dokter biasanya menganjurkan pasien untuk
melakukan tes darah LDH untuk:
Setiap kelompok umur memiliki batas normal LDH yang berbeda-beda. Bayi
dan anak-anak cenderung punya batas LDH yang tinggi daripada orang dewasa, yaitu:
Ketika pemeriksaan dilakukan, maka tak ada bedanya dengan tes darah pada
umumnya yang hanya membutuhkan beberapa menit saja. Jika saat itu Anda sedang
mengonsumsi obat-obatan tertentu, maka sebaiknya katakan pada dokter Anda.
Pasalnya beberapa jenis obat akan memengaruhi hasil tes LDH, contohnya aspirin,
clofibrate, fluorides, mithramycin, dan procainamide.
19
LDH adalah enzim yang berada di dalam sel dan membantu proses perubahan
gula menjadi energi. Maka dalam keadaan sehat, kadarnya juga haruslah normal.
Namun, ketika sel mengalami kerusakan yang bisa disebabkan oleh berbagai hal,
misalnya timbul kanker atau luka pada jaringan akibat infeksi, maka LDH akan keluar
ke pembuluh darah. Hal ini yang kemudian membuat LDH tinggi di dalam darah.
Kenaikan kadar LDH biasanya dikaitkan dengan kerusakan jaringan yang akut
maupun kronis, tapi untuk mengetahui detilnya, maka dokter Anda akan
menganjurkan tes lain. Sebaliknya, penurunan kadar LDH sangat jarang terjadi.
Pasalnya, LDH berperan penting dalam pembentukan energi dalam sel. Biasanya,
kadar LDH dapat menurun ketika tubuh mengalami kelelahan akibat olahraga yang
cukup berat. Namun, kondisi tersebut tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan
tertentu, dengan mengisi kembali asupan Anda, maka kadar LDH akan kembali
normal. Karena LDH adalah enzim yang terdapat di berbagai jenis sel di dalam tubuh,
maka peningkatan LDH dalam tubuh dapat menandakan beberapa gangguan
kesehatan tertentu, seperti:
f) Alpha HBDH
20
Alpha-hydroxybutyrate dehydrogenase (alpha-HBDH) merupakan enzim yang
dapat ditemukan di otak, otot jantung, ginjal, dan sel-sel darah merah. Enzim alpha-
HBDH akan dilepaskan ke dalam aliran darah ketika terjadi kerusakan pada organ
atau iskemia. Pemeriksaan alpha-HBDH mengukur kadar enzim alpha-HBDH dalam
darah, di mana kadar enzim alpha-HBDH akan tetap tinggi selama beberapa hari
ketika terjadi infark miokard akut. Alpha-HBDH juga dapat mencerminkan aktivitas
enzim lactate dehydrogenase (LDH). Pemeriksaan alpha-HBDH membutuhkan
sampel berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan.
g) NT-ProBNP
Waktu paruh yang lebih cepat dimiliki oleh BNP (sekitar 22 menit)
dibandingkan NT-proBNP (1-2 jam), serta lebih stabil selama 24 jam pada suhu 20°C
dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan posisi pasien saat pengambilan.7 Salah satu
manfaat NT-proBNP pada anak adalah marker tersebut dapat membedakan sesak
nafas yang disebabkan oleh penyakit paru atau merupakan gejala dari gagal jantung
kongestif, selain juga dapat digunakan sebagai evaluasi pengobatan gagal
21
jantung.Terdapat keadaan yang dapat memengaruhi kadar BNP atau NT-proBNP pada
pasien yang mengalami gagal jantung, antara lain usia, body mass index (BMI), jenis
kelamin maupun terhadap kondisi penyakit tertentu seperti keadaan anemia, emboli
paru, hipertensi pulmonal, gagal ginjal, sepsis. Beberapa penelitian berbeda
menyebutkan faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan kadar NT-proBNP,
antara lain infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) bawah berulang, fungsi tiroid,
fungsi hati, dan gangguan ketidakseimbangan elektrolit. Episode ISPA, terutama
bagian bawah, anemia, dan diameter defek merupakan kondisi yang sering ditemukan
pada anak dengan PJB yang dapat memengaruhi kadar NT-proBNP. Tujuan penelitian
ini adalah untuk membuktikan apakah anemia, frekuensi ISPA sering dan diameter
defek besar merupakan faktor yang dapat memengaruhi kadar N-terminal Pro-Brain
Natriuretic pada anak dengan PJB pirau kiri ke kanan yang mengalami gagal jantung
(Park, 2010).
