Golongan Analgesik
SJ Raharjo
Anisa L.
•Parasetamol • Salisilamid
•Asetosal • Indometasin
•Asam Salisilat • Fenilbutazon
•Metampiron • Ibuprofen
•Piroksikam • Ketoprofen
•Asam metafenamat
Reaksi Pendahuluan
- Organoleptis
- Kelarutan
- …..
Reaksi Pendahuluan - Organoleptis
Antibiotik Struktur Bentuk Warna Bau Rasa
Molekul
Antalgin
Piroksikam Serbuk Putih/ coklat
terang/
Tidak berbau -
kuning terang
mefenamat
Reaksi Pendahuluan - Organoleptis
Antibiotik Struktur Bentuk Warna Bau Rasa
Molekul
Salisilamida Serbuk hablur Putih Tidak berbau -
Asetosal Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, larut dalam
kloroform dan dalam eter
Metampiron -
Piroksikam Sangat sukar larut dalam air, dalam asam-asam encer dan
sebagian besar pelarut organic, sukar larut dalam etanol dan
dalam larutan alkali mengandung air
As.mefenamat Larut dalam larutan alkali hidroksida, agak sukar larut dalam
kloroform, sukar larut dalam etanol dan methanol, praktis
tidak larut dalam air
Salsilamida sukar larut dalam air dan dalam kloroform, larut dalam
etanol dan propilen gilkol, mudah larut dalam eter dan
larutan basa
Indometasin praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol,
dalam kloroform dan dalam eter
Fenilbutazon Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalama seton dan
dalam eter, larut dalam etanol
Ibuprofen praktis tidak larut dalam air, sngat mudah larut dalam etanol,
methanol, aseton dan kloroform, sukar larut dalam etil asetat
Ketoprofen mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter,
praktis tidak larut dalam air
Parasetamol Larutkan dalam 100 mg dalam 10 mL air, tambahkan 0,05
mL larutan besi (III) kolida pekat akan terbentuk larutan
warna biru violet
Parasetamol
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif - Parasetamol
• Uji Pendahuluan: Kelarutan
• Zat + Bouchardat → positif
• Zat + HNO3 → biru, hijau kuning
• Zat + FeCl3 → biru, hijau kuning
• Zat + HCl + NaOCl → biru, hijau
• Zat + HCl encer + FeCl3 → warna biru → diamkan → merah → tak berwarna
• Zat direduksi dengan KMnO4 → warna hilang
• Diazotasi: Zat HCl + NaNO2 + beta Naftol → ↓ jingga berubah coklat berubah
hijau
• Zat + AgNO3 → terbentuk kristal (warna ungu dengan endapan perak
metalik)
• Reaksi Kristal: Fe Kompleks, K4Fe(CN)
Reaksi Uji Kualitatif - Parasetamol
• Larutan zat ditambahkan dengan larutan FeCl3 akan menghasilkan warna biru ungu.
• Campur 100 mg zat dengan 1 ml HCl pekat, didihkan selama 3 menit, kemudian ditambahkan 10 ml air, lalu
didinginkan maka tidak terbentuk endapan, selanjutnya jika ditambahkan 1 tetes K2Cr2O7 0,1 N akan
menghasilkan warna ungu yang tidak berubah menjadi merah (merupakan reaksi perbedaan dengan
phenacetin).
• Larutan zat ditambahkan 2-3 tetes HCl 10%, lalu dinginkan di es, kemudian ditambahkan 2 atau 3 tetes
larutan NaNO2 1% dan 2-3 tetes larutan (r.p) 1% alfa naftol dalam NaOH 10% akan terbentuk warna merah
atau jingga merah.
• Reaksi lieberman akan menghasilkan warna ungu.
• Dengan penambahan pereaksi nessler akan menghasilkan warna coklat kekuningan (lambat terbentuk).
• Dengan penambahan perak amoniakal (pereaksi Tollens) akan menghasilkan warna cermin perak.
• Zat ditambahkan dengan HNO3 pekat akan menghasilkan warna merah coklat disertai gas.
• Zat ditambahkan dengan H2SO4 pekat dan HNO3 akan menghasilkan endapan kuning
• jingga disertai gas.
• Zat ditambahkan dengan aqua brom akan menghasilkan warna kuning jingga.
• Reaksi Kristal: Fe Kompleks
Uji Pendahuluan Parasetamol : Kelarutan
• 0.5 g dalam 35 ml air (70 bagian)
+ K2Cr2O7 + HCl
Parasetamol direaksikan dengan kristal K2Cr2O7 dalam larutan HCl 2 N dan membentuk warnahijau tua-coklat. Reaksi ini
terjadi ketika dalam suasana asam, K2Cr2O7 merupakan oksidator yangcukup kuat untuk mengoksidasi gugus fenol pada
struktur parasetamol dan Cr(VI) akan mengalami reduksi membentuk ion Cr(III) yang berwarna hijau (Amanet al 2012)
+ Biru-hijau - kuning
Reaksi Penetapan: Parasetamol + Reagen Liebermann
+ Reagen Liebermann
NH CH 3
NH CH3 CH 3
(CH3COO)O
O
O CH3COOH O O
HO
+ H2SO4
-H2O
NH CH 3
O
HO
S O
O Sahriawati, Sumarlin, Sri Wahyuni, 2019, Validasi Metode dan Penetapan Kadar Kolesterol Ayam Broiler dengan
O
Metode Lieberman- Burchard
Larutan pereaksi Liebermann-Burchard terdiri dari asam asetat anhidrat didinginkan selama 30 menit,
kemudian asam asetat anhidrat ditambahkan dengan asam sulfat pekat dengan perbandingan 10:1. Pereaksi
dibuat segar.
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Parasetamol
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
Fe kompleks
C13H16N3NAO4S.H2O
Metampiron - Antalgin
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Serbuk putih atau kekuningan, rasa agak pahit. Larut dalam 1,5 bagian air, 30 bagian etanol, tidak larut dalam eter,
CHCl3 dan aseton.
+ +
Biru-hijau - kuning
+
Reaksi Penetapan: Metampiron + Larutan KMnO4 + asam
Mn+7 Mn+2 (tidak berwarna)
+ KMnO4 + asam warna ungu hilang
Metampiron direaksikan dengan kristal KMnO4 dalam larutan asam sulfat 2 N menyebabkan warna ungu hilang. Reaksi ini
terjadi dimungkinkan dalam suasana asam, KMnO4 merupakan oksidator yang cukup kuat untuk mengoksidasi struktur
metampiron dan Mn(VII) akan mengalami reduksi membentuk ion Mn(II) yang menyebabkan warna ungu hilang
Makroskopis Mikroskopis
Asetosal
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif - Asetosal
• Zat + FeCl3 → ungu.
• Zat + Marquis → merah darah
• Zat + Frohde → ungu seketika
• Zat + Madelin warna hijau, sebagian biru dan ungu
• Zat dalam alkohol + zwikker → ↓ sangat halus
• Zat + methanol + H2SO4 pekat, dipanaskan akan tercium bau
gondopuro (bau khas metil salisilat)
• Zat + H2O + CaCO3 → Kocok, saring. Filtrat + FeCl3 →↓ Coklat
muda
• Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
Reaksi Penetapan: Asetosal + Larutan FeCl3 + HCl
hidrolisis
Reaksi Penetapan: Asetosal + Reagen Marquis
Reagen Marquis terdiri dari penambahan 100 mL asam Formalin ini bereaksi dengan inti benzena. Inti benzena pada
sulfat pekat (95-98%) ke dalam 5 mL formaldehida 40%. stuktur senyawa obat sifatnya aktif, karena asetosal termasuk
golongan benzilik yang aktif dan bereaksi dengan formalinnya.
Reagen Marquis merupakan reagen yang dibuat dari
Astosal ini bereaksi dengan berubah warna menjadi merah
40% formalin yang diasamkan. Reagen ini biasanya
jingga, ternyata membentuk dimer. Warna jingga ini sebenarnya
digunakan untuk uji senyawa obat. Spesifik memberi
adalah kation dimer ini. Kation ini dapat terjadi, karena asam
warna jingga-merah, apabila dibiarkan berubah warna
sulfat yang memiliki sifat oksidator. Reaksinya sbb:
menjadi kehitaman. Pada reagen Marquis, asam yang
digunakan adalah asam sulfat. Formalin yang
diasamkan itu membentuk hidrat stabil.
+ Ungu
Reagen Froehde
Reaksi Penetapan: Asetosal + Reagen Zwikker
Reagen Zwikker terdiri dari dua campuran larutan A dan B. Larutan A adalah 0,5 g tembaga (II) sulfat dalam 100
ml air suling. Larutan B terdiri dari 5% piridin (v/v) dalam kloroform.
Reagen Zwikker
Dalam alkohol
O CH 3
+ C2H5OH + H2SO4 Bau etil asetat
O
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asetosal
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
O OH O
HO CH 2
H H
OH
HO O
+
H
O OH OH
Reagen Marquis
jingga
Reaksi Penetapan: Esterifikasi Asetosal – Metanol/ Etanol + H2SO4
Esterifikasi dengan metanol dan H2SO4 pekat akan menghasilkan metil salisilat yang dapat diidentifikasi
dengan baunya yaitu bau gandapura.
O O O O
CH 3 CH 3
OH + CH3OH + H2SO4 OH Bau gondopuro
Metil salisilat
OH
+ Reagen Vitali Morin Endapan Merah Jingga
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asam Salisilat
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
+ K2Cr2O7 + HCl
Parasetamol direaksikan dengan kristal K2Cr2O7 dalam larutan HCl 2 N dan membentuk warnahijau tua-coklat. Reaksi ini
terjadi ketika dalam suasana asam, K2Cr2O7 merupakan oksidator yangcukup kuat untuk mengoksidasi gugus fenol pada
struktur parasetamol dan Cr(VI) akan mengalami reduksi membentuk ion Cr(III) yang berwarna hijau (Amanet al 2012)
Reaksi Penetapan: Asam Mefenamat + Larutan FeCl3 dalam etanol
Asam mefenamat dilarutkan didalam etanol lalu ditambahkan FeCl3 di dalam etanol akan terbentuk warna biru.
5 mg zat + 0,5 mL asam nitrat berasap diuapkan sampai kering dilarutkan dalam 5 mL aseton + ditetesi 1 mL
0,1 N KOH-etanol terbentuk warna jingga
Reaksi Lieberman Asam mefenamat dilarutkan didalam HCl 3N sebanyak 2 mL didinginkan pada suhu 5⁰C, kemudian
direaksikan dengan NaNO2 1%. Diamkan selama 5 menit lalu diencerkan dengan air mL dan dikocok 2 kali dengan
eter. Pisahkan lapisan eter, uapkan sampai kering. Kepada sisa penguapan ditambahkan 50 mg fenol, dipanaskan
sebentar, didinginkan, dan direaksikan dengan 1 mL H2SO4 terbentuk warna biru hijau, pekat yang bila hasil reaksi
dituangkan kedalam air berubah merah, jika dibasakan warna hijau biru akan muncul kembali.
Piroksikam
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Reaksi Uji Kualitatif – Piroksikam
Zat + Tembaga asetat (Biru) Hijau
Zat + Ferri ammonium sulfat (kuning bening) coklat kemerahan
Zat + Kobalt tiosianat (merah muda) Merah muda
Salsilamida
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Kristal putih, rasa pahit dan tidak berbau. Larut dalam air, eter, kloroform, dan alcohol.
Reaksi Penetapan: Salsilamida + Larutan FeCl3 dalam etanol
Zat ditambahkan dengan FeCl3 menghasilkan warna ungu yang stabil.
+ NaOH Gas
Reaksi Penetapan: Reaksi Kristal Asam Salisilat
Sublimasi: lihat kristal dibawah mikroskop
Reaksi kristal:
- Sublimasi
- Asam pikrat
- Fe Kompleks
Indometasin
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Fenilbutazon
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Ibuprofen
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Ketoprofen
Uji Kualitatif Senyawa Obat Golongan Analgesik
Sebagai Nitro Amina Primer Alifatis Sebagai Basa Amina Sebagai Amina Sekunder Sebagai Imidazole
aromatic
• Prinsip metode ini • Reaksi Sentol: Adisi • Reaksi Meyer: • Flourescamine test: Senyawa • Reaksi dengan asam
perubahan nitro dengan Carbon Senyawa basa amina amina sekunder dilarutkan sulfanilat terdiazotasi
aromatic menjadi disulfide membentuk endapan dlm 2 mL HCl 3N didinginkan • Cara kerja: senyawa
amina primer aromatic • Cara kerja: Larutan kekuningan. pada suhu 5⁰C, lalu ditambah nitrogen yang
• Cara kerja: sejumlah senyawa amina • Cara kerja: Senyawa 2 mL larutan NaNO2 1% mempunyai gugus
50 mg senyawa nitro alifatis dilarutkan di basa amina dilarutkan didiamkan selama 5 menit, imidazole dilarutkan di
aromatic dilartukan di lalu larutan diencerkan dalam NaOH 3N
dalam etanol lalu dalam air. Jika tidak
dalam etanol. dengan air sebanyak 5 mL dan sebanyak 1 mL lalu
ditambah dengan larut ditambahkan
Tambahkan 3 mL HCl dikocok 2 kali setiap ditambahkan larutan
karbon disulfide sama asam sulfat maupun
encer, 4 mL air dan pengocokan ditambahkan asam sulfanilat
200 mg Zn. Campuran banyak, dipanaskan larutan asam klorida eter 5 mL, ambil eternya dan dilarutkan dalam 70 mL
dipanaskan di sampai kelebihan CS2 agar terbentuk larutan dicuci lalu diuapkan sampai air lalu direaksikan
penangas air selama menguap pada sisa jernih, lalu dimasukkan kering, sisa penguapan dengan 6 mL HCl 6N,
10 menit lalu larutan. Tambahkan kedalam tabung reaksi ditambahkan fenol 50 mg. tambahkan air hingga
ditambahkan 2 tetes HgCl2 tercium bau ditambahkan Dipanaskan sebentar, 100 mL dan larutan
pereaksi Diazo, khas menunjukkan beberapa tetes didinginkan dan direaksikan NaOH 10% sama banyak,
terbentuk endapan adanya amina primer pereaksi Meyer akan dengan 1 mL H2SO4 akan terbentuk warna
jingga. Contoh: alifatik. Contoh: terbentuk endapan terbentuk warna merah dan merah. Contoh:
nitrazepam amitripthline, kekuningan. Reaksi bila diencerkan denga air juga parasetamol
cinnarizine, dapat dilakukan di terbentuk warna merah
ethambutol, obyek gelas.
methadone, • Contoh: kinin HCl,
propranolol, timolol cafein.
dan cerapamil
Uji Kualitatif Senyawa Analgesik
Parasetamol, Asetosal, Asam Salisilat, Metampiron, Piroksikam, Asam metafenamat