Anda di halaman 1dari 23

FISIKA

MUHAMMAD FARHAN ALFIANTO

XI MIA 3
FLUIDA STATIS / BERGERAK

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida
disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan
terhadap waktu), taktermampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).
JENIS ALIRAN FLUIDA DINAMIS

Aliran turbulen Aliran lurus atau laminer

aliran yang ditandai dengan aliran fluida mulus. Lapisan-lapisan


adamnya lingkaran-lingkaran yang bersebelahan meluncur satu
tak menentu dan menyerupai sama laindengan mulus. Pada aliran
pusaran. Aliran turbulen partikel fluida mengikuti lintasan yang
sering dijumpai disungai- mulus dan lintasan ini tidak saling
sungai dan selokan-selokan bersilangan. Aliran laminer dijumpai
pada air yang dialirkan melalui pipa
atau selang.

BESARAN DALAM FLUIDA DINAMIS


Q   = debit aliran (m3/s)
A   = luas penampang
(m2)
V   = kecepatan aliran
fluida (m/s)
t    = selang waktu (s)
PERSAMAAN KONTINUITAS

Persamaaan kontinuitas adalah persamaan yang menghubungkan


kecepatan fluida dalam dari suatu tempat ke tempat lain. Air yang
mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik

Q1 = Q2 
A1v1 = A2v2 

A2  = luas penampang 2 (m2)


Q 1 = debit ketika masuk (m /s)
3
V1 = kecepatan fluida ketika
Q2 = debit ketika keluar (m3/s)
masuk (m/s)
A1 = luas penampang 1 (m2)
V2   = kecepatan fluida ketika
A2  = luas penampang 2 (m2)
keluar (m/s)
HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada
hukum kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida.
Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi
kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan
volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

P = Tekananal (Pascal)
v = kecepatan (m/s)
p = massa jenis fluida (kg/m)
h = ketinggian (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s^2)
PENERAPAN HUKUM BERNOULLI

Penyemprot Racun Serangga


Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan
penyemprot parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol,
maka pada penyemprot racun serangga Anda menekan masuk batang
penghisap.

Tabung Pitot Keterangan :


V1 : Kecepatan pada
Tabung pipot permukaan (m/s)
h :ketinggian
adalah alat
permukaan  fluida
yang manometer (m)
digunakan Keceptan aliran udara di ρ : Massa jenis fluida
untuk titik a (Va) dirumuskan : venturimeter (kg/m3)
mengukur ρ’ : Massa jenis fluida
kelajuan pada manometer 
aliran suatu (kg/m3)
gas. g : Kecepatan
gravitasi   (m/s2)
Venturi Meter
Venturi meter adalah alat yang dipasang di dalam suatu pipa
aliran untuk mengukur laju aliran suatu zat cair.

venturi tanpa manometer venturi manometer

Tangki Bocor Mendatar


Rumus kecepatan semburan air pada lubang : v = kecepatan keluar cairan dari lubang
v = √(2gh) X = jarak mendatar jatuhnya cairan
h = jarak permukaan cairan ke lubang
Jarak horizontal yang dicapai semburan air : bocor
X = 2√(hH) H = jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke
lubang bocor
Wakt yang diperlukan cairan menyentu tanah: t = waktu yang diperlukan cairan
t = √(2H/g) menyentuh tanah
Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang
Pesawat terbang dapat terangkat karena kelajuan udara yang
melalui sayap pewasat mengakibatkan perbedaab tekanan
udara dibagian bawah dan atas sayap pesawat, sehingga
menyebabkan gaya angkat sebesar (F1 – F2) pada pesawat,

Keterangan :
(F1 – F2) : Gaya angkat  (N)
P1 : Tekanan pada permukaan 1     (N/m2)
P2 : Tekanan pada permukaan 2     (N/m2)
V1 :  Kecepatan aliran pada permukaan 1   
(m/s)
V2 : Kecepatan aliran pada permukaan 2    
(m/s)
A : Luas penampang sayap     (m2)
ρ : Massa jenis fluida udara     (kg/m3)

Pesawat tebang terangkat keatas jika : 