Ab sorbansi Sampel mg
× Konsentrasi Standar ( )
Absorbansi Standar dl
e) Interpretasi Hasil
23
Hidrolisis trigliserida oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) menjadi
gliserol dan asam lemak bebas. Gliserol yang terbentuk mengalami
fosforilasi dengan adanya ATP dan dikatalisis oleh enzim gliserolkinase
(GK) membentuk gliserol-3-fosfat dan ADP. Gliserol-3-fosfat dioksidasi
dengan bantuan enzim gliserol fosfat oksidase (GPO) menjadi dihidrogen
aseton fosfat dan hydrogen peroksida (H2O2). Hydrogen peroksida yang
terjadi akan mengoksidasi aminoantipirin dan klorofenol dengan bantuan
enzim peroksidase (POD) membentuk kuinonimin yang berwarna merah
muda.
b) Metode
Uji enzimatik kolorimetri menggunakan GPO-PAP (glycerol
phosphate oxidase-para aminophenazone)
c) Alat dan Bahan
1) Spektrofotometer
2) Mikropipet (1000 µl & 10 µl)
3) Blue & Yellow tip
4) Stopwatch
5) Reagen Trigliserida
6) Standar
7) Akuades
8) Spesimen (serum, plasma heparin/plasma EDTA)
d) Cara Kerja
1) Siapkanalat dan bahan yang akan digunakan
2) Pipet ke dalam kuvet
24
5) Hitung kadar trigliserida dalam rumus berikut :
Absorbansi Sampel mg
× Konsentrasi Standar ( )
Absorbansi Standar dl
e) Interpretasi Hasil
Blangko Sampel/Kalibrator 25
Spesimen/Kalibrator (µL) - 10
Reagen 1 (μL) 1000 1000
3) Homogenkan kemudian diinkubasi 5 menit pada suhu 37° C
4) Baca absorbansi 1 (A1)
5) Kemudian tambahkan lagi ke dalam kuvet
Blangko Sampel/Kalibrator
Reagen 2 (μL) 250 250
6)
Homogenkan kemudian diinkubasi 5 menit pada suhu 37° C
7) Baca absorbansi 2 (A2)
8) Hitung kadar HDL dengan rumus:
∆ A Sampel mg
Kadar HDL (mg/dl) = × Konsentrasi Standar( )
∆ A Standar dl
d) Interpretasi Hasil
26
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
d) Interpretasi Hasil
28
4) Homogenkan kemudian diinkubasi 10 menit pada suhu kamar / 5 menit
pada suhu 37oC
5) Baca absorban sampel dan standar terhadap blanko reagen pada panjang
gelombang 500 nm (reaksi warna stabil selama 60 menit)
6) Hitung kadar LDL dalam serum sebagai berikut :
e) Interpretasi Hasil
b) Metode
Friedewald
c) Alat dan Bahan
1) Spektrofotometer
2) Mikropipet (1000 µL, 100 µL, 25 µL, 10 µL)
3) Blue dan Yellow tip
4) Stopwatch
5) Reagen Kolesterol total
29
6) Reagen HDL (Presipitat)
7) Reagen Trigliserida
8) Standar
9) Akuades
10) Spesimen (Serum, Plasma heparin/Plasma EDTA)
d) Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Lakukan prosedur pemeriksaan kolesterol total, trigliserida, dan HDL
3) Hasil pemeriksaan kolesterol total, trigliserida, dan HDL digunakan
untuk menetapkan kadar LDL dengan persamaan sebagai berikut :
Trigliserida
Kadar LDL = (Kolesterol total) – (HDL) – ( )
5
e) Interpretasi Hasil
7. Pemeriksaan CPK
a) Prinsip
Kreatinin kinase (CK) akan mengkatalisis keratin fosfat dan ADP
menjadi keratin dan ATP. ATP yang terbentuk bereaksi dengan glukosa dengan
bantuan enzim heksokinase (HK), membentuk glukosa-6-fosfat (G6P) dan ADP.
