Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALIS


“PARACETAMOL”

Disusun Oleh :

HISBULLAH BAHAR
913 312 906 105. 006

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


AVICENNA
KENDARI
2015

PARACETAMOL
BAB I
PENDAHULUAN

1. TUJUAN
Adapun tujuan dari prakrikum ini adalah untuk memeberikan pengetahuan kepada mahasiswa agar mampu
mengetahui bagai mana cara menetapkan kadar PARACETAMOL dengan uji kualitatif

1. LANDASAN TEORI
Paracetamol merupakan turunan senyawa sintesis dari p-aminofenol yang memberikanefek analgesia dan
antipiretika. Senyawa ini dikenal dengan nama lain asetaminofen, merupakan senyawa metabolit aktif fenasetin,
namun tidak memiliki sifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Senyawa ini memilik nama kimia N-asetil-p-
aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-hidroksiasetanilida (Depkes RI, 1979).
Obat yang bersifat analgesik (penahan rasa sakit/nyeri) dan antipiretik (penurun panas/demam) adalah obat yang
paling banyak dikonsumsi masyarakat, karena obat ini dapat berkhasiat menyembuhkan demam, sakit kepala dan
rasa nyeri. Umumnya obat yang bersifat analgesik dan antipiretik ini mengandung zat aktif yang disebut
asetaminofen atau yang lebih dikenal dengan parasetamol (Rachdiati, 2008).
Analisis kimia merupakan penggunaan sejumlah teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif,
dan informasi struktur dari suatu senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya. Dalam analisis
kimia yang paling sering digunakan adalah analisis kimia secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif
merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan/atau senyawa-senyawa yang ada di dalam
sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit
yang dituju dalam suatu sampel (Gandjar, 2007).
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang
tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-
unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di
antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-
reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O. ( Miessler,1991 ).
Parasetamol merupakan zat aktif pada obat yang banyak digunakan dan dimanfaatkan sebagai analgesik dan
antipiretik. Parasetamol dimetabolisir oleh hati dan dikeluarkan melalui ginjal. Parasetamol tidak merangsang
selaput lendir lambung atau menimbulkan pendarahan pada saluran cerna. Diduga mekanisme kerjanya adalah
menghambat pembentukan prostaglandin. Obat ini digunakan untuk melenyapkan atau meredakan rasa nyeri dan
menurunkan panas tubuh. Analisis parasetamol dilakukan untuk memastikan bahwa tablet parasetamol sesuai
dengan kriteria yang tertera pada Farmakope Indonesia dan memastikan bahwa parasetamol dapat memberikan efek
farmakologi yang diharapkan pada pasien (Ansel, 1989).

BAB II
METODE PRAKTIKUM
1. ALAT DAN BAHAN
2. ALAT
3. Lumpeng dan alu
4. Tabung reaksi
5. Pipet tetes
6. Spatula
2. BAHAN
3. Parastamol
4. Aquades
5. FeCl3
1. URAIAN BAHAN
2. Parasetamol (Dirjen POM, 1979).
Sinonim : acetaminophenum

Berat molekul : 151,16

Rumus molekul : C8H9NO2


Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol

(95%),dalam 13 bagian aseton, dalam 40 bagian gliserol

dan dalam 9 bagian propilenglikol; larut dalam larutan alkali hidroksida

Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

Kegunaan : sebagai sampel

2. Besi (III) klorida (Dirjen POM, 1979).


Sinonim : ferro chloridum

Berat molekul : 162,2

Rumus molekul : FeCl3


Kelarutan : larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga.

Pemerian : hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas

warna jingga dari garam hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembaban
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai zat tambahan

3. Air Suling (Dirjen POM, 1979).


Nama Lain : Aqua Destillata

Berat Molekul : 18,02

Rumus Molekul : H2O

Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pelarut.

1. PROSEDUR KERJA
Paracetamol Dalam Sampel

 Dagerus hingga halus


 Di ambil 1 mg
 Di masukkan kedalam tabung reaksi
 Di tambahkan 1 tetes pipet aquades
 Di tambahkan 1 tetes pipet FeCl3
 Di amati perubahan warnanya
Hasil Pengamatan =…………….?

