Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ETIKA DAN MORAL

Dosen Pengampu : apt. Drs. Firwan Firdaus, M.Kes.

Disusun Oleh

1. Aulia Rahma Pratiwi 1062021013


2. Begi Novria Maharani 1062022014
3. Bella Saskian Febri 1062022015
4. Chris Monica Dinda E. L. 1062021016
5. Christian Tobiasdi Sitohang 1062022017
6. Christin Sariani 1041821003

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

2021
KASUS 3
Seorang Asisten Apoteker di Apotek ZZ bernama IK kedapatan memanipulasi

jumlah setoran uang penghasilan pagi hari yang tadinya 2,5 juta dirubah angkanya menjadi 2

juta saja. Hal ini ketahuan ketika hasil pagi dihitung oleh PSA, padahal petugas shift pagi

tetap mengatakan hasilnya 2,5 jt. Sementara itu, Apotekernya tidak banyak tahu kejadian-

kejadian di Apotek. Semuanya diatur dan dikelola oleh PSA nya. Bahkan administrasi

Apotek tidak pernah diatur secara tertib oleh Apoteker ybs. Pada pemeriksaan Oleh BBPOM

ditemukan banyak pengeluaran barang tidak tercatat di kartu stock. Jumlah barang yang ada

tidak sama dengan yang ada di kartu stock. Penyimpanan obat juga tidak diatur sesuai kaidah

penyimpanan obat yang sebenarnya, tidak ada monitoring suhu ruangan, tidak ada palet untuk

tempat infus, dsbnya. Penerimaan obat juga dilakukan oleh pemilik Apotek.

PERTANYAAN :

Bagaimana pendapat Saudara sebagai Apoteker menilai kejadian ini, ditinjau dari sisi

ETIKA dan MORAL.

JAWABAN :

Struktur Organisasi Apotek

APA (Apoteker Pengelola Apotek) PSA (Pemilik Sarana Apotek)

AP (Apoteker Pendamping)

AA (Asisten Apoteker)
TU Petugas Bendahara
Melayani peracikan Gudang
resep

Karyawan
Pembantu Kasir
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. PSA
Pemilik saham berkoordinasi dengan apoteker dalam pelaksanaan operasional
dan program-program apotek terutama dalam hal penyediaan modal. bertanggung
jawab untuk memberi kompensasi, ganti rugi barang dan/atau jasa yang diterima atau
dimanfaatkan tidak sesuai dengan kesepakatan dan mengatur dan mengawasi
administrasi apotek

2. APA dan Aping


APA berkoordinasi dengan pemilik saham dan apoteker pendamping memiliki
wewenang penuh dalam pengelolaan apotek. memeriksa kelengkapan resep dokter
yang ditebus di apotek, memeriksa dosis obat yang ditulis di resep, memeriksa
inkompatibilitas obat yang satu dengan obat yang lain, memberikan etiket aturan
pakai minum obat maupun cara penggunaan alat kesehatan, dan jika ada hal yang
tidak sesuai pada resep yang tertulis maka APA dan Aping berkewajiban
menghubungi Dokter yang menulis resep tersebut, serta membuat laporan Obat Wajib
Apotek
3. Asisten Apoteker
bertugas melayani obat bebas dan resep mulai dari menerima pasien sampai
menyerahkan obat yang diperlukan, mencatat dan membuat laporan keluar masuknya
obat narkotika, obat K-B, obat DOPB, obat OKT amphetamine, dan lain-lain,
menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal dan di bundel kemudian
disimpan, Memelihara kebersihan ruang peracikan, lemari obat, menyusun obat-obat
dan mencatat obat dengan adanya kartu dengan rapi.
Pelanggaran Etika dan moral :
Jika Dilihat dari sisi etika profesi, AA tidak menjalankan profesinya dengan baik
dimana AA melakukan manipulasi sehingga terjadi perbedaan dalam laporan keuangan.
Seharusnya AA melakukan pekerjaan secara professional yang mana tidak mengambil
keuntungan dari pekerjaannya, serta tidak memiliki tujuan khusus dari pekerjaannya.
Sedangkan untuk Apoteker kurang bertanggung jawab, seharusnya Apoteker yang berwenang
menentukan aturan yang ada di apotek untuk dilaksanakan oleh TTK. Untuk PSA
berdasarkan etika yang ada, hanya bertugas untuk mengawasi dan membantu jika perlu untuk
berlangsungnya kegiatan di apotek.

Etika profesi di apotek seharusnya dilaksanakan dengan baik untuk AA, Apoteker,
bahkan PSA agar tercipta lingkungan kerja yang baik sehingga tidak menimbulkan kejadian
yang merugikan apotek dan semua pihak.

Dilihat dari sisi moral, Apotek membuat kebijakan seperti pemantauan dan pemberian
sanksi bagi AA dengan salah satu cara menonaktifkan AA tersebut agar jera dan masalah
segera tuntas dan terselesaikan. Sebaiknya, sebelum memberikan sanksi, PSA menanyakan
mengapa AA melakukan tindakan tersebut sehingga dapat memberikan sanksi yang sesuai.

UU Pidana terkait kasus:

BAB XXV Tentang Perbuatan Curang


  Pasal 382
 Barangsiapa untuk mendapatkan, melangsungkan atau memperluas hasil perdagangan
atau perusahaan milik sendiri atau orang lain, melakukan perbuatan curang untuk menyesatka
n khalayak umum atau seorang tertentu, diancam, jika perbuatan itu dapat menimbulkan
kerugian bagi konkuren-konkurennya  karena persaingan curang,dengan pidana penjara
paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak tiga belas ribu lima
ratus rupiah.

Anda mungkin juga menyukai