“ Perkolasi “
Oleh :
Nada Cahya Wulandari 18110054
Pega Mariani 18110065
Riski Sudarmaji 18110075
Siti Haryati 18110080
Siti Vitaria 18110082
Tio Berlan 18110086
Tuti Anggita Putri 18110087
Yossi Khrismaeni Nopriyanti 18110098
Yunita 18110099
SI FARMASI B
Dosen Pengampu : Sabda Wahab S.Farm., M.H
A. Pengertian Perkolasi
1. Reperkolasi
Dalam proses perkolasi biasa, perkolat yang dihasilkan tidak dalam kadar
yang maksimal. Selama cairan penyari melakukan penyarian serbuk simplisia,
maka terjadi aliran melalui lapisan serbuk dari atas sampai ke bawah disertai
pelarutan zat aktifnya. Proses penyarian tersebut akan menghasilkan perkolayt
yyang pekat pada tetesan pertama dan pada tetesan terakhir akan diperoleh
perkolat yangencer.
Untuk memperbaiki cara perkolasi tersebut dilakukan cara perkolasi
bertingkat. Serbuk simplisia yang hampir tersari sempurna, sebelum dibuang
disari dengan cairan penyari yang baru. Penyarian akhir serbuk smplisia dengan
menggunakan cairan penyari yang baru, diharapkan agar serbuk simplisia
tersebut dapat tersari sempurna. Sebaliknyya serbuk simplisia yang baru di sari
dengan
perkolayt yang hampir jenuh. Dengan demikian akan diperoleh perkolat akhir
yang jenuh. Perkolat dipanaskan dan dipekatkan.
Cara ini cocok jika digunakan untuk perusahaan obat tradisional,
termasuk peryusahaan yang memproduksi sediaan galenik. Agar diperoleh cara
yang tepat perlu dilakukan percobaan pendahuluan. Dengan perrcobaan tersebut
dapat ditetapkan.
1. jumlah percolator yyangdiperlukan
3. jenis cairanpenyari
Percolator yan g disunakan dalam cara perkolasi ini agak berlainan dengan
percolator biasa. Perkolator ini harus dapat diatur, sehingga
1. percolat dari suatu percolator dapat dialirkan ke percolator lainnya.
a. Keuntungan
b. Kerugian
3. Mengapa Simplisia yang kalian gunakan tidak terlalu halus dan berikan
alasannya? (Wensi Sapitri Kelompok 1)
Dijawab Oleh Tuti Anggita Putri :
Karena apabila simplisia yang digunakan terlalu halus maka akan dapat
mengganggu kelancaran pada proses ekstraksi karena akan mengganggu
kelancaran keluarnya ekstrak saat penetesan.
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode perkolasi? (Muhammad Wildan
Kelompok 3)
Dijawab Oleh Siti Haryati :
Keuntungan
1).tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat
2). tidak terjadi kejenuhan
3).pengaliran meningkatkan difusi
Kerugian
1).kontak antara sampel padattidak merata atau terbatas dibandingkan dengan
metode refluks dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga
tidak melarutkan komponen secara efisien.
2).memerlukan cairan penyari yang lebih banyak.
3).resiko cemaran mikroba untuk penyari air karena dilakukan cara terbuka.
5. Apa fungsi kapas yang ada di perkolator, apakah bisa diganti dengan yang lain
selain kapas? (Nyimas Nafila Kelompok 5)
Dijawab Oleh Siti Vitaria:
Karena simplisia memiliki endapan yang dapat menyumbat selang infus, jadi
pemberian kapas dilakukan agar endapan tersebut tidak masuk langsung ke
selang infus yang dapat menghalangi aliran perkolat berikutnya, selain kapas
kita juga bisa menggunakan gabus atau busa.
6. Apa prinsip dari perkolasi? (Vira Nadya Putri Kelompok 1)
Dijawab oleh Pega Mariani:
Penyrian zat aktif yang dilakukan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3
jam kemudian simplisia dipindahkan kedalam bejana silinder yang bagian
bawahnya diberi sekap berpori, cairan penyari dialihkan dari atas kebawah
melalui simplisia tersebut. Cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-
sel simplisia yang dilalui sampai keadaan jenuh.
7. Apa alasan kalian mengguanakan etanol 96% kenapa tidak di encerkan menjadi
75% sertakan alasannya? (Winarsih Tiara Dewi Kelompok 2)
Dijawab Oleh Nada Cahya Wulandari:
Karena kelompok kami menggunakan sampel kulit pete yang teksturnya agak
keras sehingga etanol 96% tidak perlu di encerkan lagi, karena peningkatan
konsentrasi etanol akan menurunkan kepolaran pelarut yang digunakan, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pelarut dalam mengekstraksi
senyawa yang kurang polar, karena etanol mempunyai sifat dapat melarutkan
berbagai senyawa organik yang non polar.
8. Mana yang lebih efisien dari perkolasi biasa dan perkolasi bertingkat? (Ria
Wulandari Kelompok 5)
Dijawab oleh rezky Sudarmadji:
Perkolasi bertingkat lebih efisien karena perkolasi bertingkat perkolat yang
dihasilkan lebih pekat dan simplisia yang tersari lebih sempurna karena tersari
dengan pelarut yang baru dan selalu mengalir.