Anda di halaman 1dari 6

BAB I

A. Latar belakang

Kosmetik berasal dari kata ”kosmein” (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan
yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan
alami yang terdapat alam sekitar. Sekarang kosmetik tidak hanya dari bahan alami tetapi
juga dari bahan sintetis untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

Menurut peraturan kepala BPOM Republik Indonesia Nomor


HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011, kosmetika adalah bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku,
bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Berdasarkan
penggolongannya, kosmetika dibagi menjadi 2 golongan utama yaitu kosmetika
perawatan kulit (skin care) dan kosmetika dekoratif (tata rias/make up) (Tranggono dan
Latifah, 2007).

Kosmetika dekoratif atau make-up merupakan jenis kosmetik yang digunakan


untuk mengubah penampilan agar terlihat cantik. Biasanya kosmetik dekoratif ditujukan
untuk merias mata, bibir dan sekitar wajah lainnya. Lipstik merupakan salah satu sediaan
kosmetik dekoratif yang digunakan pada bagian bibir di mana mengandung bahan
pewarna terdispersi merata sehingga dapat menghasilkan penampilan yang lebih menarik
dan menimbulkan percaya diri bagi penggunanya (Tranggono dan Latifah, 2007)

Lipstik adalah sediaan bentuk batang yang dengan bahan dasar minyak dan lilin
yang diberi zat warna merah yang larut atau tersuspensi dalam minyak dan diberi parfum
secukupnya (Balsam dan Sagarin, 1972).

Lipstik merupakan salah satu jenis kosmetik dekoratif yang digunakan sebagai
pewarna bibir dimana sangat diminati oleh masyarakat terutama kalangan wanita.
Faktanya, lipstik saat ini telah tersedia sekitar ratusan jenis warna hanya untuk memenuhi
permintaan dari konsumen wanita (Chattopadhyay, 2005). Oleh karena itu, warna dari
lipstik dapat meningkatkan nilai estetika suatu sediaan dan menarik konsumen. Namun,
biasanya pewarna yang digunakan ialah pewarna sintetis dimana banyak diantaranya
bersifat irritant dan dapat menim bulkan reaksi alergi.

Fungsi lipstik adalah untuk memberikan warna bibir menjadi merah, semerah
delima merekah, yang dianggap akan memberikan ekspresi wajah sehat dan menarik.
Tetapi kenyataannya warna lainpun mulai digemari orang, sehingga corak warnanya
sekarang sangat bervariasi mulai dari warna kemudaan hingga warna sangat tua dengan
corak warna dari merah jambu, merah jingga, hingga merah biru, bahkan ungu (Ditjen
POM, 1985).
BAB II

A. Komponen Penyusun Lipstik

1. Basis
Basis dalam lipstik memegang peranan yang sangat penting. Suatu basis harus dapat
mendistribusikan warna secara uniform, dapat dicetak dengan mudah, tidak mudah
patah setelah dicetak, dan muda h diaplikasikan. Masing-masing dari jenis basis tidak
memiliki karakteristik yang ideal, sehingga sangat dibutuhkan kombinasi dari basis-
basis tersebut (Lauffer, 1972). Adapun material yang dapat digunakan untuk basis,
yaitu:

a. Minyak
Komponen minyak pada lipstik dipilih untuk dapat melarutkan pewarna. Minyak
yang biasa digunakan adalah castor oil, tetrahidrofufuril alkohol, asam lemak
alkilonamid, alkohol dihidrat, isopropil miristat, isopropil palmitat, paraffin oil

b. Lemak
Fungsi dari lemak pada sediaan lipstik adalah untuk memberikan lapisan pada
bibir, memperhalus bibir, dan meningkatkan dispersi dari pigmen yang tidak larut.
Lemak yang biasa digunakan adalah cocoa butter, setil alkohol, dan adeps lanae

c. Lilin
Konsistensi dari lipstik sangat dipengaruhi o leh lilin yang digunakan. Lilin yang
biasanya digunakan pada sediaan lipstik adalah carnauba wax, ozokerit, beeswax,
candelilla wax, dan ceresin (Jellinek, 1970).

