I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan karakterisasi dan identifikasi
isolate
2. Mahasiswa mampu menjelaskan metode penetepan kadar minyak atsiri
yang dapat digunakan untuk karakterisasi dan identifikasi isolate
3. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme / proses yang terjadi pada
metode untuk karakterisasi dan identifikasi isolate
minyak atsiri dengan bobot jenis lebih besar dari 1, tambahkan 0,2
3. Sambungkan alat
ml per menit
kran sampai dasar tabung berbentuk pear, tutup kran dan nyalakan
= 6,36 %
PEMBAHASAN
Minyak atsiri merupakan suatu zat berbau yang terkandung dalam
tanaman. Minyak inidisebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak
esensial karena pada suhu kamar mudahmenguap. Istilah esensial dipakai
karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan
segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada
penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya,
minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna gelap,
diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan ditempat yang kering dan sejuk
(Gunawan & Mulyani, 2004).
Minyak atsiri atau disebut juga volatil oil atau essential oil adalah
istilah yang digunakanuntuk minyak mudah menguap dan diperoleh
dalam tanaman (daun, bunga, buah, kulit batangdan akar) dengan cara
destilasi. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni, akan tetapi
merupakancampuran senyawa organik yang seringkali tersusun lebih dari
25 senyawa atau komponen yang berlainan. Sebagian komponen minyak
atsiri adalah senyawa yang mengandung karbon danhidrogen, atau
karbon, hidrogen, dan oksigen yang tidak bersifat aromatik. Senyawa-
senyawa inisecara umum disebut terpenoid (Guenther, 2006)
Pada percobaan penentuan kadar minyak atsiri ini, digunakan
metode destilasi. Destilasi yang kami lakukan adalah destilasi dengan
sistem rebus (water distillation), yaitu dengan cara memasukkan sampel
ke dalam labu destilasi/labu alas bundar yang telah diisi air dan
dipanaskan. Zat cair pada bahan dengan titik didih yang rendah akan
menguap terlebih dahulu. Uap yang terdiri dari air serta minyak akan
dikondensasi untuk diubah kembali menjadi zat cair dalam suatu wadah.
Kondensor ini berfungsi untuk mendinginkan dan mengembunkan uap
yang keluardari tungku destilasi. Cara destilasi ini tidak cocok untuk
bahan/sampel yang tidak tahan panas.
Pada percobaan kali ini dilakukan uji isolasi minyak atsiri dari
sampel cengkeh. Proses isolasi dilakukan dengan metode destilasi
menggunakan alat destilasi stahl dimana alat tersebut sesuai digunakan
untuk proses isolasi senyawa-senyawa volatil atau mudah menguap
seperti minyak atsiri. Cengkeh mengandung eugenol (4-etil-2-
methoxyphenol), yang merupakan konstituen utama dari minyak esensial
dan digunakan untuk antimikroba dan anestesi. Eugenol dianggap sebagai
senyawa fenolik yang mirip dengan benzena yang memiliki tiga substituen
(hidroksi, metoksi dan allyl) yang mengalami reaksi substitusi
elektrofilikaromatik melalui nitrasi. Nitro-eugenol merupakan senyawa
penting dalam produksi senyawa kimia lainnya seperti aminoeugenol
untuk sintesis lebih lanjut. Amino eugenol memiliki gugus amino (-NH2)
yang mudah bereaksi dengan karbon disulfida (Sudarma,2015). Struktur
dari eugenol ialah:
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum ini telah dilakukan isolasi minyak atsiri dari sampel
cengkeh menggunakan metode destilasi stahl dimana prinsip dari metode
tersebut ialah ekstraksi cair cair berdasarkan perbedaan titik didih komponen.
Didapatkan hasil berupa minyak atsiri sebanyak 32 ml dari sampel cengkeh
sebanyak 5 gr dan kadar minyak atsiri dalam sampel sebesar 6,36 % v/b.