Anda di halaman 1dari 41

PERKOLASI

(EKSTRAKSI SECARA DINGIN)


DEFINISI PERKOLASI
DEFINISI PERKOLASI
percolare

Ekstraksi Cara
secara Perkolasi mengalirkan
pelarut
dingin

Tanpa
pemanasan
DEFINISI PERKOLASI
Cara penyarian yg Proses penyarian dgn
dilakukan dgn jalan cara melewatkan
mengalirkan pelarut mll pelarut yg cocok pd
serbuk simplisia yg telah simplisia secara lambat
terlebih dahulu dibasahi dlm suatu wadah yg
disebut percolator

Proses ekstraksi Suatu teknik penyarian


menggunakan pelarut yg menggunakan pelarut
selalu baru sampai organik yg sesuai
terekstraksi sempurna secara lambat
dan dilakukan pd menggunakan
temperatur ruang perkolator
ISTILAH DLM
PERKOLASI
ISTILAH UMUM
Yang sering digunakan dalam perkolasi :

PERKOLATOR Alat yang digunakan


untuk perkolasi

MENSTRUM Pelarut yang digunakan


dalam perkolasi

PERKOLAT Hasil akhir dari proses


perkolasi

AMPAS Sisa setelah penyarian


PRINSIP KERJA
PRINSIP KERJA PERKOLASI
Penyarian zat aktif yg dilakukan dgn cara mengalirkan
suatu pelarut mll serbuk simplisia yg telah terlebih
dahulu dibasahi/dimaserasi selama waktu tertentu,
kemudian ditempatkan dlm suatu wadah berbentuk
silinder yg diberi sekat berpori pd bag. bawahnya.

Pelarut dialirkan secara vertikal dr atas ke bawah mll


serbuk simplisia dan pelarut akan melarutkan zat
aktif dlm sel-sel simplisia yg dilaluinya sampai
mencapai keadaan jenuh.

Gerakan ke bawah disebabkan oleh gaya beratnya


sendiri dan berat cairan di atasnya dikurangi gaya
kapiler yg cenderung utk menahan gerakan ke
bawah
FAKTOR-FAKTOR
PENTING
FAKTOR-FAKTOR YG BERPERAN PENTING
PD PROSES PERKOLASI
Gaya berat
Daya geseran (friksi)
Kekentalan cairan
Daya kapiler

Daya larut zat aktif Daya Adesi


PERKOLASI

Tegangan permukaan

Tekanan osmosis
Difusi
PROSES PERKOLASI
PROSES PERKOLASI

Tahap
perkolasi
Tahap sebenarnya
perendaman (penetesan/pena
Tahap antara mpungan
pengembangan perkolat) sampai
bahan diperoleh ekstrak

(Depkes, 2000)
TAHAP PENGEMBANGAN BAHAN

Simplisia dilakukan Maserasi terlebih dahulu selama 2 jam untuk proses


pencucian.
Selain utk proses pencucian, perendaman tersebut juga untuk membantu
mempermudah pelarut masuk ke dalam sel dengan cara membentuk suatu
perlintasan melalui pembengkakan
Pada saat pelarut baru membasahi simplisia, maka dengan mudah pelarut
tersebut masuk dan menarik senyawa-senyawa yg ada di dalamnya.
TAHAP PERENDAMAN ANTARA

Serbuk simplisia yg akan diperkolasi tidak langsung


dimasukkan ke dalam bejana perkolator, tetapi dibasahi
dan dimaserasi terlebih dahulu dgn cairan penyari untuk
memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada
cairan penyari memasuki seluruh pori-pori dalam
simplisia sehingga mempermudah penyarian selanjutnya.
Tahap Perkolasi Sebenarnya
Bagian bawah bejana
diberi sekat berpori (kapas)
untuk menahan serbuk. Proses ekstraksi dilakukan
sampai seluruh metabolit
sekunder habis tersari
Bagian tengah percolator
diletakkan serbuk simplisia
yang akan di ekstraksi, Cairan penyari akan
direndam dalam penyari melarutkan zat aktif dalam
yang dipilih selama sel-sel yang dilalui sampai
beberapa saat. keadaan jenuh.

