Anda di halaman 1dari 67

BUDIDAYA

TANAMAN OBAT

Apt. Hayatun Nufus, M. Farm


Poltekkes Genesis Medicare
PENGERTIAN TANAMAN OBAT
Tanaman obat didefinisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh tanaman dan
atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan.

Menurut Departemen Kesehatan RI mendefinisikan tanaman obat Indonesia seperti yang


tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu :
1. Tanaman atau bagian tanaman yg digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu
2. Tanaman atau bagian tanaman yg digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat
3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ektrak tanaman tersebut digunakan
sebagai obat.

Tanaman obat yang ditanam di pekarangan rumah biasanya disebut Apotek hidup atau
TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Jenis-jenis Tanaman Obat : Rimpang, buah, biji, akar, batang, bunga dan daun
CONTOH TANAMAN OBAT

3
Temulawak (Rimpang)
• Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
mempunyai nama daerah diantaranya
koneng gede (sunda) dan temu lobak
(madura).
• Tanaman ini merupakan tanaman
tahunan yang tumbuh merumpun.
• Temulawak dapat dijadikan obat
penambah nafsu makan pada anak-anak,
anemia, antikolesterol, antioksidan dan
antimikroba

4
PERKEMBANGAN TANAMAN OBAT
Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan
kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat
di Indonesia.

Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional
sebagian besar berasal dari tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di alam liar atau
dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas
dan kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya
yang sesuai dengan standar bahan baku obat tradisional.

Selain itu, kebanyakan tanaman obat tumbuh liar, akibatnya mereka sukar
diperoleh pada saat dibutuhkan. Agar tanaman itu dapat selalu tersedia setiap
saat, maka mereka perlu ditanam dan dipelihara. Istilahnya diBUDIDAYAKAN
TANAMAN LIAR VS BUDIDAYA
• MANA YANG LEBIH UNGGUL? MENGAPA?
PEMBEDA TANAMAN BUDIDAYA TANAMAN LIAR
KEJELASAN ASAL-USUL JELAS ?
BAHAN
KEMURNIAN SPESIES JELAS ?
UMUR TANAMAN JELAS ?
SAAT PANEN JELAS ?
CARA PANEN JELAS ?
IKLIM (KONDISI TEMPAT MNDUKUNG ?
TUMBUH)
TANAMAN LIAR VS BUDIDAYA
Tanaman obat yang digunakan dpt berupa tanaman liar maupun tanaman hasil
budidaya. Hanya saja tanaman liar memiliki bbrp kelemahan dibandingkan dgn
tanaman budidaya krn :
•Umur tumbuhan/bag. Tumbuhan yg dipanen tdk tepat & berbeda-beda 
berdampak pd kadar senyawa aktif yg dikandungnya
•Proses pemanenan tumbuhan simplisia liar kurang memperhatikan keseragaman
spesies  dpt menyebabkan jenis tanaman yg tdk sama
•Pemanenan tumbuhan liar dpt menimbulkan kekeliruan tekait jenis tumbuhan
tertentu  krn memiliki struktur & penampakan yg mirip dgn jenis tumbuhan lain yg
masih satu marga. Perbedaan jenis tumbuhan  berpengaruh thdp jenis senyawa
aktif yg dikandungnya.
•Kondisi habitat dari tumbuhan liar yg meliputi ketinggian, keadaan tanah, dan
cuaca seringkali kurang terkontrol  berpengaruh terhdp senyawa aktif yg
dihasilkan tumbuhan
7
TANAMAN LIAR VS BUDIDAYA
• Banyak kendala dan variabilitas yg
Tanaman
tdk bisa dikendalikan seperti asal
Liar tanaman, umur dan tempat tumbuh

• Keseragaman umur, masa panen,


Budidaya
dan galur (asal usul garis
Tanaman keturunan) tanaman dpt dipantau

8
BUDIDAYA TANAMAN OBAT

9
PENGERTIAN BUDIDAYA TANAMAN OBAT
Suatu cara pengelolaan sehingga suatu tanaman obat dapat
mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik, keadaan seperti ini bisa
terjadi jika tanaman dapat tumbuh pada lingkungan yang sesuai, yang
mencakup tentang kesuburan tanah serta iklim yang sesuai dengan
teknologi tepat guna
FAKTOR MEMPEROLEH SIMPLISIA
1. FAKTOR EKONOMI

-Jika tumbuhan asal banyak terdapat di alam biaya pengelolaan


relative rendah mengumpulkan bahan alam dari tumbuhan
-Contoh: Caryophylli Folium (daun cengkeh)
bisa diambil dari alam liar

