BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Menyetujui
i
DAFTAR ISI
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cemaran pada perairan merupakan salah satu permasalahan besar di Indonesia
khususnya cemaran logam berat yang sangat berbahaya bagi ekosistem perairan baik
sungai ataupun laut. Beberapa jenis logam berat masih dibutuhkan oleh makhluk hidup
dalam jumlah sangat sedikit, Lingkungan dikatakan tercemar logam berat apabila
jumlah logam berat lebih dari konsentrasi 0.05 ppm, dan jika melebihi konsentrasi
tersebut maka akan menimbulkan keracunan (Palar, 2008).
Jumlah pencemaran logam berat di laut Indonesia semakin bertambah dari
tahun ke tahun. Menurut (Riani et al, 2017) konsentrasi logam berat Cd dan Pb pada
Oktober 2016 di lokasi budidaya Kepulauan Seribu, Jakarta yaitu 0,004 ppm dan 0,017
ppm yang melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh kementrian lingkungan hidup.
Alga adalah mikroorganisme eukariotik yang merupakan salah satu tumbuhan
berthalus tingkat rendah. Habitat alga sendiri dapat hidup perairan tawar ataupun
perairan laut. Beberapa species alga ada yang dapat hidup pada suhu rendah seperti
perairan dingin atau puncak gunung, namun alga lebih sering ditemukan pada perairan.
Pada umumnya alga ini memiliki beberapa sifat yaitu bersifat autotrof, uniseluler
ataupun, multiseluler, memiliki warna pigmen yang berbeda-beda dari setiap golongan
alga.
Alga dapat menjadi alternatif dalam menghadapi masalah cemaran logam pada
laut yang semakin meningkat di Indonesia. Dimana beberapa jenis alga dapat menyerap
logam berat yang pada tempat lingkungan alga tumbuh, khususnya perairan laut.
Dengan pengembangbiakan alga di laut dapat mengurangi angka pencemaran logam
yang ada di perairan laut. Mikroalga memiliki aktivitas sebagai penyerap pencemaran
baik di perairan, limbah, logam berat, industri dan pertanian. Salah satu mikroalga yang
memiliki aktivitas untuk mengurangi pencemaran logam salah satunya dengan
menggunakan alga Dunaliella salina (Prabha et al. (2016).
Dunaliella salina merupakan salah satu jenis mikroalga yang berasal dari
kelompok alga hijau. Dunaliella salina memiliki panjang 5-29 μm dan lebar 4-20 μm
dengan sel yang bervariasi yaitu elips, bulat telur dan silinder tergantung dari
lingkungan tertentu (Polle and Ben-Amotz, 2009). Dunaliella salina dapat mengurangi
cemaran logam berat diperairan, Dunaliella salina dapat menyerap logam seperti
logam Hg, Cd & Pb (Prabha et al. (2016).
Namun masih belum banyak yang menggunakan alga sebagai alternatif untuk
mengurangi cemaran logam berat di perairan. Sehingga penelitian ini dapat menjadi
salah satu sumber alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi cemaran logam
di perairan.
2
1.3. Tujuan
Untuk menelaah Alga hijau (Dunaliella salina) yang dapat menurunkan
pencemaran logam berat Pb
1.5. Luaran
Adapun luaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Artikel jurnal yang akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah farmasyifa
2. Artikel ilmiah yang akan dipresentasikan dalam SiRes ((Scientific Research
Symposium) UNISBA
1.6. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan cara alternative dalam
menangani cemaran logam menggunakan bahan alga sehingga mengurangi keberadaan
logam berat yang terlarut dalam air.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Kingdom : Plantae
b. Divisi : Chlorophyta
c. Kelas : Chlorophyceae
d. Ordo : Volvocales
e. Famili : Dunaliellaceae
f. Genus : Dunaliella
g. Spesies : Dunaliella salina
2.1.2. Manfaat
Alga hijau (Dunaliella salina) merupakan alga yang dapat hidup dihabitat air
laut dan air payau. Alga mempunyai beberapa manfaat sehingga pemanfaatannya
semakain bervariasi, diantaranya adalah sebagai bahan pangan, bahan industry,
perbaikan lingkungan, pewarna alami dan bahan pakan ikan, udang, larva. Manfaat
alga dapat memperbaiki lingkungan karena alga dapat menyerap logam berat yang
berada didalam air. (Azimatun Nur M.M, 2014).