Cairan penyari di atas


Kran dibuka sedikit, perkolator akan ikut
biarkan menetes (misal : 1 menetes mengganti
ml/menit) pelarut yang keluar berupa
ekstrak.
PROSEDUR PENGERJAAN
PERKOLASI
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
1. 10 bag. Simplisia dgn derajat kehalusan tertentu
direndam dengan 2,5 – 5 bag. Pelarut. Perendaman
sekurang-kurangnya dilakukan selama 3 jam dlm
bejana tertutup.

Proses pembasahan & pendiaman (maserasi) bertujuan


agar sel-sel simplisia dpt mengembang dgn sempurna
sehingga pelarut akan lbh mudah menembus sel. Bila
serbuk simplisia tersebut lgsg dialiri dgn pelarut, maka
pelarut tdk dpt menembus keseluruh sel secara
sempurna, karena tidak seluruh sel simplisia dapat
mengembang.
Maserasi pendahuluan dilakukan juga  utk serbuk
simplisia yg keras yg memiliki zat aktif yg sulit
diekstrak/jika jumlah pelarut terbatas.
Maserasi pendahuluan dpt mengembangkan sel dgn
sempurna shg alian pelarut akan merata, shg dpt
menembus seluruh sel dgn sempurna
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
2. Siapkan perkolator yg dilengkapi dgn kertas saring &
kapas/sekat berpori lainnya utk menahan serbuk
simplisia

Kapas/sekat berpori hrs dijaga jgn sampai basah oleh air,


kec. Bila cairan penyari mengandung air. Hal ini sgt
penting diperhatikan terutama untuk serbuk simplisia
yg mengandung damar krn serbuk simplisia yg
mengandung damar dgn adanya air akan mengendap.
Endapan ini akan menghalangi aliran perkolat
berikutnya.
Kapas/sekat berpori lain yg dpt digunakan adalah gabus.
Hanya saja gabus ini sebaiknya diberi kertas saring
dgn diameter lbh besar dr gabus di bag. Atasnya.
Pinggir kertas saring digunting teratur agar kertas
saring dpt menempel pada dinding percolator.
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
3. Pindahkan serbuk simplisia yg telah dimaserasi masa
sedikit demi sedikit ke dlm perkolator, sambil sesekali
ditekan secara hati-hati.

Pemindahan dilakukan sedikit demi sedikit sambil tiap kali


ditekan. Penekanan ini bertujuan utk mengatur
kecepatan pengaliran pelarut. Penekanan dpt
dilakukan agak kuat bila dikhawatirkan aliran pelarut
akan terlalu cepat. Aliran pelarut yg terlalu cepat dpt
mengakibatkan kurang sempurnanya ekstraksi zat
aktif. Apabila perkolat tidak dpt menetes kemungkinan
disebabkan oleh massa serbuk simplisia yg sgt
padat/bisa juga disebabkan oleh terlalu halusnya
serbuk simplisia. Bila hal ini terjadi, maka isi
perkolator harus dibongkar dan dimasukkan kembali
dgn penekanan yg agak longgar.
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI

Perkolator kemudian ditutup dgn kertas saring


yg memiliki diameter lbh besar dari
diamtere perkolator. Pinggiran kertas
saring digunting beraturan sedemikian rupa
shg dpt menempel pd dinding perkolator.
Bagian atas dr kertas saring diberi
pemberat berupa kerikil, kaca atau bahan
inert lainnya supaya kertas saring tidak
terangkat ke atas pd saat dituang dgn
pelarut
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
4. Ke dalam percolator dituangkan secara perlahan
pelarut pengekstraksi secukupnya sampai cairan
mulai menetes dan diatas simplisia tetap
dipertahankan terdapat selapis pelarut (1-2 cm di atas
permmukaan sampel)

Pelarut dituangkan secara perlahan kedalam perkolator


yang berisis massa sampel sampai merendam
seluruh massa. Pelarut harus selalu ditambahkan
sehingga selalu terdapat selapis pelarut di atas
permukaan massa.
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI

5. Tutup bagian atas perkolator dgn plastik


agar pelarut tdk menguap & didiamkan
selama 24 jam. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan gelembung udara yg
terdapat dlm perkolator
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
6. Setelah massa didiamkan selama 24 jam dalam
percolator, keran percolator dibuka sedikit sampai pelarut
menetes dgn kecepatan 1-2 ml/menit

Penetesan yg terlalu cepat mengakibatkan proses ekstraksi


tdk sempurna, begitu juga sebaliknya penetesan yg
terlalu lambat akan memperpanjang waktu ekstraksi &
kemungkinan menguap lbh besar.

Kriteria kecepatan mengalir pelarut dlm perkolasi :


a. Lambat : Kecepatan menetes 1 ml/menit
b. Sedang : Kecepatan menetes 1-3 ml/menit
c. Cepat : Kecepatan menetes 3-5 ml/menit

Apabila jumlah pelarut yg digunakan lbh banyak dr


penuangan sebelumnya, maka diatas perkolator dpt
dipasang corong pisah yg berisi pelarut dan kecepatan
tetesnya disamakan dgn penetesan pd kran percolator
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI
7. Pelarut ditambahkan secara berulang shg selalu terdapat
selapis cairan penyari di atas simplisia.

8. Penetesan dilakukan sampai sampel perkolat terekstraksi


sempurna yg ditunjukkan dgn reaksi negatif secara kimia.

Penambahan pelarut dilakukan sampai perkolat sudah tdk


mengandung senyawa aktif lagi. Hal ini dpt dilakukan dgn
pengamatan secara visual dgn cara melihat secara fisik
pada tetetsan perkolat. Apabila tetesan sudah tdk
berwarna, maka penambahan pelarut sudah dpt
dihentikan. Sisa pelarut yg masih ada di dalam perkolator
dihabiskan dan dikumpulkan dgn perkolat sebelumnya.

9. Setelah selesai langkah di atas, massa diperas, massa


dan cairan perasan dicampurkan ke dalam perkolat.
PROSEDUR PENGERJAAN PERKOLASI

10.Ditambahkan pelarut hingga diperoleh


perkolat sesuai dgn volume yg diinginkan

11.Perkolat kemudian dipindahkan ke dalam


bejana, ditutup dan dibiarkan selama 2 hari
di tempat sejuk serta terlindung dari cahaya.

12.Saring perkolat setelah didiamkan,


kemudian perkolat diuapkan di atas
waterbath hingga diperoleh ekstrak kental
PERKOLATOR
PERKOLATOR
-Perkolator terbuat dr gelas, baja tahan karat atau bahan
lain yg tdk saling mempengaruhi dgn simplisia ataupun
pelarut.
-Ukuran percolator yg digunakan hrs proporsional dgn
jumlah bahan yg akan diekstrak
-Jumlah bahan yg akan diekstrak tdk lbh dr 2/3 tinggi
percolator
-Percolator biasanya dilengkapi dgn tutup yg terbuat dr
karet/bahan lain utk mencegah penguapan.
-Tutup perkolator juga dilengkapi dgn lubang tertutup yg
dpt dibuka/ditutup dgn menggesernya
-Bbrp percolator dilengkapi dgn botol yg berisi pelarut yg
dihubungkan ke percolator mll pipa yg dilengkapi dgn
keran. Aliran percolator diatur oleh keran.
-Pada bag. Bawah yi pd leher percolator tepat diatas
keran diberi kapas/glass woll. Jumlah kapas/glass wool
yg digunakan tdk boleh terlalu banyak mengandung
lemak
JENIS PERKOLATOR
JENIS PERCOLATOR
Percolator memiliki 3 macam bentuk dan pemilihan percolator tergantung pd jenis
serbuk simplisia yg akan disari:

a. Percolator b. Percolator c. Percolator


btk corong btk tabung btk paruh

Percolator sprt ini Perkolator jenis Biasanya


biasanya ini biasanya percolator sprt ini
digunakan untuk digunakan untuk digunakan untuk
pembuatan pembuatan pembuatan
ekstrak/tingtur ekstrak cair ekstrak/tingtur
dgn kadar rendah dgn kadar tinggi
JENIS PERCOLATOR
MODIFIKASI METODA
PERKOLASI
MODIFIKASI METODA PERKOLASI
PERKOLASI BIASA Simplisia dgn derajat kehalusan tertentu
direndam dgn pelarut, kemudian
dimasukkan ke dalam percolator dan
diperkolasi sampai didapat perkolat dgn
jumlah tertentu.

