Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FARMAKOGNOSI

“PEMBUATAN MINYAK BIJI BUNGA MATAHARI MENGGUNAKAN METODE


SENTRIFUGASI”

DOSEN : VILYA SYAFRIANA, S.Si., M.Si.

PENYUSUN
AHMAD FAKHRY ZQ (17330092)
M FAUZI RACHMAN (17330095)
M ARDIANSAH (17330112)

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca dapat kesempurnaan makalah ini

Jakarta, 11 April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1

BAB II ISI 2
2.1 Morfologi Bunga Matahari 2
2.2 Klasifikasi Bunga Matahari 3
2.3 Materi Dan Metode Penelitian 3
A. Pengambilan biji bunga matahari 3
B. Pengilingan dan perendaman biji bunga matahari 4
C. Penyaringan biji bunga matahari 4
D. Sentrifugasi 4
2.4 Hasil Penelitian 5
2.5 Kegunaan Biji Bunga Matahari 7

BAB III PENUTUP 8


Kesimpulan 8

DAFTAR PUSTAKA 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Minyak biji bunga matahari salah satu bahan alami yang dipergunakan untuk mencegah
penyakit kanker. Adapun manfaat terbesar dari biji bunga matahari terdapat di selenium yang
merupakan kandungan memiliki manfaat terdapat di selenium, selenium digunakan
sebagaiperbaikan DNA, menjaga kesehatan jantung serta mempercepat penyembuhan luka
(Gandhi et al., 2005).
Biji bunga matahari salah satu jenis minyak nabati yang masi sangat terbatas
perkembangannya di Indonesia, Impor biji dan minyak matahari umumnya untuk pembuatan
makanan, obat-obatan dan bahan industri.
Kandungan biji bunga matahari kaya akan protein, lemak dan karbohidrat.Minyak biiji
bunga matahari mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh mencapai 91% lebih banyak
dibandingkan oleat dan linoleat yang terdapat pada minyak kedelai, kacang tanah, jagung,
kelapa sawit sehingga baik untuk kesehatan (Suprapto dan Supanjani, 2009).
Kerusakan minyak dan lemak terjadi karena adanya bau dan rasa tengik yang disebut
ketengikan. Hal ini disebabkan oleh proses hidrolisis dan oksidasi sehingga membentuk
senyawa yang dapat menurunkan kualitas dari minyak dan lemak. Parameter dipakai untuk
menentukan kualitas minyak adalah kadar air, kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida
(Katja, 2012).

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimana morfologi tanaman bunga matahari ?
b. Bagaimana klasifikasi tanaman bunga matahari ?
c. Apa kegunaan biji bunga matahari ?
d. Bagaimana metode pembuatan minyak biji bunga matahari ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a. Dapat mengetahui morfologi tanaman bunga matahari
b. Dapat mengetahui klasifikasi tanaman bunga matahari
c. Dapat mengetahui kegunaan biji bunga matahari
d. Dapat mengetahui metode pembuatan minyak biji bunga matahari

1
BAB II
ISI

2.1 Morfologi Bunga Matahari

Bunga matahari merupakan bunga yang cukup populer dikalangan tanaman hias. Pada
mulanya bunga matahari hanya dapat ditemukan di negara Peru, Meksiko dan Amerika Tengah
saja. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, pada tahun 1800-an, bunga ini sudah tersebar di
berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia.

Karena bunga matahari sudah tersebar di berbagai penjuru dunia, maka tidak heran
apabila masing-masing daerah memiliki sebutan tersendiri untuk bunga tersebut, beberapa
sebutan untuk bunga matahari diantaranya adalah di negera Inggris disebut sebagai sun flower,
di negara Filipina disebut sebagai mirasol, di negara Jepang disebut sebagai himawari dan di
China disebut sebagai xuang ri kui. Bunga matahari tergolong sebagai bunga majemuk sama
seperti morfologi bunga mawar. Lalu, bagaimana dengan morfologi bunga matahari ? Berikut
adalah penjelasannya.

Nama latin dari bunga matahari adalah Helianthus annus L, dimana Heli artinya matahari
dan annus artinya semusim. Jadi dapat dikatakan bahwa bunga matahari adalah bunga
semusim. Ciri khas yang dimiliki oleh bunga matahari adalah bunganya yang berwarna kuning
terang, diameter kepala bunga besar (mencapai 30 cm) dan yang paling mudah dikenali dari
bunga ini adalah bunganya akan selalu menghadap ke arah sinar matahari. Hal tersebut
membuat beberapa orang Perancis menyebutnya sebagai pengelana matahari. ( baca : Ciri-ciri
Bunga Matahari )

Bunga matahari yang berasal dari negara Meksiko tingginya bisa mencapai 5 m, akan
tetapi hal tersebut tergantung dari jenis varietasnya. Dalam bunga matahari terdapat 2 jenis
bunga, yaitu bunga tepi dan bunga tabung. Bunga tepi merupakan bunga dengan kelopak besar
yang warnanya kuning, sedangkan bunga tabung adalah bunga yang digunakan untuk
menghasilkan biji. Pada bunga tabung ini setidaknya terdapat 2000 kuntum dalam 1 bunga.

Lalu, akar yang terdapat pada bunga ini memiliki panjang sekitar 3-4 m di dalam tanah,
sehingga hal ini membuat bunga matahari dapat tumbuh kokoh dengan ketinggian 5 m atau
bahkan lebih. Adapun penyerbukan pada bunga matahari adalah dengan menggunakan bantuan
serangga seperti lebah dan kupu-kupu. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa biji bunga

2
matahari yang sebenarnya dapat kita temukan di dalam tempurung bunga yang dilindungi oleh
buah.

2.2 Klasifikasi Bunga Matahari

Klasifikasi pada ilmu biologi artinya adalah mengetahui susunan dari makhluk hidup
tersebut. Contohnya disini adalah bunga mawar yang masuk pada Genus Rose, lalu ayam yang
masuk Kelas Aves dan lain sebagainya. Berikut adalah klasifikasi dari morfologi bunga
matahari

Kingdom : Plantae

Kelas : Magnoliopsida

Divisi : Magnolipyta

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Helianthus

Spesies : Helianthus annus L

Dari klasifikasi diatas, bunga matahari masuk pada kelas Magnoliopsida yang artinya
tumbuhan tersebut merupakan contoh tumbuhan dikotil dengan mempunyai sepasang
kotiledon didalamnya. Lalu genusnya Helianthus adalah nama marganya dan spesies adalah
nama latinnya yang didasarkan pada pendapat Cronquist pada tahun 1981 dan juga Neti pada
tahun 2013

2.3 Materi dan Metode Penelitian

A. Pengambilan biji bunga matahari

Pengambilan biji bunga matahari dilakukan dengan melepaskan biji bunga dari mahkota
bunga yang berada di tengahtengah bunga matahari. Pengambilan biji bunga matahari
dilakukan dengan sangat hati-hati karena biji bunga matahari berukuran kecil. Biji bunga
matahari dijemur dahulu dibawah sinar matahari sampai biji menjadi kering, biji bunga
matahari yang digunakan yaitu biji yang berumur 3 bulan.

3
B. Pengilingan dan perendaman biji bunga matahari

Biji bunga matahari yang sudah kering digiling halus dengan menggunakan mesin
penggiling, setelah biji bunga matahari digiling halus dilakukan perendaman dengan
menggunakan akuades dengan waktu perendaman selama 60 menit. Biji bunga matahari
ditimbang sebesar 1 gram : 5 mL akuades dan 1 gram : 10 mL akuades. Perbandingan antara
berat : air pada biji bunga matahari dan akuades.

C. Penyaringan biji bunga matahari

Penyaringan dari hasil perendaman biji bunga matahari dengan menggunakan kertas
saring whattman, air rendaman yang sudah terpisahkan dengan biji bunga matahari tersebut
dilakukan uji analisis dengan menggunakan alat sentrifugasi yang digunakan untuk
memisahkan antara air dan minyak.

D. Sentrifugasi

Sentrifugasi dilakukan dengan menggunakan beberapa tabung reaksi yang diletakkan


saling berhadapan dengan berisi larutan untuk pemisahan, prinsip kerja dari alat sentrifugasi
yaitu dengan memutar larutan tersebut sehingga dapat menghasilkan dua lapisan pada larutan
dengan kecepatan tinggi. Lapisan yang didapat yaitu berupa air dan minyak biji bunga
matahari, lapisan minyak diambil untuk dilakukan analisis selanjutnya dengan menggunakan
variasi kecepatan putaran dengan waktu.