-Jika tumbuhan asal langka di alam biaya pengelolaan tinggi


perlu dibudidayakan
-Contoh: Zingiber officinale Rhizoma (jahe merah) diburu banyak
orang dan pengelolaan agak sulit budidaya
FAKTOR MEMPEROLEH SIMPLISIA
(lanjutan)
2. FAKTOR LINGKUNGAN
Permintaan yang tinggi dari simplisia yang dikumpulkan dari tumbuhan
liar menyebabkan tumbuhan tersebut langka.
Contoh: Taxus brevifolia

Kulit batang diesktraksi

Taxus brevifolia Injeksi untuk kemoterapi


(Taxol) (antikanker)
FAKTOR MEMPEROLEH SIMPLISIA
(lanjutan)
3. FAKTOR KESERAGAMAN KUALITAS
Budidaya akan sangat diperlukan untuk simplisia yang banyak diminta
agar kualitas yang seragam (terstandarisasi).
Pembudidayaan merupakan suatu tindakan pengadaan atau penyediaan
simplisia secara kontinu, teratur, dan merupakan suatu tindakan
pelestarian nutfah.
TAHAPAN PEMBUDIDAYAAN
1. Pengelolaan Tanah
Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pengolahan tanah bertujuan
menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman,
yaitu pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah
dipenuhi maka dpt dikatakan tanah tersebut subur.
Kesuburan Fisik: hubungan dengan struktur tanah (susunan butiran tanah, udara,
air) agar menjamin aktivitas akar mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman
Lubang tanaman
Kesuburan kimiawi: kemampuan tanah menyediakan nutrisi tanaman
Pengolahan tanah mencakup menghilangkan gulma, menimbun, meratakan bahan
organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, saluran drainase untuk
mencegah terjadinya kelebihan air yang tidak diinginkan tanaman sehingga lahan dpt
difungsikan secara optimal
Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu mengingat terjadinya proses fisik, kimia
dan biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu media yg baik bagi pertumbuhan
tanaman
drainase
1. PENGOLAHAN TANAH
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENGOLAHAN TANAH
A. Tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber),
pengolahan tanah cukup dalam (25-40 cm), struktur gembur
sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat berkembang baik
B. Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk
dalam daerah perkarangan tanaman. Untuk itu perlu adanya waktu Umbi kayu
/singkong
yang cukup untuk memberi kesempatan akan terjadinya proses
pelapukan (antara lain proses oksidasi) sehingga akan terbentuk
lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar.
Hal ini penting yaitu pada waktu membuat lubang tanah (sedalam
40 x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon seperti Cengkeh
(Eugenia caryophyllata)

Cengkeh
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
PENGOLAHAN TANAH (lanjutan)
C. Pembuatan teras-teras apabila tanah terlalu miring agar
erosi dapat diperkecil. Misal penanaman sereh
(Cymbopogon nardus)

D. Pengolahan tanah intensif dan diusahakan bebas gulma terasering


pada awal pertumbuhan untuk tanaman obat
berhabitur perdu seperti kumis kucing (Orthosipon
stamineus), mentol (Mentha piperita) dan Timi
(Thymus herba)
E. Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan adanya
saluran drainase yang baik terutama tanaman yang tidak
toleran terhadap genangan air seperti Cabe (Capsicum Mentha
annuum) piperita
TAHAPAN PEMBUDIDAYAAN (lanjutan)
2. PENANAMAN
Penanaman dikenal dua cara

Benih atau stek Langsung pada lahan

Persemaian di tanah Pemindahan


kecil tanaman ke Lahan
yang sesuai
Persemaian dilakukan dengan tujuan:
-menghindari kematian yang tinggi pada saat benih/tanaman masih kecil
-Dapat memanfaatkan (menghemat) waktu musim tanam tiba (umunya pada
awal musim hujan), sehingga pada saat musim tiba tanaman telah mengawali
tumbuh lebih dahulu Contoh: temulawak (Curcuma xanthorrhiza)

Rimpang ditunaskan lebih dulu Belahan rimpang dengan tunasnya


pada persemaian lembab ditanam di lahan
dan agak gelap
HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN PENANAMAN
A. Mengingat penanaman umumnya dilakukan pada lahan kering
tanpa irigasi dan cuaca cukup panas penanaman
dilakukan awal musim hujan
B. Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik
dipandang dari segi fisiologi tanaman dan estetika
C. Penanaman secara tunggal (monokuktur) terutama pada
tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, misal Mentha
piperita
D. Populasi tanaman sangat erat hubungannya dengan hasil,
antara lain dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara
tanaman dan kesuburan tanah
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PENANAMAN
E. Penanaman ganda
-Dilakukan pada tanaman yang memerlukan naungan,
tanaman yang pertumbuhannya dapat beradaptasi
terhadap adanya sinar matahari yang tidak langsung.
Misal Kemukus (Piper cubeba)
-Dilakukan pada tanaman yang dapat saling
bertoleransi terhadap persaingan dengan tujuan:
Memperluas areal tanaman (pada satu tempat Tumpang sari tanaman
dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu jagung dan kacang
macam tanaman)
Menghemat pemeliharaan
Memperkecil resiko kegagalan panen
TAHAPAN PEMBUDIDAYAAN (lanjutan)

3. PEMELIHARAAN TANAMAN
Beberapa faktor penghambat produksi, misalnya gulma, hama penyakit harus
ditekan sehingga batas tertentu. Demikian pula faktor penghambat lingkungan
fisik dan kimia seperti kekurangan air, tingginya suhu, kesuburan tanah,
hendaknya diperkecil perngaruhnya. Perlu dilakukan pemupukan. Demikian
pula tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.

Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat: Penyiangan tanaman


A. Bibit yang mudah layu diperlukan adanya penyesuaian waktu tanam,
sehingga tidak mendapatkan sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman
Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan pada sore hari dan diberi
naungan sementara
B. Penyiangan yg intensif guna menekan populasi gulma disamping dapat
mengurangi kesempatan tumbuh tanaman usaha juga dapat mengganggu
kebersihan hasil pada saat panen
3. PEMELIHARAAN TANAMAN (lanjutan)
C. Penimbunan dan penggemburan dilakukan
untuk memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh
D. Perbaikan saluran drainase mencegah
terjadinya genangan atau kelebihan air yang
mengganggu pertumbuhan tanaman.
E. Pemberian mulsa mengurangi evaporasi Penggemburan tanah

(penguapan air) sehingga kelembapan tanah


tetap sesuai
Mulsa jerami pada tanaman jahe (Zingiber
officinale) dapat menaikkan hasil sebesar 35%
Mulsa
3. PEMELIHARAAN TANAMAN (lanjutan)
F.Pemangkasan bunga mencegah perubahan fase
vegetatif ke fase generatif yang banyak memerlukan
energi sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai
sumber energi tidak berkurang.

G.Pemangkasan pucuk batang menstimulasi Pemangkasan bunga mentimun


percabangan, menambah jumlah daun yang tumbuh
serta kandungan alkaloida dalam akar bertambah
misal pada tanaman Kumis kucing (Orthosiphon
stamineus)

Pemangkasan pucuk batang


4. PEMUNGUTAN HASIL (PANEN)
Penentuan pada saat panen suatu tanaman obat hendaknya selalu
memperhatikan kuantitas dan kualitas simplisia. Jumlah zat berkhasiat
dalam tanaman tidak selalu konstan sepanjang tahun atau selama
siklus hidup tanaman akan tetapi selalu berubah oleh perubahan
lingkungan.
Contoh: tanaman kelembak (Rheum officinale) tidak mengandung
derivate antrakinon dalam musim dingin antranol yang diubah
menjadi antrakinon pada musim panas

Rheum officinale
4. PEMUNGUTAN HASIL (PANEN)

TANAMAN OBAT DIPANEN PADA SAAT TANAMAN MEMILIKI KANDUNGAN SENYAWA AKTIF
PADA KADAR OPTIMAL YANG DIPEROLEH PADA UMUR, BAGIAN TANAMAN DAN WAKTU
TERTENTU, MISALNYA:
•TANAMAN YANG MENGANDUNG MINYAK ATSIRI DIPANEN PADA PAGI HARI KARENA
MOLEKUL MINYAK ATSIRI MASIH STABIL SEBELUM PROSES FOTOSINTESIS
BERLANGSUNG.
•DAUN SALAM YANG MASIH MUDA MEMILIKI KANDUNGAN SENYAWA AKTIF
HIPOGLIKEMIK LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN DAUN TUA.
•RIMPANG DIPANEN PADA AKHIR MASA VEGETATIF ATAU SAAT DAUN MULAI
MENGUNING (MUSIM KEMARAU).
•AKAR DIPANEN PADA TANAMAN YANG SUDAH TUA PADA AKHIR MASA VEGETATIF.
4. PEMUNGUTAN HASIL (PANEN)

• KULIT BATANG DIPANEN SAAT AKTIVITAS KAMBIUM MAKSIMAL, SEL-SEL PARENKIM


BELUM MENGALAMI DIFERENSIASI, UMUMNYA PADA MUSIM PENGHUJAN.
• DAUN DAN HERBA PADA UMUMNYA DIPANEN SAAT TANAMAN MENJELANG BERBUNGA.
• BUNGA DIPANEN SAAT MAHKOTA BUNGA MEKAR SEMPURNA, KECUALI CENGKEH
DIPANEN SEBELUM TUNAS MEMBUKA.
• BIJI DIPANEN SAAT BUAH MASAK SEMPURNA SEBELUM PECAH SECARA ALAMI.
• TANAMAN OBAT YANG MENGANDUNG ALKALOID DIPANEN PADA MUSIM KEMARAU DI
MANA KANDUNGANNYA BERADA PADA KONDISI OPTIMAL.
PANEN

 merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman (bercocok tanam),


tapi merupakan awal dari pekerjaan pasca panen, yaitu melakukan
persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
 mengumpulkan komoditas dari lahan penanaman, pada taraf
kematangan yang tepat, dengan kerusakan yang minimal, dilakukan
secepat mungkin dan dengan biaya yang rendah.

