Disusun Oleh
Nama : Alsan Saepul Alam
NIM : 1948201013
PRODI S1 FARMASI
STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi Fragmen spesifik pada serbuk tanaman
tersebut.
2. Agar kita bisa mengetahui cara mengamati serbuk tanaman dengan
menggunakan bantuan cahaya dan alat mikroskop.
3. Dapat membedakan bagian-bagian atau fragmen-fragmen dari simplisia
satu dan yang lainnya.
II. Prinsip
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain,
berupa bahan yang telah dikeringkan.
III. Dasar Teori
Menurut Departemen Kesehatan RI, Simplisia adalah bahan alamiah yang
dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga
dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia
dibedakan menjadi : simpisia nabati, simplisia hewani dan simplisia pelikan
(mineral).
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya
Datura Folium dan Piperis nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel
yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja
dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-
bahan nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari
tanamannya.
2. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-
zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia
murni, misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Mel
depuratum).
3. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan
belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga.
Simplisia tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara
umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan
nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Contoh : merica dengan
nama spesies Piperis albi maka nama simplisianya disebut sebgai Piperis
albi Fructus. Fructus menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah
(Agoes, 2007)
Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan maupun
kegunaanya, maka simplisia harus memenuhi persyaratan minimal. Untuk
dapat memenuhi persyaratan minimal tersebut, ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain bahan baku simplisia, proses pembuatan, serta cara
pengepakan dan penyimpanan (Agoes, 2007).
Pemilihan sumber tanaman sebagai bahan baku simplisia nabati merupakan
salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada mutu simplisia, termasuk
didalamnya pemilihan bibit (untuk tumbuhan hasil budidaya) dan
pengolahan maupun jenis tanah tempat tumbuh tanaman obat (Laksana,
2010).
Proses pemanenan dan preparasi simplisia merupakan proses yang dapat
memenuhi mutu simplisia dalam berbagai artian, yaitu komposisi senyawa
kandungan, kontaminasi dan stabilitas bahan. Namun demikian, simplisia
sebagai produk olahan, fariasi senyawa kandungan dapat diperkecil, diatur
atau diajegkan. Hal ini karena penerapan (aplikasi) IPTEK pertanian pasca
panen yang terstandar (Laksana, 2010).
Tahap-tahap pembuatan simplisia secara garis besar adalah sebai berikut:
a. Pengolahan bahan baku.
b. Sortasi basah.
c. Pencucian.
d. Perajangan.
e. Pengeringan.
f. Sortasi kering.
g. Pengepakan dan penyimpanan.
(Laksana, 2010).
Alat Bahan
1. Mikroskop. 1. Aquadest
2. Kaca Objek. 2. Simplisia :
3. Pipet Tetes. Sapan lignum
4. Mortar. Cardamommi fructus
5. Cover glass. Glycirizae rhadix
6. Tisu. Caryophilli flos
7. Blender Fonenigraeci semen
8. Spatel Logam
V. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat dan bahan seperti alat penting (Mikroskop) juga Simplisia
yang akan di analisis dan yang lain-lain.
2. Ambil mortar dan serbet.
3. Masukan simplisia kedalam mortar, lalu gerus ad halus.
4. Kemudian simplisia serbuk dimasukan kedalam penyaringan agar
mendapatkan simplisia yang lebih halus.
5. Kemudian ambil sedikit serbuk halus simplisia, simpan di dalam kaca
objek dan mulai meneliti simplisia tersebut dengan alat mikroskop.
6. Kemudian atur mikroskop untuk melihat fragmen-fragmen yang
terdapat pada simplisia.
VI. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1. Sappan Lignum
Saran