Menurut (Greisela dkk, 2017) Pigmen yang berada pada Dunaliella salina akan
menyerap logam berat yang akan mengakibatkan kematian sel-sel pigmen. Dapat
dilihat dari konsentrasi pigmen klorofil yang ada pada Dunaliella salina akan
berkurang seiring dengan meningkat konsentrasi logam berat, Penurunan jumlah sel
disebabkan karena logam berat sangat beracun bagi mikroalga dan dapat menghambat
4
pertumbuhan sel apabila diberikan dalam jumlah yang berlebihan. Namun Dunaliella
salina dapat mempertahankan hidupnya meskipun adanya logam berat dengan cara
meningkatkan konsentrasi klorofil. Hal ini dapat dibuktikan jumlah konsentrasi klorofil
di hari ke 8 pengujian pada Dunaliella salina jumlah konsentrasi klorofil pada
konsentrasi 3 ppm lebih sedikit dibandingkan sampel pada konsentrasi 1 ppm, 2 ppm
dan control, namun pada hari ke 14 jumlah konsentrasi lebih tinggi pada sampel yang
diberikan timbal asetat dibandingkan kontrol.
2.1.3. Kulturisasi
Kulturisasi jaringan yaitu salah satu cara untuk memperbanyak tumbuhan
dengan teknik mengisolasi bagian tanaman kemudian ditumbuhkan secara tersendiri
lalu dipacu untuk memperbanyak diri sehingga terjadi regenerasi kembali menjadi
tanaman yang seutuhnya dan memiliki sifat yang sama seperti induknya. Kulturisasi
jaringan ini dilakukan secara aseptik dan in vitro (Wattimena dkk, 1992).
Ada beberapa tahap dalam kulturisasi jaringan yaitu inisiasi, multiplikasi,
perpanjangan dan induksi akar (pengakaran), dan aklimatisasi. Tahap pertama yaitu
Inisiasi, pada tahap ini dilakukan persiapan eksplan, sterilisasi eksplan untuk
menghilangkan berbagai kontaminan. Tahap kedua yaitu multiplikasi merupakan tahap
eksplan memperbanyak diri dengan subkultur (pemindahan eksplan dalam media baru
yang berisi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)) secara berulang-ulang untuk
mempertahankan stok bahan tanaman (eksplan). Lalu selanjutnya tahap ketiga yaitu
pengakaran adalah kegiatan terakhir sebelum planlet dipindahkan ke kondisi luar.
Aklimatisasi ialah proses pemindahan/pengadaptasian planlet dari kondisi in vitro ke
kondisi luar/lapangan (Kumar dkk, 2011).
2.1.4. Logam Berat
Logam berat secara alami unsur-unsurnya ditemukan di seluruh kerak bumi.
Pencemaran logam berat disebabkan sebagai akibat dari kedua kegiatan alam dan
antropomorfik seperti pertambangan, peleburan, produksi industri, penggunaan logam,
dan senyawa yang mengandung logam untuk aplikasi domestik dan pertanian. Logam
berat seperti tembaga, seng, dan nikel sangat penting untuk kehidupan dalam
konsentrasi rendah. Logam berat non-esensial lainnya seperti merkuri, kadmium, dan
timbal mengakibatkan kerusakan parah pada organisme bahkan pada konsentrasi yang
sangat rendah. Logam sebagai sumber daya menjadi langka dan juga menyebabkan
pencemaran lingkungan yang serius, mengintimidasi ekosistem dan kesehatan manusia.
Logam berat beracun seperti Cr, Cd, Hg, Pb, dll, dibuang oleh industry dan
mencemari tanah dan air untuk tingkat yang lebih besar ( Aksu dan Kutsal, 1990 ).
