Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM VII

I. Judul Praktikum :
Penguapan Dan Pembuatan Ekstrak Kental
II. Tujuan Praktikum :
Agar mahasiswa dapat mengetahui cara memisahkan ekstrak kental dari
pelarut.
1. Tinjauan Pustaka :
Penguapan dimaksudkan untuk mendapatkan kosistensi ekstrak yang lebih
pekat. Dan tujuan dilakukan penguapan adalah untuk menghilangkan cairan
penyari yang digunakan, agar tidak mengganggu pada proses partisi (Sudjadi,
1986).Beberapa metode penguapan yang perlu diketahui (Sudjadi, 1986)
ialah :
a. Penguapan sederhana dimana menggunakan pemanasan.
b. Penguapan pada tekanan yang diturunkan.
c. Penguapan dengan aliran gas
d. Penguapan beku kering
e. Penguapan dengan vakum desikator
f. Penguapan dengan oven.
Pembagian Ekstrak(Ditjen POM, 1979)
a. Ekstrak cair adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil penyarian bahan
alam masih mengandung larutan penyari.
b. Ekstrak kental adalah ekstrak yang telah mengalami proses
penguapan, dan tidak mengandung cairan penyari lagi, tetapi
konsistensinya tetap cair pada suhu kamar.
c. Ekstrak kering adalah ekstrak yang telah mengalami proses
penguapan dan tidak mengandung pelarut lagi dan mempunyai
konsistensi padat (berwujud kering)
Secara umum, tujuan ekstraksi adalah (Rachman, 2009):
a. Senyawa kimia sesuai dengan kebutuhan
b. Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,
misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin
c. Organisme yang digunakan dalam pengobatan tradisional, dan
biasanya dibuat dengan cara dididihkan dalam air
d. Sifat senyawa yang akan diisolasi dalam menguji organisme untuk
mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus.
Rotary evaporator adalah alat yang digunakan untuk melakukan ekstraksi,
penguapan pelarut yang efisien dan lembut. Komponen utamanya adalah pipa
vakum, pengontrol, labu evaporasi, kondensator dan labu penampung hasil
kodensasi. Prinsip rotary evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari
cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu,
cairan penyari dapat menguap 5-10º C di bawah titik didih pelarutnya
disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Prinsip ini membuat
pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang
tinggi (Rachman, 2009).
Sedangkan menurut buckle (1987), dalam prakteknya ada beberapa
faktor yang harus di perhatikan selama proses penguapan seperti :
1. sirkulasi udara sehingga proses penghantaran panas tinggi.
2. Terjadinya kenaikan viskositas
3. Terbentuknya deposit pada evaporator
4. Kehilangan aroma
Penguapan dapat terjadi karena adanya pemanasan yang dipercepat oleh
putaran dari labu alas bulat dibantu dengan penurunan tekanan. Dengan
bantuan pompa vakum, uap larutan penyaring akan naik ke kondensor dan
mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang
ditampung dalam labu alas bulat penampung (Ahyari, 2009).
Ekstraksi menggunakan rotary evaporator dapat digunakan pada bahan
makanan seperti pandan. Pandan merupakan tumbuhan monokotil yang
memiliki beraroma wangi. Pandan mempunyai akar tunjang besar, daunnya
roset rapat. Daunnya dapat berkhasiat sebagai penambah nafsu makan karena
kandungan alkaloida, saponin, dan flavonoida. Selain itu dapat digunakan
untuk pewarna makanan karena memiliki klorofil yang berwarna hijau dan
juga mengandung minyak atsiri. Klorofil merupakan pigmen fotosintesis pada
tumbuhan yang dapat menyerap cahaya merah, biru, ungu dan merefleksikan
cahaya hijau. Klorofil banyak terdapat pada daun dan merupakan ciri
tumbuhan autotrof (Anonim, 2009).
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi kecepatan
pada proses evaporasi adalah (Earle, 1969) :
a. Kecepatan hantaran panas yang diuapkan ke bahan
b. Jumlah panas yang tersedia dalam penguapan
c. Suhu maksimu yang dapat dicapai
d. Tekanan yang terdapat dalam alat yang digunakan
e. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi selama proses penguapan.
Mekanisme kerja evaporator adalah steam yang dihasilkan oleh alat
pemindah panas, kemudian panas yang ada (steam) berpindah pada bahan
atau larutan sehingga suhu larutan akan naik sampai mencapai titik didih.
Steam masih digunakan atau disuplay sehingga terjadi peningkatan tekanan
uap. Di dalam evaporator terdapat 3 bagian, yaitu:
1. Alat pemindah panas
Berfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel (untuk menurunkan
suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai medium
pemanas umumnya digunakan uap jenuh.
2. Alat pemisah
Berfungsi untuk memisahkan uap dari cairan yang dikentalkan.
3. Alat pendingin
Berfungsi untuk mengkondnsasikan uap dan memisahkannya. Alat
pendingin ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan atmosfer
(Gaman, 1994).
IV. Metode Kerja
a. Alat
1. Rotary Evaporator
2. Timbangan Analitik
3. Waterbath
4. Cawan porselin
5. Batang Pengaduk
b. Bahan/Pereaksi
1. Hasil ekstrak cair dari Simplisia Kulit Batang Kersen (
Muntingia calabura )
2. Pelarut (alkohol)
c. Prosedur Kerja
1. Menggunakan alat Rotary evaporator :
1) Ukur volume ekstrak cair simplisia
2) Masukkan sampel kedalam labu alas bulat sampel
3) Pasangkan labu sampel ke bagian ujung Rotor sampel.
4) Nyalakan waterbath sebagai wadah air yang dipanaskan oleh
Hot Plate labu alas bulat
5) Atur suhu pada Hot Plate
6) Nyalakan motor pada rotary evaporator hingga labu yang
beisi sampel mulai berputar.
2. Menggunakan Waterbath
1) Timbang bobot cawan porselin kosong
2) Masukkan ekstrak cair ke dalam cawan poselin
3) Timbang bobot cawan porselin + Ekstrak cair
4) Uapkan diatas waterbarh pada suhu 70 o C,sambil diaduk
5) Setelah terbentuk ekstrak kental,kemudian timbang bobot
cawan poresiln + ekstrak kental.
V. Hasil Pengamatan
a. Identifikasi Tanaman
Nama Latin Tanaman :Muntingia calabura L
Nama Tanaman Asal :Kersen
Nama Daerah Tanaman :kersen
Keluarga :Muntingiaceae
Isi Zat Berkhasiat :Tanin,karoten
Bagian yang digunakan :Kulit batang
b. Gambar alat (alat penyarian) dan Bahan (tanaman obat)yang
digunakan pada saat praktikum :
1) Menggunakan Rotary Evaporator ;

IMG-20180405-WA00
VI.Pembahasan
Tujuan dilakukan praktikum ini yatu untuk mendapat ekstrak kental dari
kulit batang kersen dengan penguapan menggunakan alat rotary evaporator
dan waterbath yang selanjutnya akan dugunakan untuk praktikum
selanjutnya.Adapun alasan penggunaan alat ini ialah untuk memisahkan
pelarut dari ekstraknya,selain itu juga setelah melalui alat rotary evaporator
ekstrak kemudin diauapkan lagi diatas waterbath hingga terbentuk eksyrak
kental. Dengan penguapan diatas waterbath ini bertujuan agar sifat dari
alkohol yang mudah menguap sehingga proses penguapan pelarut dapat
berlangsung dengan cepat.Selain itu metode pemanasan merupakan metode
yang cukup murah dan tidak memerlukan alat alat yang rumit.
Setelah diperoleh ekstrak kental kemudian akan dihitung % rendemen dari
setiap ekstrak yang diperoleh.
% Rendemen = (ekstrak kental : berat sampel ) x 100 %

Adapun bobot ekstrak kental untuk kulit batang kersen dengan metode
maserasi,Perkolasi,sokletasi,dan Refluks yang diauapkan dengan
menggunakan alat rotary evaporator dan waterbath adalah

Tabel pengamatan
No Pengamatan Sampel
Maserasi Perkolasi Sokletasi Refluks
Bobot sebelum 43 gram 50 gram 40 gram 30 gram
diekstrasi
Jumlah cairan 430 mL 125 mL 333 mL 167 mL
penyari
Jumlah ekstrak 4,25 gram 6,49 gram 0,89 gram 5,03 gram
kental
% rendemen 9,8 % 12,98 % 2,22 % 16,76 %

VII. Kesimpulan
Penguapan merupakan proses menghilangkan pelarut pada ekstrak dengan
bantuan pemanasan,perbedaaan tekanan dan pendinginan sehingga diperoleh
ekstrak kental.Dari penguapan ekstrak kulit batang kersen yang dilakukan
diperoleh ekstrak kental dengan persen rendemen :
Maserasi 9,8 % ,Perkolasi 12,98 % ,Sokletasi 2,22 % ,Refluks 16,76 %.

VIII. DAFTAR PUSTKA


Ditjen POM Deokes RI,1979.Farmakope Indonesia.Edisi III. Jakarta, 9
Sudjadi,1986,Metode Pemisahan, 167 – 177, Fakultas Farmasi,Universitas
Gadjah Mada,Yogyakarta
Buckle,K.A,Edwards,R.A,Fleet,G,H. And Wotton, M.1987.Ilmu
Pangan.Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono.Universitas
Indonesia Press.Jakarta.
Ahyari, J. 2009. Rotary Evaporator. 28 Oktober 2010.
Rachman, D. 2009. Jenis-Jenis Ekstraksi. 28 Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai