• Prinsip perkolasi adalah : serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana
silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. • Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. • Gerak kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan diatasnya, dikurangi dengan daya kapiler yang cenderung untuk menahan. • Kekuatan yang berperan pada perkolasi antara lain: gaya berat, kekentalan, daya larut, tegangan permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya kapiler dan daya geseran (friksi). Cara kerja alat perkolasi
• Bagian tanaman yang akan diekstrak dibasahi dengan sejumlah
pelarut yang sesuai dan dibiarkan selama kurang lebih 4 jam dalam tangki tertutup. • Selanjutnya, bagian tanaman ini dimasukkan ke dalam perkolator dan bagian atas percolator ditutup. • Sejumlah pelarut biasanya ditambahkan hingga membentuk lapisan tipis di bagian tanaman yang akan dieskstrak. Bagian tanaman ini dibiarkan mengalami maserasi selama 24 jam dalam perkolator tertutup. • Setelah itu, cairan hasil perkolasi dibiarkan keluar dari perkolator dengan membuka bagian pengeluaran (tutup bawah)percolator • Sejumlah pelarut ditambahkan lagi (seperti membilas) sesuai dengan kebutuhan hingga cairan ekstrak yang diperoleh menjadi kurang lebih tiga per empat dari volume yang diinginkan dalam produk akhir. • Ampas ditekan/dipress, dan cairan yang diperoleh ditambahkan ke dalam cairan ekstrak. • Selanjutnya, sejumlah pelarut ditambahkan lagi ke dalam cairan ekstrak untuk memeperoleh ekstrak dengan volume yang diinginkan. • jenis cara kerja perkolasi dibagi menjadi 4 : • 1. perkolasi biasa • 2.perkolasi bertingkat/reperkolasi/fractional percolation • 3. perkolasi dengan tekanan /pressure percolation • 4. perkolasi persambungan / continuous extraction/memakai alat soxhlet. 1. Perkolasi biasa • Simplisia yang telah ditentukan derajat halusnya direndam dengan cairan penyari, masukkan kedalam perkolator dan diperkolasi sampai didapat perkolat tertentu. Untuk pembuatan tingtur disari sampai diperoleh bagian tertentu, untuk ekstrak cair disari sampai tersari sempurna. Perkolasi ini umumnya digunakan untuk pengambilan sari zat-zat yang berkhasiat keras. 2. Perkolasi bertingkat • Reperkolasi adalah suatu cara perkolasi biasa, tetapi dipakai beberapa perkolator. • Dengan sendirinya simplisia di bagi-bagi dalam beberapa porsi dan ditarik tersendiri dalam tiap perkolator. • Biasanya simplisia dibagi dalam tiga bagian dalam tiga perkolator, perkolat-perkolat dari tiap perkolator diambil dalam jumlah yang sudah ditetapkan dan nantinya dipergunakan sebagai cairan penyari untuk perkolasi berikutnya pada perkolator yang kedua dan ketiga. 3. Perkolasi dengan tekanan Digunakan jika simplisia mempunyai derajat halus yang sangat kecil sehingga cara perkolasi biasa tidak dapat dilakukan. Untuk itu perlu ditambah alat penghisap supaya perkolator dapat turun ke bawah. Alat tersebut dinamakan diacolator 4.Perkolasi persambungan/berkesinambungan • Penyarian berkesinambungan adalah penyarian dengan menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi penyarian secara terus menerus dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. • Pada maserasi dan perkolasi dihasilkan ekstrak cair untuk selanjutnya diteruskan dengan penguapan, sedangkan pada continuous extraction menggabungkan kedua proses tersebut Daftar pustaka • http://syariefsimboro.blogspot.com/2012/12/sediaan-galenik-bag-4.h tml diakses pada Jum’at, 10 Oktober 2014 pukul 15:52 • Nurul Arifah Date uploaded on Dec 09, 2015 • https://www.scribd.com/doc/292791109/fito-kimia-docx • Farmakognosi dan fitokimia komprehensif ,Lully Hanni Endarini ,Pusdik SDM Kesehatan Desember 2016 • file:///C:/Users/Abi%20Uci/Downloads/Farmakognisi-dan-Fitokimia-K omprehensif-1%20(1). pdf