Anda di halaman 1dari 42

TEKNOLOGI

OBAT HERBAL I

Dr. Kartini
Kartini,, S.Si
S.Si.,., M.Si
M.Si.,., Apt.
Lab. Teknologi Obat Herbal
kartini@staff.ubaya.ac.id
MATERI 2
Bahan baku obat herbal

1. Tanaman (bagian tanaman) segar


 Bahan alam segar yang belum dikeringkan.

2.Simplisia
 Bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan. Kecuali dinyatakan lain
suhu pengeringan simplisia tidak lebih dari 60C.

Sumber: Farmakope Herbal Indonesia Jilid I


Bahan segar Simplisia
 Stabilitas 
Kandungan air rendah  reaksi enzimatis & pertumbuhan
m.o dapat dihambat.
Contoh reaksi enzimatis  browning reaction

 Volume 
Penyimpanan & transportasi lebih mudah.
PREPARASI SIMPLISIA

Ekstrak Jamu Saintifik

Sediaan OH

Sediaan OH
Jenis simplisia
1. Simplisia Nabati
2. Simplisia Hewani
3. Simplisia Mineral
Simplisia Nabati
 Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman atau zat-zat nabati lainnya yang dgn cara
ttt dipisahkan dari tanamannya & belum berupa zat kimia
murni.

 Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar


dari tanaman atau isi sel yang dgn cara ttt dikeluarkan dari
selnya.
Contoh Simplisia Nabati (1)
 Herba Centellae
consists of the dried aerial parts or the entire plant of Centella
asiatica (L.) Urban.
(WHO Monograph on Selected Medicinal Plants 1)

 Herba pegagan (Centellae Asiaticae Herba)


adalah seluruh bagian di atas tanah Centella asiatica (L.) Urb.,
suku apiacea mengandung asiatikosida tidak kurang dari 0,07%.
(Farmakope Herbal Indonesia I)
Contoh Simplisia Nabati (2)
 Kulit pule (Alstoniae Scholaridis Cortex)
adalah bagian dalam kulit batang atau
ranting Alstonia scholaris Bl., suku
Apocynaceae mengandung alkaloid total
tidak kurang dari 0,09%.
(Farmakope Herbal Indonesia I)

 Aloe Vera Gel


the colourless mucilaginous gel obtained
from the parenchymatous cells in the
fresh leaves of Aloe vera (L) Burm. F.
(WHO Monograph on Selected
Medicinal Plants 1)
Aloe vera Gel preparation
Simplisia Hewani
 Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
zat kimia murni.
 Contoh:
 Adeps lanae (lemak bulu domba anhydrous lanolin = wool fat)
 Cacing tanah (Lumbricus rubellus)
 Madu (Apis mellifera)
 Sarang burung walet
Simplisia Mineral (pelikan)
 Simplisia yg berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah
atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat
kimia murni.

 Contoh:
 Tawas (alum)
 Parafin cair (mineral oil)
Kultivasi
Panen
Pasca panen
Pengiriman/transportasi
Penyimpanan
FAKTOR EKSTRINSIK
(Kondisi Lingkungan)
FAKTOR INTRINSIK - Ketinggian - Tanah
• Sumber (liar/budidaya) - Air - Suhu
• Variasi Genetik - Cahaya - Biotik
Sumber Tanaman
1. Tumbuhan Liar
• Persediaan terbatas
• Mutu tidak seragam
• Potensi terjadi kepunahan
2. Tumbuhan Budidaya
• Persediaan bisa disesuaikan dengan kebutuhan
• Mutu seragam
• Kandungan bioaktif bisa ditingkatkan
• Penyakit tanaman bisa diawasi
• Gen tanaman bisa dikendalikan
Variasi genetic
 Adanya varietas dan kultivar yang berbeda-beda dalam
tanaman pangan telah banyak diketahui.
 Tanaman buah dan sayur dari spesies yang sama dapat
memiliki rasa yang berbeda.
 Pengetahuan tentang adanya varietas dalam tanaman obat
masih sangat terbatas.
 Penyiapan simplisia dari tanaman liar dapat terdiri dari
berbagai kultivar  kualitas bervariasi.
 Tanaman obat dari hasil budidaya lebih seragam.
Variasi genetic (cont.)
 Cinchona succirubra (red cinchona)
 Cinchona officinalis subsp. ledgeriana
 C. calisaya (yellow cinchona)

 Capsicum frutescens
 All fruits are hot, but they have different level of pungency
 Capsicum annuum
 Certain variety is hot, but some other is not hot at all
Faktor-faktor yang berpengaruh pada saat panen

Metode

Alat Bagian
tanaman
Waktu
PANEN Kondisi tanaman
- sehat/sakit
- tingkat kemasakan
Kondisi lingkungan
- suhu - tanah
- kelembaban - musim Lokasi geografis
- cahaya - Ketinggian
- Klasifikasi area
(mountainous area)
Lokasi geografis

Kartini, Artocarpus Media Pharmaceutica Indonesiana 4(1), 2004, 21-26.


Bagian tanaman

Kartini et al., Industrial Crops and Products 60


(2014): 239–246
PRINSIP PANEN
Waktu panen yang tepat harus disesuaikan dengan: kadar
WAKTU kandungan senyawa aktif; bagian tanaman yang akan dipanen;
kondisi iklim dan jumlah biomasa.

Identitas tanaman harus jelas agar tidak tercampur dengan


BAHAN tanaman lain yang tidak diinginkan.
Tanaman yang akan dipanen dipilih yang utuh dan sehat.

Tergantung dari bagian tanaman yang akan dipanen.


