Abstrak
Peningkatan kasus DBD di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus dengan jumlah kematian
sebanyak 1.598 orang. Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia, telah terjadi peningkatan kasus DBD
di setiap tahunnya. Peningkatan angka kesakitan DBD juga terjadi di NTB pada tahun 2016 yaitu sebesar
52,80 per 100.000 penduduk. Pemanfaatan bunga cengkeh sebagai bahan insektisida alami dapat menjadi
alternatif yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat menekan dampak negatif dari penggunaan
insektisida kimia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi ekstrak bunga cengkeh
(Syzygium aromaticum) sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan metode semprot.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan post-test only controlled group design.
Perlakuan dilakukan dalam 5 konsentrasi yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%. Data yang diperoleh
dianalisis secara statistic menggunakan uji Chi Square dan analisis probit. Berdasarkan hasil analisis,
ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) berpotensi sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes
aegypti dengan nilai signifikan 0.000 (p < 0.05) dengan konsentrasi LC50 diperoleh sebesar 3,434% dan
LC90 sebesar 22,070%.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 162
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Ae. aegypti yang dibagi kedalam 7 kelompok menunjukan jumlah kematian nyamuk yang
perlakuan yaitu 2 kelompok kontrol (kontrol berbeda-beda terhadap nyamuk Aedes
positif dan kontrol negatif) dan 5 kelompok aegypti. Suatu senyawa dinyatakan
perlakuan (5%, 10%, 15%, 20% dan 25%). berpotensi sebagai insektisida diukur dari
Populasi dalam penelitian ini adalah nyamuk jumlah kematian nyamuk sebesar 90% dari
Ae. aegypti yang dibiakan di laboratorium jumlah sampel pada tiap konsentrasi.
Parasitologi Poltekes Kemenkes Mataram. Penelitian ini dilakukan dari bulan maret
Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk sampai dengan bulan Juni 2017. Dalam
Ae. aegypti betina yang berumur 2 – 5 hari. penelitian ini dilakukan kegiatan yang
Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pembuatan ekstrak bunga cengkeh,
adalah konsentrasi ekstrak bunga cengkeh mengukur hasil peneraan kadar semprot dan
(Syzygium aromaticum). Variabel terikat mengukur potensi ekstrak bunga cengkeh
dalam penelitian ini adalah jumlah nyamuk sebagai insektisida terhadap nyamuk Aedes
Ae. aegypti yang mati setelah disemprot aegypti. Pembuatan ekstrak bunga cengkeh
dengan ekstrak bunga cengkeh (Syzygium dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik,
aromaticum). Universitas Mataram dengan menggunakan
Data hasil yang telah diperoleh metode maserasi. Hasil ekstrak yang
kemudian dianalisis dengan uji Chi Square. diperoleh dalam bentuk ekstrak semi kental
Analisis data dibuat berdasarkan perhitungan sebanyak 125 ml.
jumlah nyamuk yang mati atau pingsan Berdasarkan hasil ekstrak yang
untuk tiap-tiap konsentrasi larutan uji diperoleh, kemudian dilakukan pengenceran
ekstrak bunga cengkeh dan dinyatakan konsentrasi menjadi berbagai konsentrasi
sebagai potensi insektisida. Untuk yang kemudian di kemas dalam bentuk
mengetahui potensi dari ekstrak bunga sprayer. Selanjutnya dilakukan penimbangan
cengkeh terhadap kematian nyamuk Aedes terhadap botol sprayer yang telah diisikan
aegypti digunakan analisis Chi Square. dengan ekstrak bunga cengkeh berbagai
Untuk mengetahui nilai LC50 dari ekstrak konsentrasi untuk mengetahui berat total
bunga cengkeh terhadap nyamuk Aedes awal cairan dalam sprayer. Kemudian
aegypti untuk waktu pengamatan 24 jam dilakukan penyemprotan sebanyak 10 kali
setelah perlakuan digunakan uji probit. semprot, dan dilakukan penimbangan
Analisis dilakukan dengan menggunakan kembali untuk mengetahui berat total cairan
program computer. setelah dilakukan penyemprotan, selanjutnya
dilakukan perhitungan selisih total cairan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN sebelum dan setelah dilakukan
A. HASIL penyemprotan. Data hasil peneraan berat
Penelitian ini bertujuan untuk semprotan ekstrak bunga cengkeh dapat
mengetahui potensi ekstrak bunga cengkeh dilihat pada tabel 4.1
(Syzigium aromaticum) sebagai insektisida
terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan
metode semprot. Sampel nyamuk yang
digunakan untuk tiap perlakuan adalah 10
ekor. Penelitian ini menggunakan bentuk
sediaan ekstrak dengan 5 konsentrasi yang
berbeda yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%
dan didapatkan data kuantitatif.