Glukosa-6-fosfat direaksikan dengan NADP yang dikatalis oleh enzim glukosa-
6-fosfat dehidrogenase (G6P-DH) menghasilkan Glukonat-6-fosfat, NADPH
dan H+. Peningkatan NADPH yang terbentuk sesuai dengan aktivitas katalitik
CK.
b) Metode
Kinetik Enzimatik - IFCC (International Federation of Cinical Chemistry and
Laboratory Medicine)
c) Alat dan Bahan
1) Spektrofotometer
30
2) Mikropipet
3) Blue dan yellow tip
4) Stopwatch
5) Reagen CK
6) Akuades
7) Sampel ( Serum, Plasma heparin/Plasma EDTA)
d) Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Substrate start
a. Memipet ke dalam kuvet
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 50
Akuades (μL) 50 -
Reagen 1 (µL) 1000 1000
Homogenkan, inkubasi selama 3 menit
Reagen 2 (µL) 250 250
Homogenkan, inkubasi selama 3 menit
Baca absorban pada panjang gelombang 340 nm
setelah 1, 2, 3 menit
3) Sample start
a. Campurkan 4 bagian R1 dan 1 bagian R2 (monoreagen)
b. Pipet ke dalam kuvet
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 40
Akuades (μL) 40 -
Monoreagen (µL) 1000 1000
Dengan kalibrator
Aktivitas CK (U/L) =
( ∆|¿|menit ) Pemeriksaan
× Konsentrasi Kalibrator
( ∆|¿|menit ) Standar
31
e) Interpretasi Hasil
8. Pemeriksaan CKMB
a) Prinsip
Kreatinin B mengkatalis transfer gugus fosfat dari substrat keratin ke ATP.
Pembentukan ATP selanjutnya diukur melalui penggunaan dua reaksi gabungan
yang dikatalisis oleh hekdokinase (HK) dan glukosa-6-fosfat dehidrogenase dari
NADP. Laju absorbansi meningkat pada 450 nm berbanding lurus dengan
aktivitas keratin kinase-B.
b) Metode
Kinetik Enzimatik - IFCC (International Federation of Cinical Chemistry and
Laboratory Medicine)
c) Alat dan Bahan
1) Spektrofotometer
2) Mikropipet (1000 μL, 250 μL, 25 μL)
3) Blue dan yellow tip
4) Stopwatch
5) Reagen CKMB
6) Akuades
7) Spesimen (serum, plasma heparin atau plasma EDTA)
d) Cara Kerja
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 40
Akuades (μL) 40 -
Monoreagen (µL) 1000 1000
32
c. Homogenkan, inkubasi selama 5 menit
d. Baca absorbansi pada panjang gelombang 340 nm setelah
1,2,3,4, dan 5 menit
3) Hitung hasil pemeriksaan aktivitas CKMB sebagai berikut :
Dengan kalibrator
( ∆|¿|menit ) Pemeriksaan
× Konsentrasi Kalibrator
( ∆|¿|menit ) Standar
e) Interpretasi Hasil
9. Pemeriksaan LDH
a) Prinsip
Laktat dehidrogenase (LDH) mengkatalisis konversi L-laktat menjadi
piruvat. Dalam prosesnya, NAD+ dioksidasi menjadi NADH. Perubahan
absorbansi ini berbanding lurus dengan aktivitas LDH dalam sampel.
