Anda di halaman 1dari 19

“SPRAY DRYER”

Operasi Teknik Kimia 3

Dosen Pengampu : Aprianto, M.T.

Nayyifatus S.

163020013

Teknik Kimia

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Pengeringan Pengeringan
Alami Pengeringan Buatan

Pengeringan adalah proses pemisahan sebagian kecil air dari bahan sebagai bentuk penerapan energi panas
yang bertujuan memperpanjang daya simpan produk, mengurangi volume dan berat produk

Pengeringan dilakukan baik pada suhu tinggi maupun suhu rendah


• Pengeringan suhu tinggi berupa penggunaan energi panas untuk mengubah air menjadi uap dan
membuang uap air dalam bahan
• Pengeringan suhu rendah merupakan penggunaan energi panas untuk mengubah es menjadi uap air dan
membuang uap air keluar dari bahan

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Spray Drying

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Spray Drying

Proses pengeringan untuk mengurangi kadar air suatu bahan sehingga dihasilkan produk berupa bubuk
melalui penguapan cairan

Menggunakan atomisasi cairan untuk membentuk droplet, selanjutnya droplet yang terbentuk dikeringkan
menggunakan udara kering dengan suhu dan tekanan yang tinggi

Bahan yang digunakan dalam pengeringan spray drying dapat berupa suspensi/dispersi maupun emulsi

Produk akhir yang dihasilkan dapat berupa bubuk, granula maupun aglomerat tergantung sifat fisik-kimia
bahan yang akan dikeringkan, desain alat pengering dan hasil akhir produk yang diinginkan

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Mekanisme Kerja Spray Drying

Memperluas permukaan cairan yang akan


dikeringkan dengan cara pembentukan droplet
yang dikontakkan dengan udara pengering yang
panas. Udara panas akan memberikan energi
untuk proses penguapan dan menyerap uap air
yang keluar dari bahan.
Cairan yang akan dikeringkan dilewatkan pada suatu
nozzle (saringan bertekanan) sehingga keluar dalam
bentuk butiran yang sangat halus. Butiran ini selanjutnya
masuk kedalam ruang pengering yang dilewati oleh aliran
udara panas. Hasil pengeringan berupa bubuk akan
berkumpul dibagian bawah ruang pengering yang
selanjutnya dialirkan ke bak penampung.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Design Spray Drying

1. Atomizer
Atomizer merupakan bagian terpenting pada spray dryer dimana memiliki fungsi untuk menghasilkan droplet dari
cairan yang akan dikeringkan. Droplet yang terbentuk akan didistribusikan (disemprotkan) secara merata pada alat
pengering agar terjadi kontak dengan udara panas. Ukuran droplet yang dihasilkan tidak boleh terlalu besar karena
proses pengeringan tidak akan berjalan dengan baik. Disamping itu ukuran droplet juga tidak boleh terlalu kecil
karena menyebabkan terjadinya over heating.

2. Chamber
Chamber merupakan ruang dimana terjadi kontak antara droplet cairan yang dihasilkan oleh atomizer dengan udara
panas untuk pengeringan. Kontak udara panas dengan droplet akan menghasilkan bahan kering dalam bentuk bubuk.
Bubuk yang terbentuk akan turun ke bagian bawah chamber dan akan dialirkan dalam bak penampung.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Design Spray Drying

3. Heater
Heater berfungsi sebagai pemanas udara yang akan digunakan sebagai pengering. Panas yang diberikan harus diatur
sesuai dengan karakteristik bahan, ukuran droplet yang dihasilkan dan jumlah droplet. Suhu udara pengering yang
digunakan diatur agar tidak terjadi over heating.

4. Cyclone
Cyclone berfungsi sebagai bak penampung hasil proses pengeringan dimana bubuk yang dihasilkan akan dipompa
menuju Cyclone.

5. Bag Filter
Bag Filter berfungsi untuk menyaring atau memisahkan udara setelah digunakan pengeringan dengan bubuk yang
terbawa setelah proses.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Design Spray Drying

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tahap-tahap Spray Drying

Penentuan Konsentrasi
Konsentrasi bahan yang akan dikeringkan harus tepat, kandungan bahan terlarut 30% hingga 50%. Jika bahan
yang digunakan sangat encer dengan total padatan terlarut yang sangat rendah maka harus dilakukan
pemekatan terlebih dahulu melalui proses evaporasi. Jika kadar air bahan yang akan dikeringkan terlalu tinggi
maka proses spray drying kurang maksimal dimana bubuk yang dihasilkan masih mengandung kadar air yang
tinggi. Selain itu juga menyebabkan kebutuhan energi yang tinggi dalam proses pengeringan.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tahap-tahap Spray Drying

Atomisasi
Bahan yang akan dimasukkan dalam alat spray drier harus dihomogenisasikan terlebih dahulu agar ukuran
droplet yang dihasilkan seragam dan tidak terjadi penyumbatan atomizer. Homogenisasi dilakukan dengan
cara pengadukan, selanjutnya bahan dialirkan kedalam atomizer berupa ring/wheel dengan lubang-lubang
kecil yang berputar. Atomisasi merupakan proses pembentukan droplet, dimana bahan cair yang akan
dikeringkan diubah ukurannya menjadi partikel (droplet) yang lebih halus. Tujuan dari atomizer ini adalah
untuk memperluas permukaan sehingga pengeringan dapat terjadi lebih cepat. Pada Industri makanan, luas
permukaan droplet setelah melalui atomizer mencapai 1-400 mikrometer.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tahap-tahap Spray Drying

Kontak droplet dengan udara pengering


Pada sebagian besar spray dryer, nozzle (atomizer) tersusun melingkar. Dan pada tengahnya disemprotkan
udara panas bertekanan tinggi dengan suhu mencapai 300 0C. Udara panas dan droplet hasil atomisasi
disemprotkan ke bawah. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kontak antara droplet dengan udara panas
sehingga terjadi pengeringan secara simultan.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tahap-tahap Spray Drying

Pengeringan Droplet
Adanya kontak droplet dengan udara panas menyebabkan evaporasi kadungan air pada droplet hingga
95% sehingga dihasilkan bubuk. Bubuk yang telah kering jatuh ke bawah drying chamber (ruang
pengering) yang berukuran tinggi sekitar 25 m dan diameter 5 m dari atas chamber hingga mencapai
dasar hanya memerlukan waktu selama beberapa detik.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Tahap-tahap Spray Drying

Separasi
Udara hasil pengeringan dipisahkan dengan pengambilan udara yang mengandung serpihan serbuk dalam
chamber, selanjutnya udara akan memasuki separator. Udara hasil pengeringan dan serpihan
serbuk dipisahkan dengan menggunakan gaya sentrifugal. Selanjutnya udara dibuang dan serpihan bahan
dikembalikan dengan cara di blow sehingga bergabung lagi dengan produk dalam line proses.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Parameter Kritis Spray Drying
1. Suhu pengering yang masuk : Semakin tinggi suhu udara yang digunakan untuk pengeringan maka proses
penguapan air pada bahan akan semakin cepat, namun suhu yang tinggi memungkinkan terjadinya kerusakan
secara fisik maupun kimia pada bahan yang tidak tahan panas.
2. Suhu pengering yang keluar : Suhu pengering yang keluar mengontrol kadar air bahan hasil pengeringan (bubuk)
yang terbentuk.
3. Viskositas bahan (larutan) yang masuk : Viskositas bahan yang akan dikeringkan mempengaruhi partikel yang keluar
melalui nozel. Viskositas yang rendah menyebabkan kurangnya energi dan tekanan dalam menghasilkan partikel
pada atomisasi.
4. Jumlah padatan terlarut : Jumlah padatan terlarut pada bahan yang masuk diatas 30% agar ukuran partikel yang
terbentuk tepat.
SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Parameter Kritis Spray Drying

5. Tegangan permukaan : Tegangan permukaan yang tinggi dapat menghambat proses pengeringan, umumnya untuk
menurunkan tegangan permukaan dilakukan penambahan emulsifier. Emulsifier juga dapat menyebabkan ukuran
partikel yang keluar dari nozzle lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
6. Suhu bahan yang masuk : Peningkatan suhu bahan yang akan dikeringkan sebelum memasuki alat akan
membawa energi sehingga proses pengeringan akan lebih cepat.
7. Tingkat volatilitas bahan pelarut : bahan pelarut dengan tingkat volatilitas yang tinggi dapat mempercepat proses
pengeringan. Namun dalam prakteknya air menjadi pelarrut utama dalam bahan pangan yang dikeringkan.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Kelebihan Spray Drying

a. Kapasitas pengeringan besar dan proses pengeringan terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Kapasitas
pengeringan mencapai 100 ton/jam.
b. Tidak terjadi kehilangan senyawa volatile dalam jumlah besar (aroma)
c. Cocok untuk produk yang tidak tahan pemanasan (tinggi protein)
d. Memproduksi partikel kering dengan ukuran, bentuk, dan kandungan air serta sifat-sifat lain yang dapat
dikontrol sesuai yang diinginkan
e. Mempunyai kapasitas produksi yang besar dan merupakan system kontinyu yang dapat dikontrol secara
manual maupun otomatis

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Kekurangan Spray Drying

1. Perlu investasi awal yang relatif tinggi. Pengering semprot merupakan teknik pengeringan yang mahal, jika
dibandingkan dengan teknik pengeringan yang lain
2. Biaya tinggi ini antara lain diperlukan untuk pengadaan sistem pemanenan produk (product recovery)
3. Bubuk yang dihasilkan biasanya mempunyai densitas kamba (bulk density) yang rendah
4. Pada umumnya prosesnya tidak cukup fleksibel

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM
Aplikasi Spray Drying

Aplikasi metode spray drying dalam industri biasanya digunakan untuk mengeringkan suatu cairan
dengan produk akhir berupa bubuk atau serbuk butiran. Produk yang dihasilkan juga bervariasi, mulai
dari bubuk susu, bubuk kopi instan, tepung, dan berbagai produk lainnya. Selain produk pangan,
pengeringan semprot sering dipalikasikan untuk produk biologi, atau pun farmasi yang sensitif
terhadap panas. Belakangan berkembang pula aplikasi pengeringan semprot ini sebagai teknologi
mirkoenkapsulasi khususnya untuk komponen bioaktif dan berbagai komponen fungsional lain dengan
nilai ekonomi tinggi antara lain senyawa flavor, antioksidan, enzim, dan sel-sel mikroba.

SPRAY DRYER | OPERASI TEKNIK KIMIA 3 | TEKNIK KIMIA | UNIVERSITAS WAHID HASYIM

Anda mungkin juga menyukai