Data yang diperoleh kemudian
dideskripsikan dengan menggunakan
program analisis statistik (SPSS Versi 22).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, ekstrak bunga cengkeh
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 164
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Tabel 4. 1 Data hasil peneraan berat semprotan Tabel 4. 2 Data hasil pengamatan potensi
ekstrak bunga cengkeh ekstrak bunga cengkeh
Jumlah Persentasi
Berat Sebelum Berat Setelah nyamuk Nyamuk
Konsentrasi nyamuk kematian
Konsentrasi Disemprot Disemprot mati Hidup
uji nyamuk
(gram) 10x (gram) Kontrol (-) 10 0 10 0
Kontrol Kontrol (+) 10 10 0 100
Negatif 31.86 30.59 5% 10 2 8 20
Kontrol 10% 10 3 7 30
15% 10 5 5 50
Positif 31.63 30.68
20% 10 6 4 60
5% 31.42 30.6 25% 10 9 1 90
10% 31.51 30.73
15% 31.88 30.64
20% 31.52 30.73
25% 31.73 30.81
Total 221.55 214.78 Persentasi kematian nyamuk
150 100 90
Persentasi Kematian
Cara peneraan berat semprotan dihitung 100 60
50
sebagai berikut : 30
Nyamuk (%)
50 20
0
a. Berat total sebelum disemprotkan 0
= 221.55 gram
b. Berat total setelah disemprotkan 10 kali
= 214.78 gram
c. Berat 1 kali semprotan Konsentrasi (%)
=
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚−𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 10 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑝𝑟𝑜𝑡
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑗𝑖 𝑥 10 𝑠𝑒𝑚𝑝𝑟𝑜𝑡𝑎𝑛
221.55−214.78 Gambar 4. 1 Diagram persentasi kematian
=
7 𝑥 10 nyamuk setelah dilakukan kontak bahan uji
= 0.09671 gram
Berat rata-rata tiap kali semprot adalah Berdasarkan data pada Tabel 4.2,
0,096 gram, jadi tiap perlakuan kematian nyamuk terbanyak diperoleh pada
membutuhkan ekstrak bunga cengkeh kelompok kontrol positif dan diikuti dengan
sebesar 0,96 gram untuk berbagai kematian nyamuk pada kelompok perlakuan
konsentrasi. dengan ekstrak bunga cengkeh. Berdasarkan
Pengamatan potensi ekstrak bunga Gambar 4.1 menunjukan kematian nyamuk
cengkeh sebagai insektisida terhadap terjadi di setiap kelompok perlakuan dengan
nyamuk Aedes aegypti dilakukan dengan ekstrak bunga cengkeh. Kematian nyamuk
mengamati jumlah nyamuk Aedes aegypti dimulai dari kelompok perlakuan dengan
yang mati setelah dikontakkan dengan ekstrak bunga cengkeh konsentrasi rendah
ekstrak bunga cengkeh dengan berbagai hingga dengan konsentrasi tertinggi.
konsentrasi sebagai perlakuan, sipermetrin Berdasarkan hasil tersebut dapat
sebagai kontrol positif dan aquades sebagai disimpulkan bahwa kematian nyamuk terjadi
kontrol negatif. Hasil pengamatan seiring dengan penambahan konsentrasi
didapatkan jumlah kematian nyamuk Aedes ekstrak bunga cengkeh. Dengan kematian
aegypti pada setiap kelompok perlakuan. nyamuk terbanyak terjadi pada kelompok
Data hasil pengamatan potensi ekstrak bunga ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi
cengkeh ditampilkan dalam Tabel 4.2 dan 25% dengan jumlah nyamuk yang mati
Gambar 4.1. sebanyak 9 ekor dengan persentasi kematian
nyamuk sebesar 90%.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 165
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Kematian pada kelompok kontrol negatif Penelitian ini juga menghitung daya bunuh
adalah 0% atau tidak ada nyamuk yang mati ekstrak bunga cengkeh dengan
pada kelompok kontrol sehingga tidak menggunakan nilai LC. Nilai LC yang
diperlukan koreksi dengan formula Abbot. diharapkan dapat dicapai dalam penelitian
Analisis dilakukan dengan metode ini adalah LC50. Berdasarkan hasil analisis
regresi probit yang bertujuan untuk probit menunjukan bahwa ekstrak bunga
mengetahui potensi dari ekstrak bunga cengkeh dalam penelitian ini diperoleh nilai
cengkeh terhadap nyamuk Aedes aegypti LC50 sebesar 3,434%.