26
27
28
Cara
Cara Komputasi
Visual/Penampakan

Panen
Cabai merah dapat di panen pertama
kali pada umur 70-75 hari setelah tanam
untuk dataran rendah dan pada umur 4-
5 bulan untuk dataran tinggi dengan
interva; panen 3-7 hari

29
Menentukan waktu
panen/kematangan yg tepat

Tergantung juga

Tujuan/jarak pemasaran

Buah-buahan :
 Pemasaran jarak dekat : dipanen saat sudah matang benar
 Pemasaran jarak jauh atau untuk dapat disimpan lama : jarak dan waktu
dipertimbangkan dengan proses kematangan komoditas ybs.

Karena : panen terlalu awal, kualitas hasil akan rendah, begitu juga bila panenj
terlambat, komoditas tidak tahan lama disimpan

30
PEDOMAN PANEN TANAMAN
OBAT YANG BAIK
Produk tanaman obat sbb bahan baku jamu bersumber dari hasil budidaya dan
sebagian besar masih berasal dari tanaman non-budidaya (liar). Tanaman obat
yang berasal dari non-budidaya sehrsnya dpt dipanen secara berkelanjutan.
Panen berkelanjutan hrs mempertimbangkan berbagai aspek antara lain:
•Umur tanaman
•Kondisi populasi tanaman di alam
•Interval waktu panen
•Bahan yang akan dipanen
•Teknik pemanenan
•Peralatan pemanenan
•Pengumpulan bahan
WAKTU PANEN

WAKTU YANG TEPAT UNTUK PANEN TANAMAN OBAT DISESUAIKAN DENGAN :


• KADAR KANDUNGAN SENYAWA AKTIF
• BAGIAN TANAMAN YANG AKAN DIPANEN
• KONDISI IKLIM UNTUK MENGHINDARI PENGERINGAN, FERMENTASI, PERTUMBUHAN
JAMUR, ATAU PEMBUSUKAN BAHAN

• JUMLAH BIOMASA BAGAIMANA PEDOMAN PANEN TANAMAN OBAT YANG BAIK DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR WAKTU PEMANENAN
BAHAN YANG DIPANEN

• IDENTITAS
TANAMAN HARUS JELAS AGAR TIDAK TERCAMPUR DENGAN
TANAMAN LAIN YANG TIDAK DIINGINKAN
• TANAMAN YANG AKAN DIPANEN DIPILIH YANG UTUH DAN SEHAT. TANAMAN
YANG TERINFEKSI JAMUR ATAU SERANGGA TIDAK DIPANEN KARENA PRODUK
ORGANISME TERSEBUT DAPAT MENGUBAH PROFIL KANDUNGAN KIMIA
BAHAN BAHKAN MENGHASILKAN RACUN
TEKNIK PEMANENAN (1)

TEKNIK PANEN BAHAN SIMPLISIA NABATI TERGANTUNG DARI BAGIAN TANAMAN YANG
DIPANEN, DIRINCI SEBAGAI BERIKUT :
•KULIT BATANG (CORTEX) : DARI BATANG UTAMA ATAU CABANG, DIKELUPAS DENGAN
UKURAN PANJANG DAN LEBAR TERTENTU. UNTUK BAHAN YANG MENGANDUNG MINYAK
ATSIRI ATAU SENYAWA FENOL SEBAIKNYA DIGUNAKAN ALAT PENGELUPAS BUKAN
LOGAM.
•BATANG (CAULIS) : DARI CABANG TANAMAN DIPOTONG SEPANJANG ± 50 CM.
•KAYU (LIGNUM) : DARI BATANG ATAU CABANG, DIKELUPAS KULITNYA DAN DIPOTONG
SEPANJANG ± 50 CM.
TEKNIK PEMANENAN (2)