b) Metode
Kinetik Enzimatik - IFCC (International Federation of Cinical Chemistry and
Laboratory Medicine)
c) Alat dan Bahan
1) Spektrofotometer
2) Mikropipet
4) Stopwatch
5) Reagen LDH
6) Akuades
33
7) Spesimen (serum, plasma heparin atau plasma EDTA)
d) Cara Kerja
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 20
Akuades (μL) 20 -
Reagen 1 (µL) 1000 1000
Homogenkan, inkubasi selama 1-5 menit
Reagen 2 (µL) 250 250
Homogenkan, inkubasi selama 3 menit
Baca absorban pada panjang gelombang 340 nm
setelah 1, 2, 3 menit
3) Sample start
a. Campurkan 4 bagian R1 dan 1 bagian R2 (monoreagen)
b. Pipet ke dalam kuvet
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 20
Akuades (μL) 20 -
Monoreagen (µL) 1000 1000
Dengan kalibrator
( ∆|¿|menit ) Pemeriksaan
× Konsentrasi Kalibrator
( ∆|¿|menit ) Standar
e) Interpretasi Hasil
34
Jenis Kelamin Normal (U/L)
Laki-laki ≤ 248 U/L
Perempuan ≤ 247 U/L
3) Sample start
a. Campurkan 4 bagian R1 dan 1 bagian R2 (monoreagen)
b. Pipet ke dalam kuvet
Blangko Pemeriksaan
Sampel/kalibrator (μL) - 20
Akuades (μL) 20 -
Monoreagen (µL) 1000 1000
Dengan kalibrator
( ∆|¿|menit ) Pemeriksaan
× Konsentrasi Kalibrator
( ∆|¿|menit ) Standar
d) Interpretasi Hasil
36
pg/Ml
b) Metode
Imunokromatografi
d) Interpretasi Hasil
37
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem kardiovaskular adalah suatu sistem yang berfungsi menyuplai nutrisi
dan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Penyakit jantung koroner adalah suatu
kelainan yang disebabkan oleh penyempitan / penghambatan pembuluh darah arteri
yang mengalirkan darah ke otot jantung. Menurut WHO (2013) Penyakit
Kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu untuk kematian global. Penyakit
kardiovaskular adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Karena
38
system kardiovaskular sangat vital, maka penyakit kardiovaskular sangat berbahaya
bagi kesehatan. Ada banyak macam penyakit kardiovaskular, tetapi yang paling
umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung dan stroke. Dalam banyak kasus
kelainan jantung baru terdeteksi saat terjadi serangan jantung. Faktor-faktor yang
dianggap paling berperan dalam risiko pembentukan aterosklerosis dan menyebabkan
penyakit jantung koroner secara kronologik yaitu: Hiperkolesterolemia, merokok
sigaret, hipertensi, obesitas, diabetes melitus. Disamping lipid (kolesterol, trigliserid,
dan fosfolipid), fraksi-fraksi lipoprotein (kilomikron, VLDL, LDL dan
HDLkolesterol) memegang peranan penting dalam proses aterioslerosis tersebut dan
LDL mengandung 45% kolesterol, juga memegang peranan penting mentransfer
fosfolipid.
2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini masih terapat banyak kekurangan. Maka dari
itu saran yang membangun sangat diperlukan untuk makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Churchhouse, A dan Julian Ormerod. 2015. Kardiologi dan Kelainan Vaskuler. Singapura :
Elsevier.
K, Ashwini dan Syed Abdul J. 2017. Comparative study of direct and indirect methods for
estimation of serum HDL cholesterol. IJAPB: Volume: 4.
Kee, Joyce LeFever. 2017. Pedoman Pemeriksan Laboratorium dan Diagnostik, Ed. 6.
39
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kosasih, N.E., Kosasih. S.A., 2012. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Edisi
Kedua. Karisma Publishing Group, Tanggerang Selatan.
Park MK, Salamat M. Congenital Heart Defects. Dalam: Merritt J, penyunting. The pediatric
cardiology handbook.Edisi ke-4. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2010.h.93-110
Price SA and Wilson LM, editors, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC, 2006: 517-527.
Samsu N dan Sargowo D. Sensitivitas dan Spesifisitas Troponin T dan I pada Diagnosis
Infark Miokard Akut. Majalah Kedokteran Indonesia, 2007 Des 10: 363-372.
40