 Daun (Folium)
TEKNIK  Akar (Radix)
 Bunga (Flos), dsb.

Alat dan wadah yang digunakan harus bersih, bebas dari sisa
ALAT tanaman yang dipanen sebelumnya.
Wadah memiliki sirkulasi udara yang baik.
RAW MATERIALS

Guidelines for the Use of Herbal Medicines in Family


Health Care
PASCA PANEN

Sortasi basah Pencucian Penirisan Perajangan

Penyimpanan Pengemasan Sortasi kering Pengeringan


Pengubahan bentuk
 Perajangan  rimpang, daun, herba.
 Pengupasan  buah, kayu, kulit kayu, biji-bijian yang ukurannya
besar.
 Pemipilan  jagung (pemisahan biji dari bonggol)
 Pemotongan  akar, batang, kayu, kulit kayu, ranting.
 Penyerutan  kayu
Pengeringan
 Merupakan suatu cara pengawetan atau pengolahan bahan
dengan cara mengurangi kadar air  proses pembusukan
dapat dihambat  simplisia yang terstandar, tidak mudah rusak,
tahan penyimpanan.
 Suhu tergantung jenis bahan  pada umumnya 40-60C.
 Pengeringan yang baik  kadar air <10%.
 Waktu pengeringan  tergantung jenis bahan
 Perhatikan: kebersihan (pengeringan dengan sinar matahari),
kelembaban udara, aliran udara, tebal bahan.
Drying method
 Under sunlight
 In an air oven
 At ambient environment
 Dried air flow
 Freeze drying
Hidrolisis
Fermentasi
Browning

PENGERINGAN

Perubahan rasa & aktivitas ??


Enzymatic protection
 Drying as rapidly as possible

 Denaturing the enzymes:


– Oksidase & peroksidase  Fenol, asam lemak tak jenuh, terpen
– Hidrolase Ester & glikosida, polisakarida
– Isomerase  Ergot alkaloid, other optically active substances
Mutu simplisia sambiloto pada berbagai
cara pengeringan

Manoi, F. (2006) Pengaruh Cara Pengeringan terhadap Mutu Simplisia Sambiloto, Bul. Littro. Vol. XVII, no. 1, 1-5
Karakteristik simplisia purwoceng pada berbagai cara
pengeringan

Ma’mun et al. (2006) Teknik Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Purwoceng, Laporan Pelaksanaan Penelitian
Tanaman Obat dan Aromatik
Pengemasan
 Dapat dilakukan pada simplisia yang telah dikeringkan.
 Jenis bahan kemasan: plastik, kertas, karung goni.
 Syarat kemasan: dapat menjamin mutu produk, mudah dipakai,
tidak mempersulit penanganan, dapat melindungi isi pada waktu
pengangkutan, tidak beracun, tidak bereaksi dengan isi.
 Berikan label  nama bahan, bagian tanaman, tanggal
pengemasan, no/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat
bersih, metode penyimpanan.
Penyimpanan
 Dapat dilakukan di ruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang
ber AC.
 Ruang penyimpanan  bersih, udara cukup kering, berventilasi
yang baik.
 Sinar gamma dosis 10 kGy  menurunkan jumlah patogen
yang mengkontaminasi simplisia. Dosis ini tidak merubah kadar
air dan minyak atsiri simplisia selama penyimpanan 3- 6 bulan.
Penyimpanan
 Great problem with crude drug:
 Pest infestation
 Microbial contamination
 Chemical stability of constituent
 Glycosides & ester less stable compared to alkaloids
 Essential oil: evaporation, oxidation, polymerization
 Expiration date is important for crude drug??
HAL-HAL PENTING TENTANG
SIMPLISIA
Dasar pembuatan simplisia
 Pembuatan dengan pengeringan
 Pembuatan dengan fermentasi
 Pembuatan dengan proses khusus  pengeringan
eksudat
 Pembuatan dengan memerlukan air  pati
Penyiapan simplisia dengan fermentasi

 Fresh material is placed in thick layers & some times cover &
often exposed to higher temperature & humidity
 Remove bitter or unpleasant taste
 Promote the formation of aromatic compound with pleasant
smell or taste

tea
cacao
vanilla
patchouli oil leaves, etc.
Tea processing

5-70%

100%
Tea processing
Oxidation :
- Turn progressively darker. This is accompanied by agitation in some
cases.
- The chlorophyll is enzymaticaly broken down, and tannins are
released or transformed.
- This process is sometimes referred to as "fermentation" in the tea
industry.
- For light oolong teas  5-40% oxidation
- Darker oolong teas 60-70%
- black teas 100% oxidation.
- Oxidation is highly important in the formation of many taste and
aroma compounds, which give a tea its liquor colour, strength, and
briskness.
Cacao processing
Fermentasi ini dilakukan dengan cara
memasukkan biji kakao ke dalam kotak kayu
dan kemudian ditutup dengan karung goni
atau sejenisnya selama lazimnya 5 hari. Kotak
kayu ini disusun bertumpuk menyerupai anak
tangga. Tujuannya adalah untuk
mempermudah pembalikan biji kakao.
QC key points of herbal medicine

Seed Cultivation Harvest Post


harvest

Environment (soil quality, Season, time,


climate), cultivation plant organ,
process (fertilizer, pest harvest
control, irrigation), etc. process, etc. Crude drug

Extraction Tech.

Formulation Crude extract

Purification

Formulation Purified extract


1. Bagaimana cara preparasi simplisia?
2. Faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi
kualitas simplisia?

Anda mungkin juga menyukai