PENDAHULUAN
Obat adalah suatu bahan yang berbentuk padat atau cair atau
sistem saraf pusat. Obat tersebut bereaksi terhadap otak dan dapat
dokter karena rasa nyeri mengganggu fungsi sosial dan kualitas hidup
penderitanya rasa nyeri akan disertai respon stres antara lain berupa
frekuensi nafas. Nyeri yang berlanjut atau tidak ditangani secara kuat.
2006).
batas nyeri untuk suhu adalah konstan, yakni pada 44-45°C (Tjay,
2007).
tubuh, seperti suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin, tertusuk pada
benda tajam, patah tulang dan lain-lain. Rasa nyeri timbul apabila
banyak dipakai untuk bayi, anak-anak dewasa dan orang lanjut usia
TINJAUAN PUSTAKA
kulit otot, tulang dan sendi. Impuls nyeri disalurkan ke susunan saraf
otak besar, dimana impuls dirasakan sebagai nyeri (Tjay & Rahardja
2007).
golongan yaitu :
1. Analgesic Nonopioid/Perifer
dalam kelompok ini memiliki target aksi pada enzim, yaitu enzim
Efek samping yang paling umum dari golongan obat ini adalah
distribusinya relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan mempunyai ikatan dengan
RM : C2H4O2
insomnia.
kebutuhan.
kemampuannya menghambat
Gilman, 2008).
2004).
pertama
cerna
S.C.,2019).
C. Natrium Diklofenat
pascabedah.
cerna.
25 mg).
demam.
obat ini.
lambat.
yang lain.
abdomen.
terbagi.
2008).
II.4. URAIANTANAMAN
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Bangsa : Cucurbitales
Suku : Curcubitaceae
Marga : Momordica
a. Mencit
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-Filum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub-Class : Theria
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
METODE KERJA
A.Alat
1) Gelas kimia 50 Ml
3) Kandang mencit
4) stopwac
6) Lap kasar
7) Lap halus
8) Termometer
9) Timbangan analitik
B. Bahan
1) Alkohol
6) Kapas
7) Natrium diklofenak 50 mg
8) Na CMC 0,5%
9) Paracetamol 500 mg
10) Piroxicam 20 mg
sebelum digunakan
A. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1.1 Data volume pemberian secara oral dan intraperitonial pada hewan
uji Mus musculus tiap kelompok
Perlakuan Replikasi Berat badan Volume pemberian
mencit Oral Ip
Na CMC 1% 1 38 g 0, 38 ml 0,5 %
2 24 g 0, 24 ml 0,5 %
Paracetamol 1 28 g 0, 28 ml 0,2 %
2 37 g 0, 37ml 0,2 %
Ibu profen 1
Asam 1
mefenamat 2
Natrium 1
diklofenak 2
piroxicam 1
Ekstrak 1
tanaman 2
pare
Tabel 1.2 Data pengamatan dan hasil rata-rata geliat setelah pemberian obat
analgetic pada mencit tiap kelompok
Perlakuan Mencit jumlah geliat mencit interval 10 Jumlah Rata-
menit ke rata
10 20 30 40 50 60
Na CMC 1 % 1 - 6 - - 7 1 14 2,33
2 11 24 25 29 20 22 131 21,83
paracetamol 1 3 10 16 2 7 2 40 6,66
2 4 3 3 4 2 1 17 2,83
ibu profen 1 9 10 11 4
2 3 5 5 6
asam 1 48 16 14
mefenamat 2 44 26
natrium 1
diklofenak 2
piroxicam 1 - - 2 - - - 2 0,3
2 - 2 - - - - 2 0,3
ekstrak 1 3 4 3 5 8 5 28 4,66
tanaman 2 3 5 3 7 5 4 27 4,5
pare
B. PEMBAHASAN
ekstrak tanaman pare secara oral pada hewan uji mencit dan juga
Gelas kimia 50 Ml, Kanula dan spoit 1 ml, Kandang mencit, stopwac,
Labu ukur 5 ml, 10 ml, Lap kasar, Lap halus, Termometer, Timbangan
0,5%, Asam mefenamat 500 mg, Ibu profen 400 mg, Infusa pare 25%,
Kapas, Natrium diklofenak 50 mg, Na CMC 0,5%, Paracetamol 500
mg, Piroxicam 20 mg. Dan adapun hewan uji yang di gunakan pada
mL secara intraperitonial.
dirata-ratakan.
pada menit ke-10 terjadi sebanyak 3 kali geliat, menit ke-20 terjadi
geliat, menit ke-40 terjadi geliat sebanyak 2 geliat, menit ke-50 terjadi
kenaikan geliat terjadi di menit ke-20 dan menit ke-30, kemudian pada
mencit kedua kenaikan geliat terjadi pada meniti ke-10 sampai menit
ke-20 turun kemudian pada menit ke-40 geliat pada mencit naik lagi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dsimpulkan bahwa:
B. SARAN
dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
GAMBAR 1 GAMBAR 2
Gambar 3 Gambar 4