Anda di halaman 1dari 3

Uji aktivitas senyawa metabolit sekunder pada miracle fruit

(Synsepalum dulcificum Daniell) sebagai biokontrol terhadap


larva nyamuk (ades aegypti)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia memiliki iklim tropis,iklim tropis adalah habitat yang


berpotensi bagi perkembangan nyamuk pembawa penyakit menular
Dengue (DBD).Terdapat dua jenis nyamuk penyebab DBD yaitu Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk Ae. aegypti yang habitat hidupnya
sangat dekat dengan manusia dan sifatnya yang antropofilik menyebabkan
nyamuk ini merupakan vektor yang paling efektif dalam menularkan virus
dengue (Soedarto dalam Anon, 1990).
Sampai saat ini,belum ada anjuran tentang obat atau vaksin untuk
mematikan virus DBD.Upaya yang baru dilakukan yaitu memutus siklus
penularan dengan cara pengendalian larva. Pengendalian vektor tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan metode lingkungan, metode
biologis, dan metode kimiawi (KEMENKES, 2010).Dengan metode
kimiawi yaitu larvasida maupun insektisida sintetik, dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan bahkan,kematian makhluk hidup bukan sasaran.
Dengan demikian, sangat diperlukan insektisida alami yang dihasilkan
oleh tanaman beracun terhadap serangga atau larva namun aman bagi
lingkungan dan makhluk lain. Salah satunya, insektisida nabati berbahan
dasar dari tumbuhan yang mengandung senyawa bioaktif yang toksik
terhadap serangga (Moehammadi dalam Supono 2005). Pestisida organik
bersifat mudah terurai sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan (Octavia
et al. dalam Supono 2008).
Dewasa ini, banyak dilaporkan tentang insektisida alami yang dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti ini.Sebagai
contoh,dilaporkan oleh Supono, Sugiyarto, Susilowati A, Purwantisari S,
Kurniawati FN (2015) bahwa limbah biji karika (Vasconcellea pubescens
Lenné et C. Koch) diketahui mengandung senyawa terpenoid yang
berpotensi untuk digunakan sebagai biopestisida dengan cara biji
dikeringkan dan diblender hingga menjadi serbuk, kemudian diekstraksi
dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil
asetat dan etanol 70%.Selain itu,juga dilaporkan oleh Haditomo dalam
Anon (2010) meneliti tentang ekstrak daun cengkeh (Syzygium
aromaticum) yang mengandung eugenol, saponin, flavonoid dan tanin
bersifat larvasida terhadap larva instar III Ae. Aegypt.
Sesuai laporan dari penelitian sebelumnya telah disimpulkan bahwa
senyawa-senyawa terpenoid ,eugenol, saponin, flavonoid dan tanin adalah
senyawa-senyawa yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan larva
nyamuk Aedes aegypti.Sedangkan senyawa-senyawa tersebut merupakan
senyawa metabolit sekunder di beberapa tumbuhan seperti buah tanaman
miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell).
Tanaman tersebut terbukti mengandung senyawa saponin.Saponin
adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin
memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air
dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama. Saponin
mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.  Saponin bersifat racun
bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai
racun ikan. Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut
sebagai Sapotoksin.
Dengan pemaparan tersebut kami ingin membuktikan serta
membandingkan kefektifan cara pengendalian larva nyamuk Aedes aegypti
dengan insektisida ekstrak buah miracle fruit (Synsepalum dulcificum
Daniell) daripada penelitian-penelitian sebelumnya.
Daftar Pusaka

Soedarto. 2010. Penyakit-penyakit infeksi di Indonesia. Widya Medika,


Jakarta. 183 hlm.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


374/Menkes/Per/III/2010 Tentang Pengendalian Vektor:1-97 hlm.

Moehammadi N. 2005. Potensi biolarvasida ekstrak herba Ageratum


conyzoides Linn. dan daun Saccopetalum horsfieldii Benn. Terhadap
larva nyamuk Aedes aegypti L. Jurnal Berk Penelelitian Hayati 10: 1-
4.

Octavia D, Andriani S, Qirom MA, Fatahul A. 2008, Keanekaragaman


Jenis Tumbuhan Sebagai Pestisida Alam di Savana Bekol Taman
Nasional Baluran, Proceeding Seminar Nasional PEI, Bandung.

Supono, Sugiyarto, Susilowati A, Purwantisari S, Kurniawati FN .2015,


Biokontrol larva nyamuk Aedes aegypti menggunakan limbah biji
karika (Vasconcellea pubescens):1-5 hlm.

Haditomo.2010, Efek Larvasida Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium


Aromaticum L.) Terhadap Aedes Aegypti L:1-50 hlm.

http://www.farmasi.asia/saponin/

Anda mungkin juga menyukai