Anda di halaman 1dari 26

TANAMAN OBAT

INDONESIA
(FARMAKOGNOSI
DASAR)

Pengampu : Meilia Rofiana, S.Farm


KONTRAK PEMBELAJARAN
1) Keterlambatan :
a. Kehadiran : maksimal keterlambatan 5 menit, Bayar kas double
b. Tugas : diselesaikan saat itu juga dan dikumpulkan pribadi ke guru
pengampu
2) Pemakaian alat komunikasi digital [HP, Tablet, dll] : Boleh, sesuai instruksi
khusus. Jika melanggar maka HP disita sampai jam pelajaran terakhir
3) Makan dan minum selama pembelajaran : Boleh, kecuali makanan yang berbau
menyengat dan berisik (ex. Durian, pete, kerupuk)
4) Kesopanan : Sesuai etika dan norma yg berlaku
5) Syarat mengikuti ujian : Kehadiran min. 75% & Tugas min. 85%

Ditetapkan di Salatiga, 26 Juli 2023


Jam : 10.26 WIB
Tempat : Ruang kelas X Farmasi ( Gedung J)
Kesepakatan kedua belah pihak : Guru pengampu dan Siswa/I
Kelas X Farmasi
02
BUDIDAY
A
TANAMA
WARNING !!!

Yang Harus diperhatikan

Tanaman obat-obatan membutuhkan curah hujan


yang cukup dengan distribusi yang merata.
Ketersediaan air merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan budidaya tanaman obat
Hal lain yang harus diperhatikan
1. Curah hujan
2. Penyinaran matahari (sudut dan arah
datang sinar matahari, lama penyinaran
dan kualitas sinar)
3. Iklim ( kelembaban, angin, dan keawanan )
4. Kesuburan tanah ( kesuburan fisik, kimia
dan biologi)
How !!
BUDIDAYA TANAMAN
OBAT ???
LANGKAH BUDIDAYA TANAMAN OBAT
1. Persiapan dan pengolahan
tanah
2. Persiapan bibit tanaman
obat

3. Penanaman tanaman obat

4. Pemeliharaan tanaman obat


PEMUPUKAN
Pupuk yang diberikan pada tanaman obat dapat berupa pupuk
1 organic maupun anorganik. Sebaiknya pupuk yang diguanakan
dalam budidaya tanaman obat adalah pupuk organic. EX. Pupuk
kendang, pupuk kompos
PENYIRAMAN
2 Pada awal penanaman dan musim kemarau, penyiraman harus
dilakukan dengan teratur, sebaiknya penyiraman dilakukan dua
Pemeliharaan kali sehari yaitu pagi dan sore hari
Tanaman Obat PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN
3 Penyiangan gulma harus dilakukan secara intensif untuk
menghindari kompetisi antara gulama dengan tanaman obat yang
dibudidayakan. Pembumbunan bertujuan untuk memperkokoh
tanaman menutup bagian tanaman didalam tanah

4
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara
mekanis, kultur teknis dan kimia.
Pengendalian Hama dan Penyakit
1
Pengendalian Mekanis
Pengendalian dengan cara menangkap hama yang menyerang tanaman atau membuang bagian tanaman
yang terserang hama yang menyerang tanaman atau membuang bagian tanaman yang terserang
hama atau penyakit

2
Pengendalian kultur teknis
Pengendalian dengan cara pengaturan kelembaban udara,
pengaturan pelindung dan intensitas sinar matahari

3
Pengendalian secara kimia
Pengendalian secara kimia dengan menggunakan insektisida dan fungisida. Sebaiknya penggunaan
insektisida dan fungisida pada budidaya tanaman obat dihindari
ANY
QUESTION ??


03
PENGELOLA
AN
SIMPLISIA
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

1. DAUN

Beberapa simplisia daun tanaman obat dipanen


pada waktu masih muda atau masih berbentuk
tunas daun, misalnya kumis kucing dan the.
Namun ada pula duan yang dipanen pada sat
daun mengalami pertumbuhan maksimal atau
tua, misalnya daun sirih dan menta.
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

2. BUAH

Banyak buah dimanfaatkan kulit buahnya


(perikarpium) untuk simplisia. Buah dipanen
Ketika masak karena diperkirakan memiliki
kandungan senyawa aktif maksimal. Penanganan
dan pengelolaan buah harus dilakukan secara
tepat, khususnya buah yang mengandung minyak
atsiri.
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

3. BUNGA

Setelah melewati proses pengeringanatau


didiamkan agak lama maka zat warna bunga
akan mengalami perubahan warna akibat
oksidasi dan fermentasi. Dengan demikian
bunga-bunga yang memiliki aroma atau
mengandung munyaka tsiri perlu segera
ditangani.
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

4. BATANG DAN KULIT BATANG

Penanganan dan pengelolaan harus sesuai


dengana memperhatikan sifat yang dimiliki oleh
simplisia tersebut.
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

AKAR
5.

