1|Page
Cahaya polikromatik adalah kumpulan dari beberapa spektrum warna
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Cahaya polikromatik ini
kemudian diubah menjadi cahaya monokromatik oleh monokromator. Warna
yang memiliki energi yang setara dengan energi minimum elektron untuk
tereksitasi akan diserap (adsorpsi) oleh sampel. ( Harmita, 2004 )
Batas deteksi dan batas kuantitas dapat dihitung secara statistika melalui
persamaan garis linear dari kurva baku. Nilai pengukuran akan sama dengan b
pada persamaan garis linear y = bx + a, sedangkan simpangan baku residual
(Sy/x) (Lestari dkk, 2011).
Larutan baku dengan seri konsentarsi didiamkan selama waktu
operating time kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang
maksimum. Dari data hasil absorbansi, selanjutnya dihitung persamaan kurva
bakunya sehingga diperoleh persamaan garis y= bx + a. Ketelitian (Romsiah
dkk, 2017)
IV. ALAT DAN BAHAN :
ALAT :
BAHAN :
- Aquadest
- Metanol
- Sediaan Obat Paracetamol (Neozeb)
2|Page
V. METODE / CARA KERJA
1. Pembuatan larutan baku
Larutan 10 ppm
Ukur λ Maksimal
3|Page
3. Penentuan Operating Time ( OT )
Tentukan absorbansi
4|Page
VI. HASIL PRAKTIKUM
Perhitungan pengenceran
a. Konsentrasi 2ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10ppm = 10ml x 2ppm
V1 x 10ppm = 20 ml
V1 = 2 ml
b. Konsentrasi 4ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10ppm = 10ml x 4ppm
V1 x 10ppm = 40 ml
V1 = 4 ml
c. Konsentrasi 6ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10ppm = 10ml x 6ppm
V1 x 10ppm = 60 ml
V1 = 6 ml
5|Page
d. Konsentrrasi 8ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10ppm = 10ml x 8ppm
V1 = 8 ml
e. Konsentrasi 10ppm
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10ppm = 10ml x 10ppm
V1 x 10ppm = 100 ml
V1 = 10 ml
Hasil Percobaan
λ maksimal = 248,1 nm
y = 0,0928 x – 0,074
a = -0,0546 a = -0,074
b = 0,0956 b = 0,0928
r = 0,9910 r = 0,9987
6|Page
VII. PRINSIP KERJA SPEKTROFOTOMETRI UV - Vis
Atomic absorption spectroscopy UV - Vis / Spektrofotometri UV -Vis
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur serapan yang dihasilkan dari interaksi
kimia antara radiasi elektromagnetik dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia
pada daerah UV – Vis.Spektrofotometri UV -Vis adalah Teknik Analisa
spektroskopi yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultraviolet ( 190 – 380
nm ) dan sinar tampak ( 380 – 780 nm ) dengan memakai instrument
spektrofotometer. ( Munson,1991 )
7|Page
diteruskan sesuai dengan warnya lensa yang dikenai cahaya. Ada banyak lensa
warna dalam satu alat yang digunakan sesuai dengan jenis pemeriksaan.
Pada gambar di atas disebut sebagai pendispersi atau penyebar cahaya.
dengan adanya pendispersi hanya satu jenis cahaya atau cahaya dengan panjang
gelombang tunggal yang mengenai sel sampel. Pada gambar di atas hanya
cahaya hijau yang melewati pintu keluar. Proses dispersi atau penyebaran
cahaya seperti yang tertera pada gambar.
3. Sel sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel.
- UV, VIS dan UV-VIS menggunakan kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet
biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun kuvet dari kuarsa yang terbuat
dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini disebabkan yang terbuat
dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga penggunaannya hanya pada
spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet biasanya berbentuk persegi
panjang dengan lebar 1 cm.
- IR, untuk sampel cair dan padat (dalam bentuk pasta) biasanya dioleskan pada
dua lempeng natrium klorida. Untuk sampel dalam bentuk larutan dimasukan
ke dalam sel natrium klorida. Sel ini akan dipecahkan untuk mengambil kembali
larutan yang dianalisis, jika sampel yang dimiliki sangat sedikit dan harganya
mahal.
4. Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor : • Kepekaan
yang tinggi • Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi • Respon
konstan pada berbagai panjang gelombang. • Waktu respon cepat dan signal
minimum tanpa radiasi. • Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan
tenaga radiasi.
5. Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik
yang berasal dari detektor.
8|Page
tereksitasi dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi yang memiliki energi lebih
tinggi.
Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-visible untuk semua
struktur elektronik, tetapi hanya pada sistem-sistem terkonjugasi, struktur
elektronik dengan adanya ikatan π dan non bonding elektron .Prinsip kerja
spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer, yaitu bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut
diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi
diteruskan menuju monokromator. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah
melalui sampel dengan sebuah cermin berotasi. Detektor menerima cahaya dari
sampel secara bergantian secara berulang-ulang, Sinyal listrik dari detektor
diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, selanjutnya perhitungan dilakukan
dengan komputer yang sudah terprogram.
VIII. PEMBAHASAN
9|Page
Gambar 1. Panjang Gelombang Maksimum
10 | P a g e
Gambar 2. Operating Time
11 | P a g e
Dalam praktikum yang telah dilakukan dalam satu gelombang dibagi
menjadi dua kelompok yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap pada saat
penentuan nilai absorbansi,hal ini dilakukan sebagai pembanding serta untuk
menentukan nilai r yang lebih baik yang akhirnya akan dipilih untuk menyatakan
besarnya koefisien korelasi.
Aturan umum, nilai 0,95 < r < 0,99 menunjukan kurva yang baik dan nilai
r > 0,99 menunjukan linearitas yang sangat baik. Nilai maksimum dari r adalah 1
yang menunjukan adanya koefisien korelasi yang tepat antara konsentrasi dan
absorbansi. Berdasarkan data yang diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,9987 yang artinya menunjukan linearitas yang sangat baik.
IX. KESIMPULAN
SARAN
Pada saat praktikum para praktikan harus bekerja dengan cepat namun
tetap hati – hati.
Dibutuhkan kerja kelompok yang solid antar praktikan,jangan sampai
pekerjaan dibebankan pada beberapa orang saja.
Pada praktikum ini dibutuhkan pemahaman prosedur kerja dan ketelitian
dalam menghitung dan menimbang bahan. Oleh karena itu pemahaman
dan ketelitian perlu di tingkatkan.
12 | P a g e
X. DAFTAR PUSTAKA
Wiranti Sri Rahayu, Pri Iswati Utami, Sochib Ibnu Fajar., 2009
Penetapan Kadar Tablet Ranitidin Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-
VIS Dengan Pelarut Methanol. Purwokerto. PHARMACY, Vol.06 No. 03
Desember 2009.
Lestari, P., Sabilkis, dan Utami, P.I., 2011, Analisis Natrium Nitrit
Secara Spektrofotometri Visibel Dalam Daging Burger Yang Beredar Di
Swalayan Purwokerto. Jurnal Pharmacy, 8 (3), 88-98.
13 | P a g e