1. HASIL PENGAMATAN
2. Tabel pengamatan
PERILAKU HASIL KETERANGAN

Setealah sampel ditambahkan air


dan pereaksi FeCL3 ,dan kocok
terjadi perubahan warna menjadi
I.paracetamol + biru menanda adanya kandungan
aquades + FeCL3 Biru keunguan senyawa atau zat lain
1. ANLISA DATA
Analisa kualitatif atau disebut juga analisa jenis adalah untuk menentukan macam atau jenis zat atau komponen-
komponen bahan yang dianalisa. Dalam melakukan analisa kita mempergunanakan sifat-sifat zat atau bahan, baik
sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya.Hasil analisis secara kulitatif terdapat pada tabel tiatas
1. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan identifikasi dan penetapan kadar senyawa parasetamol menggunakan
metode titrasi nitrimetri. Untuk analisis kualitatif atau identifikasi digunakan uji organoleptis, uji kelarutan,
dan reaksi warna dengan FeCl3. Sedangkan untuk analisis kuantitatif atau penetapan kadar digunakan metode
volumetri dengan titrasi nitrimetri,
Uji kualitatif selanjutnya yaitu reaksi warna menggunakan reagen FeCl3. Tahapannya yaitu parasetamol digerus
supaya homogen, kemudian ditimbang secara seksama sebanyak 100 mg menggunakan neraca digital. Penimbangan
tersebut tidak harus terlalu akurat karena hanya mengidentifikasi, tidak menentukan kadar. Selanjutnya, serbuk
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambah aquadest sebanyak 10 ml hingga larut. Hasilnya yaitu terbentuk
larutan bening. Kemudian, larutan parasetamol tersbut ditambah 3 tetes FeCl3. Hasilnya yaitu terjadi perubahan
warna larutan menjadi biru violet. Warna biru violet tersebut diperoleh dari senyawa kompleks antara gugus fenol
dengan ion logam Fe3+ sesuai reaksi :

Ar-OH (Fenol)+ Fe3+ (logam besi3) àFe3+ [Ar-OH]


(kompleks Fenol-Fe3+) biru violet.
Analisis kuantiatif atau penentuan kadar parasetamol dilakukan dengan metode nitrimetri karena paracetamol
memiliki gugus amin aromatis primer yang dapat dianalisis dengan baik dengan menggunakan metode ini. Metode
nitrimetri merupakan metode pentapan kadar secara kuntitatif dengan menggunkan larutan baku natrium nitrit, yang
didasarkan pada rekasi diazotasi yakni reaksi antara amin aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana asam
membentuk garam diazonium. Namun karena asam nitrit tidak stabil dan mudah terurai, maka diganti dengan
natrium nitrit.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang
tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-
unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di
antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Analisis kualitatatif dapat digunakan untuk menganalisis reaksi-
reaksi khusus senyawa yang mengandung C,H,N,O.
Setealah sampel ditambahkan air dan pereaksi FeCL3 ,dan kocok terjadi perubahan warna menjadi biru menanda
adanya kandungan senyawa atau zat lain
Analisis kuantiatif atau penentuan kadar parasetamol dilakukan dengan metode nitrimetri karena paracetamol
memiliki gugus amin aromatis primer yang dapat dianalisis dengan baik dengan menggunakan metode ini. Metode
nitrimetri merupakan metode pentapan kadar secara kuntitatif dengan menggunkan larutan baku natrium nitrit, yang
didasarkan pada rekasi diazotasi yakni reaksi antara amin aromatic primer dengan asam nitrit dalam suasana asam
membentuk garam diazonium. Namun karena asam nitrit tidak stabil dan mudah terurai, maka diganti dengan
natrium nitrit.

1. SARAN
Untuk pelaksanaan praktikum ini sebaiknya mahasiswa yang melaksanakan praktikum tersebut lebih berhati hati
dalam pengambilan bahan,mahasiswa juga harus lebih tertip dalam menjalankan praktikum tersebut seperti bersuara
jika penting,dan tidak ada kegiatan lain slain kegiatan praktikum

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, Howard.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Penerjemah: Farida Ibrahim. Penerbit
Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Rachdiati, Henny dan Ricson P Hutagaol dan Erna Rosdiana. Penentuan Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji
Disolusi. Nusa Kimia Jurnal Vol.8 No.1 : 1-6, Juni 2008. FMIPA UNB.

Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. (Hal. 1 dan
10)
Missler,G.L dan Tarr,D.A 1991. Inorganic Chemistry,Prentik.Hal inc . London.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai