Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

BULBUS, LIGNUM, CALIUS, THALLUS, DAN HERBA

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1.1 Sebelum melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan sudah


mengetahui definisi dan ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam
mengamati bulbus, lignum, calius, thallus, dan herba
1.2 Sesudah melakukan praktikum ini, praktikan diharapkan dapat
mengidentifikasi beberapa macam bulbus, lignum, calius, thallus, dan
herba yang biasa digunakan dalam ramuan atau tersedia di apotek

II. DASAR TEORI

Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu Pharmakon yang


berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi farmakognosi
berarti pengetahuan tentang obat

Haksel adalah simplisia dalam bentuk rajangan, irisan, fragmen, atau utuh
yang biasanya didapat dalam ramuan atau persediaan. Perlu ditegaskan di sini
bahwa haksel tidak berbentuk serbuk.

Pengujian mutu simplisia mutu simlisia dapat diketahui dengan melakukan


analisis kuantitatif dan kualitatif. Kuantitatif meliputi penentua bahan organic
asing, kadar air, kadar abu dan penentuan kandungan zat dalam simplisia dengan
tujuan untuk mengetahui kemurnian dan mutu simplisia nabati. Analisis kualitatif
meliputi pengujian organoleptic, makroskopik untuk mengetahui jenis simplisia,
pengujian hitskimia dan identifikasi kimia terhadap senyawa yang tersari untuk
menentukan kelompok utama zat aktif

Uji organoleptic dilakukan untuk mengetahui kekhususan bau atau rasa


simplisia yang diuji. Cara organoleptic dapat digunakan untuk uji pendahuluan
atau dugaan agar identifikasi dapat mengarah ke golongan fragmen simplisia,yaitu
mengamati warna, rasa,dan bau. Pengamatan warna misalnya hijau coklat untuk
folium,cortex,semen, fructus putih untuk amilum, dan kuning untuk rhizome dan
lignum. Rasa dapat digunakan untuk mengenali beberapa simplisia dengan rasa
spesifik misalnya chinae cortex pahit, liquiritae radix manis atau capsici fructus
pedas. Bau digunakan hanya untuk simplisia yang memiliki bau khas mislanya
pieris nigri fructus dan coryophylli

Uji makroskopik dilakukan dengan kaca pembesar atau tanpa ala. Cara ini
dilakukan untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran, dan warna simplisia
yang diuji. Setiap ciri morfologi diamati dan disesuaikan dengan persyaratan
dalam monografi material medika Indonesia.

Pengujian simplisia rajangan secara makroskopik cukup dilakukan dengan


metode organoleptic yaitu mengamati bentuk fisik rajangan. Sebagai contoh daun
diamati dengan melihat bentuk daun, tepi daun,tulang daun,ujung daun, pangkal
daun, serta halus atau kasarnya permukaan daun,akar dilihat kerapuhannya, cortex
diamati serat seratnya yang menonjol dan fructus dilihat aluran pada permukaan

Warna rajangan umumnya sukar dibedakan karena hamper semua rajangan


berwarna kecoklatan setelah dikeringkan. Rasa dan bau hanya dapat digunakan
untuk simplisia tertentu,misalnya chinae cortex, liquiritae radix,capsici
fructus,cinnamomi cortex, dan coryophilli flos.

Bulbus (umbi lapis)Adalah bagian batang di bawah permukaan tanah,


sangat pendek dengan daun-daun berbentuk sisik. Di ujung bawah bulbus
(bonggol), tumbuh akar, sedangkan di ujung atas bulbus, tumbuh batang. Lignum
(kayu)adalah Jaringan dari akar dan batang yang berada di sebelah dalam
kambium.Caulis (batang)Merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh
tumbuhan

Herba atau Herbal ialah tanaman yang bermanfaat sebagai obat untuk
menyembuhkan penyakit. Hampir seluruh bagian dari tanaman dapat
dimanfaatkan sebagai herba seperti daun, buah, batang dan akar. Pada saat ini
sebutan herba ditujukan kepada tanaman yang mengandung satu atau lebih bahan
aktif yang dapat digunakan untuk pengobatan atau terapeutik

lignum adalah bagian kayu dan batang Guajucum officinalne L. Suku


Zygohyllaceae. Jaringan dari akar maupun batang yang berada di sebelah dalam
kambium. Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-
potong kecil. Lignum : wood, kayu. Secara botani adalah bagian xilem yang
berkayu. Namun sering keliru, misalnya Quassiae Iignum juga mengandung kulit
batang yang tebal, walaupun hanya sebagian kecil.