Akar menurut asal dan jenis tanamannya dibedakan


menjadi akar lunak dan akar keras. Akar lunak
mengandung >60% air, dimana pengeringan
dilakukan secara perlahan untuk mencegah
pembusukan dan fermentasi. Ex. Akar pacar air.

Akar keras biasanya memiliki kandungan serat yang


tinggi, penangananya hamper sama dengan
pennaganan simplisia batang dan kulit. Ex. Akar
cempaka
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

RIMPANG DAN UMBI-UMBIAN


6.

Umumnya bersifat keras namun agak rapuh, serta


memiliki kandungan air yang tinggi pula.
Penenganan rimpang dan umbi-umbian harus
sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat umum
yang dimiliki. Ex. Bawang putih
Cara pengelolaan dan penanganan beberapa jenis tanaman obat berdasar sifat
umum yang dimiliki masing-masing tanaman atau simplisia dapat disebutkan
sebagai berikut :

BIJI-BIJIAN
7.

Biji banyak mengandung zat tepung, protein dan


minyakuntuk penangananya harus memperhatikan
sifat umum biji agar biji tidak mudah hancur, pecah
dan rusak, jika dibiarkan berlanjut maka akan
merangsang perkecambahan.
TAHAPAN
PENGOLAH
AN
SIMPLISIA
APA AJA SIH TAHAP
PENGOLAHAN SIMPLISIA ???
a. Pengumpulan bahan tanaman: pada tahap ini dilakukan
pengumpulan bahan tanaman segar yang akan digunakan. Hal
yang perlu diperhatikan pada proses pemanenan simplisia
adalah bagian tanaman, umur/tingkat kedewasaan tanaman,
lokasi tumbuh, waktu pemanenan dan cara pengumpulan.

b. Sortasi basah: bertujuan untuk memisahkan pengotor anorganik


(berasal dari luar tanaman, contoh: tanah, kerikil) dan organik
(contoh: bagian tanaman lain seperti rumput atau bagian lain
dari tanaman yang tidak digunakan dan bagian yang rusak
karena termakan ulat atau busuk/kering) pada bahan segar.
NEXT…
c. Pencucian: bertujuan untuk membersihkan bahan tanaman dari
kotoran seperti tanah dan dapat mengurangi jumlah mikroba atau
cemaran pestisida. Hal yang perlu diperhatikan adalah air yang
digunakan dan cara pencucian. Pencucian yang baik dilakukan
dengan air bersih yang mengalir.

d. Pengubahan bentuk (perajangan): bagian tanaman tertentu yang


berukuran besar dan keras perlu dilakukan peranjangan dengan
tujuan untuk meningkatkan luas permukaan bahan sehingga air
jaringan mudah menguap selama proses pengeringan dan bahan
menjadi makin mudah dan cepat kering.
NEXT…
e. Pengeringan: Tujuan pengeringan adalah menurunkan kadar air
pada bahan agar tidak mudah ditumbuhi mikroba selama
penyimpanan, menghilangkan aktivitas enzim sehingga menjaga
kandungan zat aktif yang terkandung didalamnya, dan mempermudah
proses penyimpanan karena lebih ringkas dan menjadi lebih awet.
Proses pengeringan simplisia dapat secara alamiah atau buatan.

f. Sortasi kering: proses pemilihan bagian tanaman yang akan


digunakan pada simplisia yang telah kering, misal dari bahan yang
terlalu gosong, bahan yang rusak karena berjamur, atau bahan yang
terkontaminasi oleh serangga atau kotoran hewan selama proses
pengeringan sebelumnya.

g. Penyimpanan : simplisia yang didapat disimpan dalam tempat


yang bersih, kering dan tertutup rapat.
TAHAPAN
PEMERIKSAA
N / PENILAIAN
SIMPLISIA
Ada 5 macam cara pemeriksaan untuk menilai simplisia,
yaitu :

1. Secara organoleptic, yaitu pemeriksaan dengan panca indra


dan meliputi pemeriksaan terhadap bentuk, bau, rasa pada
lidah dan tangan, dalam hal ini perlu diperhatikan bentuk,
ukuran, warna bagian luar dan bagian dalam.

Pemeriksaan organoleptik harus dilakukan lebih dahulu sebelum


dilakukan pemeriksaan dengan cara lain, karena pada umumnya
pemeriksaan baru dilanjutkan jika pemeriksaan organoleptic ini
menunjukkan hasil yang baik.

2. Secara mikroskopis, umumnya meliputi pengamatan terhadap


irisan melintang dan terhadap serbuk
Ada 5 macam cara pemeriksaan untuk menilai simplisia,
yaitu :

3. Secara Fisika, yaitu pemeriksaanyang meliputi penetapan


daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air,
sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultra violet.

4. Secara kimia, pemeriksaan bersifat kualitatif karena pada


umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan.

5. Secara hayati, biologi, pada umumnya pemeriksaan ini


bersifat penetapan potensi zat berkhasiat.
Thank you!
Does anyone have any questions?
meiliarofiana30@gmail.com
+6285 559 640 580
IG : @meiliarofiana

Anda mungkin juga menyukai