• DAUN(FOLIUM) : DIPILIH DAUN TUA SEBELUM MENGUNING, DIPETIK SECARA


MANUAL (DIPETIK SATU PER SATU DENGAN TANGAN).
• BUNGA(FLOS) : DARI KUNCUP BUNGA ATAU BUNGA YANG TELAH MEKAR ATAU
MAHKOTA BUNGA, DIPETIK SECARA MANUAL.
• PUCUK (SHOOT) : PUCUK DAUN YANG MASIH MUDA BESERTA BUNGANYA (TANAMAN
YANG BERBUNGA DI
UJUNG) DIPETIK DENGAN TANGAN.
• AKAR(RADIX) : DIAMBIL DARI BAGIAN BATANG DI BAWAH TANAH, DIPOTONG
DENGAN UKURAN 5-10 CM DARI PANGKAL BATANG AGAR ANAMAN TIDAK MATI.
TEKNIK PEMANENAN (3)
• RIMPANG (RHIZOMA) : DIGALI ATAU DICABUT DAN DIBUANG AKARNYA.
• BUAH (FRUCTUS) : DIPILIH YANG TUA HAMPIR MASAK ATAU TELAH MASAK, DIPETIK
DENGAN TANGAN ATAU GUNTING.
• BIJI(SEMEN) : DIPILIH BUAH YANG TUA/ MASAK, DIKUPAS KULIT BUAHNYA,
DIKELUARKAN BIJINYA.
• HERBA : TANAMAN DIPOTONG PADA PANGKAL BATANG (2-10 CM) DAN DIBERSIHKAN
DARI DAUN DAN AKAR KEMUDIAN DIBERSIHKAN.
• UMBI DAN UMBI LAPIS (BULBUS) : TANAMAN DICABUT, UMBI DIPISAHKAN DARI DAUN
DAN AKAR KEMUDIAN DIBERSIHKAN.
• KULIT BUAH (PERICARPIUM) : BUAH YANG SUDAH MASAK DIPETIK DAN DIKUPAS KULIT
BUAHNYA SEDANGKAN BIJI DAN ISI BUAH DIBUANG.
PERALATAN PEMANENAN

• ALAT DAN WADAH YANG DIGUNAKAN UNTUK PANEN TANAMAN OBAT HARUS BERSIH
DAN BEBAS DARI SISA TANAMAN YANG DIPANEN SEBELUMNYA
• JIKAWADAH YANG DIGUNAKAN BERUPA PLASTIK HARUS DIPASTIKAN MEMILIKI
SIRKULASI UDARA YANG BAIK SEHINGGA KELEMBABAN DI DALAM WADAH TERJAGA
• KETIKA WADAH TIDAK DIGUNAKAN, DIJAGA AGAR TETAP KERING DAN DILETAKKAN
DALAM RUANG YANG BERSIH, TERHINDAR DARI SERANGGA, BURUNG DAN BINATANG
LAIN.
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN SAAT PANEN
• HASIL
PANEN BERUPA DAUN DAN BUNGA YANG LEBIH RAPUH ATAU MUDAH
MEMBUSUK HARUS DITANGANI DENGAN HATI-HATI
• KERUSAKAN YANG TIDAK SEMESTINYA HARUS DIHINDARI AGAR TANAMAN YANG
DIPOTONG DAPAT TUMBUH KEMBALI.
• KERUSAKAN MEKANISB BAHAN YANG DIPANEN HARUS DIHINDARI UNTUK MENCEGAH
PERUBAHAN KUALITAS BAHAN
• GULMA ATAU TANAMAN BERACUN YANG MUNGKIN MENCAMPURI BAHAN SIMPLISIA
DAN MENGURANGI KEMURNIANNYA HARUS DIBUANG
• MASING-MASINGJENIS TANAMAN YANG DIPANEN HARUS DIMASUKKAN KE DALAM
WADAH TERPISAH.
PANDUAN KHUSUS PANEN TANAMAN
OBAT

PEDOMAN PANEN AKAR


DALAM RANGKA MEMASTIKAN KEBERLANGSUNGAN PANEN BAHAN BERUPA AKAR,
DISARANKAN TEKNIK SEBAGAI BERIKUT :

