Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FARMASI ANALISIS II


ANALISIS KUANTITATIF KADAR ASAM PARACETAMOL DALAM
SEDIAAN TABLET DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Nama/NIM : Iif Syaifulloh (31116121)


Rani Agustiani (31116132)
Salsabila Septiani (31116138)

Kelas / Kelompok : Farmasi 3C / 3


Tanggal Praktikum : 5 Maret 2019
Tanggal Masuk Laporan : 12 Maret 2019
Dosen : Dra. Lilis Tuslinah, M.Si.,Apt
Ade yeni Aprillia, M.Si

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2019
PENETAPAN KADAR LUMINAL DALAM SEDIAAN
FARMASI DENGAN METODE TITRASI ASAM BASA
Tanggal praktikum : 26 Februari 2019

Nomor sampel : 57

A. Tujuan Praktikum

Menentukan kadar luminal dalam sediaan farmasi dengan metode titrasi

asam basa tidak langsung

B. Prinsip

Penentuan kadar luminal dengan titrasi asam basa tidak langsung dimana

terjadi reaksi pembentukan garam dari luminal yang bersifat asam dengan NaOH

sebagai basa. Asam barbiturat diubah dari bentuk keto ke bentuk enol dalam

kondisi basa. Setelah terbentuk enol barbital terjadi penggaraman dengan

penambahan NaOH berlebih, dan kelebihan NaOH di titrasi balik menggunakan

larutan HCl dan membentuk garam NaCl yang larut dalam air.

C. Reaksi

1. Reaksi pembakuan NaOH

2NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2O

2. Reaksi pembakuan HCl

HCl + NaOH NaCl + H2O

3. Reaksi antara turunan asam barbiturat dengan metode alkalimetri


O O

NH N
R2 NaOH R2
O ONa + H2O
R1 R1
NH NH

O O

D. Dasar Teori

Luminal atau fenobarbital termasuk kedalam senyawa golongan barbiturat.

Fenobarbital memiliki efek kerja yang lama (long acting). Barbiturat jika

digolongkan berdasarkan durasi kerja yaitu ada yang kerja sangat singkat contoh

tiopental, kerja singkat contoh pentobarbital, sekobarbital dan aminobarbital.

Phenobarbital mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari

101% C12H12N2O3 dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Sifat fisiko kimia

dari phenobarbital :

O O

NH NH

Struktur Fenobarbital
Pemerian : hablur kecilatau serbuk hablur putih, tidak berbau tidak berasa,

dapat terjadi polimorfisme, stabil diudara,

Kelarutan : sangat sukar lart dalam air, larut dalam etanol, dalam eter, dan

dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali karbonat, agak

sukar lart dalam kloroform. (FI IV). 1 gram fenobarbital larut

dalam 1000 ml air, dalam 8 ml etanol, dalam 40 ml kloroform,

dalam 13 ml eter, dan sekitar 700 ml benzena.(Florey,1978)

Titik lebur : antara 174˚ dan 178˚ C

pKa : 7,4 (25˚ C)

Titrasi adalah suatu proses penambahan larutan baku yang diketahui

konsentrasinya menggunakan buret ke dalam larutan yang akan ditentukan

kadarnya sampai reaksi tepat selesai secara sempurna. Berdasarkan cara titrasi,

metode volumetri dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Titrasi langsung

Cara ini dilakukan dengan menitrasi langsung zat yang akan ditetapkan

kadarnya. Perhitungan didasarkan pada kesetaraan langsung larutan titer dengan

zat uji. Contoh : pada metode Iodimetri

2. Titrasi tidak langsung / titrasi kembali

Dilakukan dengan cara penambahan titran dalam jumlah berlebih,

kemudian kelebihan titran dititrasi dengan larutan titran lain. Dengan cara ini
umumnya dilakukan titrasi blanko (tanpa zat uji), perhitungan didasarkan pada

kesetaraan tidak langsung larutan titer dengan zat uji.

Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara asam dengan basa, sehingga

akan terjadi perubahan pH larutan yang dititrasi. Reaksi antara asam dan basa,

dapat berupa asam kuat atau lemah dengan basa kuat atau lemah. Titrasi dengan

larutan titer asam kuat (HCl 0,1 N atau H2SO4 0,1N) disebut asidimetri, dan titrasi

dengan larutan titer basa kuat (NaOH 0,1N) disebut alkalimetri. (Cartika, 2016).

Suatu indikator merupakan asam atau basa lemah yang berubah warna

diantara bentuk terionisasinya dan bentuk tidak terionisasinya. Kisaran

penggunaan indicator adalah 1 unit pH disekitar nilai pKa nya. Sebagai contoh

fenolftalein (PP), mempunyai pKa 9,4 (perubahan warna antara pH 8,4 – 10,4).

Struktur fenolftalein akan mengalami penataan ulang pada kisaran pH ini karena

proton dipindahkan dari struktur fenol dari PP sehingga pH-nya meningkat

akibatnya akan terjadi perubahan warna (Sudjadi, 2007).

E. Alat dan Bahan

Dapus

Anonim. 2014.Farmakope Indonesia Edisi IV. Depkes RI. Jakarta

Cartika Harpolia. 2016. Kimia Farmasi. Kemenkes RI. Jakarta.


Florey,K. 1978. Analytical Pofiles of Drug Substances Vol. 7. Academic Press.

Inc. London

Sudjadi, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Sudjadi, Abdul Rohman. 2007. Analisis Kuantitatif Obat. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai