Anda di halaman 1dari 3

UJI AKTIVITAS PEMBERIAN LOTION EKSTRAK BUAH

KETUMBAR (Coriandrum sativum L.) SEBAGAI


ANTINYAMUK Aedes aegypty

A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang biasa disebut Dengue
Haemorrahagic Fever (DHF) merupakan satu dari beberapa penyakit menular
yang menjadi masalah kesehatan di dunia terutama negara berkembang. Di
Indonesia, masalah penyakit tersebut muncul sejak tahun 1968 di Surabaya.
Belakangan ini, masalah DBD telah menjadi masalah klasik yang kejadiannya
hampir dipastikan muncul setiap tahun terutama pada awal musim penghujan (1)
(Depkes RI, 2005. Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue, Badan
Litbang dan Pegembangan Kesehatan. Jakarta,)
Nyamuk Aedes dikenali dengan adanya ciri-ciri belang hitam putih pada badan
dan kaki, dua jenisnya yang sangat dikenali yaitu Aedes aegypti dan Aedes
albopictus (Depkes, 2002; Rueda, 2004). Nyamuk Aedes aegypty ditemukan
hidup di berbagai tempat, misalnya : di perkotaan, daerah pertanian, atau di hutan
dan utamanya berkembang biak di lubang-lubang pohon Larvanya ditemukan
hidup di pelepah daun dan potongan bambu yang berisi air, juga berkembangbiak
dalam sumur baik di dalam maupun di luar rumah penduduk (Syahribulan dkk,
2012). Jenis nyamuk ini dikenali sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue
(DBD) (Depkes, 2004)
Syahribulan, (2011) Distribusi Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
sebagai Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) berdasarkan Faktor Elevasi,
Jarak dari Pantai dan Kepadatan Penduduk. Disertasi. PPs Unhas, Makassar
Departemen Kesehatan RI. (2004) Perilaku Hidup Nyamuk Aedes aegypti Sangat
Penting Diketahui Dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Termasuk Pemantauan Jentik Berkala. Bulletin Harian. http://www.depkes.go.id.
Diakses pada hari Selasa, 06 Maret 2012.
Umumnya pengendalian nyamuk Aedes agypty sebagai vektor virus Dengue
dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan insektisida sintetis sebagai
racun serangga. Obat nyamuk semprot atau obat anti nyamuk yang dioleskan,
tentunya mengandung insektisida beberapa senyawa kimia. Penggunaan senyawa
kimia dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Selain itu penggunaan
insektisida yang berlebihan akan membunuh berbagai jenis serangga lain yang
bermanfaat secara ekologis
Pengendalian penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat
dilakukan dengan penggunaan obat nyamuk seperti lotion. Lotion menurut
Farmakope Indonesia edisi IV, adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi
yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam
serbuk halus dengan ditambah bahan pensuspensi yang cocok, emulsi tipe o/w
dengan surfaktan yang cocok.
Salah satu tanaman yang memiliki sanyawa aktif adalah yang berasal dari
ketumbar (Coriandrum sativum L.) Berdasarkan penelitian lain mengenai
pengaruh formulasi ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) dalam gel air
freshener sebagai repellent terhadap daya tolak nyamuk Aedes sp. telah
memberikan bukti bahwa ekstrak biji ketumbar (Coriandrum sativum L.)
mempunyai kemampuan daya repellent terhadap Aedes sp dengan daya repellent
ekstrak biji ketumbar sebesar 62,7% hal tersebut karena kandungan kimia dalam
biji ketumbar seperti linalool dan flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai
penolak nyamuk (repellent) (Fitriani et al., 2019)
Fitriani, R. N., Muryani, S. and Windarso, E. S. (2019) ‘Pengaruh Formulasi
Ekstrak Biji Ketumbar ( Coriandrum sativum ) Sebagai Repellent Nyamuk
Aedes SP’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(2), pp. 775–782.

Maka peneliti ingin mencoba membuat formulasi dalam bentuk sediaan lotion anti
nyamuk Aedes albopictus yang salah satu komposisinya terdapat ekstrak buah
ketumbar. Pemilihan sediaan lotion karena lotion merupakan sediaan berbentuk
emulsi yang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket dibandingkan sediaan
lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian cepat dan
merata pada kulit (Balsam dan Sagarin, 1972).
B. Rumusan Masalah
- Apakah estrak buah ketumbar mempunyai aktivitas sebagai
antinyamuk..?
-
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Masalah
E. Manfaat Penelitian
F. Kajian Teori

G. Metode Penelitian
H. RAB
DAFTAR PUSTAKA

1. Tallulembang YD, Syahribulan, Umar MR. Eksistensi dan sebaran nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus di kampus Universitas Hassanudin Makassar. J Ekol
Kesehat. 2013;12(2):87–94.

Anda mungkin juga menyukai