Untuk pembuatan tincture simplisia disari


sampai diperoleh bagian tertentu
sedangkan untuk ekstrak cair disari
sampai tersari sempurna.
MODIFIKASI METODA PERKOLASI
PERKOLASI BERTINGKAT
-Reperkolasi mrp suatu cara perkolasi biasa, namun pd
(REPERKOLASI) metoda ini digunakan bbrp buah percolator
-Simplisia dibagi-bagi dlm bbrp bag & setiap bag
diekstraksi secara tersendiri dlm tiap-tiap percolator yg
digunakan
-Cara yg paling umum dilakukan adalah dengan
membagi simplisia dlm tiga bagian dan tiga buah
percolator.
-Perkolat dr tiap percolator diambil dlm jumlah yg sudah
ditetapkan dan dipergunakan sbg cairan penyari utk
perkolasi berikutnya pd percolator yg kedua dan ketiga
-Reperkolasi hanya dipergunakan untuk pembuatan
ekstrak-ekstrak cair simplisia dgn zat khasiat yg tdk
tahan/rusak oleh pemanasan (thermolabil)
MODIFIKASI METODA PERKOLASI
-Metoda ini digunakan untuk memperbaiki cara perkolasi
PERKOLASI BERTINGKAT biasa.
-Serbuk simplisia yg hampir tersari sempurna, sebelum
dibuang, disari dgn penyari yg baru.
-Dengan cara ini diharapkan serbuk simplisia dpt tersari
sempurna.
Serbuk simplisia yg baru, disari dgn perkolat yg hampir
jenuh, sehingga akan diperoleh perkolat akhir yg jenuh.
Perkolat kemudian dipisahkan dan dipekatkan
-Perkolasi bertingkat ini cocok digunakan untuk
perusahaan obat tradisional, termasuk perusahaan yg
memproduksi sediaan galenik. Agar diperoleh cara yg
tepat, perlu dilakukan percobaan pendahuluan.
MODIFIKASI METODA PERKOLASI
PERKOLASI DGN
TEKANAN -Modifikasi ini digunakan untuk simplisia yg
sangat halus, sehingga tdk bisa diekstraksi
dgn cara perkolasi biasa.

-Pada metoda ini perkolator ditambahkan


alat penghisap yg disebut diakolator agar
perkolat dpt turun ke bawah
PERBEDAAN PERKOLASI
DAN MASERASI
PERBEDAAN PERKOLASI DENGAN
MASERASI
Cara perkolasi lebih baik dibandingkan dengan cara
maserasi karena adanya aliran cairan penyari
menyebabkan adanya pergantian larutan yg
konsentrasinya lebih rendah sehingga meningkatkan
derajat perbedaan konsentrasi. Dengan demikian
ekstraksi total secara teoritis dimungkinkan (praktis
jumlah bahan yg dapat diekstraksi mencapai 95%).
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
PERKOLASI
KEUNTUNGAN METODA PERKOLASI
Tidak membutuhkan panas
shg teknik perkolasi ini sgt
cocok utk substansi yg bers Tidak memerlukan langkah ta
ifat termolabil mbahan

03 01

04
02
Pelarut dialirkan mll sampel sehin
gga proses penyarian lbh sempur Sampel selalu dialiri oleh pelarut baru
na
KERUGIAN METODA PERKOLASI
Apabila sampel dlm perkolator tdk h
omogen maka pelarut akan sulit me Kontak antara sampel padat dgn
njangkau seluruh area pelarut tdk merata dan terbatas

Membutuhkan
pelarut yg relatif
05 03 01
banyak

04
02
Metode ini membutuhkan banyak
pelarut dan memakan banyak waktu Pelarut mjd dingin selama proses perk
olasi shg tdk melarutkan komponen se
caa efisien
Thank you

Anda mungkin juga menyukai