XI MIA 3
FLUIDA STATIS / BERGERAK
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida
disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu), taktermampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).
JENIS ALIRAN FLUIDA DINAMIS
Q1 = Q2
A1v1 = A2v2
P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)
PENERAPAN HUKUM BERNOULLI
Keterangan :
(F1 – F2) : Gaya angkat (N)
P1 : Tekanan pada permukaan 1 (N/m2)
P2 : Tekanan pada permukaan 2 (N/m2)
V1 : Kecepatan aliran pada permukaan 1
(m/s)
V2 : Kecepatan aliran pada permukaan 2
(m/s)
A : Luas penampang sayap (m2)
ρ : Massa jenis fluida udara (kg/m3)
1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak pisah
antar molekul lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini meunjukkan bahwa
gaya tarik antar molekul sangat kecil dan diabaikan.
2. Molekul-molekul gas bergerak acak ke segala arah sama banyaknya dan
memenuhi hukum Newton tentang gerak
3. Molekul-molekul gas hanya bertumbukan dengan dinding tempat gas secara
sempurna
4. Dinding wadah adalah kaku sempurna dan tidak akan bergerak
PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL
KURVA ISOTERMIK
Kurva isobarik (tekanan konstan).
Hukum Gay Lussac Hukum Boyle – Gay Lussac
”Apabila volum gas yang berada “Gas dalam ruang tertutup jika
dalam bejana tertutup dipertahankan suhunya berubah, maka akan diikuti
konstan, maka tekanan gas perubahan tekanan dan volume gas”
sebanding dengan suhu mutlaknya”.
R
P/T = Konstan U
M
P1/ T1 = P2/ T2 U
S
Kurva isokhorik (volume tetap)
KETERANGAN :
P1 = tekanan gas pada keadaan 1
(N/m2)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2
(N/m2)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1
(K)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2
(K)
V1 = volum gas pada keadaan 1 (m3 )
V2 = volum gas pada keadaan 2 (m3 )
TEORI KINETIK GAS IDEAL
PERSAMAAN GAS IDEAL DAN
TEKANAN (P) GAS IDEAL Ek = 3KT/2
U = N Ek = 3NKT/2
PV=nRT=NKT
v = Ö(3 K T/m) = Ö(3P/r)
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
dengan:
Ek = energi kinetik rata-rata tiap
N = jumlah pertikel
partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi
P = (2N / 3V) . Ek ® T = 2Ek/3K
total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas
V = volume (m3) ideal
n = jumlah molekul gas m = massa satu mol gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x
p = massa jenis gas ideal
10-23 J/ºK
No = bilangan Avogadro =
6,023 x 1023/mol ENERGI TOTAL (U) DAN
KECEPATAN (v) GAS IDEAL
Secara kualitatif dapat diambil suatu
Tekanan Gas pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah,
maka kecepatan partikel gas berubah.
Jika kecepatan partikel gas berubah,
maka energi kinetik tiap partikel gas dan
Pada pembahasan sifat-sifat gas ideal tekanan gas juga berubah. Hubungan
dinyatakan bahwa gas terdiri dari ketiga faktor tersebut secara kuantitatif
partikel-partike gas. Partikel-partikel membentuk persamaan :
gas senantiasa bergerak hingga
menumbuk dinding tempat gas. Dan Persamaan P = Nmv2 / 3V dapat
tumbukan partikel gas dengan dinding disubstitusi dengan persamaan energi
tempat gas akan kinetik, yaitu Ek = ½ mv2 , sehingga
menghasilkan tekanan. terbentuk persamaan :
P = Nmv2 / 3V
P = Nmv2 / 3V
P = N2Ek / 3V
p = 2NEk / V
dengan :
P = tekanan gas (N/m2) dengan :
v = kecepatan partikel gas (m/s) Ek = energi kinetik partikel gas (J)
m = massa tiap partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
Hubungan antara Tekanan,
V = volume gas (m3)
Suhu, dan Energi Kinetik Gas
ENERGI DALAM GAS
Gas terdiri atas partikel-partikel gas, setiap partikel memiliki energi kinetik. Kumpulan
dari energi kinetik dari partikel-partikel gas merupakan energi dalam gas. Besar energi
dalam gas dirumuskan :
dengan :
U = energy dalam gas (J) U = N Ek
N = jumlah partikel
Untuk gas diatomik suhu rendah, memiliki gerak translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3/2 kT
Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi kinetiknya
adalah :
Ek = 5/2 kT
Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi, dan
gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
E = 7/2 kT
PEMANASAN GLOBAL
pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para
ahli dimana proses, penyebab, dampak/akibat dan cara
mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian
seputar pemanasan global. Kita semua tahu dampaknya sangat
membahayakan bagi kesehatan bumi kita dan tentu berdampak
bagi seluruh penghuni bumi. Secara Umum, Pemanasan Global
(Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata
pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
GEJALA PEMANASAN GLOBAL
Matahari merupakan segala sumber energi yang terdapat di bumi. Sebagian besar energi
matahari, berbentuk radiasi gelombang pendek (cahaya tampak). Energi matahari
berubah menjadi panas ketika sampai di bumi, bumi akan menyerapnya dan sebagian
lagi dipantulkan. Panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke luar
angkasa. Sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi akibat uap air, CO 2 dan metana
yang menumpuk dan menjadikan perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas tersebut
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Peristiwa tersebut terjadi
terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus naik.
Sektor peternakan merupakan penyumbang terbesar dari efek rumah kaca terhadap
pemanasan global yaitu sekitar 18% dibanding 13% yang dihasilkan transportasi di dunia.
Peternakan yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca, diantaranya yaitu :
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Misalnya yaitu penguapan air. Pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyak air yang menguao ke atmosfer. Uap air merupakan salah
satu efek gas rumah kaca, sehingga pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Contoh lain yaitu hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh air. Ketika panas
dan suhu bumi meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat. Dengan melelehnya es tersebut maka daratan atau air di
bawahnya akan terbuka. Hal tersebut akan lebih banyak menyerap radiasi matahari
karena daratan dan air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit
dibanding dengan es. Peristiwa ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan
lebih banyak lagi es yang mencair dan menjadi siklus yang terus berkelanjutan.
Selain itu juga pengaruh awan yang memantulkan kembali radiasi inframerah
kepermukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.
Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang mengatakan bahwa variasi dari matahari dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan global. Perbedaan mekanisme ini dengan
pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktifitas
matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer. Fenomena variasi matahari dikombinasikan
dengan aktifitas gunung merapi yang telah memberikan efek
pemanasan.
DAMPAK PEMANASAN GELOMBANG
1. Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin
topan, dan banjir
3. Mencairnya es dan glasier di kutub
4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi
gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir
yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air
laut naik hingga 15 – 95 cm.
6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan
karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di
seluruh dunia
7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke
daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi
serangga (nyamuk)
9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena
terjadi arus pengungsian
SOLUSI PEMANASAN GLOBAL
Mengubah Perilaku Pribadi
didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari
pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat
listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.
Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka
penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi
jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan daerah yang
mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.
Mengurangi Penggunaan Mobil : Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar
Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau
kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai
berikut...