Anda di halaman 1dari 15

DAUN

KEMANGI
OLEH :
REZKIYANTI TRI UTAMI
(092 2016 0079)
Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200
spesies tanaman yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae,
Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae.

Kekayaan Keanekaragaman Hayati di bumi Indonesia sangatlah


banyak, namun disayangkan kekayaan ini belum maksimal
dimanfaatkan, sebagai contoh daun kemangi (Ocimum sanctum L),
masyarakat Indonesia lebih populer untuk mengkonsumsi kemangi
sebagai lalapan pada waktu makan dengan cara memakan atau
mengunyah secara langsung kemangi segar, padahal daun
kemangi (Ocimum sanctum L) memiliki berbagai manfaat dan nilai
jual yang tinggi jika telah melalui sebuah proses. Salah satu produk
yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dari dari daun kemangi
(Ocimum sanctum L) adalah minyak Atsiri.
Kemangi adalah hibrida
antarspesies antara dua
spesies selasih, Ocimum
basilicum dan O.
americanum. Ia dikenal juga
sebagai O. basilicum var.
anisatum Benth. Aroma
khasnya berasal dari
kandungan sitral yang tinggi
pada daun dan bunganya.
Aroma kemangi tersebut
berasal dari minyak atsiri
yang terdapat dalam
tanaman tersebut, sehingga
tanaman kemangi bisa
dijadikan bahan baku
minyak atsiri.
Kemangi merupakan tanaman
semak semusim dengan tinggi
30-150 cm, batangnya berkayu,
segi empat, beralur, bercabang,
dan memiliki bulu berwarna
hijau. Daunnya tunggal dan
berwarana hijau, bersilang,
berbentuk bulat telur, ujungnya
runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, dan pertulangan daun
menyirip.

Bunga majemuk berbentuk tandan memiliki bulu tangkai


pendek berwana hijau, mahkota bunga berbentuk bulat
telur dengan warna keunguan. Buah berbentuk kotak dan
berwarna coklat tua, bijinya berukuran kecil, tiap buah
terdiri dari empat biji yang berwarna hitam, akarnya
tunggang dan berwarna putih kotor
Ocimum sanctum (Bunga, Daun, Batang)
dipegaruhi oleh regio Menurut hasil analisa dari Balittro (Balai
geografis dan kuantitasnya Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik),
bervariasi pada setiap minyak jenis lemon basil (kemangi) ini
memiliki komponen utama sitral (43,45 %)
periode vegetasi. dan geraniol (21,23 %).

Zat aktif dari kemangi ialah eugenol


(1-hydroxy-2-methoxy-4-allybenzene) yang paling berpotensi farmakologis.
Kandungan eugenol kemangi berkisar antara 40% hingga 71%.
Selain eugenol, kemangi juga mengandung zat farmakologis seperti ocimene,
alfapinene, geraniol

Kandungan kimia kemangi yang tumbuh di Kuba, Brazil, India, Jerman, dan
Thailand mengandung eugenol sebagi konstituen utama selain juga β-
caryophyliene atau α-bisabolenes dan β-bisabolenes. Methyl eugenol
merupakan konstituen utama dari minyakOcimum sanctum dari India (25%)
dan Thailand (23-52%). Sedangkan minyak dari Ocimum sanctum yang
tumbuh di Australia terutama mengandung methyl chavicol.
1. Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu
memperkuat masa hidup sperma dan mencegah kemandulan.
2. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang
terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
3. Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu
melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole,
myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami
dan anti peradangan.
4. Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit
telinga.
5. Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI,
penenang, mengobati encok dan penurun panas.
6. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni,
menghilangkan masuk angin dan peluruh dahak.
7. Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau
mulut dan bau badan.
8. Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga
sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai
penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang
aktivitas saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler.
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil),
minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta
minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak
nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah
menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri
merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan
(destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf
manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri,
dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena
pengaruh psikologis ini, minyak atsiri merupakan komponen penting
dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah
pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.
Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak
larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut
yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang
digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak
kelapa.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit
berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya
bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar
minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena
dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).
Minyak atsiri dalam industri digunakan untuk pembuatan kosmetik,
parfum, antiseptik, obat-obatan, “flavoring agent” dalam bahan
pangan atau minuman dan sebagai pencampur rokok kretek.
Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan antiseptic
internal dan eksternal ,bahan analgesic,hemolitik atau sebagai
antizimatik ,serta aebagai sedative dan stimulans untuk obat sakit
perut.
Minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 macam cara, yaitu:
Penyulingan (Destilation), Pressing (Eks-pression), Ekstraksi dengan
pelarut (Solvent ekstraksion) dan Absorbsi oleh menguap lemak
padat (Enfleurage). Cara yang tepat untuk pengambilan minyak
dari kemangi adalah dengan cara penyulingan (Destilation).

Didunia komersil, metode destilasi/penyulingan minyak atsiri dapat


dilakukan dengan 3 cara, antara lain :
1. Penyulingan dengan sistem rebus (Water Distillation)
2. Penyulingan dengan air dan uap (Water and Steam Distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (Direct Steam Distillation)
Metode pengambilan
minyak atsiri kemangi dilakukan Daun Kemangi
dengan metode ekstraksi
dengan pelarut n-heksana.

Dilayukan atau (diangin-anginkan) selama 3-5 hari,


dilanjutkan oven 1-2 hari (30°C)

Memblender daun kemangi selama 15 detik dan


menimbang 300 gram.

n-heksana Proses ekstraksi dengan pengadukan 300 rpm Suhu 35°C,


96%, 600ml 120 mnt

Proses destilasi, suhu 75°C, sebagai destilat


adalah minyak dan residu adalah pelarut

Hasil minyak atsiri


Pada proses pembentukan minyak atsiri kemangi, ada faktor-faktor
yang mempengaruhi yaitu suhu dan waktu.
Untuk menghasilkan rendemen minyak atsiri yang banyak maka
waktu ekstraksi yang dibutuhkan juga lama, namun waktu ekstraksi
yang lama akan meningkatkan nilai bilangan asam pada minyak
atsiri, dimana semakin besar bilangan asam pada minyak atsiri yang
dihasilkan akan menurunkan kualitas minyak yang dihasilkan.
Minyak atsiri kemangi dapat digunakan untuk pijat aroma terapi
karena minyak atsiri kemangi dapat meringankan dan menyegarkan
tubuh. Namun, wanita hamil dilarang menggunakannya karena
dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran.

Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi gangguan


pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus,
radang lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala
(seperti sakit telinga, demam, sakit saluran hidung, migrain),
gangguan otot (kejang-kejang atau kram), dan gangguan saraf
(kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia)
KESIMPULAN
Kemangi (Ocimum sanctum) adalah spesies basil yang paling
terbesar di seluruh dunia, baik dalam bentuk segar ataupun untuk
produksi minyak esensial. Diantara genus Ocimum L., kemangi
merupakan salah satu spesies yang menarik karena aroma dan
rasanya, aroma kemangi tersebut berasal dari minyak atsiri.

Minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 macam cara, yaitu:


Penyulingan (Destilation), Pressing (Eks-pression), Ekstraksi dengan
pelarut (Solvent ekstraksion) dan Absorbsi oleh menguap lemak
padat (Enfleurage).

Hasil kadar sitral minyak atsiri kemangi dengan pelarut n-heksana 96%
pada suhu 35°C dengan waktu 120 menit adalah 69,21%.

Anda mungkin juga menyukai