Anda di halaman 1dari 27

FARMASI FISIKA PADAT

Pokok Bahasan
• Sifat turunan serbuk
• Sifat alir
• Sifat luas permukaan
• Wettability
SIFAT SIFAT TURUNAN
SERBUK
Sifat sifat turunan serbuk

Porositas

Pengaturan susunan

Densitas partikel

Sifat aliran

Keruahan

Pemadatan
1. Porositas

• Suatu serbuk, jika ditempatkan dalam gelas ukur, dicatat volumenya, disebut :
Volume Bulk (Vb)
• Jika serbuk tidak berpori (tidak mempunyai pori-pori dalam/ pori internal atau
ruang partikel, maka volume bulk terdiri dari : volume partikel padat sebenarnya +
Volume ruang antara partikel-partikel tersebut.
• Volume ruang ini dikenal sebagai volume rongga v dimana v = Vb – Vp. Vp adalah
volume sebenarnya dari partikel – partikel tersebut.
• Porositas (Ꜫ) = rasio volume kosong dengan volume ruahan penyusunan,
dinyatakan dalam % (Ꜫ x 100)
𝑉𝑏 − 𝑉𝑝
∈=
𝑉𝑏
𝑉𝑝
=1−
𝑉𝑏
2. Pengaturan susunan

a) Paling dekat (Rombohedral) b) Paling longgar, Sebagian besar


terbuka atau pengepakan kubus

• Porositas teoritis adalah 26% • Porositas teoritis adalah 48%


• Partikel kecil dapat tersaring antara • Jika mengandung flokulat/agregat,
partikel besar, sehingga porositas terbentuk jembatan/ lekuk, sehingga
dibawah minimal 26% porositas dapat diatas maksimal 48 %
2. Pengaturan susunan

• Serbuk berpori tersusun dari celah – celah antara partikel juga pori –pori di dalam
partikel
• Porositas dinyatakan dengan :

𝑉𝑏 − 𝑉𝑝
∈=
𝑉𝑏
𝑉𝑝
=1−
𝑉𝑏
𝑤
𝜌 𝜌𝑏
=1− =1−
𝑤 𝜌
𝜌𝑏
3. Densitas partikel

• Kerapatan sebenarnya  tidak termasuk rongga-rongga dan pori-pori di dalam


partikel.
• Kerapatan granul  ditentukan oleh perpindahan tempat air raksa, yang tidak
mempenetrasi pada tekanan biasa ke dalam pori-pori lebih kecil dari 10 μm
• Kerapatan bulk  ditentukan dari volume bulk dan berat suatu serbuk kering dalam
sebuah gelas ukur
• Jika suatu zat padat tidak berpori, kerapatan granul identik dan keduanya dapat
diperoleh dengan perpindahan tempat dari helium atau suatu cairan seperti Hg,
benzene atau air.
• Jika bahan berpori, mempunyai suatu permukaan dalam, kerapatan sebenarnya
terbaik diperkirakan dengan perpindahan tempat helium yang mempenetrasi
kedalam pori-pori terkecil dan tidak diadsorpsi oleh bahan tersebut.
3. Densitas partikel
Porositas dalam partikel dari granul, bisa dihitung dari kerapatan
sebenarnya dan kerapatan granul

( ) Ꜫ partikel =1 -
Ꜫ partikel =
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙
𝑉𝑝 =1−
=1− 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
𝑉𝑔
Dimana
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 Vp : Vol sebenarnya dari partikel padat
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎
=1−
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 Vg : volume partikel bersama dengan pori-pori dalam
𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 partikel
3. Densitas partikel
• Ruang antara atau porositas celah dari suatu serbuk granul berpori adalah volume
relative celah-celah ruang antara dibandingkan dengan volume bulk serbuk, tidak
termasuk pori-pori di dalam partikel.
• Ruang antara atau porositas celah dari suatu serbuk granul berpori adalah volume
relative celah-celah ruang antara dibandingkan dengan volume bulk serbuk, tidak
termasuk pori-pori di dalam partikel
• Porositas ruang antara dihitung dari diketahuinya kerapatan bulk dan kerapatan
granul :