•AKAR DIGALI PADA JARAK MINIMAL 30 CM DARI BATANG ATAU AKAR UTAMA
•HANYA AKAR PADA BAGIAN TEPI YANG DIPANEN
•SETELAH PENGGALIAN, LUBANG DITUTUP KEMBALI UNTUK PERLINDUNGAN DARI
INFEKSI DAN HAMA
40
BAGIAN TANAMAN YG DIPANEN
PEDOMAN PANEN KULIT KAYU
•KULIT KAYU SECARA TRADISIONAL DIPANEN DENGAN PARANG ATAU PISAU. DALAM
RANGKA MEMASTIKAN KEBERLANGSUNGAN PANEN BAHAN BERUPA KULIT KAYU,
DISARANKAN TEKNIK SEBAGAI BERIKUT :
•KULIT KAYU DIKELUPAS DALAM POTONGAN-POTONGAN KECIL MEMANJANG ARAH
VERTIKAL MENGGUNAKAN PISAU YANG SESUAI
•KULIT KAYU TIDAK DIKELUPAS SECARA MELINGKAR MENGELILINGI POHON
•KULIT KAYU TIDAK DIPOTONG BAGIAN TEPINYA DENGAN KAPAK KARENA DAPAT
MENGAKIBATKAN KULIT KAYU YANG TERSISA TERKELUPAS DAN MENGERING
•JIKA MEMUNGKINKAN GUNAKAN “TREE SEAL” ATAU SEGEL KHUSUS POHON, MISAL
MENEMPELKAN PUPUK KANDANG BASAH PADA BEKAS POTONGAN KULIT KAYU. HAL INI
MENCEGAH BEKAS POTONGAN MENGERING
42
BAGIAN TANAMAN YG DIPANEN
PEDOMAN PANEN DAUN
PADA PANEN DAUN HARUS DIHINDARI TERJADINYA KERUSAKAN TANAMAN. BERIKUT
PEDOMAN UNTUK PANEN DAUN :
•DAUN DARI TANAMAN HERBA HARUS DIPANEN SEBELUM TANAMAN BERBUNGA,
KECUALI JIKA DITENTUKAN LAIN. SEBISA MUNGKIN DAUN DIPANEN DARI TANAMAN
DEWASA
•UNTUK TANAMAN BERUPA POHON, DIHINDARI MEMANEN KESELURUHAN DAUN YANG
ADA PADA TANAMAN SEHINGGA PROSES FISIOLOGI TIDAK TERGANGGU
•DIHINDARI MEMANEN DAUN YANG MASIH MUDA KECUALI SUDAH DIKETAHUI
TERDAPAT KANDUNGAN KIMIA YANG DIINGINKAN
•APABILA BIOMASSA DAUN YANG DIPANEN MENNURUN DARI PERIODE SEBELUMNYA,
MAKA FREKUENSI PANEN HARUS DIKURANGI.
44
BAGIAN TANAMAN YG DIPANEN

PEDOMAN PANEN BUAH & BIJI


PANEN BUAH DAN BIJI HARUS MEMPERHATIKAN REGENERASI TANAMAN, DENGAN CARA
MENYISAKAN SEBAGIAN BIJI SEBAGAI SUMBER BENIH. BERIKUT ADALAH PEDOMAN
PEMANENAN BUAH :

•BUAH DAN BIJI DIPANEN SAAT MASAK KECUALI DINYATAKAN BUAH DAN BIJI MUDA
MENGANDUNG SENYAWA AKTIF YANG DIMAKSUD
•JIKA DIPERLUKAN, BIJI DAPAT DIPISAHKAN LANGSUNG DARI BUAHNYA
46
PEDOMAN PASCAPANEN

47
PEDOMAN PASCAPANEN TANAMAN
OBAT

TANAMAN OBAT SBB BHAN BAKU OBAT TRADISIONAL ATAU OBAT ALAM HARUS
MENGALAMI BEBERAPA TAHAP PENANGANAN SEBELUM MENJADI SIMPLISIA,
DIANTARANYA ADALAH BUDIDAYA, PANEN DAN PENANGANAN PASCAPANEN.

PENGELOLAAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT MERUPAKAN SUATU PERLAKUAN YANG


DIBERIKAN PADA HASIL PANEN TANAMAN OBAT HINGGA PRODUK SIAP DIKONSUMSI
ATAU MENJADI SIMPLISIA SEBAGAI BAHAN BAKU OBAT ALAM

PENGELOLAAN PASCAPANEN BERTUJUAN UNTUK MEMPROTEKSI BAHAN BAKU DARI


KERUSAKAN FISIK DAN KIMIAWI SEHINGGA DAPAT MEMPERTAHANKAN MUTU BAHAN
BAKU/SIMPLISIA TERSEBUT.
TAHAPAN-TAHAPAN
PENGELOLAAN PASCAPANEN
Pengumpulan bahan Pemeriksaan Mutu

Sortasi basah Pengepakan & Penyimpanan

Pencucian Sortasi kering

Perajangan/Pengubahan Bentuk Pengeringan

49
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (1)

Bahan baku dpt berupa : tanaman obat, bagian-bagian tubuh hewan


ataupun mineral-mineral tertentu

Simplisia yg dibuat dr tumbuh-tumbuhan, ada beberapa hal yg perlu


diperhatikan dlm mempersiapkan bahan baku yi:
•Umur tumbuhan  aktivitas biosintesis
•Bagian tumbuhan yang akan digunakan  deposit zat aktif
•Waktu dilakukan proses panen  stabilitas & kuantitas zat aktif
•Lingkungan/habitat tempat tumbuh tanaman

50
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (2)
Tanaman obat yang digunakan dpt berupa tanaman liar maupun tanaman hasil
budidaya. Hanya saja tanaman liar memiliki bbrp kelemahan dibandingkan dgn
tanaman budidaya krn :
•Umur tumbuhan/bag. Tumbuhan yg dipanen tdk tepat & berbeda-beda 
berdampak pd kadar senyawa aktif yg dikandungnya
•Seringkali dlm proses pemanenan tumbuhan simplisia liar kurang memperhatikan
keseragaman spesies  dpt menyebabkan jenis tanaman yg tdk sama
•Pemanenan tumbuhan liar dpt menimbulkan kekeliruan tekait jenis tumbuhan
tertentu  krn memiliki struktur & penampakan yg mirip dgn jenis tumbuhan lain yg
masih satu marga. Perbedaan jenis tumbuhan  berpengaruh thdp jenis senyawa
aktif yg dikandungnya.
•Kondisi habitat dari tumbuhan liar yg meliputi ketinggian, keadaan tanah, dan
cuaca seringkali kurang terkontrol  berpengaruh terhdp senyawa aktif yg
dihasilkan tumbuhan
51
1. PENGUMPULAN BAHAN BAKU (3)

52
2. SORTASI BASAH
Sortasi basah : pemilahan hasil panen ketika tanaman
masih segar

Tujuan :
•Utk membersihkan bahan simplisia, baik berupa akar, daun,
biji, bunga, umbi, dan lain sebagainya
•Utk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing
dr tumbuhan (bahan simplisia) dgn cara membuang bagian-
bagian yg tdk perlu sebelum pengeringan, shg didapatkan
herba yg layak utk digunakan.

Sortasi basah dilakukan terhadap :


•Tanah & kerikil
•Rumput-rumputan
•Bahan tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yg tdk
digunakan
•Bagian tanaman yg rusak (dimakan ulat dan sebagainya)

53
3. PENCUCIAN
Pencucian mrp tahapan lbh lanjut dr tahap sortasi
basah

Tujuan :
•Utk membersihkan berbagai kotoran yg masih
melekat pd bahan simplisia, misalnya tanah. Kotoran-
kotoran yg melekat mengandung bakteri, shg proses
pencucian hrs dilakukan dgn air yg bersih.

Mikroba yg seringkali ada dlm air :


Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, Bacillus,
Streptococcus, Enterobacter, dan bakteri Escherichia.

Hal-hal yg perlu diperhatikan :


1.Jenis air (air sumur, mata air bersih, air PAM)
2.Lama pencucian
3.Cara pencucian
54
4. PERAJANGAN/PENGUBAHAN BENTUK
Tujuan :
•Utk memperluas permukaan bahan baku, semakin
luas permukaan makan akan semakin cepat kering
(mempermudah proses pengeringan)
•Utk mempermudah dilakukannya penghancuran thdp
bahan baku simplisia dlm rangka mempermudah
dilakukannya proses ekstraksi
•Utk mempermudah proses penggilingan maupun
pengepakan bahan

Proses perajangan dpt dilakukan secara manual


maupun dgn menggunakan alat/mesin

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


•Ukuran rajangan
•Alat merajang
•Arah rajangan
55
4. PERAJANGAN/PENGUBAHAN BENTUK

Proses pengubahan bentuk ini meliputi beberapa


perlakuan sbb :
•Perajangan untuk rimpang, daun, dan herba
•Pengupasan untuk buah, kulit kayu, dan biji-bijian
yang ukuran besar
•Pemipliran khusus untuk jagung, yaitu biji dipisahkan
dr bonggolnya
•Pemotongan untuk akar, batang kayu, kulit kayu dan
ranting
•Penyerutan untuk kayu

56
5. PENGERINGAN (1)
Tujuan :
•Utk menurunkan kadar air  bahan tersebut tdk
mudah ditumbuhi kapang & bakteri
•Utk menghilangkan aktivitas enzim yg bisa
menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif
•Utk memudahkan dalam hal pengelolaan proses
selanjutnya (ringkas, mudah disimpan, tahan lama dan
sebagainya)

Beberapa cara pengeringan bahan simplisia :


a.Pengeringan Alamiah (dgn sinar matahari, dgn
diangin-anginkan)
b.Pengeringan Buatan  dgn mengg. alat/mesin
pengering

57
5. PENGERINGAN (2)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan :
•Waktu pengeringan  semakin lama dikeringkan
akan semakin kering bahan tersebut
•Suhu pengeringan  semakin tinggi suhunya
semakin cepat kering, tetapi hrs dipertimbangkan
daya tahan kandungan zat aktif di dalam sel yg
kebanyakan tidak tahan panas
•Kelembapan udara di sekitarnya & kelembapan
bahan atau kandungan air dari bahan
•Ketebalan bahan yang dikeringkan
•Sirkulasi udara
•Luas permukaan bahan  semakin luas
permukaan bahan semakin mudah kering

58
6. SORTASI KERING
Mrp tahapan terakhir dlm proses pembuatan
simplisia sbg persiapan lbh lanjut utk melakukan
proses pengemasan.

Sortasi kering dilakukan thdp bahan yg telah


mengalami proses pengeringan dimana tujuannya
yi sbg mekanisme pembersihan akhir dr benda-
benda asing tdk diinginkan yg masih tersisa pada
bahan

Sortasi kering ditujukan untuk proses seleksi


terkait kelayakan bahan-bahan yg akan dikemas.

59
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN (1)
Proses pengepakan  untuk mempertahankan mutu
simplisia dlm rentang waktu tertentu sebelum
dilakukan proses lanjutan termasuk dilakukannya
perlakuan-perlakuan tertentu di dlm pabrik.

Proses dan cara penyimpanan simplisia harus


disesuaikan dengan jenis simplisia yang akan dipak.

Pemilihan bahan yg digunakan dlm pengepakan


simplisia juga harus memperhatikan ketahanannya
untuk jangka waktu tertentu dan pertimbangan dr segi
ekonominya.

60
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN (2)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan
mutu dan kualitas simplisia selama proses penyimpanan adalah :
a.Cahaya  krn sinar dgn panjang gelombang tertentu dpt
menyebabkan reaksi kimia seperti isomerasi & polimerasi
b.Reaksi-reaksi kimia internal yg dpt terjadi di dalam simplisia
seperti fermentasi, polimerasi, dan autooksidasi
c.Oksidasi dari oksigen dlm udara  krn dpt menyebabkan
oksidasi senyawa aktif
d.Dehidrasi  terjadi bila kelembaban di luar lebih kecil dr dlm
simplisia
e.Absorbsi air  dpt disebabkan krn simplisia yg higroskopis
menyerap air dr lingkungan
f.Kontaminasi  misalnya debu, pasir, kotoran bahan asing
seperti minyak tumpah, organ binatang atau manusia, dan
fragmen wadah
g.Serangga  dpt menimbulkan kerusakan dan pengotoran
simplisia dlm btk larva, sisa metamorfosis dan lainnya.
h.Kapang  dpt menguraikan zat aktif/menghasilkan aflatoksin yg
membahayakan konsumen
61
7. PENGEPAKAN & PENYIMPANAN (3)
Spesifikasi bahan yg dipilih akan menentukan cara
pengemasan maupun prinsip-prinsip yg digunakan. Contoh :
•Bahan-bahan yg berasal dr daun dan herba membutuhkan
kemasan padat & ditutup dgn goni.
•Obat-obat seperti digitalis & ergot membutuhkan kemasan
dlm btk kaleng kedap air krn sifatnya yg mudah menyerap air
•Gom, resin dan ekstrak dikemas dalam tong, kotak atau peti
•Peru Balsam dan Aloe dpt dibungkus dgn drum baja
•Kayu manis dibungkus dgn tikar
•Sarsaparilla dibungkus dlm botol-botol dan Oleum Rosae
dpt dimasukkan dlm botol timah

Kemasan digunakan untuk melindungi bahan dr pengaruh


lingkungan yg dpt berpengaruh terhadap keawetan bahan
selama masa simpan maupun berperan dlm
mempertahankan kestabilan mutu hingga sampai pada
penggunaan terakhir

62
8. PEMERIKSAAN MUTU

Simplisia hrs memenuhi persyaratan yg ditetapkan


Farmakope Indonesia
Ekstra Farmakope Indonesia
Materia Medika Indonesia edisi terbaru

Bbrp parameter tersebut hrs benar-benar dianalisis agar menjamin mutu


produk & tidak menimbulkan efek yg tidak diinginkan.

Produk obat-obat herbal yg berkualitas ditentukan salah satunya oleh


mutu dr bahan baku (simplisia) atau ekstrak yg digunakan

63
8. PEMERIKSAAN MUTU
Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan dengan cara organoleptis,
mikroskopis dan cara kimia :
•Uji organoleptik/makroskopik : bau, bentuk, warna dan rasa
Tujuan : utk mengetahui kebenaran jenis simplisia yg dipilih
•Uji mikroskopik : pengujian terhdp struktur khas mikro yg dimiliki tiap
jenis simplisia atau bagian-bagiannya. Fragmen pengenal spt jaringan
gabus, berkas pengangkut
•Uji histokimia : mengetahui kandungan spesifik yg terdpt pd simplisia
Reaksi identifikasi dgn reaksi warna utk memastikan tingkat
kemurniannya, baik dilakukan terhdp irisan maupun serbuk simplisia

Persyaratan mutu yg tertera dlm Monografi Simplisia :


•Susut Pengeringan
•Kadar Abu Total
•Kadar Abu tidak larut asam
•Kadar Sari larut air
•Kadar Sari larut etanol
•Kandungan kimia simplisia meliputi kadar minyak atsiri & kadar
kurkuminoid.
64
65
KONTROL KUALITAS

66
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai