Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA

SOKHLETASI

Disusun Oleh :
Nama : Ouchy Rosa Maylina
NIM : P24840118067
Lokal : 2B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

JURUSAN FARMASI

TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2

I. Tujuan Praktikum....................................................................................................3
II. Tinjauan Pustaka.....................................................................................................3
III. Alat dan Bahan........................................................................................................5
IV. Cara Kerja................................................................................................................5
V. Hasil.......................................................................................................................6
VI. Pembahasan...........................................................................................................7
VII. Kesimpulan............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

2|Page
I. Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa mampu memahami penyarian simplisia dengan cara sokhletasi serta hal -
hal yang harus diperhatikan dalam menyari simplisia dengan cara sokhletasi
2. Mahasiswa mampu memasang dan menyiaplan alat sokhlet
3. Mahasiswa mampu membuat ekstrak kental dengan cara ekstraksi sokhlet
4. Mahasiswa mengetahui perbedaan nilai rendemen ekstrak kunyit secara sokhletasi

II. Dasar Teori


Sokhletasi merupakan cara penyarian berkesinambungan dengan menggunakan
peiarut yang selalu baru sehingga terjadi penyariar secara terus-menerus dengan jumlah
pelarut yang relatif konstan karena adanya pendingin balik. Pada teknik ekstraksi ini,
bagian tanaman yang sudah digiling halus dimasukkan ke dalam kantong berpori
(thimble) yang terbuat dari kertas saring yang kuat dan dimasukkan ke dalam alat sokhlet
untuk dilakukan ekstraksi. Pelarut yang ada dalam labu akan dipanaskan dan uapnya
akan mengembun pada kondenser. Embunan pelarut ini akan merayap turun menuju
kantong berpori yang berisi bagian tanaman yang akan diekstrak. Kontak antara
embunan pelarut dan bagian tanaman ini menyebabkan bahan aktif terekstraksi. Ketika
ketinggian cairan dalam tempat ekstraksi meningkat hingga mencaapai puncak kapiler
maka cairan dalam tempat ekstraksi akan tersedot mengalir ke labu selanjutnya. Proses
ini berlangsung secara terus-menerus (kontinyu) dan dijalankan sampai tetesan pelarut
dari pipa kapiler tidak lagi meninggalkan residu ketika diuapkan.
Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikan pemanasan yang
sedang berlangsung. Sebagai catatan, sampel yang digunakan dalam sokletasi harus
dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai terkena sinar matahari, senyawa
dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi penguraian atau dekomposisi. Hal ini
akan menimbulkan senyawa baru yang disebut senyawa artefak, hingga dikatakan
sampel tidak alami lagi. Sokletasi dihentikan apabila :
1. Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi.
2. Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak menimbulkan bercak lagi.
3. Hasil sokletasi di uji dengan pelarut tidak mengalami perubahan yang spesifik.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada kemungkinan
saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari pipa kapiler karena
sampel tidak terendam seluruhnya.

3|Page
Prinsip penyarian menggunakan alat sokhletasi yaitu cairan penyari diisikan ke
dalam labu dan serbuk simplisia diisikan ke dalam tabung dari kertas. Cairan penyari
dipanaskan hingga mendidih, uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping,
keniudian diembunkan kembali oleh pendingin balik. Cairan turun ke labu melalui
tabung yang berisi serbuk simplisia dan cairan turun sa.nbil melarutkan zat aktif serbuk
simplisia.Karena adanya sifon, maka setelah cairan mencapai permukaan sifon,seluruh
cairan akan kembali ke labu

.
Gambar 1. Alat Sokhletasi
Prosedur kerja sokhlet secara umum yaitu :
1. Masukan serbuk simplisia ke dalam tabung, dibungkus dengan kertas saring
(thimble)
2. Cairan dimasukan ke dalam labu bulat, pasang refluks kondensor
3. Pelarut didihkan pelan – pelan, uap akan mengalir melalui pipa, kemudian
dikondensasi oleh kodensor, pelarut yang terkondensasi akan masuk ke tabung.
4. Bila pelarut mencapai bagian atas sifon, maka akan mengalir masuk ke labu kembali,
dimana pelarut tersebut pada dasarnya telah menyari zat aktif dari simplisia. Proses
berjalan terus secara berkesinambungan.