Ꜫ Dimana :
Vb = Volume bulk
Vp = Volume partikel-partikel + volume pori-pori
3. Densitas partikel

• Serbuk berpori tersusun dari celah-celah antara partikel dan juga pori-pori di
dalam partikel
• Porositas total dinyatakan dengan :
Ꜫ total = (Vb – Vp) = 1 – Vp/Vb
= 1 – (w/ρ) / (w/ρb)
= 1 – ρb/ρ
3. Densitas partikel

Contoh soal : Vol spesifik sebenarnya (V) = 0,3


Diketahui 1 gram sampel serbuk Vol spesifik granul (Vg) = V + 0,1 = 0,4
granul
Vol spesifik bulk (Vb) = 0,3 + 0,1 + 1,6 = 2
Vol zat padat itu sendiri : 0,3 cm3/g
Ꜫ total = 85%
Vol pori dalam partikel : 0,1 cm3/g
Ꜫ Antar ruang = 80%
Vol ruang antar partikel : 1,6 cm3/g
Ꜫ Intrapartikel = 25%
3. Densitas partikel
Perbedaan ketiga jenis kerapatan
• Dapat dimengerti lebih baik dengan acuan kebalikannya : volume spesifik sebenarnya,
volume granul spesifik dan volume bulk spesifik.
• Volume spesifik sebenarnya dari suatu serbuk adalah volume bahan padat itu sendiri
per satuan massa serbuk.
• Volume granul spesifik  volume zat padat dan semua volume pori dalam partikel
• Volume bulk spesifik terdiri dari volume persatuan berat zat padat, volume pori dalam
partikel dan volume celah atau volume ruang antar partikel
• Jika cairan yang digunakan untuk mengukur tidak mempenetrasi sempurna ke dalam
pori
• Volume spesifik  volume persatuan berat bahan padat itu sendiri dari bagian kecil
dari volume pori dalam granul yang tidak dipenetrasi oleh cairan. Tapi jika diipilih
cairanyang cocok, tidak ada perbedaan yang serius.
4. Sifat aliran

• Serbuk ruahan analog dengan cairan non newton  menunjukan aliran plastic,
kadang dilatan, partikelnya dipengaruhi gaya tarik menarik sampai derajat yang
bervariasi, sehingga serbuk mengalir bebas (free flowing) atau menyatu “lengket”.
• Dipengaruhi oleh : ukuran dan bentuk partikel, porositas dan densitas, tekstur
permukaan
• Partikel relative kecil (< 10 μm)  aliran partikel melewati lubang, terbatas karena
adanya gaya lekat antara partikel yang sama besarnya dengan gravitasi
• Serbuk yang mengandung partikel kecil/halus  sifat aliran dapat diperbaiki
dengan menghilangkan fines atau diadsorpsi pada partikel besar
• Aliran jelek dapat disebabkan kelembaban, sehingga pengeringan partikel akan
mengurangi daya lekatnya
4. Sifat aliran

