Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PERCOBAAN VII

IDENTIFIKASI PERICARP

Praktikan
Inayah Fitri Wulandari (10060318119)
Aqila Dliya Zhafira (10060318120)
Mochammad Rizky H (10060318122)
Filiani Dwiputri (10060318123)
Nabila Nur Latifa (10060318124)
Shift/Kelompok : C/2

Tanggal Praktikum : 10 Desember 2019

Tanggal Laporan : 17 Desember 2019

Asisten Penanggung Jawab : , S. Farm.

LABORATORIUM FARMASI TERPADU UNIT B


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2019 M/1441 H

PERCOBAAN 7
IDENTIFIKASI PERICARP SECARA MAKROSKOPIS DAN
MIKROSKOPIS

I. Tujuan Percobaan
Untuk mengidentifikasi pericarp secara makroskopik dan mikroskopik dari
serbuk simplisia tersebut

II. Teori Dasar


Pengertiam Pericarpium
Pericarpium merupakn dinding buah (pericarpium) ini biasanya
dibedakan dalam dinding luar (exocarpium) dan dinding dalam
(endocarpium) yang masing-masing hanya terdiri atas satu lapis dan
diantaranya terdapat bagian dinding buah yang terdiri dari beberapa
lapisan yaitu dinding tengah (mesocarpium).

Proses Pembentukan Dingding Buah


Buah memiliki (ovarium), hasil dari penyerbukan. Penyerbukan
adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Jika terjadi
penyerbukan, maka pembuahan telah terjadi. Hal ini menyebabkan bakal
buah berkembang menjadi buah.

Karena penyerbukan berasal dari bunga, maka pada pembentukan buah,


ada bagian bunga yang turut tumbuh bersama pembentukan buah, ada pula
bagian-bagian yang gugur. Bagian-bagian bunga yang turut berkembang
adalah daun pelindung, daun kelopak, tangkai kepala putik, dan kepala
putik. Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, dengan bagian-
bagian bunga yang masih tersisa, merupakan buah yang tidak terbungkus
atau buah telanjang.

Buah akan membungkus dan melindungi biji. Setiap bakal buah berisi satu
atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur.
Bakal biji itu di buahi melalui suatu proses yang di awali oleh peristiwa
penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala
putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari
berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi
sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal
biji, dimana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari
dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang
bersifat diploid. Zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio
(lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah.
(Rahmat S, 2008).

III. Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop, kaca objek,
kaca penutup, beker gelas, pipet tetes, tissue.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sampel dari serbuk
Punica granatum dan Garcinia mangostana. Reagen yang digunakan adalah
Kloral Hidrat.

IV. Prosedur percobaan


Simplisia pericarpium dari serbuk Punica granatum dan Garcinia
mangostana disiapkan. Disediakan kaca objek dan kaca penutup yang bersih dan
bebas minyak. Kemudian, simplisia diletakan diatas kaca objek menggunakan
jarum. Lalu, reagen kloral hidrat diteteskan di atas kaca objek tersebut. Serbuk
sampel dan reagen dicampurkan sampai merata dan ditutup dengan kaca penutup
namun pastikan jangan sampai ada gelembung. Setelah itu diamati dibawah
mikroskop dengan berbagai perbesaran lensa yang sesuai
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil Pengamatan

5.1.1 Pericarp Secara Makroskopik

Makroskopik Pericarp Keterangan

Punicae granati Pericarpium

Berbentuk lonjong, berwarna coklat

Garcinae Mangostonae Pericarpium

Berbentuk bulat-bulan sabit,


berwarna coklat
5.2 Pembahasan
5.2.1 Punicae Granati Pericarpium
Klasifikasi tumbuhan
Nama Simplisia : Punicae Granati Pericarpium
Tanaman Asal : Kulit buah Delima
Kingdom : Plantae
Kelas : Dycotiledonae
Famili : Punicaceae
Genus : Punica
Spesies : Punica Granati
Kandungan : Mengandung polifenolnya, seperti tanin dan
antosianin delphinidin, sianidin, punikalagin, dan
pelargonidin glikosida di dalam daging buahnya.
Antosianin ini pada umumnya akan meningkat saat
buah masak.
Bagian yang digunakan: Kulit buah
Khasiat : Memperlambat perkembangan kanker prostat,
menurunkan kolesterol, menyehatkan jantung,
menyehatkan pencernaan, meredakan
osteoarthritis/radang sendi.
Mikroskopik : Jaringan gabus dan kumpulan sel batu.
(Rukmana, 2003).
Kumpulan sel
batu

Jaringan gabus

Kloral Hidrat Kloral Hidrat


Perbesaran 10x Perbesran 10x

Morfologi dan Manfaat Punicae Granatum Pericarpium


Tanaman Delima merupakan tanaman tahunan yang mempunyai akar
tunggang dan system perakaran yang cukup dalam. Batang tanaman berkayu
keras, tegak lurus, dan dapat tumbuh setinggi 2-4 m atau lebih. Tanaman ini
memiliki banyak percabangan dan kadang-kadang ditumbuhi duri-duri yang agak
besar. Daun-daun tanaman berukuran kecil, berbentuk memanjang, dan berwarna
hijau muda sampai hujau tua. Tanaman Delima dapat berbunga dan berbuah
sepanjang tahun. Bunga Delima berwarna orange, putih, merah tergantung
jenisnya. Buah Delima berbentuk bulat sampai bundar dan bergelantungan dalam
tandan. Buah muda berwarna hijau sampai hijau kemerah-merahan, namun setelah
tua berubah menjadi hijau kekuning-kuning atau hijau kemerah-merahan hampir
kecoklatan tergantung jenisnya. Daging buah merupakan kulit biji yang menebal
dan tersusun secara oadat. Daging buah ini dikonsumsi bersama biji-bijinya
(Rukmana, 2003).

5.2.2 Garciniae Mangostanae Pericarpium


Klasifikasi tumbuhan
Nama Simplisia : Garciniae Mangostanae Pericarpium
Tanaman Asal : Kulit buah Manggis
Kingdom : Plantae
Kelas : Dycotiledonae
Ordo : Guttiferanales
Famili : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Punica mangostana
Kandungan : Mengandung xanthone, alphamangostin, dan
gamma-maostin
Bagian yang digunakan: Kulit buah
Khasiat : Antioksidan, zat pengawet alami, zat pewarna
alami, obat tradisional dan insektisida.

Mikroskopik : Sel batu, parenkim endokarp, dan parenkim


mesokarp
(Kumalaningsih, 2014).

Parenkim Endokarp

Parenkim Mesokrap

Reagent Kloral Hidrat


Pembesaran 10 X
Sel Batu

Morfologi dan Manfaat Garciniae Mangostanae Pericarpium


Manggis berasal dari daerah tropis seperti Indonesia. Tinggi tanaman
manggis dapat mencapai 6-20 meter. Batangnya relative tegak dengan kulit
batang berwarna coklat dan memiliki getah berwarna kuning. Daunnya bertipe
tunggal dengan permukaan daun mengkilap. Manggis dapat tumbuh hingga
ketinggian 1000 meter dpl dengan berbagai tipe tanah. Baik tanah liat maupun
tanah lempung yang kaya bahan organik. Manggis mengandung zat besi, serat,
kalsium, kalium, protein, tanin, fosforus, natrium, vitamin B1, vitamin B2,
vitamin C, dan niasin yang berkhasiat bagi kesehatan. Buah mangis muda
memiliki efek speriniostatik dan spermisida. Kandungan di kulit buah manggis
mampu menjaga kelembaban klit. Selain itu, rebusan kulit buah manggis
mempunyai efek antidiare. Sebuah penelitian mengemukakan bahwa ekstrak
manggis memiliki tingkat ketoksikan tertentu pada penggunaan metode uji Brine
Schrimp Test (BST). Hasil penelitian melaporkan bahwa mangostin hasil isolasi
dari kulit manggis mempunyai aktivitas anti-inflamasi dan antioksidan. (Istiqomah.
2013)

VI. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini diketahui Punicae Granatum Pericarpium
memiliki bentuk lonjong dan berwarna coklat terdapat kumpulan sel batu dan
jaringan gabus. Garciniae Mangostanae Pericarpium memiliki bentuk bulan sabit
dan berwarna coklat terdapat parenkim endokarp, parenkim mesokrap dan sel
batu.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawati dan Dewi. 2014. Berkat Herbal Penyakit Jantung Koroner Kandas.
Jakarta: FMedia

Kumalaningsih, Sri. 2014. Pohon Industri Komoditi Hasil Pertanian Pada Sistem
Agroindustri. Malang: UBPress

Rukmana, Rahmat. 2003. Delima. Yogyakarta: Kanisius

Rahmat S. 2008. Morfologi Buah. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas


Indonesia

Istiqomah. 2013. Manggis (Garciniae Mangostanae Pericarpium).


Jakarta : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah,

Anda mungkin juga menyukai