Anda di halaman 1dari 58

Uji Kualitatif Senyawa Obat

Golongan Analgesik
SJ Raharjo
Anisa L.

Program RPL (Online) 2021


Golongan Analgesik
• Analgesik adalah obat-obatan yang dapat emgnhilangkan dan mngurangi
rasa nyeri
• Umumnya, analgesic diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk
menghilangkan rasa kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain,
seperti nyeri pasca bedah maupun bersalin
• Obat analgesic digolongkan menjadi dua golongan, yaitu analgesic non-
narkotik (non-opioid analgesic) dan analgesic narkotik (opioid analgesic)
• Analgesik non narkotik bekerja untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran, sedangkan analgesic narkotik
bekerja mengurangi taua menghilangkan rasa nyeri dengan menghilangkan
kesadaran.
Beberapa Golongan Analgesik :
• Golongan salisilat : Asetosal, Salisilamid, Natrium salisilat
• Golongan pirazolon : Fenilbutazon, Antipirin, Aminopirin,
• Golongan antranilat : Asam mefenamat, Ibuprofen
• Golongan p-aminofenol : Paracetamol, Fenasetin
Golongan Analgesik

•Parasetamol • Salisilamid
•Asetosal • Indometasin
•Asam Salisilat • Fenilbutazon
•Metampiron • Ibuprofen
•Piroksikam • Ketoprofen
•Asam metafenamat
Reaksi Pendahuluan
- Organoleptis
- Kelarutan
- …..
Reaksi Pendahuluan - Organoleptis
Antibiotik Struktur Bentuk Warna Bau Rasa
Molekul

Parasetamol Serbuk hablur Putih Tidak berbau Rasa pahit

Asetosal Serbuk hablur seperti jarum


dan stabil pada udara kering
Putih Tidak berbau Sangat pahit

Metampiron/ Serbuk hablur Putih/ Putih


kekuningan
- -

Antalgin
Piroksikam Serbuk Putih/ coklat
terang/
Tidak berbau -

kuning terang

Asam Serbuk hablur, melebur


pada suhu 230⁰C
Putih Tidak berbau -

mefenamat
Reaksi Pendahuluan - Organoleptis
Antibiotik Struktur Bentuk Warna Bau Rasa
Molekul
Salisilamida Serbuk hablur Putih Tidak berbau -

Indometasin Serbuk hablur, peka terhadap


cahaya dan meleleh pd 162⁰C
Kuning coklat Tidak berbau -

Fenilbutazon Serbuk hablur Putih/ agak


Putih
Tidak berbau -

Ibuprofen Serbuk Putih hingga


hamper putih
Berbau khas
lemah
-

Ketoprofen Serbuk hablur Putih atau


hampir putih
Tidak berbau -
Parasetamol Larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol 95% pekat ,
dalam bagian 13 bagian aseton pekat, dalam 40 bagian
gilserol pekat, dan dalam 9 bagian propilen glikol, dan larut
dalam alkali hidroksida

Asetosal Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
kloroform dan dalam eter

Metampiron -

Piroksikam Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan
sebagian besar pelarut organic, sukar larut dalam etanol dan
dalam larutan alkali mengandung air

As.mefenamat Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
kloroform, sukar larut dalam etanol dan methanol, praktis
tidak larut dalam air
Salsilamida sukar larut dalam air dan dalam kloroform, larut dalam
etanol dan propilen gilkol, mudah larut dalam eter dan
larutan basa

Indometasin praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol,
dalam kloroform dan dalam eter

Fenilbutazon Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalama seton dan
dalam eter, larut dalam etanol

Ibuprofen praktis tidak larut dalam air, sngat mudah larut dalam etanol,
methanol, aseton dan kloroform, sukar larut dalam etil asetat

Ketoprofen mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter,
praktis tidak larut dalam air
Parasetamol Larutkan dalam 100 mg dalam 10 mL air, tambahkan 0,05
mL larutan besi (III) kolida pekat akan terbentuk larutan
warna biru violet

Asetosal Sampel dipanaskan dengan air selama beberapa menit,


dinginkan dan tambahkan 1-2 tetes larutan besi (III) klorida
akan terjadi warna merah keunguan

Metampiron 3 mL larutan ditambahkan 1 mL sampai 2 mL asam klorida


encer dan 1 mL larutan besi (III) klorida pekat akan terjadi
warna biru. Jika dibiarkan menjadi merah, kemudiantidak
berwarna

Piroksikam Sampel ditambahkan H2SO4 pekat kemudian ditambahkan


K2Cr2O7 akan menghasilkan warna jingga, kemudian berubah
menjadi warna hijau

As.mefenamat Uji asam mefenamat dengan pereaksi vitali morin, kemudian


ditambah HNO3 berasap dan NaOH akan terbentuk warna
merah tua
Salisilamida Larutkan 100 mg sampel dalam 5 mL etanol, tambahkan
beberapa tetes larutan besi (III) klorida akan terbentuk warna
lembayung (nila-ungu)

Indometasin Larutkan 100 mg sampel dalam 100 mL air yang mengandung


0,5 mL NaOH, kemudian tambahkan natrium nitrit dan asam
slfat, biarkan 5 menit, kemudian ditambah HCl pekat akan
terbentuk warna hijau

Fenilbutazon Larutkan 100 mg sampel dalam 100 mL air, kemudian


tambahkan beberapa tetes reagen Ferri ammonium sulfat akan
terbentuk warna kuning

Ibuprofen Sampel dilarutkan dalam etanol atau kloroform. Dengan


Kromatografi Lapis Tipis menggunakan eluen asetonitril-asam
fosfat-air (1340:680:1) menimbulkan bercak pada sinar UV
dengan panjang gelombang 264-273 nm

Ketoprofen Sampel dilarutkan dalam etanol. Dengan Kromatografi Lapis


Tipis menggunakan eluen ammonium asetat-methanol-
asetonitril (55:30:15) menimbulkan bercak pada penyinaran
sinar UV pada panjang gelombang 233 nm
Reaksi Penggolongan/ Reaksi Penetapan
- Reaksi FeCl3 - Reaksi Oksidator
- Reaksi Reagen Marquis - Reaksi Reagen Mandelin
- Reaksi Reagen Zwikker - Reaksi Reagen Vitali Morin
- Reaksi Reagen Froehde - Reaksi Kristal
Tidak Berbau dan Pahit

Parasetamol
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif - Parasetamol
• Uji Pendahuluan: Kelarutan
• Zat + Bouchardat → positif
• Zat + HNO3 → biru, hijau kuning
• Zat + FeCl3 → biru, hijau kuning
• Zat + HCl + NaOCl → biru, hijau
• Zat + HCl encer + FeCl3 → warna biru → diamkan → merah → tak berwarna
• Zat direduksi dengan KMnO4 → warna hilang
• Diazotasi: Zat HCl + NaNO2 + beta Naftol → ↓ jingga berubah coklat berubah
hijau
• Zat + AgNO3 → terbentuk kristal (warna ungu dengan endapan perak
metalik)
• Reaksi Kristal: Fe Kompleks, K4Fe(CN)
Reaksi Uji Kualitatif - Parasetamol
• Larutan zat ditambahkan dengan larutan FeCl3 akan menghasilkan warna biru ungu.
• Campur 100 mg zat dengan 1 ml HCl pekat, didihkan selama 3 menit, kemudian ditambahkan 10 ml air, lalu
didinginkan maka tidak terbentuk endapan, selanjutnya jika ditambahkan 1 tetes K2Cr2O7 0,1 N akan
menghasilkan warna ungu yang tidak berubah menjadi merah (merupakan reaksi perbedaan dengan
phenacetin).
• Larutan zat ditambahkan 2-3 tetes HCl 10%, lalu dinginkan di es, kemudian ditambahkan 2 atau 3 tetes
larutan NaNO2 1% dan 2-3 tetes larutan (r.p) 1% alfa naftol dalam NaOH 10% akan terbentuk warna merah
atau jingga merah.
• Reaksi lieberman akan menghasilkan warna ungu.
• Dengan penambahan pereaksi nessler akan menghasilkan warna coklat kekuningan (lambat terbentuk).
• Dengan penambahan perak amoniakal (pereaksi Tollens) akan menghasilkan warna cermin perak.
• Zat ditambahkan dengan HNO3 pekat akan menghasilkan warna merah coklat disertai gas.
• Zat ditambahkan dengan H2SO4 pekat dan HNO3 akan menghasilkan endapan kuning
• jingga disertai gas.
• Zat ditambahkan dengan aqua brom akan menghasilkan warna kuning jingga.
• Reaksi Kristal: Fe Kompleks
Uji Pendahuluan Parasetamol : Kelarutan
• 0.5 g dalam 35 ml air (70 bagian)

