Anda di halaman 1dari 13

“PERKOLAS

I”
OPERASI TEKNIK KIMIA 3

Dosen Pengampu : Aprianto, M.T.

Nayyifatus S.
163020013

PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM


PERKOLA
SI

Perkolasi adalah suatu metode


ekstraksi padat-cair yang dilakukan
dengan mengalirkan solvent melalui
serbuk simplisia yang telah dibasahi

PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM


PRINSIP
PERKOLASI

Bahan dihaluskan sampai mencapai tingkat kehalusan


tertentu

Simplisia dibasahi dengan solvent agar membengkak dan


dilakukan diluar perkolator

Serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder


yang bagian bawahnya diberi sekat berpori

Solvent selalu dibuat dalam keadaan mengalir dan dialirkan


dari atas ke bawah melalui serbuk simplisia yang akan
melarutkan zat aktif pada sel-sel yang dilalui

Gerak ke bawah disebabkan adanya gaya berat dari solven


dan serbuk simplisia, dikurangi daya kapiler yang cenderung
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
PRINSIP
PERKOLASI

Metode Perkolasi Perkolator

PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM


SKEMATIK ALAT

Pemilihan perkolator tergantung pada jenis serbuk


simplisia yang akan disari. Serbuk yang mengandung
sejumlah besar zat aktif yang larut, tidak baik apabila
menggunakan perkolator yang sempit karena perkolat
akan menjadi pekat dan berhenti mengalir

Ukuran perkolator yang digunakan harus dipilih sesuai


dengan jumlah bahan yang akan diekstrak. Jumlah
bahan yang disari tidak lebih dari 2/3 tinggi perkolator.
Perkolator terbuat dari gelas, baja tahan karat, atau
bahan yang tidak berpengaruh pada solvent saat
ekstraksi.

Perkolator terdiri dari 3 macam, antara lain :


PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
MEKANISME KERJA
PERKOLASI

Serbuk simplisia dibasahi atau dimaserasi dengan


solvent dalam bejana tertutup bukan dalam perkolator.
Hal ini dilakukan pada bahan yang mudah
mengembang bila terkena air, karena apabila serbuk
simplisia tersebut langsung dialiri solvent pada saat
perkolasi maka solvent tersebut tidak dapat
menembus ke seluruh sel secara sempurna. Hal
tersebut juga berlaku pada serbuk simplisia yang keras
dimana zat aktifnya sulit di ekstrak atau jumlah
solvent yang terbatas.

Serbuk simplisia basah kemudian dimasukkan dalam


perkolator. Pemindahan dilakukan sedikit demi sedikit
sambil tiap kali ditekan. Penekanan ini merupakan
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
MEKANISME KERJA
PERKOLASI

Solvent dituangkan secara perlahan hingga diatas


permukaan simplisia masih tergenang solvent, maka
solvent harus selalu ditambahkan. Untuk
memudahkan pemisahan solvent, diatas percolator
dipasang botol untuk solvent. Karena diusahakan
kecepatan solvent yang menetes sama dengan
kecepatan menes sari.

Setelah didiamkan selama 24 jam dalam perkolator,


keran dibuka dan diatur untuk menentukan kecepatan
menetesnya. Untuk menentukan akhir perkolasi dapat
dilakukan pemeriksaan zat aktif secara kualitatif pada
perkolat terakhir.
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
MODIFIKASI
PERKOLASI

1. REPERKOLASI

Untuk menghindari kehilangan minyak atsiri pada


pembuatan sari, cara perkolasi dapat diganti
dengan reperkolasi. Reperkolasi dilakukan dengan
cara simplisisa dibagi dalam beberapa
repercolator. Hasil percolator 1 dipisahkan
menjadi perkolat 1 dan ekstrak selanjutnya
disebut susulan 2, susulan 2 digunakan untuk
mengekstrak percolator 2. hal tersebut dilakukan
secara berulang sampai mendapat perkolat yang
diinginkan.
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
MODIFIKASI
PERKOLASI

2. PERKOLASI BERTINGKAT

Serbuk simplisia yang hamper terekstrak


sempurna, sebelum dibuang diekstrak dengan
solvent yang baru. Ekstraksi serbuk simplisia yang
terakhir menggunakan solvent yang baru agar
serbuk simplisia dapat terekstrak sempurna.
Sedangkan serbuk simplisia yang baru diekstrak
dengan perkolat yang hamper jenuh. Dengan
demikian akan diperoleh perkolat akhir yang jenuh,
kemudian perkolat dipanaskan dan dipekatkan.

Contoh : Diterapkan pada perusahaan


PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM obat
Metode perkolasi lebih baik dibandingkan dengan
cara maserasi, karena:

1. Aliran solvent menyebabkan adanya pergantian


larutan yang terjadi dengan larutan yang
konsentrasinya lebih rendah sehingga
meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi

2. Ruang antar butir-butir simplisia membentuk


saluran tempat mengalirnya solvent. Karena
kecilnya saluran kapiler tersebut, maka
kecepatan pelarut ckup untuk mengurangi
lapisan batas, sehingga dapa meningkatkan
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
KEUNTUNGAN
PERKOLASI

1. Cara perkolasi yang digunakan lebih mudah dan sederhana dilakukan


2. Merupakan metode pilihan untuk kebanyakan ekstraksi tanaman
3. Perkolasi dapat dilakukan dalam skala laboratorium maupun industri

PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM


KERUGIAN
PERKOLASI

1. Simplisia harus dibasahi terlebih dahulu sebelum


dimasukkan kedalam percolator
2. Massa simplisia dalam percolator tergantung pada
tinggi percolator
3. Simplisia lebih memadat (kompak) sesudah
beberapa kali terjadi proses ekstraksi awal dan hal
ini dapat menghalangi kelancaran aliran solvent
4. Perolehan kembali pelarut yang tertahan di dalam
sisa perkolat sering memerlukan proses tambahan
dan hal yang sama berlaku untuk mengeluarkan
ampas dan menarik bahan aktif dari sisa perkolat
PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
APLIKASI PERKOLASI

Aplikasi ekstraksi menggunakan metode perkolasi


umumnya digunakan dalam industri farmasi atau
obat-obatan, kimia, makanan, susu, serta industri
kopi dan sejenisnya. Metode perkolasi utamanya
berlaku untuk industri obat dibawah sistem vakum
dan bersuhu rendah. Dalam skala industri,
kapasitas perkolator mampu mencapai 40-50 ton
hasil produksi.

PERKOLASI | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM

Anda mungkin juga menyukai