ETIKA SOSIAL
SIKAP TERHADAP SESAMA
ETIKA KELUARGA
ETIKA PROFESI
ETIKA POLITIK
ETIKA LINGKUNGAN
ETIKA IDEOLOGI
MENILAI PERILAKU
DESKRIPTIF NORMATIF
ETIKA PELAYANAN KEFARMASIAN
Dalam melakukan penyerahan perbekalan farmasi (obat) kepada konsumen di apotek diatur oleh
2 macam kaidah yaitu kaidah etika dan kaidah hukum.
Kode Etik Pelayanan
Kefarmasian:
Jika
apoteker mau menerima teguran maka dia dapat
melanjutkan untuk bekerja.
Jika
tidak menerima maka atasan harus mengeluarkan
apoteker tersebut dan mencari pengganti apoteker lain.
Kesimpulan akhir
Pasal 21
1. “Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan
kefarmasian”.
2. “Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter
dilaksanakan oleh Apoteker”
Kanjian menurut uu
Pasal 51
1. “Pelayanan Kefarmasian di Apotek, puskesmas atau instalasi farmasi
rumah sakit hanya dapat dilakukan oleh Apoteker”
Kanjian menurut uu
Pasal 19
1. “Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya
pada jam buka Apotik, Apoteker Pengelola Apotik harus menunjuk
Apoteker pendamping.”
2. “Apabila Apoteker Pengelola Apotik dan Apoteker Pendamping karena
hal-hal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, Apoteker Pengelola
Apotik menunjuk .Apoteker Pengganti”
Kanjian menurut uu
Pasal 3
“Setiap apoteker/Farmasis harus sennatiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker/Farmasis Indonesia serta selalu mengutamakan dan
berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan
kewajibannya “
Pasal 5
“Di dalam menjalankan tugasnya setiap Apoteker/Farmasis harus
menjauhkan diri dariusaha mencari keuntungan diri semata yang
bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian”
Kanjian menurut uu
SANKSI