serta untuk mencari konsentrasi ekstrak Potensi bunga cengkeh sebagai
bunga cengkeh yang efektif sebagai insektisida alami dikarenakan kandungan
insektisida. Berdasarkan hasil analisis chi- senyawa kimia yang terkandung dalam
square diperoleh nilai signifikan adalah bunga cengkeh. Dalam penelitian ini, ekstrak
0.000 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bunga cengkeh dibuat dengan metode
bahwa ekstrak bunga cengkeh memiliki maserasi. Penggunaan metode ini karena
potensi sebagai insektisida terhadap nyamuk maserasi merupakan metode ekstraksi yang
Aedes aegypti. Uji dilanjutkan dengan paling praktis dengan menggunakan alat-alat
analisis probit, berdasarkan hasil analisis sederhana. Perendaman simplisia bunga
probit diperoleh nilai LC50 adalah 3,434% cengkeh menggunakan etanol 96% yang
sehingga dapat disimpulkan dengan dapat menarik zat aktif yang terkandung
kematian nyamuk Aedes aegypti sebesar dalam simplisia yang bersifat polar maupun
50% populasi nyamuk uji dapat disebabkan non polar.
dengan penggunaan ekstrak bunga cengkeh Berdasarkan pengujian senyawa kimia
dengan konsentrasi terkecil yaitu 3,434%. yang terkandung dalam bunga cengkeh
Sedangkan konsentrasi tertinggi dengan menunjukan adanya kandungan senyawa
tingkat kematian nyamuk Aedes aegypti saponin, alkaloid, glikosida dan flavonoid
sebesar 90% populasi nyamuk uji adalah (Aliah, 2016). Kandungan utama dari
22,070%. ekstrak bunga cengkeh adalah eugenol,
B. PEMBAHASAN eugenol asetat dan caryophyllene. Eugenol
Penelitian ini menggunakan 5 macam bersifat neurotoksik bagi nyamuk sehingga
konsentrasi ekstrak bunga cengkeh yaitu 5%, dapat mempengaruhi syaraf sensoris susunan
10%, 15%, 20%, dan 25% sebagai perlakuan syaraf perifer dan syaraf pusat serangga.
dan terdapat kontrol positif (sipermetrin Eugenol dapat meracuni akson saraf dengan
0,32g/l) dan kontrol negatif dengan cara mempengaruhi transmisi impuls
menggunakan aquades. Percobaan diamati elektrik sepanjang perjalarannya di akson
sejak menit ke 20 sampai dengan 24 jam. dan memperpanjang fase eksitasi dari badan
Hal ini untuk mengetahui potensi ekstrak sel neuron yang akhirnya akan menyebabkan
bunga cengkeh (Syzigium aromaticum) paralysis sel saraf (Nindatu & Noya, 2018).
sesuai dengan banyaknya konsentrasi yang Selain mempengaruhi transmisi impuls
diberikan pada nyamuk Aedes aegypti akson, eugenol juga bekerja dengan
sebagai insektisida. memblok reseptor octopamine yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui merupakan sejenis reseptor simpatomimetic
bahwa konsentrasi ekstrak bunga cengkeh yang mengontrol aktivitas simpatis dan
yang diberikan memiliki potensi sebagai menyebabkan bronkokonstriksi sehingga
insektisida alami terhadap nyamuk Aedes dapat membunuh nyamuk (Nindatu & Noya,
aegypti dengan metode semprot. Setiap 2018; Riyanto, 2012).
konsentrasi ekstrak bunga cengkeh memiliki Kandungan alkaloid dalam ekstrak
hasil kematian nyamuk Aedes aegypti yang bunga cengkeh juga berperan sebagai
berbeda-beda. Peningkatan kematian anticholinestrase yang mempunyai
nyamuk terjadi seiring dengan penambahan mekanisme kerja serupa dengan
konsentrasi ekstrak bunga cengkeh. organophospat yaitu dengan membuat
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 166
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 168
Volume 7. No. 2 – Oktober 2021