Caulis Batang merupakan bagian tubuhtumbuhan yang amat penting dan


mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan

III. BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN

 Haksel berupa simplisia rajangan atau irisan dari tanaman-tanaman


di bawah ini
 Pensil dan kaca pembesar (loupe).
 Buku catatan

IV. CARA KERJA

Ambil contoh yang mewakili (representatif) simplisia tersebut sebutkan


tanaman asal dan suku (familia), kemudian diskripsikan ujudnya secara umum,
ciri khas (jika ada), gambarlah contoh tersebut, lakukan secara organoleptik
(warna, bau, dan rasa) jika perlu dirobek, dipatahkan atau diremuk.

4.1 SIMPLISIA (BULBUS):


1. ALLII SATIVI BULBUS ( bawang putih)

4.2 SIMPLISIA (LIGNUM)

1. AQUILARIA MALACCENSIS LIGNUM ( kayu gaharu)


2. SANTALI LIGNUM (kayu cendana)
3. SAPPAN LIGNUM (kayu secang)

4.3 SIMPLISIA (CALIUS)

1. TINOSPORAE CALIUS (bratawali)

4.4 SIMPLISIA (THALLUS)

1. USNEAE THALLUS (kayu angin)

4.5 SIMPLISIA (HERBA)

1. ANDROGRAPIHIDIS HERBA (sambiloto)


2. BORRERIAE HISPIDAE HERBA (gempur batu)
3. CENTELLAE HERBA (herba pegagan)
4. HIRTAE HERBA (patikan kebo)
5. MENTHAE ERVENSITIS HERBA (daun poko)
6. MENTHAE PIPERITAE HERBA (herba pepermin)
7. PHYLANTHI HERBA (meniran)
8. SELAGINELLADOEDERLEINII HERBA (ceker ayam)
9. THYMI HERBA (herba timi)
BAB II

DATA PENGAMATAN

V. HASIL PERCOBAAN

5.1 SIMPLISIA (BULBUS)

1. ALLII SATIVI Gambaran Haksel Hasil Uraianidentifikasi Paraf


BULBUS Pemeriksaan  Bentuk: Dosen
bulat dan
 Nama lain: Bawang terdapat
putih tunas
 Nama Tanaman asal : diujungnya
Allium sativum L.  Warna:
 family: Liliaceae putih gading
 kandungan: Minyak pada
atsiri yang mengandung buahnya,
60%, diadildisulfida, 6% putih
alilpropildisulfida, dan kecoklatan
aliin pada
 manfaat terapi (khasiat): kulitnya
Antikolestrol  Bau:khas
 Bagian yang digunakan aromatik
: Umbi lapis  Rasa: agak
pedas
5.2 SIMPLISIA (LIGNUM)
1. SATALI LIGNUM Gambaran Haksel Hasil Uraian identifikasi Paraf
Pemeriksaan  Bentuk Dosen
 Nama lain: Kayu :serpihan
cendana kayu
 Nama tanaman asal:  Warna:crea
Santalum album (L) m
 family: Santalaceae kecoklatan
 kandungan: Minyak  Bau: khas
atsiri, harsa, zat tajam
penyamak.  Rasa:tidak
 Manfaat terapi (khasiat): berasa
Diuretika, karminativa,
antispasmodik
 Bagian yang digunakan:
Kayu galih dari batang,
dahan dan akar.

2. SAPPAN LIGNUM Uraian identifikasi


 Bentuk:seru
 Nama lain : Kayu secang tan kayu
 Nama Tanaman asal :  Warna:oren
Caesalpinia sappan L. kecoklatan
 family: Caesalpiniaceae  Bau: tidak
 kandungan: Brazilin, zat berbau
warna merah sappan,  Rasa:tidak
tanat, dan asam galat berasa
 manfaat terapi ( khasiat):
Adstringensia
 Bagian yang digunakan
: Irisan kecil atau serutan
kayu

a. SIMPLISIA (CALIUS)
1. TINOSPORAE Gambaran Haksel Hasil Uraian identifikasi Paraf
CALIUS Pemeriksaan  Bentuk Dosen
:batang
 Nama lain: Bratawali bergerigi,
 Tanaman asal : batang
Tinospora tuberculata, berongga
Tinospora  Warna:hita
rumphii,Tinospora m keorenan
crispa,Tinospora  Bau: lemah,
cordifolia khas tajam
 Family: Menispermaceae  Rasa: sangat
 Kandungan : Pati, pahit
glukosida pikroretosida,
alkaloida, berberin dan
palmatin, harsa, dan zat
pahit pikroretin
 Manfaat terapi (khasiat):
Obat demam, tonikum,
dan antidiabetes
 Bagian yang digunakan :
Batang dan kulit batang
b. SIMPLISIA (THALLUS)
1. USNEA THALLUS Gambaran Haksel Hasil Uraian identifikasi Paraf
Pemeriksaan  Bentuk Dose
 Nama Lain: kayu angin, :benang, n
Talus kayu angin pada
 Nama Tanaman Asal umumnya
: Usnea misaminensis bulat
(Vain) Not, Usnea memanjang,
dasypoga (Acharius) bercabang-
atau cabang
Usnea sp.  Warna: abu-
 family: Usneaceae abu sampai
 kandungan : asam usnin biru
dan senyawa-senyawa kehijauan
depsida seperti asam pucat
barbatolat, asam  Bau: khas
usnetin dan asam aromatik
barbatin  Rasa: coklat
 manfaat terapi (Khasiat)
: astringen
 Bahan Yang Digunakan
: Seluruh Tallus.
5.5 SIMPLISIA HERBA

1. ANDROGRAPHIDIS Gambaran Haksel Hasil Uraian identifikasi Paraf


HERBA Pemeriksaan  Bentuk Dosen
:daun dan
 Nama lain : Sambiloto ada
 Nama tanaman asal : rantingnya
Andrographis paniculata  Warna:daun
(Nees) nya hijau
 family: Acanthaceae tua,
 kandungan: 2 macam zat rantingnya
pahit yaitu suatu hablur hijau
kuning (androga folida kehitaman
yang rasanya sangat  Bau: tidak
pahit dan kalmegin (zat berbau
amorf). Minyak atsiri,  Rasa:sangat
alkaloida, asam kersik, pahit
damar, garam akali.
 Manfaat terapi (khasiat)
: Tonikum, antipiretika,
diuretika.
 Bagian yang digunakan :
Ranting berdaun.
2. CENTELLAE Uraian identifikasi
HERBA  Bentuk
 Nama lain: Herba :daun
pegagan , daun kaki denagn
kuda batangyang
 Nama tanaman asal seperti akar
: Centella asiatica (L) serabut
Ueban  Warna:cokl
 family: Apiaceae at pada
 kandungan: Campuran batang,
damar dan minyak atsiri hijau tua
yang disebut velarin, zat pada daun
mineral (alkali sulfat) ,  Bau: lemah,
zat penyamak, glukosida aromatik
(asiatikosida)  Rasa: mula
 manfaat terapi (khasiat): tak berasa
Diuretika, amara, lama-
tonikum, astringensia, lamaagak
obat sariawan. pahit
 Bagian yang digunakan :
Seluruh tanaman.
3. HIRTAE HERBA Uraian identifikasi
 Bentuk:pata
 Nama lain: Patikan han atau
kebo, gendong anak serpihan
 Nama tanaman asal ranting
:Euphorbia hirta (L)  Warna:cokl
 family: Euphorbiaceae at tua
 kandungan: Alkaloida  Bau: lemah
dan damar  Rasa:agak
 manfaat terapi (khasiat): pahit
Obat batuk dan sedativa
 Bagian yang digunakan :
Seluruh tanaman
4. MENTHAE Uraian identifikasi
PIPERITAE HERBA  Bentuk:
daun
 Nama lain : Herba berpori,
pepermin ameggulug
 Nama tanaman asal :  Warna:hiaju
Mentha piperita (L) untuk
 family : Lamiaceae daunnya,
 kandungan: Minyak coklat untuk
atsiri yang mengandung batangnya
mentol, metil asetat dan  Bau: khas
menton aromatis
 manfaat terapi (khasiat):  Rasa: pedas
Karminativa dan sejuk.
 Bagian yang digunakan
: Daun dan pucuk
berbunga
5. PHYLLANTHI Uraian identifikasi
HERBA  Bentuk
 Nama lain : Meniran :daunnya
 Nama tanaman asal : seperti daun
Phyllanthus niruri (L) saga
 family: Euphorbiaceae kecil,buahn
 kandungan: Zat pahit ya seperti
filantin, damar, mineral, ketumbar
zat penyamak kecil dan
 manfaat terapi (khasiat): bulat
Diuretika  Warna:daun
 Bagian yang digunakan nya hijau
: Semua bagian diatas ranting
tanah coklat tua,
buahnya
oren
kecoklatan
 Bau: khas
aromatik
 Rasa:
buahnya
pahit,dauny
a getir
6. THYMI HERBA Uraian identifikasi
 Bentuk
 Nama lain: Herba timi :seperti adas
 Nama tanaman asal : manis tetapi
Thymus vulgaris (L) lebih pipih
 family : Lamiaceae dan kecil
 kandungan: Minyak  Warna:hijau
atsiri yang mengandung  Bau:khas
timol, terdapat pula aromatik
karvakol, pinen, linalool  Rasa:pedas,
dan bornil asetat sejuk
 manfaat terapi (khasiat):
Obat batuk
(ekspektoransia)
 Bagian yang digunakan
: Pucuk berbunga dan
daun

VI. PEMBAHASAN

Simplisia dapat diperoleh dari tanaman liar atau dari tanaman yang sengaja
dibudidayakan/dikultur. Tanaman liar disini diartikan sebagai tanaman yang
tumbuh dengan sendirinya di hutan-hutan atau di tempat lain di luar hutan atau
tanaman yang sengaja ditanam tetapi bukan untuk tujuan memperoleh simplisia
untuk obat (misalnya tanaman hias, tanaman pagar).

Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun,


bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk.
Sedangkan simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat dan
belum mengalami proses perubahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain
umumnya berupa bahan yang dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati,
simplisia hewani dan simplisia mineral.

Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati bentuk fisik dari


simplisia yakni ukuran, warna dan bentuk simplisia dan merupakan salah satu cara
dalam memperkenalkan tanaman karena mengingat tanaman yang sama belum
tentu mempunyai bentuk morfologi yang sama pula. Sedangkan pengamatan
anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan jaringan yang diuji berupa
sayatan melintang, membujur, dan serbuk dari simplisia. Dari pemeriksaan
diperoleh pada anatomi daunnya terdiri dari epidermis, hypodermis, sklerenkim,
trikoma, xilem, floem. Pada batang terdiri dari epidermis, hypodermis,
sklerenkim, xylem, floem, berkas pengangkut tipe kolateral. Pada akar terdapat
epidermis, eksodermis, parenkim korteks, floem, dan xilem.Identifikasi
kandungan kimia Simplisia yang diuji berupa simplisia tunggal baik dalam bentuk
rajangan, serbuk, ekstrak, yang ditambahkan dengan pereaksi tertentu, dan reaksi
warna dilakukan untuk pemastian identifikasi.

Pemeriksaan haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara


mikroskopik, organoleptis dan makroskopik. Pemeriksaan secara organoleptis
dilakukan dengan mengamati warna, bau, dan rasa. Terdapat beberapa kendala
yang dihadapi pada pemeriksaan makroskopik dan organoleptis. Simplisia satu
dengan yang lainnya memiliki bentuk, warna, dan bau yang hampir mirip pada
sebagian besar simplisia.

Hasil yang diperoleh pada pengamatan haksel bulbus, lignum, calius,


thallus, dan herba contohnya pada haksel bulbus yaitu bawang putih bentuk bulat
dan terdapat tunas diujungnya,Warna putih gading pada buahnya, putih
kecoklatan pada kulitnya,Bau khas aromatic, Rasa agak pedas. Contoh pada
haksel lignum yaitu kayu cendana Bentuk serpihan kayu,Warna cream
kecoklatan,Bau khas tajam, Rasa tidak berasa. Contohnya pada haksel calius yaitu
bratawali bentuk batang bergerigi, batang berongga,Warna hitam keorenan,Bau
lemah, khas tajam,Rasa sangat pahit.contohnya pada haksel thallus yaitu kayu
angin bentuk benang, pada umumnya bulat memanjang, bercabang-cabang,Warna
abu-abu sampai biru kehijauan pucat. Contohnya pada haksel herba yaitu
sambiloto bentuk daun dan ada rantingnya,Warna daunnya hijau tua, rantingnya
hijau kehitaman,Bau tidak berbau,Rasa sangat pahit,Bau khas aromatic,Rasa
coklat.

Semua tanaman yg dipakai daun, Akar , batang dan kayu berupa kecil atu
besarnya simplisia dan agak panjang berwarna coklat pucat kekuningan tau hiaun
kekuningan banyak simplisia yang memiliki perbedaan yang jelas jika
dibandingkan dengan simplisia yang lain. Hal ini disebabkan karena simplisia
tersebut memiliki ciri khas yang diakibatkan oleh adanya perbedaan anatomi dan
morfologi. Namun ciri khas tersebut dapat pula tidak nampak karena kesalahan
dalam melakukan pemeriksaan dan penyimpnan simplisia yang relatif lama.
BAB III

PENUTUP

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa


identifikasi simplisia yang dilakukan dengan cara antara lain: Organoleptik
meliputi pengujian morfologi, yaitu berdasarkan warna, bau, dan rasa, dari
simplisia tersebut. Makroskopik merupakan pengujian yang dilakukan dengan
mata telanjang atau dengan bantuan kaca pembesar terhadap berbagai organ
tanaman yang digunakan untuk simplisia

VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://shancist.blogspot.co.id/2017/01/simplisia-bulbus-cormus-tuber-lignum.html

http://gogresik180420.blogspot.co.id/2017/02/cortex-lignum-herba-caulius-
tuber.html

http://nosinosiku.blogspot.co.id/2015/10/usnea-thallus.html

https://virafaradila.blogspot.co.id/2017/01/simplisia-herba.html

Anda mungkin juga menyukai