F1 – F2 > Wpesawat
Untuk pesawat dengan ketinggian tetap
 F1 – F2 = Wpesawat
TEORI KINETIK GAS
Teori kinetik merupakan suatu teori yang menjelaskan sifat-sifat
zat berdasarkan gerak acak terus menerus dari molekul-
molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas adalah berkaitan
dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul
gas terhadap dinding-dinding wadahnya.
MOLEKUL GAS
Gas yang kita pelajari adalah gas ideal, yaitu gas yang secara tepat memenuhi
hukum-hukum gas. Dalam keadaan nyata, tidak ada gas yang termasuk gas
ideal, tetapi gas-gas nyata pada tekanan rendah dan suhunya tidak dekat
dengan titik cair gas, cukup akurat memenuhi hukum-hukum gas ideal.

A.  Sifat-Sifat Gas Ideal


Gas yang paling sederhana dan mendekati sifat-sifat gas sejati adalah gas
ideal. Adapun sifat-sifat gas ideal diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Gas terdiri dari molekul-molekul yang sangat banyak, dengan jarak pisah
antar molekul lebih besar dari ukuran molekul. Hal ini meunjukkan bahwa
gaya tarik antar molekul sangat kecil dan diabaikan.
2. Molekul-molekul gas bergerak acak ke segala arah sama banyaknya dan
memenuhi hukum Newton tentang gerak
3. Molekul-molekul gas hanya bertumbukan dengan dinding tempat gas secara
sempurna
4. Dinding wadah adalah kaku sempurna dan tidak akan bergerak
PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL

Hukum Boyle Hukum Charles


“ Apabila suhu gas yang berada “Apabila tekanan gas yang berada
dalam bejana tertutup dalam bejana tertutup
dipertahankan konstan, maka dipertahankan konstan, maka
tekanan gas berbanding terbalik volum gas sebanding dengan suhu
dengan volumnya”. mutlaknya”.
PV = Konstanta V/T = Konstanta
P1V1 = P2V2 V1/ T1 = V1/ T2

KURVA ISOTERMIK
Kurva isobarik (tekanan konstan).
Hukum Gay Lussac Hukum Boyle – Gay Lussac
”Apabila volum gas yang berada “Gas dalam ruang tertutup jika
dalam bejana tertutup dipertahankan suhunya berubah, maka akan diikuti
konstan, maka tekanan gas perubahan tekanan dan volume gas”
sebanding dengan suhu mutlaknya”.
R
P/T = Konstan U
M
P1/ T1 = P2/ T2 U
S
 Kurva isokhorik (volume tetap)
KETERANGAN :
 P1 = tekanan gas pada keadaan 1
(N/m2)
P2  = tekanan gas pada keadaan 2
(N/m2)
T1  = suhu mutlak gas pada keadaan 1
(K)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2
(K)
V1  = volum gas pada keadaan 1 (m3 )
V2  = volum gas pada keadaan 2 (m3 )
TEORI KINETIK GAS IDEAL
PERSAMAAN GAS IDEAL DAN
TEKANAN (P) GAS IDEAL Ek = 3KT/2
U = N Ek = 3NKT/2
PV=nRT=NKT
v = Ö(3 K T/m) = Ö(3P/r)
n = N/No
T = suhu (ºK)
R = K . No = 8,31 )/mol. ºK
dengan:
Ek = energi kinetik rata-rata tiap
N = jumlah pertikel
partikel gas ideal
U = energi dalam gas ideal = energi
P = (2N / 3V) . Ek ® T = 2Ek/3K
total gas ideal
v = kecepatan rata-rata partikel gas
V = volume (m3) ideal
n = jumlah molekul gas m = massa satu mol gas
K = konstanta Boltzman = 1,38 x
p = massa jenis gas ideal
10-23 J/ºK
No = bilangan Avogadro =
6,023 x 1023/mol ENERGI TOTAL (U) DAN
KECEPATAN (v) GAS IDEAL
Secara kualitatif dapat diambil suatu
Tekanan Gas pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah,
maka kecepatan partikel gas berubah.
Jika kecepatan partikel gas berubah,
maka energi kinetik tiap partikel gas dan
Pada pembahasan sifat-sifat gas ideal tekanan gas juga berubah. Hubungan
dinyatakan bahwa gas terdiri dari ketiga faktor tersebut secara kuantitatif
partikel-partike gas. Partikel-partikel membentuk persamaan :
gas senantiasa bergerak hingga
menumbuk dinding tempat gas. Dan Persamaan  P = Nmv2 / 3V   dapat
tumbukan partikel gas dengan dinding disubstitusi dengan persamaan energi
tempat gas akan kinetik, yaitu Ek = ½ mv2 , sehingga
menghasilkan tekanan. terbentuk persamaan :

P = Nmv2 / 3V  
P = Nmv2 / 3V 
P = N2Ek / 3V
p = 2NEk / V
dengan :
P =  tekanan gas (N/m2) dengan :
v =  kecepatan partikel gas (m/s) Ek = energi kinetik partikel gas (J)
m = massa tiap partikel gas (kg)
N =  jumlah partikel gas
 Hubungan antara Tekanan,
V =  volume gas (m3)
Suhu, dan Energi Kinetik Gas
ENERGI DALAM GAS
Gas terdiri atas partikel-partikel gas, setiap partikel memiliki energi kinetik. Kumpulan
dari energi kinetik dari partikel-partikel gas merupakan energi dalam gas. Besar energi
dalam gas dirumuskan :

dengan :
U = energy dalam gas (J) U = N Ek
N = jumlah partikel

PRINSIP EKUIPARTISI ENERGI


Gas yang memiliki f derajat kebebasan energi kinetik tiap partikelnya, rumusnya adalah :
Ek = f/2 Kt

Energi kinetik gas monoatomik memiliki 3 derajat kebebasan dan dirumuskan :


Ek = 3/2 kT

Untuk gas diatomik suhu rendah, memiliki gerak translasi. Energi kinetiknya adalah :
Ek = 3/2 kT

Untuk gas diatomik suhu sedang, memiliki gerak translasi dan rotasi. Energi kinetiknya
adalah :
Ek = 5/2 kT

Sedangkan untuk gas diatomik suhu tinggi, memiliki gerak translasi, gerak rotasi, dan
gerak vibrasi. Energi kinetiknya adalah :
E  = 7/2 kT
PEMANASAN GLOBAL
pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para
ahli dimana proses, penyebab, dampak/akibat dan cara
mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian
seputar pemanasan global. Kita semua tahu dampaknya sangat
 membahayakan bagi kesehatan bumi kita dan tentu berdampak
bagi seluruh penghuni bumi. Secara Umum, Pemanasan Global
(Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata
pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
GEJALA PEMANASAN GLOBAL

Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi


sudah menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar
0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang
terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global
sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam gejala-
gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita
amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan global adalah
 pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin
puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan
kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.
PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL
Efek Rumah Kaca

Matahari merupakan segala sumber energi yang terdapat di bumi. Sebagian besar energi
matahari, berbentuk radiasi gelombang pendek (cahaya tampak).  Energi matahari
berubah menjadi panas ketika sampai di bumi, bumi akan menyerapnya dan sebagian
lagi dipantulkan.  Panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke luar
angkasa.  Sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi akibat uap air, CO 2 dan metana
yang menumpuk dan menjadikan perangkap gelombang radiasi ini.  Gas-gas tersebut
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi.  Peristiwa tersebut terjadi
terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus naik.

Sektor peternakan merupakan penyumbang terbesar dari efek rumah kaca terhadap
pemanasan global yaitu sekitar 18% dibanding 13% yang dihasilkan transportasi di dunia. 
Peternakan yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca, diantaranya yaitu :

1)   Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak


2)   Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
3)   Emisi karbon dari pengolahan dan
pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen.
Selain peternakan, penghasil efek rumah kaca yaitu transportasi, industri, pertanian,
hunian bangunan, sampah dan alih fungsi lahan (pembabatan hutan)
   Efek Umpan Balik

Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya.  Misalnya yaitu penguapan air.  Pemanasan pada awalnya akan
menyebabkan lebih banyak air yang menguao ke atmosfer.  Uap air merupakan salah
satu efek gas rumah kaca, sehingga pemanasan akan terus berlanjut dan menambah
jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Contoh lain yaitu hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh air.  Ketika panas
dan suhu bumi meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat.  Dengan melelehnya es tersebut maka daratan atau air di
bawahnya akan terbuka.  Hal tersebut akan lebih banyak menyerap radiasi matahari
karena daratan dan air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit
dibanding dengan es.  Peristiwa ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan
lebih banyak lagi es yang mencair dan menjadi siklus yang terus berkelanjutan.
Selain itu juga pengaruh awan yang memantulkan kembali radiasi inframerah
kepermukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.

Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang mengatakan bahwa variasi dari matahari dengan
kemungkinan diperkuat oleh umpan balik awan, dapat memberi
kontribusi dalam pemanasan global.  Perbedaan mekanisme ini dengan
pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktifitas
matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan
mendinginkan stratosfer.  Fenomena variasi matahari dikombinasikan
dengan aktifitas gunung merapi yang telah memberikan efek
pemanasan.
DAMPAK PEMANASAN GELOMBANG
1. Musnahnya berbagai jenis keanekragaman hayati
2. Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin
topan, dan banjir
3. Mencairnya es dan glasier di kutub
4. Meningkatnya jumlah tanah kering yang potensial menjadi
gurun karena kekeringan yang berkepanjangan
5. Kenaikan permukaan laut hingga menyebabkan banjir
yang luas. Pada tahun 2100 diperkirakan permukaan air
laut naik hingga 15 – 95 cm.
6. Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan
karang (coral bleaching) dan kerusakan terumbu karang di
seluruh dunia
7. Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan
8. Menyebarnya penyakit-penyakit tropis, seperti malaria, ke
daerah-daerah baru karena bertambahnya populasi
serangga (nyamuk)
9. Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena
terjadi arus pengungsian
SOLUSI PEMANASAN GLOBAL
Mengubah Perilaku Pribadi

Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan pencegahan


pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia, karena pemahaman
tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan berdampak besar pada
generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh perilaku pribadi yang dapat
dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan mengatasi pemanasan global antara
lain sebagai berikut :
 
 Hemat Listrik : Setelah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu

didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari
pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan demikian, jika kita berhemat
listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.
 Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka
penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi
jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan daerah yang
mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan menikah.
 Mengurangi Penggunaan Mobil : Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar

di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku orang.


Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar, bila tidak ada
pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Penggunaan transportasi
umum yang mengangkut sekaligus banyak orang dapat mengurangi emisi karbon
dioksida di udara. 
Langkah Mencegah Pemanasan Global Secara Kolektif 

Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama atau
kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara lain sebagai
berikut...

 Menggunakan Energi Alternatif : Penggunaan energi alternatif terbaru perlu


dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil yang
diusahakan diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin,
biomassa, dan panas bumi. Sumber energi tersebut sebenarnya berlimpah di
Indonesia. tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
 Melestarikan Hutan : Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama dalam
menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan penebangan liar agar luas hutan tidak
berkurang. 
 Menghapus Penggunaan CFC : Untuk menghentikan penggunaan CFC pada
peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan
batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin agar dapat mengelola
penggunaan CFC. 
 Memperbaiki Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi diperlukan dalam
mengetahui kondisi kendaraan apakah prima atau sebaliknya. Kendaraan yang
memiliki kondisi prima akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) sehingga
dapat menjaga lingkungan dan hemat bahan bakar. 
Mengurangi Karbon 

Untuk mengurangi gas CO2 yang ada di udara dapat dilakukan


dengan hal-hal berikut ini.

 Menanam dan memelihara tumbuhan dalam jumlah yang


banyak. Tumbuhan akan menyerap karbon dioksida untuk
proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan sangat tinggi,
sedangkan tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali,
karena tanah yang tidak subur lagi. Upaya rebosiasi hutan
merupakan langkah yang tepat untuk menyeimbangkan gas
rumah kaca di atmosfer 

 Mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan


bakar alternatif, misalnya air, angin, dan sinar matahari

Anda mungkin juga menyukai