B. Subkutan
Pemberian obat atau sediaan secara subkutan pada mencit dapat dilakukan di
bagian bawah kulit daerah tengkuk (leher bagian atas). Teknik yang tepat adalah
mencubit kulit di leher bagian atas dan kemudian obat dapat diberikan dengan
suntikan dengan sudut 45 derajat. Bagian subkutan lain yang dapat digunakan untuk
pemberian obat atau sediaan adalah kulit abdomen. Sementara itu jarum suntik yang
digunakan untuk mencit dapat menggunakan alat suntik (syringe dan jarumnya)
berukuran 1 mL atau menyesuaikan(Morphology, n.d.).
C. Intravena
Teknik pemberian obat atau sediaan secara intravena pada mencit dan tikus
dilakukan dengan bantuan holder atau alat bantu pemegang hewan uji dan diusahakan
ada lubang untuk ekor. Sebelum penyuntikan, ekor dapat dimasukkan ke dalam air
hangat terlebih dahulu, dengan tujuan agar pembuluh vena ekor mengembang
(dilatasi) sehingga mempermudah dalam pemberian obat atau sediaan. Ekor
kemudian dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol 70% atau xylol
dan obat atau sediaan dapat disuntikkan pada vena ekor (vena lateral). Namun ada
pendapat yang menyebutkan bahwa, untuk tikus, pemberian sediaan atau obat secara
intravena lebih mudah melalui vena penis daripada vena ekor. Sementara itu pada
kelinci, obat atau sediaan dapat disuntikkan pada bagian vena marginalis telinga
setelah terlebih dahulu dilakukan pencukuran rambut telinga. Ukuran syringe dalam
pemberian obat atau sediaan dapat menggunakan 1 mL dan jarum suntik (needle)
ukuran 24G(Morphology, n.d.).
D. Intraperitonial
E. Intramuskular
Teknik pemberian obat dengan cara intramuskular (IM) merupakan teknik pemberian
sediaan atau obat melalui jaringan otot, umumnya di otot paha. Kecepatan dan
kelengkapan adsorpsi sediaan atau obat dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam air.
Absorpsi lebih cepat terjadi di otot deltoid atau vastus lateralis daripada di bagian
gluteus maksimus. Penyuntikan intramuskular juga dapat dilakukan pada mencit atau
tikus pada bagian musculus yang tebal yaitu bicep femoris(Absa, n.d.).
2. Cara pemberian sediaan pada Kelinci
a.Oral
Pemberian obat dengan cara oral pada kelinci dilakukan dengan menggunakan alat
penahan rahang dan feeding tube no 6-8(Morphology, n.d.).
b. Sub kutan
Pemberian obat secara sub kutan dilakukan pada sisi sebelah pinggang atau tengkuk
dengan cara kulit diangkat dan jarum (25-26 g) ditusukkan dengan arah anterior. Dengan
volume pemberian makksimal 1% BB(Morphology, n.d.).
c. Intra vena
Penyuntikan dilakukan pada vena marginalis di daerah dekat ujung telinga. Sebelum
penyuntikan, telinga dibasahi terlebih dahulu dengan alkohol atau air hangat(Morphology,
n.d.).
d. Intra muskular
Pemberian intramuskular dapat dilakukan pada otot paha belakang. Hindari otot posterior
femur karena risiko kerusakan saraf siatik. Gunakan jarum ukuran 25ga dan volume
pemberian tidak lebih 0.5-1.0 ml/tempat penyuntikan(Morphology, n.d.).
e. Intra peritoneal
Posisi diatur sedemikian rupa sehingga letak kepala lebih rendah daripada perut.
Penyuntikan dilakukan pada garis tengah di muka kandung kencing(Morphology, n.d.).
dafpus