Karena sifat kecenderungan tinggi dari logam berat, mereka cenderung menumpuk di
berbagai matriks lingkungan, sehingga konsentrasi menyesatkan lebih tinggi dari
tingkat rata-rata keselamatan yang ditentukan. Komposisi logam di permukaan air
seperti sungai, danau, kolam, dll. dipengaruhi oleh jenis tanah, batu dan air mengalir.
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian
Mulai
Air Laut
Nutrisi untuk Alga
Sampel logam berat Pb
Media Uji
Sterilisasi
Kultur Alga
Data Analisis
6
3.2 Luaran
Mendapatkan perbandingan dari alga hijau (Dunaliella salina) yang
berpotensi mengurangi kontaminasi logam berat.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Rancangana Biaya
4.1.Jadwal Kegiatan
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Studi Literatur
Penyiapan media
2
Media uji
3 sterilisasi
Kultur alga
4
Data analisis
5
8
Daftar Pustaka
Aksu, Z., dan Kutsal, T. (1990). Sebuah studi perbandingan karakteristik biosorpsi ion
logam berat dengan C. vulgaris.
Armini, A.N. M., Wattimena dan L.W. Gunawan, (1992). Perbanyakan Tanaman
Bioteknologi Tanaman Laboratorium Kultur Jaringan. Institut Pertanian Bogor:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Antar Universitas Bioteknologi.
Balaira Greisela Y, Kemer Kurniati, Mantiri Desy M H. 2017. Pemisahan pigmen
pada mikroalga dunaliella salina yang telah diberi senyawa timbal asetat.
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Vol 1. 2017: 41-49.
Behar, N., Kumar, P., and Chandel, G. 2011. Effect of Explant Type, Genotype, and
Plant Growth Regulators on Morphogenetic Potential of Flax (Linum
usitatissimum L.). Journal of Cell Plant Sciences. 2(1):13-18.
Goel, J., Kadirvelu, K., Rajagopal, C., Garg, V. K. 2005. Removal of Lead (II) By
Adsorption Using Treated Granular Activated Carbon: Batch And Column
Studies. J. Hazard. Mater B125 2005: 211–220.
Herawati, N., Suzuki, S., Hayashi, K., Rivai, IF, dan Koyoma, H. 2000. Kadmium,
tembaga dan tingkat seng dalam beras dan tanah dari Jepang, Indonesia dan
China oleh jenis tanah. Contam. Toxicol. 64, 33-39.
M.M. Azimatun Nur. (2014). Potensi Mikroalga sebagai Sumber Pangan Fungsional
di Indonesia (overview). Eksergi, Vol XI, No. 2. 2014:1-6.
Oyeku, OT, dan Eludoyin, AO (2010). Kontaminasi logam berat air tanah sumber di
pemukiman perkotaan Nigeria. Afr. J. Lingkungan. Sci. Technol. 4, 201-214.
Palar, H. (2008). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Prabha, Y., Soni, S.K., Gupta, S. and Sonal. (2016) Potential of algae in bioremediation
of wastewater: Current research. Int J Cur Microbiol Appl Sci,5, 693-700.
Riani, E., Johari, H.S., Cordova, M.R. (2017). Bioakumulasi Logam Berat Kadmium
dan Timbal pada Kerang Kapak-Kapak di Kepulauan Seribu. Jurnal
Pengolahan Hasil Perikanan, 20(1): 131-142.
Salem, HM, Eweida, EA, dan Farag, A. (2000). Logam berat di Air Minum dan
Dampak Lingkungan mereka pada Kesehatan Manusia. ICEHM, Universitas
Kairo, Mesir, 542-556.
9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen pendamping
10
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/ Magister S3/Doktor
Nama Institusi ITB ITB
Jurusan/Prodi Farmasi Farmasi
Tahun Masuk- 2000-2005 2011-2013
Lulus
2. Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Optimasi Metode Kompleksasi
Urea Pada Pemurnian Minyak
LPPM UNISBA 2014
Ikan Terhadap Asam Lemak trans
dan Asam Lemak Jenuh
2 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Etanol Daun Sirsak (Annona
LPPM UNISBA 2015
Muricata L.) Pada Bakteri
Proponibacterium Acnes,
13
- Presentasi Artikel
Ilmiah di SiRES
Unisba 1 600.000 600.000