• 0.5 g dalam 3.5 ml etanol (7 bagian)

• 0.5 g dalam 6.5 ml aseton (13 bagian)

• 0.5 g dalam 20 ml gliserol (40 bagian)

• 0.5 g dalam 5 ml larutan NaOH (10 bagian)


Reaksi Penetapan: Parasetamol + Larutan FeCl3 + Etanol

+ Larutan FeCl3 + Etanol  Tidak Bereaksi

Reaksi Penetapan: Parasetamol + Larutan FeCl3 + HCl

+ Larutan FeCl3 + HCl encer 


Ungu-biru

→ diamkan → merah → tak berwarna


Reaksi Penetapan: Parasetamol + Larutan K2Cr2O7/ KMnO4 + asam

+ K2Cr2O7 + HCl 

Cr+6  Cr+3 (hijau)

Parasetamol direaksikan dengan kristal K2Cr2O7 dalam larutan HCl 2 N dan membentuk warnahijau tua-coklat. Reaksi ini
terjadi ketika dalam suasana asam, K2Cr2O7 merupakan oksidator yangcukup kuat untuk mengoksidasi gugus fenol pada
struktur parasetamol dan Cr(VI) akan mengalami reduksi membentuk ion Cr(III) yang berwarna hijau (Amanet al 2012)

Mn+7  Mn+2 (tidak berwarna)


+ KMnO4 + asam  warna ungu hilang
Reaksi Penetapan: Parasetamol + HNO3 pekat

+ Biru-hijau - kuning
Reaksi Penetapan: Parasetamol + Reagen Liebermann

+ Reagen Liebermann 
NH CH 3
NH CH3 CH 3
(CH3COO)O
O
O CH3COOH O O
HO
+ H2SO4
-H2O
NH CH 3
O
HO
S O
O Sahriawati, Sumarlin, Sri Wahyuni, 2019, Validasi Metode dan Penetapan Kadar Kolesterol Ayam Broiler dengan
O
Metode Lieberman- Burchard

Larutan pereaksi Liebermann-Burchard terdiri dari asam asetat anhidrat didinginkan selama 30 menit,
kemudian asam asetat anhidrat ditambahkan dengan asam sulfat pekat dengan perbandingan 10:1. Pereaksi
dibuat segar.
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Parasetamol
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop

Fe kompleks
C13H16N3NAO4S.H2O

Metampiron - Antalgin
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Serbuk putih atau kekuningan, rasa agak pahit. Larut dalam 1,5 bagian air, 30 bagian etanol, tidak larut dalam eter,
CHCl3 dan aseton.

Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.187-186


Reaksi Uji Kualitatif – Metampiron/ Antalgin
• Zat + Mayer → positif (endapan putih Kuning)
• Zat + Bouchardat → positif
• Zat + HNO3 → jingga - coklat
• Zat + FeCl3 → biru, hijau kuning
• Zat + HCl + NaOCl → biru, hijau
• Zat + HCl encer + FeCl3 → warna biru → diamkan → merah → tak berwarna
• Zat direduksi dengan KMnO4 → warna hilang
• Diazotasi: Zat HCl + NaNO2 + beta Naftol → ↓ jingga berubah coklat berubah hijau
• Zat + AgNO3 → terbentuk kristal (warna ungu dengan endapan perak metalik)
• Reaksi Kristal: Fe Kompleks, K4Fe(CN)6
Reaksi Uji Kualitatif – Metampiron/ Antalgin
• Reaksi Frohde akan menghasilkan cincin merah ungu pucat.
• Reaksi Vitalli akan menghasilkan warna coklat terang / jingga.
• Reaksi Mandelin akan menghasilkan warna coklat.
• Reaksi Lieberman akan menghasilkan warna biru.
• Dengan penambahan lartuan FeCl3 akan menghasilkan warna ungu.
• Dengan penambahan HNO2 (NaNO2 dan HCl) akan menghasilkan warna biru yang tidak stabil. Jika dipanaskan pada
suhu 150⁰C akan menghasilkan warna biru ungu.
• Zat ditambahkan oksidator (misal: NaNO2 ; FeCl3 ; AgNO3 reagen Millon, dll) akan menghasilkan warna merah sampai
biru.
• Jika 3 mL larutan zat 10% ditambahkan 1 ml HCl encer dan 1 ml FeCl3 10% akan menghasilkan warna biru merah tidak
berwarna.
• Zat ditambahkan KMnO4 dan H2SO4 pekat akan menghilangkan warna ungu dari permanganat.
• Larutan zat ditambahkan AgNO3 akan menghasilkan endapan kristal ungu.
• Dengan penambahan HNO2 (NaNO2 dan HCl) serta ß-naftol akan menghasilkan endapan jingga - coklat hijau.
• Nyala NiCr akan menghasilkan warna nyala kuning.
• Test terhadap sulfonat positif.
• Reaksi kristal: Asam pikrat
Reaksi Penggolongan: Metampiron + Larutan FeCl3 + HCl

+ Larutan FeCl3 + HCl encer 


Ungu-biru

→ diamkan → merah → tak berwarna


Reaksi Metampiron + Reagen Meyer/ Reagen Liebermann

+ +

Reagen Meyer Reagen Liebermann Bouchart


Reaksi Penetapan: Metampiron + HNO3 pekat

Reaksi Penetapan: Metampiron + FeCl3

Biru-hijau - kuning
+
Reaksi Penetapan: Metampiron + Larutan KMnO4 + asam
Mn+7  Mn+2 (tidak berwarna)
+ KMnO4 + asam  warna ungu hilang

Metampiron direaksikan dengan kristal KMnO4 dalam larutan asam sulfat 2 N menyebabkan warna ungu hilang. Reaksi ini
terjadi dimungkinkan dalam suasana asam, KMnO4 merupakan oksidator yang cukup kuat untuk mengoksidasi struktur
metampiron dan Mn(VII) akan mengalami reduksi membentuk ion Mn(II) yang menyebabkan warna ungu hilang
Makroskopis Mikroskopis

Asetosal
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif - Asetosal
• Zat + FeCl3 → ungu.
• Zat + Marquis → merah darah
• Zat + Frohde → ungu seketika
• Zat + Madelin  warna hijau, sebagian biru dan ungu
• Zat dalam alkohol + zwikker → ↓ sangat halus
• Zat + methanol + H2SO4 pekat, dipanaskan akan tercium bau
gondopuro (bau khas metil salisilat)
• Zat + H2O + CaCO3 → Kocok, saring. Filtrat + FeCl3 →↓ Coklat
muda
• Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
Reaksi Penetapan: Asetosal + Larutan FeCl3 + HCl

+ Larutan FeCl3 + HCl encer  Ungu-biru

→ diamkan → merah → tak berwarna

hidrolisis
Reaksi Penetapan: Asetosal + Reagen Marquis
Reagen Marquis terdiri dari penambahan 100 mL asam Formalin ini bereaksi dengan inti benzena. Inti benzena pada
sulfat pekat (95-98%) ke dalam 5 mL formaldehida 40%. stuktur senyawa obat sifatnya aktif, karena asetosal termasuk
golongan benzilik yang aktif dan bereaksi dengan formalinnya.
Reagen Marquis merupakan reagen yang dibuat dari
Astosal ini bereaksi dengan berubah warna menjadi merah
40% formalin yang diasamkan. Reagen ini biasanya
jingga, ternyata membentuk dimer. Warna jingga ini sebenarnya
digunakan untuk uji senyawa obat. Spesifik memberi
adalah kation dimer ini. Kation ini dapat terjadi, karena asam
warna jingga-merah, apabila dibiarkan berubah warna
sulfat yang memiliki sifat oksidator. Reaksinya sbb:
menjadi kehitaman. Pada reagen Marquis, asam yang
digunakan adalah asam sulfat. Formalin yang
diasamkan itu membentuk hidrat stabil.

Air didapatkan dari formalin yang tidak pekat, tetapi


perlu diingat bahwa sifat asam sulfat adalah bereaksi
hebat dengan air. Hal ini membuat air yang bereaksi
dengan formalin berkurang dan kesetimbangan
bergeser ke arah formalin dan air. Akibatnya formalin
lebih banyak daripada gem-diolnya.
Reaksi Penetapan: Asetosal + Reagen Froehde
Reagen Froehde terdiri dari campuran asam molibdat atau garam molibdat yang
dilarutkan dalam asam sulfat pekat yang panas
Pereaksi: 0,1 g amonium molibdat dalam 10 mL H2SO4 pekat.

+ Ungu

Reagen Froehde
Reaksi Penetapan: Asetosal + Reagen Zwikker
Reagen Zwikker terdiri dari dua campuran larutan A dan B. Larutan A adalah 0,5 g tembaga (II) sulfat dalam 100
ml air suling. Larutan B terdiri dari 5% piridin (v/v) dalam kloroform.

+ Endapan yang sangat halus

Reagen Zwikker
Dalam alkohol

Reaksi Penetapan: Esterifikasi asetosal – Metanol/ Etanol + H2SO4


O O
CH 3

+ CH3OH + H2SO4  O CH 3 Bau gondopuro


O O O
C 2H 5

O CH 3
+ C2H5OH + H2SO4  Bau etil asetat
O
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asetosal
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop

Kristal aseton air Kristal sublimasi


Asam Salisilat
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif – Asam Salisilat
• Larutan zat dalam etanol ditambahkan aqua brom akan terbentuk endapan putih
kekuningan.
• Zat dalam reaksi Azo positif, dapat ditarik dengan amil.
• Zat + larutan FeCl3 akan terbentuk warna ungu (ungu tua kemerahan).
• Esterifikasi dengan metanol dan H2SO4 pekat akan menghasilkan metil salisilat yang
dapat diidentifikasi dengan baunya yaitu bau gandapura.
• Reaksi Marquis menghasilkan warna merah.
• Larutannya zat sampel dalam basa (NaOH atau KOH) berflorosensi biru.
• Reaksi Vitali-Morin menghasilkan endapan merah-jingga.
Reaksi Penetapan: As. salisilat + Larutan FeCl3 + HCl

+ FeCl3 + HCl encer  Ungu-Kemerahan


Reaksi Penetapan: Asam Salisilat + Reagen Marquis
Reagen Marquis terdiri dari penambahan 100 mL asam sulfat
pekat (95-98%) ke dalam 5 mL formaldehida 40%.

Formalin ini bereaksi dengan inti benzena. Inti benzena pada


stuktur senyawa obat sifatnya aktif, karena asetosal termasuk
golongan benzilik yang aktif dan bereaksi dengan formalinnya.
Astosal ini bereaksi dengan berubah warna menjadi merah
jingga, ternyata membentuk dimer. Warna jingga ini sebenarnya
adalah kation dimer ini. Kation ini dapat terjadi, karena asam
sulfat yang memiliki sifat oksidator.

O OH O
HO CH 2
H H
OH
HO O
+
H
O OH OH
Reagen Marquis
jingga
Reaksi Penetapan: Esterifikasi Asetosal – Metanol/ Etanol + H2SO4
Esterifikasi dengan metanol dan H2SO4 pekat akan menghasilkan metil salisilat yang dapat diidentifikasi
dengan baunya yaitu bau gandapura.
O O O O
CH 3 CH 3
OH + CH3OH + H2SO4  OH Bau gondopuro

Metil salisilat

Reaksi Penetapan: Reaksi Vitali Morin Asam Salisilat


5 mg zat + 0,5 mL asam nitrat berasap diuapkan sampai kering dilarutkan dalam 5 mL aseton + ditetesi 1 mL
0,1 N KOH-etanol terbentuk warna jingga
O O
CH 3

OH
+ Reagen Vitali Morin  Endapan Merah Jingga
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asam Salisilat
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop

Kristal aseton air Kristal sublimasi


Asam Mefenamat
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif – Asam Mefenamat
• Zat + H2SO4 dipanaskan, campuran didinginkan + 1 tetes K2Cr2O7 
biru-hijau
• Zat + FeCl3 dalam etanol  Ungu
• Zat + reagen Vitali Morin  Merah Tua
• Zat + Liebermann  Hijau pekat
Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat + Larutan K2Cr2O7 + asam
Asam mefenamat ditambahkan asam sulfat pekat, lalu panaskan di api langsung maka akan terjadi flouresnsi putih biru,
dinginkan, ditambahkan 1 tetes kalium bikromat 0,1 N 1 akan terbentuk warna hijau biru.

+ K2Cr2O7 + HCl 

Cr+6  Cr+3 (hijau)

Parasetamol direaksikan dengan kristal K2Cr2O7 dalam larutan HCl 2 N dan membentuk warnahijau tua-coklat. Reaksi ini
terjadi ketika dalam suasana asam, K2Cr2O7 merupakan oksidator yangcukup kuat untuk mengoksidasi gugus fenol pada
struktur parasetamol dan Cr(VI) akan mengalami reduksi membentuk ion Cr(III) yang berwarna hijau (Amanet al 2012)
Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat + Larutan FeCl3 dalam etanol

Asam mefenamat dilarutkan didalam etanol lalu ditambahkan FeCl3 di dalam etanol akan terbentuk warna biru.

+ FeCl3 + etanol  Ungu

Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat + Reagen Liebermann

Reagen Liebermann Bouchart


Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat + Larutan FeCl3 dalam etanol
Reaksi Vitalli Morin: Asam Mefenamat ditambahkan asam nitrat pekat, lalu dipanaskan di api langsung sampai kering,
larutkan di dalam aceton lalu ditambahkan larutan KOH di dalam aseton maka akan terbentuk warna ungu.

5 mg zat + 0,5 mL asam nitrat berasap diuapkan sampai kering dilarutkan dalam 5 mL aseton + ditetesi 1 mL
0,1 N KOH-etanol terbentuk warna jingga

+ Reagen Vitali Morin  Endapan Merah Jingga


Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat

Reaksi Lieberman Asam mefenamat dilarutkan didalam HCl 3N sebanyak 2 mL didinginkan pada suhu 5⁰C, kemudian
direaksikan dengan NaNO2 1%. Diamkan selama 5 menit lalu diencerkan dengan air mL dan dikocok 2 kali dengan
eter. Pisahkan lapisan eter, uapkan sampai kering. Kepada sisa penguapan ditambahkan 50 mg fenol, dipanaskan
sebentar, didinginkan, dan direaksikan dengan 1 mL H2SO4 terbentuk warna biru hijau, pekat yang bila hasil reaksi
dituangkan kedalam air berubah merah, jika dibasakan warna hijau biru akan muncul kembali.
Piroksikam
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif – Piroksikam
Zat + Tembaga asetat (Biru)  Hijau
Zat + Ferri ammonium sulfat (kuning bening)  coklat kemerahan
Zat + Kobalt tiosianat (merah muda)  Merah muda
Salsilamida
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Kristal putih, rasa pahit dan tidak berbau. Larut dalam air, eter, kloroform, dan alcohol.
Reaksi Penetapan: Salsilamida + Larutan FeCl3 dalam etanol
Zat ditambahkan dengan FeCl3 menghasilkan warna ungu yang stabil.

+ FeCl3 + HCl encer 

Reaksi Penetapan: Salsilamida + NaOH


Zat ditambahkan dengan NaOH lau dipanaskan akan menghasilan gas NH3

+ NaOH  Gas
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asam Salisilat
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop

Reaksi kristal:
- Sublimasi
- Asam pikrat
- Fe Kompleks
Indometasin
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Fenilbutazon
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Ibuprofen
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Ketoprofen
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Sebagai Nitro Amina Primer Alifatis Sebagai Basa Amina Sebagai Amina Sekunder Sebagai Imidazole
aromatic
• Prinsip metode ini • Reaksi Sentol: Adisi • Reaksi Meyer: • Flourescamine test: Senyawa • Reaksi dengan asam
perubahan nitro dengan Carbon Senyawa basa amina amina sekunder dilarutkan sulfanilat terdiazotasi
aromatic menjadi disulfide membentuk endapan dlm 2 mL HCl 3N didinginkan • Cara kerja: senyawa
amina primer aromatic • Cara kerja: Larutan kekuningan. pada suhu 5⁰C, lalu ditambah nitrogen yang
• Cara kerja: sejumlah senyawa amina • Cara kerja: Senyawa 2 mL larutan NaNO2 1% mempunyai gugus
50 mg senyawa nitro alifatis dilarutkan di basa amina dilarutkan didiamkan selama 5 menit, imidazole dilarutkan di
aromatic dilartukan di lalu larutan diencerkan dalam NaOH 3N
dalam etanol lalu dalam air. Jika tidak
dalam etanol. dengan air sebanyak 5 mL dan sebanyak 1 mL lalu
ditambah dengan larut ditambahkan
Tambahkan 3 mL HCl dikocok 2 kali setiap ditambahkan larutan
karbon disulfide sama asam sulfat maupun
encer, 4 mL air dan pengocokan ditambahkan asam sulfanilat
200 mg Zn. Campuran banyak, dipanaskan larutan asam klorida eter 5 mL, ambil eternya dan dilarutkan dalam 70 mL
dipanaskan di sampai kelebihan CS2 agar terbentuk larutan dicuci lalu diuapkan sampai air lalu direaksikan
penangas air selama menguap pada sisa jernih, lalu dimasukkan kering, sisa penguapan dengan 6 mL HCl 6N,
10 menit lalu larutan. Tambahkan kedalam tabung reaksi ditambahkan fenol 50 mg. tambahkan air hingga
ditambahkan 2 tetes HgCl2 tercium bau ditambahkan Dipanaskan sebentar, 100 mL dan larutan
pereaksi Diazo, khas menunjukkan beberapa tetes didinginkan dan direaksikan NaOH 10% sama banyak,
terbentuk endapan adanya amina primer pereaksi Meyer akan dengan 1 mL H2SO4 akan terbentuk warna
jingga. Contoh: alifatik. Contoh: terbentuk endapan terbentuk warna merah dan merah. Contoh:
nitrazepam amitripthline, kekuningan. Reaksi bila diencerkan denga air juga parasetamol
cinnarizine, dapat dilakukan di terbentuk warna merah
ethambutol, obyek gelas.
methadone, • Contoh: kinin HCl,
propranolol, timolol cafein.
dan cerapamil
Uji Kualitatif Senyawa Analgesik
Parasetamol, Asetosal, Asam Salisilat, Metampiron, Piroksikam, Asam metafenamat

Anda mungkin juga menyukai