Disusun oleh :
Kelas : Fa 3
Grup/Kelompok :2
Asisten Praktikum :
Nia Kurniawati, S.Farm
Hayatun Nufus Agustina, S.Farm
Ria Lestari, S.Farm
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2023
I. TUJUAN
II. PRINSIP
a. Pengamatan makroskopik simplisia dengan
memperhatikan warna, bau, rasa, bentuk dan
ukurannya.
b. Pengamatan mikroskopik suatu simplisia mengamati
fragmen spesifik dari simplisia yang diamati
Selulosa
Amylum
Bahan
V. PROSEDUR KERJA
Prosedur
a. Pembuatan cuplikan serbuk simplisia
Dibersihkan
SERBUK SIMPLISIA
Ditaburkan sedikit bahan bantuan
jarum jara kedalam medium dengan
menggunakan pinset diletakan kaca
penutup pada kaca objek mulai dari
salah satu Sisi kaca penutup
KACA PENUTUP
MIKROSKOP
HASIL PENGAMATAN
2. Lignum
sappan lignum, ligustrinae lignum
3. Cortex
cinchonae cortex, alstoniae cortex, burmanii cortex, champacae
cortex, parameriae cortex
4. Rhizome
curcumae rhizome dan zingiberis rhizoma
VI. HASIL PENGAMATAN
NAMA SAMPEL MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK
VII. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil
bahwa setiap simplisia yang telah digunakan sampel memiliki hasil yang
berbeda, baik itu secara makroskopik maupum mikroskopik.
Pengamatan makroskopis bertujuan untuk melihat karakter dari
bagian tanaman itu sendiri seperti identifikasi warna, bau, rasa, tekstur,
bentuk dan ukuran. Uji mikroskopis bertujuan untuk mengamati fragmen
pengenal yang merupakan komponen spesifik untuk mengindentifikasi
tanaman tersebut.
Pada praktikum ini sampel yang digunakan adalah Zingiberis
Rhizoma (Jahe), Arecae Semen (biji pinang), dan Phyllanthi Herba
(meniran).
Pada sampel Zingiberis Rhizoma (jahe) hasil pengamatan secara
makroskopik yaitu sampel memiliki warna kuning, rasa sedikit pedas, bau
yang khas dan memiliki terkstur serbuk kasar. Dan bagian-bagian
mikroskopik pada jahe yang terlihat pada perbesaran 10x10 adalah butir
pati, berkas pembuluh, pembuluh kayu dan serabut.
Epidermis atas dengsn kristal
kalsium oksalat bentuk
prisma di palisade
Pada sampel Arecae semen (biji pinang) hasil pengamatan secara
makroskopik yaitu sampel memiliki warna coklat, memiliki rasa pedas,
pahit, dan hangat, tidak memiliki bau, dan memiliki tekstur serbuk halus.
Dan bagian-bagian mikroskopik pada biji pinang yang terlihat pada
perbesaran 10x10 adalah Parenkim, fragmen biji, fragmen biji dan berkas
pengangkut dengan penebalan tipe spiral.
Pada sampel Phyllanthi herba (meniran) hasil pengamatan secara
makroskopik yaitu sampel memiliki warna kuning, rasa yang agak pahit,
memiliki bau yang khas, dan memiliki tekstur serbuk sedikit kasar. Dan
bagian-bagian mikroskopik pada meniran yang terlihat pada perbesaran
10x10 adalah kulit buah dan epidermis atas dengan kristal kalsium
oksalat bentuk prisma di palisade.
VIII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat
melakukan identifikasi simplisia secara makroskopik maupun mikroskopik.
Sampel yang digunakan yaitu Zingiberis Rhizoma (Jahe), Arecae Semen
(biji pinang), dan Phyllanthi Herba (meniran).
Dari pengamatan yang dilakukan secara makroskopik maupun
mikroskopik pasti memiliki ragam jenis yang berbeda-beda. Mulai dari
warna, bau, bentuk, rasa dan ukuran serta fragmen yang dimiliki masing-
masing simplisia tersebut. Pada pengamatan mikroskopik jahe memiliki
butir pati, berkas pembuluh, pembuluh kayu dan serabut. Pada
pengamatan mikroskipik biji pinang memiliki Parenkim, fragmen biji,
fragmen biji dan berkas pengangkut dengan penebalan tipe spiral. Pada
pengamatn mikroskopik meniran memiliki kulit buah dan epidermis atas
dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma di palisade