Beberapa keuntungan ekstraksi sokhletasi adalah sampel bagian tanaman


terusmenerus berkontak dengan embunan pelarut segar yang turun dari kondenser
sehingga selalu mengubah kesetimbangan dan memepercepat perpindahan massa bahan
aktif, suhu ekstraksi cenderung tinggi karena panas yang diberikan pada labu destilasi
akan mencapai sebagian ruang ekstraksi, tidak memerlukan penyaringan setelah tahap
leaching, kapasitas alat ekstraksi dapat ditingkatkan dengan melakukan ekstraksi secara
kontinyu atau paralel karena harga peralatannya cukup murah, dan bahkan mampu

4|Page
mengekstraksi sampel yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan teknik ekstraksi
yang baru, peralatan dan pengoperasian alatnya sederhana sehingga hanya memerlukan
sedikit latihan untuk mengoperasikan alat ekstraksi dengan baik, ekstraksi sohlet tidak
bergantung pada bagian tanaman yang akan diekstrak.
Kelemahan ekstraksi dengan sokhlet ini adalah jika dibandingkan dengan teknik
ekstraksi yang lain maka teknik ekstraksi ini memerlukan ekstraksi yang panjang dan
pelarut yang banyak. Hal ini menyebabkan timbulnya biaya tambahan utnuk
membuang/mengolah sisa pelarut dan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan.
Karena sampel diekstraksi pada titik didih pelarut dalam jangka waktu yang cukup lama,
maka bahan aktif yang tidak tahan panas dapat mengalami dekomposisi. Alat ekstraksi
sokhlet tidak mempunyai pengaduk untuk mempercepat proses ekstraksi.
Penguapan/pemekatan ekstrak perlu dilakukan karena ekstraksi dengan sokhlet
menggunakan pelarut dalam jumlah besar. Teknik ekstraksi ini juga dibatasi oleh
selektivitas pelarut dan susah dioperasikan secara otomatis.

III. Alat dan Bahan

Alat :

1. Soxhlet extractor 6. Water bath


2. Heating mantle 7. Cawan penguap
3. Kondensor 8. Batang pengaduk
4. Labu bulat 9. Wadah ekstrak
5. Timbangan simplisia 10. Alat-alat gelas lainnya

Bahan :

1. Etanol 96 %
2. serbuk simplisia kunyit.

IV. Cara kerja


1. Siapkan kertas saring sesuai ukuran sokhlet dan banyaknya simplisia, kemudian
dijahit bagian bawah dan kanan-kirinya.
2. Timbang 25 g serbuk simplisia temulawak/kunyit, masukkan ke dalam kantung
simplisia tersebut, kemudias dijahit bagian atasnya.

5|Page
3. Siapkan alat soxhlet extractor, Masukkan 500 ml Etanol 96% ke dalam labu bulat
dan tambahkan batu didih, letakkan labu dalam heating mantle. Pasang sokhlet yang
telah diisi kantung kertas saring dan rekatkan dengan solatip, kemudian pasang
kondensor dan selang airnya. Nyalakan kran air untuk kondensor
4. Nyalakan heating mantle pada suhu 8o 'C, biarkan pemanasan terjadi hingga etanol
dalam labu menguap ke dalam kondensor dan menetes ke dalam labu simplisia
sampai cairan memenuhi tabung dan kembali lagi ke labu setelah melampaui sifon.
(satu sirkulasi), diamkan sampai 3kali sirkulasi.
5. Matikan heating mantle, biarkan kran air tetap mengalir. Setelah dingin lepaskan alat
sokhlet dan labu. Masukkan cairan yang ada di dalam labu ke dalam cawan uap dan
diuapkan hingga diproleh ekstrak kental kemudian hitung rendemen eskstrak.
6. masukan ekstrak kental kedalam wadah, beriidentitas meliputi : nama ekstrak, cara
pembuatan, tanggal pembuatan, tanggal pembuatan, pemerian, rendemen dan nama
kelompok, simpan dalam desikator

V. Hasil

Parameter Sokhletasi (Etanol 96%)


Berat Simplisia 25 gram
Berat Cawan kosong 600 gram
Berat Cawan Kosong + Ekstrak 615 gram
Berat Ekstrak 15 gram
berat ektrak
¿ x 100 %
berat simplisia
% Rendemen
15 g
¿ x 100 %=60 %
25 g

6|Page
VI. Pembahasan
Pada pratikum ini dibuat ekstrak simplisia rimpang kunyit dengan metode
sokhletasi. Sokhletasi merupakan cara penyarian berkesinambungan dengan
menggunakan peiarut yang selalu baru sehingga terjadi penyariar secara terus-menerus
dengan jumlah pelarut yang relatif konstan karena adanya pendingin balik.