2. Pewarna
Warna dari lipstik merupakan hal pertama yang dilihat oleh konsumen. Terdapat 2
(dua) cara dalam mewarnai bibir, yaitu dengan mewarnai kulit dari bibir dikarenakan
pewarna tersebut berpenetrasi ke dalam lapisan luar bibir. Cara yang kedua adalah
dengan cara melapisi bibir tersebut dengan pewarna.

Berikut ini adalah proporsi yang biasanya digunakan pada lipstik:


a) Bahan pewarna / staining dyes (bromo acid) : 0.5-3%

b) Pigmen larut minyak : 2%

c) Pigmen tidak larut minyak : 8-10%

d) Titanium dioksida : 1-4%

(Harry et al., 1982)

3. Parfum
Minyak parfum sangat mempengaruhi minat konsumen dalam mem ilih lipstik.
Parfum tersebut juga sebaiknya tidak mengiritasi dan memiliki rasa yang tidak enak.
Wanginya harus dapat menghilangkan bau lemak dari basis yang digunakan. Bahan
yang ditemukan dapat mengiritasi salah satunya adalah metil heptin karbonat,
benzilidene-aseton, minyak bergamot (Lauffer, 1972).

4. Anti Oksidan
Zat antioksidan digunakan dalam pembuatan lipstik untuk mencegah ketengikan dari
minyak dan lemak yang digunakan. Antioksidan yang sering digunakan adalah butil
hidroksi anisol dan butil hidroksi toluen.

5. Pelarut Zat Warna


Pelarut zat warna digunakan untuk melarutkan zat warna dalam formula pemerah
bibir. Pelarut yang sering digunakan untuk melarutkan zat warna pada lipstik adalah
minyak jarak, alkohol berlemak, glikol, butil stearat, isopropil miristat, isopropil
palmitat

B. Kriteria Persyaratan Lipstik yang baik :

Syarat Lipstik Yang Baik :

(Balsam I:377 dan Keithler :150)

 Memiliki tiksotropi yang baik sehingga dapat mempertahankan warna dengan tekanan
yang minimum
 Penggunaan pada temperatur rendah tanpa pecah atau  patah.
 Stabil pada kelembaban cahaya dan oksidasi
 Tidak mengiritasi dan tidak toksik
 Netral dalam bau dan rasa.
 Harus cukup lembut sehingga hasilnya halus meskipun dengan tekanan minimum
 Harus dapat tahan lama dalam pemakaiannya
 Harus cepat dan mudah dipakai
 Hanya mewarnai bagian yang diinginkan sehingga bagian di sekitar bibir tidak
belepotan
 Menggunakan pengaroma
 Efek pewarnaan yang baik dan hebat dari lipstik
 Bercahaya tapi tidak berminyak
 Tidak manis dan tidak berkembang
BAB V

A. Kesimpulan

 Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia
 kosmetika dibagi menjadi 2 golongan yaitu kosmetika perawatan kulit (skin care) dan
kosmetika dekoratif (tata rias/make up)
 Kosmetika dekoratif digunakan untuk mengubah penampilan agar terlihat cantik
 Lipstik adalah sediaan bentuk batang yang dengan bahan dasar minyak dan lilin yang
diberi zat warna
 Adapun komponen yang terdapat pada lipstick adalah :
1. Basis / dasar lipstik
2. Pewarna
3. Parfum
4. Zat Tambahan
 Kriteria lipstick adalah :
1. Harus cepat dan mudah dipakai
2. Memiliki tiksotropi yang baik
3. Stabil serta tidak mengiritasi
4. Harus tahan lama dan tidak mudah rusak
5. Hanya mewarnai bagian yang di inginkan dan tidak manis

Saran
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan kami berharap
bagi pembacanya untuk mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah ini.terima kasih

Anda mungkin juga menyukai