Variasi kecepatan putaran (rpm). Kecepatan arah putaran (rpm) divariasi dengan waktu
yang berbeda, kecepatan 1000 ; 2000 dan 3000 rpm dengan menggunakan variasi waktu lama
putaran 5 ; 10 ; 15 ; 20 dan 25 menit. Dari hasil variasi kecepatan tersebut maka akan terlihat
adanya pengaruh kecepatan putaran (rpm) dan waktu setelah menginput data dengan
menggunakan SPSS.

Kecepatan Optimum Dari hasil variasi kecepatan dan waktu tersebut maka dapat
menghitung % rendemen, dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa nilai
% rendemen yang tertinggi dapat dikatakan hasil yang optimum .

4
2.4 Hasil penelitian

Penelitian ini dilakukan pemisahan minyak biji bunga matahari dengan akuades yang
dilakukan melalui proses perendaman biji bunga matahari selama 60 menit dengan
perbandingan biji bunga matahari : akuades sebesar 1 gram : 5 mL dan 1 gram : 10 mL. Analisis
pada proses perendaman biji bunga matahari dan akuades di sajikan dalam lampiran 1. Hasil
rendaman 1 gram : 5 mL.

SSE df MS F SIG
kecepatan 2,981 2 1,491 8,138 0,012
Error 0,491 4 0,123 0,670 0,631
Waktu 1,465 8 0,183
Total 4,937 14

Hasil penelitian dengan rendaman 1 gram : 5 mL menunjukkan bahwa lama waktu


sentrifugasi tidak berpengaruh secara signifikan (P>0,05) terhadap pengujian minyak biji
bunga matahari dengan menggunakan metode sentrifugasi. Pada Grafik 1. menunjukkan bahwa
rata-rata hasil minyak biji bunga matahari yang dipisahkan menggunakan metode sentrifugasi
diberi perlakuan waktu perputaran 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit, tetapi
berpengaruh secara signifikan (P<0.05) terhadap kecepatan sentrifugasi yang diberi perlakuan
perputaran sebesar 1000 rpm ( merah ), 2000 rpm ( ungu ) dan 3000 rpm ( biru ). Hasil
rendaman 1 gram : 10 mL.

SSE df MS F sig
Kecepatan 9,3 2 4,650 69,750 0
Waktu 1,167 4 0,292 4,375 0,036
Error 0,533 8 0,067
Total 11 14

Hasil penelitian dengan rendaman 1 gram : 10 mL menunjukkan bahwa lama waktu


sentrifugasi berpengaruh secara signifikan (P<0,05) terhadap pengujian minyak biji bunga
matahari dengan metode sentrifugasi. Pada Grafik 3 menunjukkan bahwa rata-rata minyak biji
bunga matahari yang dipisahkan menggunakan metode sentrifugasi diberi perlakuan waktu

5
perputaran 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit tetapi berpengaruh secara
signifikan (P<0.05) terhadap kecepatan pada sentrifugasi yang diberi perlakuan perputaran
sebesar 1000 rpm 2000 rpm 3000 rpm .

Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kecepatan perputaran sentrifugasi


akan berpengaruh terhadap pemisahan minyak biji bunga matahari. Pada kecepatan perputaran
3000 rpm dan perendaman 10 mL berpengaruh terhadap pemisahan minyak biji bunga matahari
tetapi tidak berpengaruh pada rendaman 5 mL. Dari hasil perendaman biji bunga matahari
tersebut maka dapat dihitung % rendemen yang didapat merupakan hasil optimum. Hasil %
rendemen dapat dilihat pada Tabel 5.

Kecepatan Waktu % %
Rendemen Rendemen
1:5 1:10
1000 rpm 5 93,3 96,9
10 94,2 96,6
15 92 96.9
20 93,3 97,1
25 92,5 96,6
2000 rpm 5 93,3 96,4
10 92,5 96,2
15 92,1 96.2
20 92,5 96,4
25 93,3 96,2
3000 rpm 5 87,5 93,3
10 88 93,7
15 87,5 93,7
20 88,8 94,1
25 85,7 93,3

6
Dari hasil penelitian ini bahwa lama waktu saat sentrifugasi dapat meningkatkan
pemisahan antara minyak biji bunga matahari dengan air. Dengan lama waktu sentrifugasi 5
menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit dengan kecepatan 1000 rpm, 2000 rpm,
3000r pm. Pada kecepatan 3000 rpm dapat menghasilkan pemisahan antara minyak biji bunga
matahari dan air.

Sentrifugasi merupakan proses pemisahan antara endapan dan larutan yang


membutuhkan waktu lama karena adanya gaya gravitasi yang dibutuhkan akan dilawan oleh
gaya difusi dan gerak Brown dari globula-globula dalam suspensi (Wijaya, 2008). Sentrifugasi
memiliki arah putaran yang cepat sehingga menyebabkan partikel-partikel menuju dinding
tabung dan terakumulasi membentuk endapan. Menggunakan sentrifugasi merupakan proses
pengendapan suatu bahan yang lebih cepat dibandingkan dengan teknik biasa, kecepatan
pengendapan dengan gaya sentrifugasi jauh lebih baik dan lebih sempurna hasil pemisahan
suatu larutan, percepatan dengan gaya sentrifugasi mencapau 500 hingga 1000 kali percepatan
gravitasi bumi (gaya berat) yang bisa meningkatkan kecepatan pengendapan hingga 30 kali.
(Wijaya, 2008)

2.5 Kegunaan Biji Bunga Matahari

Komposisi minyak bunga matahari berkisar 23–45%, kandungan minyak biji bunga
matahari mengandung asam linoleat sebesar 44-72% dan asam oleat 11,7%. Minyak bunga
matahari digunakan sebagai berbagai kebutuhan manusia sehari-hari misalnya minyak goreng,
pembuatan margarine, bahan baku kosmetik dan obatobatan. Minyak bunga matahari
mempunyai kandungan minyak yang rendah kolesterol apabila dibandingkan minyak jagung.
Hasil pemerasan bunga matahari mengandung 13-20% protein yang umumnya digunakan
sebagai pakan ternak (Rukmana, 2004).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hasil minyak biji bunga matahari dapat dipisahkan dengan air menggunakan metode
sentrifugasi dengan kecepatan 1000rpm, 2000rpm, 3000rpm sangat berpengaruh
terhadap perlakuan pada rendaman 5 ml dan 10 ml selama 1 jam.
2. Pada perlakuan lama pemisahan dengan menggunakan metode sentrifugasi berpengaruh
terhadap perlakuan pada rendaman 10 ml.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gandhi S, A. Heesacker, C. Freeman, J. Argyris, K.J. Bradford, and S.J. KnappJ. 2005. The
selfincompatibility locus (S) and quantitative trait loci for selfpollination and seed
dormancy in sunflower. Theor. And Applied Gen. 15 : 57-64
Herlina, Ginting , 2005, Pabrik asam lemak dari biji bunga matahari dengan proses hidrolisis
continuous countercurrent. Institute teknoogi Sepuluh November, Surabaya
Katja, G, Dewa, 2012, Kualitas minyak bunga matahari komersial dan minyak hasil
ekstraksi biji bunga matahari (Halianthus annuus L.) Vol 2 No 1, Universitas Sam
Ratulangi, Manado
Rukmana, 2004, Budidaya bunga matahari, Aneka Ilmu, Malang
Suprapto dan Supanjani, 2009, Analisis genetik kuantitatif dan kompatibilitas sendiri dan
bunga matahari di lahan ultisol, Vol 12 No 1, Universitas Bengkulu, Bengkulu
Suryanto, A., et al, 2011, Aplikasi pada tanaman bunga matahari (Helianthus
annuus L. Cv. Teddy Bear) sebagai upaya menciptakan tanaman hias pot.,
Universitas Brawijaya, Malang
Wijarnako, W. dan Oktarian, A., 2006, Pembuatan Virgin coconut oil dengan metode
sentrifugasi, Universitas Sriwijaya, Palembang
Wijaya, V.F., 2008, Modifikasi kepala mangkuk mesin pemurni Minyak menjadi mesin
pemisah susu sistem sentrifugasi, Skripsi, ITB, Bandung Yuwono, T., 2007,
Biologi Molekular, Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai