Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


            Segala puji hanya bagi allah yang telah melimpahkan taufik, hidayah kepada kita,
sehingga kita masih dapat menghirup nafas kaislaman sampai sekarang ini. Shalawat dan
salam semoga tercurah pada junjungan kita nabi muhammad saw yang telah berjuang dengan
semangatnya yang begitu mulia yang telah membawa kita dari jaman jahilliyah kepada jaman
islamiyah.
            Dengan mengucap alhamdulillah kami dapat menyusun makalah yang berjudul
“Lapangan Pekerjaan Farmasis dan Tenaga Profesi/Spesialisis”. Kami ucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam materi tentang
wawasan ilmu farmasi, tidak lupa teman-teman yang senantiasa kami banggakan yang
semoga kita selalu dalam lindungan allah serta dapat berjuang dijalan allah swt.
            Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon saran
dan kritik yang sifatnya membangun tentunya. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan
mohon maaf apabila dalam penulisan masih terdapat kalimat-kalimat yang kurang dapat
dipahami agar diberikan kritikkan yang membangun.

TEGAL, 28 September 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Farmasis adalah tenaga profesi yang mempunyai kewenangan dibidang kefaramasian
melalui keahlian yang diperolehnya selama pendidikan tinggi kefarmasian. Salah satu bidang
professional kesehatan yang mengkombinasikan ilmu kesehatan dan ilmu kimia. Bidang
profesi farmasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan keamanan serta efektivitas
dalam pemakaian obat-obatan.
Tenaga keprofesian farmasi di era modern sekarang semakin berkembang. Tidak
hanya bekerja dibelakang layar tetapi dizaman sekarang seorang farmasi bisa menjajaki
pekerjaan apa saja yang diinginkannya.

1.2  Tujuan
Untuk mengetahui lapangan pekerjaan dan tenaga profesi dibidang kefarmasian.

1.3 Rumusan Masalah


1.     Lapangan pekerjaan apa saja yang membutuhkan seorang farmasis /apoteker?
2.     Bagaimana peranan apoteker dibidangnya masing-masing?
3.     Bagaimana cara seorang farmasis dapat dengan cepat mendapatkan kerja setelah menjadi
apoteker?
4.     Apa saja kendala yang sering dihadapi oleh seorang farmasis dalam mendapatkan pekerjaan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lapangan Pekerjaan Farmasis


Berikut lapangan pekerjaan yang memerlukan tenaga farmasi :
a.      Pemerintah
Pemerintahan memberikan lowongan pekerjaan bagi sarjana farmasi. Beberapa
diantaranya adalah dinas kesehatan hingga departemen kesehatan. Lulusan farmasi yang
bekerja di instansi pemerintahan biasanya ditempatkan sebagai pengamat obat-obatan.

b.     Kesehatan

Sudah jelas prospek kerja yang masuk ke dalam bidang kesehatan merupakan yang
paling menjanjikan. Sebagai sarjana farmasi, anda dapat bekerja di sebuah instansi kesehatan
macam rumah sakit, apotik, maupun puskesmas. Anda akan dipekerjakan sebagai
pengembang, Apoteker, pengamat, pengolah serta peracik obat-obatan.

c.      Industri
Dalam perindustrian, lapangan pekerjaan bagi lulusan jurusan farmasi tentu saja
sangat terbuka lebar. Di Indonesia, banyak industri atau perusahaan yang bergerak di bidang
kesehatan dan memproduksi obat-obatan. Para alumni jurusan farmasi tentu saja sangat
dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut

d.     Peneliti
Jika anda merupakan seseorang yang ingin menemukan sesuatu yang baru dalam
dunia kesehatan, anda sebagai lulusan farmasi juga dapat menjadi peneliti. Penelitian yang
dilakukan sudah pasti penelitian mengenai obat-obatan. Anda dapat mencalonkan diri sebagai
peneliti di sebuah instansi penelitian. Beberapa Prospek Kerja Jurusan Farmasi di atas
merupakan bukti bahwa jurusan farmasi merupakan jurusan yang memiliki prospek kerja
yang menjanjikan. Mulai yang termasuk ke dalam dunia kesehatan, pemerintahan, industri
maupun peneliti. Melalui artikel ini diharapkan dapat memotivasi anda yang ingin masuk dan
mempelajari ilmu farmasi

2.2 Peranan Apoteker/Farmasis Diberbagai Bidang


a.      Peranan apoteker di farmasi komunitas
Pada seperempat abad ini fungsi apoteker telah banyak berubah baik mengenai
orientasi pribadi maupun aktivitas profesi. Apoteker bukan lagi membuat obat dengan tangan
dan melayani resep secara rahasia yang mengandung obat, tetapi sekarang dia merupakan
partner dalam tim kesehatan yang menangani obat dengan potensi dan nilai yang benar dan
dibuat dalam industry farmasi yang canggih.
Dia menangani obat ini dengan konsultasi secara terbuka dengan dokterdan pasien
dengan penuh kepercayaan akan kemajuan ilmunya sebagai seorang ahli dalam obat yang
dibutuhkan.
Menurut Hager, informasi dan komunikasi tentang obat kepada orang memerlukan
informasi oleh orang yang berhak dan berkualitas untuk member informasi pada masyarakat
untuk masa sekarang adalah merupakan factor utama dalam meningkatkan kesehatan dan
kekuatan tenaga rakyat dari suatu Negara. Orang yang dipandang banyak mengetahui tentang
obat adalah apoteker karena hal tersebut merupakan bidangnya dan tanggung jawabnya
yaitu :

I. Tanggung jawab apoteker pada obat yang tertulis pada dalam resep.
Apoteker dapat menjadi konsultan obat pada dokter. Sekarang pelayanan yang dipandang
paling penting adalah pada pasien yang memerlukan dan membutuhkan informasi tentang
obat. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat. Apoteker harus menjelaskan tentang
obat yang berguna sebagai obat kepada pasien karena dia harus tahu yaitu :
1.     Apoteker harus tahu bagaimana obat itu digunkan atau diminum.
2.     Apoteker harus tahu tentang reaksi samping obat, apabila obat dipakai.
3.     Apoteker harus tahu tentang stabilitas obat dalam bermacam-macam kondisi.
4.     Apoteker harus tahu tentang toksisitas obat dan dosisnya.
5.     Apoteker harus mengerti tentang rute penggunaan obat.
6.     Apoteker adalah seorang ahli obat.
II.               Peranan apoteker di industri farmasi
1.     Menjadi anggota bidang penelitian dan pengembangan.
2.     Bertugas dalam pembuatan obat di bagian produksi farmasi.
3.     Bertugas di bidang informasi ilmiah dan masalah perundang-undangan farmasi.
4.     Bertugas di bidang promosi, informasi dan pelayanan obat.
5.     Bertugas di bidang penjualan dan pemasaran obat.

III.             Peranan apoteker dibidang pemerintahan dan angkatan perang


1.     Di angkatan perang apoteker bertugas di bidang administrasi pelayanan.
2.     Di angkatan udara apoteker dapat sebagai anggota koorps ilmu biomedis angkatan udara di
bidang farmasi.
3.     Di departemen kesehatan, yaitu ditjen POM, di farmasi rumah sakit.
4.     Di departemen pendidikan sebagai dosen dalam ilmu farmasi atau ilmu farmasetik.

2.3  Cara Seorang Farmasis Dapat Dengan Cepat Mendapatkan Pekerjaan


Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin banyak lapangan pekerjaan suatu profesi semakin
cepat seorang mendapatkan pekerjaan. Selain dilihat dari luasnya lapangan kerja tentunya
kita tidak boleh mengurangi keahlian kita sebagai seorang pekerja. Khususnya dalam bidang
farmasi. Dalam bidang farmasi kita dituntut untuk menguasai tentang farmasi sampai keakar-
akarnya karena apabila kita melenceng sedikit saja dari aturan kefarmasian akan ada saja
korban. Jadi kita sebagai seorang farmasis agar cepat mendapatkan kerja harus menguasai
beberapa hal yaitu :
1.     Menguasai profesi farmasi agar bisa atau dianggap mampu bertanggung jawab atas profesi
yang dimiliki sehingga mampu dipercaya oleh pemimpin atau direktur yang bersangkutan.
2.     Mampu menguasai berbagai link-link atau sumber-sumber pekerjaan farmasi yang baik yang
ada di Indonesia.
3.     Mencari banyak teman diskusi yang baik agar dapat berkontribusi dalam hal membahas
tentang dimana terdapat peluang-peluang kerja farmasi yang ada.

2.4  Kendala Yang Sering Dihadapi Oleh Seorang Farmasis Dalam Mendapatkan Pekerjaan. Hal-
hal tersebut meliputi :
1.     Kurangnya bersosialisasi terhadap orang-orang yang memiliki wawasan tentang lapangan
pekerjaan di bidang keprofesani farmasi.
2.Tidak menguasai pengetahuan dibidang farmasi sehingga dianggap lemah atau kurang
professional dalam bidang farmasi.
3.     Kuliah hanya ikut-ikutan memburu gelar S1 tanpa hasil yang di dapatkan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Seorang farmasis memiliki lapangan pekerjaan yang luas diberbagai bidang seperti pada
bidang pemerintahan, kesehatan, industri dan penelitian, semua bidang memiliki peranannya
masing-masing. Seorang farmasis/apoteker yang baik/yang memilki keahlian yang baik
memilki lapangan kerja yang luas.
b.     Saran
Kita sebagai mahasiswa farmasi Stikes MW harus lebih kompeten dan meningkat
mutu kualitas diri setiap individu agar terciptanya tenaga ahli farmasis yang berkualitas
kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai