I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui sifat – sifat minyak atsiri
2. Mahasiswa dapat melakukan cara – cara untuk mengidentifikasi. bahan
alami nabati yang mengandung minyak atsiri baik secara organoleptik,
mikroskopi, maupun kimiawi.
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang
(essential oil, volatile) yang merupakan salah satu hasil metabolisme
tanaman. Bersifat mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir,
serta berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya. Minyak atsiri
larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air
(Sudaryani dan sugiharti, 1990).
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol kedua istilah ini berarti
triester gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak bersifat
sebarang: pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat
cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak sedangkan
gliserida dalam tumbuhan cendrung berupa minyak (Fessenden, 1982).
.1. ALAT
a) tabung raksi
b) pipet tetes
c) gelas ukur
2. BAHAN
a) Natrium klorida (NaCl)
b) Fenilhidrazin Hidroklorida (FeCl3)
c) Natrium Hidroksida (NaOH)
d) Petroleum Eter
e) Kloroform
f) Etanol
g) Fenol
h) Aquadest
- BAHAN UJI
a) Minyak atsiri (Oleum Menthae Piperitae)
b) Minyak Lemak (Minyak jagung )
Air
Hasil
Air
Hasil
Kertas saring
Hasil
Kertas saring
Hasil
Pemeriksaan Minyak Mabati
5
Minyak atsiri(minyak
Menthae)
-
- Dimasukan 1 ml kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan 1 ml NaCl jenuh
- Dikocok perlahan
- Diamati volume (tidak boleh bertambah)
HASIL
Minyak lemak
HASIL
Minyak Atsiri(minyak
Mentahe)
HASIL
Minyak Atsiri
HASIL
Minyak Atsiri
HASIL
Minyak Lemak
(Minyak Jagung)
HASIL
Minyak Lemak
HASIL
Minyak Lemak
HASIL
Minyak Atsiri
HASIL
Minyak Lemak
.
HASIL
6 Reduksi Volume
Minyak Atsiri
HASIL
Minyak Lemak
HASIL
V .HASIL PRAKTIKUM
2 ml minyaklemak (Oil
corn)
- tabung 1 ditambahkan Terjadi 2 lapisan kuning +
1 tetes Fecl3 ditambah jernih dan kuning padat
1 ml etanol
- tabung 2 ditambahkan Larutan menjadi kuning +
1 ml Fecl jernih terdapat endapan
5 Reduksi Volume
a. 2 mL minyak atsiri
(minyak menthae) + warna agak bening ,
2 mL terjadi residu +
V1 = 4 ml
V2 = 3 ml
a. Minyak atsiri
(minyak menthae ) 105 tetes 120 250 tetes
ditambah eter, tetesmasih
etanol, kloroform tidak larut
VI. PEMBAHASAN
Minyak atsiri merupakan suatu senyawa minyak yang berasal dari bahan
tumbuhan dengan beberapa sifat, antara lain: sangat mudah menguap apabila
dibiarkan pada udara terbuka, memiliki bau khas seperti pada tumbuhan aslinya,
umumnya tidak berwarna tetapi semakin lama menjadi gelap karena mengalami
oksidasi dan pendamaran. Minyak atsiri merupakan salah satu hasil metabolisme
tanaman, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau tanaman
penghasilnya. Minyak atsiri larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air
Karena sifatnya yang mudah menguap, minyak atsiri sering pula disebut sebagai
minyak menguap (volatil oil) atau minyak eteris. Di dalam tumbuhan, minyak atsiri
terutama terdistribusi pada daun dan bunga.
Praktikum yang telah dilakukan yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat
dari beberapa sampel minyak atsiri. Sampel yang dipergunakan dalam praktikum
yaitu minyak jagung dan Minyak mentahe . Adapun identifikasi yang dilakukakan
yaitu uji daya sebar permukaan air , Noda Kertas saring , Volume Lapisan Air ,
Kelarutan Minyak atsiri , Deteksi Fenol dengan Fe (III) Cl Dan Reduksi volume .
penguapan dan tidak meninggalkan noda sedang minyak jagung Lebih transparan tidak
mengalami penguapan dan meninggalkan noda hal ini diakrenakan minyak Menthae
memiliki sifat kevolatilan tinggi, dimana kevolatilan ini adalah sifat yang dimiliki minyak
atsiri
Perlakuan ketiga yaitu pengujian volume lapisan air dengan cara 1ml minyak atsiri
ditambah 1 ml NaCl, Dan dibiarkan sampai memisah kembali , pada minyak menthae
setelah dikocok larutan berkurang menjadi 1,7 ml karena minyak atsiri mereduksi NaCl
sedangkan pada minyak jagung larutan tetap 2 ml dikarenakan minyak lemak tidak
mereduksi Nacl
Perlakuan keempat yaitu pengujian kelarutan minyak atsiri yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dengan menggunakan pelarut-pelart organik untuk mengetahui sifat
kepolaran dari sampel. Indikator dari perlakuan ini yaitu kelarutan satu bagian sampel
terhadapa pelarut organik. Dimana pelrut organik yang dipergunakan yaitu etanol,
klorofom dan petroleum eter. Pada pengujian ini menghitung beberapa tetes pelarut
yang diperlukan utuk melarutkan dengan sempurna satu tetes minyak Menthae dan
Minyak Jagung ditetesi dengan Pelarut etanol yang digunakan 105 tetes untuk
melarutkan minyak menthae dan 90 tetes untuk minyak jagung, kemudian pelarut
klorofom digunakan 250 tetes untuk melarutkan minyak Menthae dan 22 tetes untuk
minyak jagung . Dan pada pelarut petroleum eter digunakan 120 tetes untuk melarutkan
minyak Menthae. dan 90 tetes untuk minyak Jagung dalam istilah kelarutan agak sukar
larut . Dari perlakuan diatas diketahui bahwasanya minyak atsiri bersifat non polar
karena mampu larut pada pelarut non polar,.sedangkan menurut farmakope Indonesia
edisi III kelarutan oleum menthae adalah larut dalam etanol ,. Larut dalam 4 bagian
volume etanol ( 70 %) p. Sifat-sifat yang ditunjukan pada perlakuan ini sesuda dengan
prinsip like dissolve like.
pada pengujian keenam yaitu pengujian reduksi Volume yaitu dengan cara 2 ml
minyak atsiri ditambah 2 ml NaOH menhasilkan warna bening dan terdapat endapan
dari volume 4 ml menjadi 3ml karena minyak atsiri mereduksi NaoH
dan pada minyak jagung berubah warna menjadi kuning keruh dari volume 4 ml
menjadi 3,6 ml. minyak jagung mereduksi Naoh
VII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :
1. Sifat-sifat minyak atsiri yaitu sangat mudah menguap bila dibiarkan pada udara
terbuka, memiliki bau khas seperti pada tumbuhan aslinya, umumnya tidak
berwarna tetapi semakin lama menjadi gelap karena mengalami oksidasi.
1. Untuk mengidentifikasi minyak atsiri secara organoleptik dapat diamati dari
warna, bau dan rasa. Secara mikroskopik dapat dilakukan dengan bantuan
mikroskop.
2. Identifikasi secara kimiawi dilakukan dengan mereaksikannya dengan suatu
senyawa yang dapat bereaksi secara spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, N. 2002. Lemak dan Minyak. Medan : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia
USU
Katsaman, R. 2003. Teknis Budidaya dan Manajemen Produksi Minyak Nilam .Jawa
Barat : Dinas Koperasi UKM Bandung
Ketaren. 1978. Minyak Atsiri (bersumber dari bunga dan buah). Bogor : Departemen
Teknologi Hasil Pertanian ITB.
Fessenden, J. Ralp dan Joan S. Fessenden. 1982. Kimia Organik Edisi III.
Erlangga. Jakarta.
Ketaren dan Djatmiko, B., 1978. Minyak Atsiri (bersumber dari bunga dan buah).
Departemen Teknologi Hasil Pertanian. FATEMETA, IPB. Bogor.