Cara kerja sokletasi adalah Serbuk kering yang akan diekstraksi berada di dalam
kantong sampel yang diletakkan pada alat ekstraksi (tabung soklet). Tabung soklet yang
berisi kantong sampel diletakkan diantara labu destilasi dan pendingin, disebelah bawah
dipasang pemanas. Setelah pelarut ditambahkan melalui bagian atas alat soklet dan
pemanas dihidupkan, pelarut dalam labu didih menguap dan mencapai pendingin,
berkondensasi dan menetes ke atas kantong sampel sampai mencapai tinggi
tertentu/maksimal (sama tinggi dengan pipa kapiler), pelarut beserta zat yang tersari
didalamnya akan turun ke labu didih melalui pipa kapiler.
Pelarut beserta zat yang tersari pada labu didih akan menguap lagi dan peristiwa ini
akan terjadi berulang-ulang sampai seluruh zat yang ada dalam sampel tersari sempurna
(ditandai dengan pelarut yang turun melewati pipa kapiler tidak berwarna dan dapat
diperiksa dengan pereaksi yang cocok). Bentuk jaitan pada kertas saring juga dapat
mempengaruhi hasil penyarian yang didapat. jika terdapat rongga/ lubang pada kertas
saring, serbuk simplisia tidak dapat tersari dengan baik oleh pelarut.
Pada pratikum ini, didapatkan ekstrak kental simplisia rimpang kunyit dengan
etanol 96% sebesar 15 gram dengan %rendemen 60%. Keuntungan penyarian dengan
sokhlet yaitu cairan penyari yang digunakan relatif sedikit dan secara langsung di dapat
hasil ekstraksi yang lebih pekat.

VII.Kesimpulan
1. Sokhletasi merupakan cara penyarian berkesinambungan dengan menggunakan
peiarut yang selalu baru sehingga terjadi penyariar secara terus-menerus dengan
jumlah pelarut yang relatif konstan karena adanya pendingin balik
2. Prinsip penyarian menggunakan alat sokhletasi yaitu cairan penyari diisikan ke dalam
labu dan serbuk simplisia diisikan ke dalam tabung dari kertas. Cairan penyari
dipanaskan hingga mendidih, uap cairan penyari naik ke atas melalui pipa samping,
keniudian diembunkan kembali oleh pendingin balik. Cairan turun ke labu melalui
tabung yang berisi serbuk simplisia dan cairan turun sa.nbil melarutkan zat aktif

7|Page
serbuk simplisia.Karena adanya sifon, maka setelah cairan mencapai permukaan
sifon,seluruh cairan akan kembali ke labu
3. Disebut satu siklus yaitu saat larutan penyari memenuhi syphon kemudian turun ke
labu alas bulat
4. Pada ratikum ini, didapatkan ekstrak kental simplisia rimpang kunyit dengan etanol
96% sebesar 15 gram dengan %rendemen 60%.
5. Keuntungan penyarian dengan sokhlet yaitu cairan penyari yang digunakan relatif
sedikit dan secara langsung di dapat hasil ekstraksi yang lebih pekat.

VIII. Daftar Pustaka


1. Tim Penyusun, Buku Panduan Praktikum Fitokimia, Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Jakarta II, 2013
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi
IV. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan; 1995.
3. Hanni, luli. 2016. Modul Farmakognosi dan Fitokimia.
4. http://endrajuniandi.blogspot.com/2016/07/makalah-metode-ekstraksi-
sokletasi.html
5. https://liayesung.wordpress.com/2015/06/02/laporan-ekstraksi/
6. https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=345

8|Page

Anda mungkin juga menyukai