Dosen pengampu :
Dr.Ika Purwadiningrum, M.Sc., Apt
Disusun Oleh :
Kelompok A.3 (2)
Kadar lipid darah yang tinggi, Hal ini meningkatkan resiko penumpukan
kolesterol, menyebabkan artheosklerosis (Pengerasan pembuluh darah)
yang mempersempit pembuluh darah atau bahkan menyebabkan
trombosis (gumpalan darah dalam arteri atau vena)
Stres, stres membuat detak jantung semakin cepat, membuat otot jantung
menjadi tegang dan meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan
penyakit jantung koroner.
Stage D : pasien dengan gejala tahap akhir jantung, dan sulit diterapi
dengan pengobatan standard.
Functional Class III ( FC III ), Timbul gejala sesak pada aktivitas ringan
Pusing
a. Aspirin, Dari berbagai studi telah jelas terbukti bahwa aspirin masih
merupakan obat utama untuk pencegahan trombosis. Karena itu aspirin
disarankan diberi pada semua pasien PJK kecuali bila ditemui
kontraindikasi. Selain itu aspirin juga disarankan diberi jangka lama
namun perlu diperhatikan efek samping iritasi gastrointestinal dan
perdarahan, dan alergi. Cardioaspirin memberikan efek samping yang
lebih minimal dibandingkan aspirin lainnya
Nitrat, Keuntungan terapi nitrat terletak pada efek dilatasi vena yang
mengakibatkan berkurangnya preload dan volume akhir diastolik ventrikel
kiri sehingga konsumsi oksigen miokardium berkurang. Efek lain dari nitrat
adalah dilatasi pembuluh darah koroner baik yang normal maupun yang
mengalami aterosklerosis. Nitrat oral atau intravena efektif menghilangkan
keluhan dalam fase akut dari episode angina. Pasien dengan UAP/NSTEMI
yang mengalami nyeri dada berlanjut sebaiknya mendapat nitrat sublingual
setiap 5 menit sampai maksimal 3 kali pemberian, setelah itu harus
dipertimbangkan penggunaan nitrat intravena jika tidak ada indikasi kontra. 3.
Nitrat intravena diindikasikan pada iskemia yang persisten, gagal jantung,
atau hipertensi dalam 48 jam pertama UAP/NSTEMI. Keputusan
menggunakan nitrat intravena tidak boleh menghalangi pengobatan yang
terbukti menurunkan mortalitas seperti penyekat beta atau angiotensin
converting enzymes inhibitor (ACE-I). Nitrat tidak diberikan pada pasien
dengan tekanan darah sistolik 30 mmHg di bawah nilai awal, bradikardia
berat.
kalsium dapat mengurangi keluhan pada pasien yang telah mendapat nitrat
atau penyekat β; selain itu berguna pula pada pasien yang mempunyai
kontraindikasi penggunaan penyekat β. Antagonis kalsium tidak disarankan
bila terdapat penurunan fungsi bilik kiri atau gangguan konduksi
atrioventrikel.
BAB II
STUDI KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. RR
Ruang : Pavilium jantung Ruang A.1
Umur : 68 tahun
Tanggal MRS : 5 Mei 2013
Tanggal KRS : 8 Mei 2013
Diagnosa : PJK FC II-III
2. SUBYEKTIF (Saat MRS)
Keluhan Utama :
- keringat dingin,
- jantung
- diabetes
Riwayat pengobatan
Pasien sulit diajak berkomunikasi karena kesulitan dalam berbicara
(“pelo” setelah serangan stroke) sehingga tidak bisa menggali informasi lebih jauh
mengenai penggunaan obat selama ini. Selain itu pasien tidak di tunggui oleh
keluarganya.
Riwayat Keluarga/ Sosial : -
Alergi Obat : -
3. OBYEKTIF
Tanda Vital
- keringat dingin,
6 Ranitidine Anti ulcer 2x1 amp injeksi Antasida, warfarin Konstipasi, Anti ulcer
diare,mual, muntah,
reaksi hipersensitif
7 Omeprazole Anti ulcer 1x1 amp iv Ketokonazole, Urtikaria, mual, Anti ulcer
itrakonazole, warfarin, muntah, konstipasi,
teofilin nyeri otot
Capopril Antihipetensi 3x1 tab Oral Antasida, OAINS, Hipotensi, gg fungsi Menurunkan tekanan
9 25mg hati, batuk, darah
angioderma, ruam
kulit.
Problem medik : PJK
SUBYEKTIF OBYEKTIF TERAPI Analisis DRP Plan Monitoring
kaki bengkak karena EKG =ST Cedocart Lini pertama pada CHF - Cedocart TD
banyak minum depresi RR
Keringat dingin Rongent=Cardiom Nadi
Tidak minum obat egal (+),efusi
jantung pleura(-)
LDL: 131 Simvastatin Gol.statin dapat membantu menurunkan LDL - Simvastatin LDL
Aspirin Dapat memperparah pendarahan (interaksi dengan ADR -
captopril)
-
Clopidogrel Terapi post stroke - Clopidogrel
MONITORING
1. Monitoring tekanan darah (TD), RR dan denyut nadi
KIE
1. Memberi edukasi tentang penyakit PJK
2. Memberitahukan kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya kepatuhan
meminum obat
3. Pasien perlu diyakinkan bahwa kebanyakan kasus dapat mengalami perbaikan
dengan pengobatan dan modifikasi gaya hidup sehingga kualitas hidup lebih baik.
Kelainan penyerta seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dll perlu ditangani
secara baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. ISO Farmakoterapi Buku 1. Penerbit ISFI. Jakarta
Dipiro J.T et al. 2015. Pharmacoterapi Handbook 9th edition. Mc Graw Hill Education.
NewYork