• Partikel Panjang/flat  pengepakan cendrung longgar  porositas serbuk tinggi


• Partikel dengan kerapatan tinggi dan porositas dalam rendah  cendrung bebas mengalir;
dapat dikurangi dengan permukaan yang kasar  aliran jelek akibat gesekan dan
pelekatan
• Serbuk bebas mengalir ≈ debu, disebut dustility (kebalikan kelkatan/stickiness)
• Dustibility berkaitan dengan keseragaman serbuk saat ditaburkan pada kulit dan daya
lekat serta kohesifitasnya
• Serbuk/granulat dengan sifat alir tidak baik akan memberikan kesulitan saat prosessing
karena kecendrungan pemisahan serbuk dan menyebabkan penurunan berat tablet saat
akhir kompressi
• Karakteristik aliran dapat diperbaiki  penggunaan pelincir (glidan) pada serbuk granul
Sifat aliran
• Kemampuan serbuk untuk mengalir-bebas atau melekat Ketika dituang atau dipindahkan
• 2 golongan aliran serbuk
a. Serbuk kohesif/mudah mengalir
b. Serbuk tidak kohesif
Sifat alir berkaitan dengan keseragaman bobot  perlu meentukan batas kecepatan alir
minimum
Ditentukan secara langsung menggunakan metode corong  diperoleh data sudut istirahat,
yang mencerminkan gaya gesek antar partikel.
Makin besar gaya gesek , makin besar hambatan untuk mengalir  sudut istirahat besar
5. Keruahan

• Volume ruahan spesifik/keruahan/ ruahan


• Keruahan meningkat dengan berkurangnya ukuran partikel
• Akan tetapi, dalam campuran bahan dengan ukuran yang berbeda, partikel lebih
kecil akan masuk diantara partikel yang lebih besar dan cendrung untuk
mengurangi keruahan.
6. Pemadatan : tablet kempa

• Menurut Neumann; serbuk yang dipadatkan pada tekanan 5 Kg/cm 2 mempunyai


porositas serbuk > dibandingkan porositas serbuk pada saat penyusunan terapat ≈
serbuk dilatan
• Pada partikel lembut dan berpori; partikel berdeformasi saat pengempaan dan
porositasnya < dibandingkan porositas serbuk pada saat penyusunan terapat
• Higuchi, dkk  mempelajari pengaruh pengempaan terhadap luas permukaan
spesifik, densitas granul, porositas, kekerasan tablet, waktu hancur
• Kekuatan tablet kompressi dipengaruhi oleh :
1. Gaya kompressi
2. Ukuran partikel
6. Pemadatan : tablet kempa
• Kemampuan serbuk untuk membentuk massa yang kompak setelah diberikan
besaran tekanan tertentu
• Pemadatan  merupakan fungsi dari kompresibilitas dan kompaktibilitas suatu
serbuk
• Kompaktibilitas : kemampuan serbuk untuk membentuk massa yang kompak
setelah diberi tekanan
• Kompresibilitas : kemampuan serbuk untuk Kembali ke bentuk asalnya setelah
diberi tekanan.
• Carilah metode untuk mennetukan sifat aliran serbuk
• Dikumpul hari jumat tgl 13 mei jam 10 pagi.
2 Macam cara pengukuran Sifat Alir
1. Pengukuran langsung : metode corong
Persyaratan : 100 g serbuk yang diuji mempunyai waktu alir < 10 detik
Pengujian bergantung padat yang digunakan, karena besar besar kecil lubang
corong akan mempengaruhi waktu alir.
2 Macam cara pengukuran Sifat Alir
2. Pengukuran tidak langsung
a) Sudut istirahat
• Sudut diam adalah sudut maksimum yang terbentuk antara
permukaan timbunan serbuk dengan bidang horizontal
apabila hanya gaya gravitasi yang bekerja pada permukaan
bebas timbunan serbuk.
• Serbuk dengan ukuran partikel > 150 μm dan serbuk tidak
kohesif
2 Macam cara pengukuran Sifat Alir
4 metode penentuan sudut istirahat
1) Fixed-Funnel : corong dengan diletakan pada ketinggian
tertentu pada bidang datar bebas
2) Fixed-bed cone : corong diletakan diatas piring petri dengan
diameter tertentu
3) Tilting box
4) Revolving cylinder : silinder berputar, salah satunya
transparent.
2 Macam cara pengukuran Sifat Alir
2 Macam cara pengukuran Sifat Alir
2. Pengukuran tidak langsung
b) Indeks pemampatan
serbuk mengalir bebas, bila perubahan volume sesudah
pengetapan < 20%
c) Nisbah hausner
perbandingan antara densitas mampat dan densitas ruahan

Anda mungkin juga menyukai