PENDAHULUAN
menimbulkan dampak negatif yang tidak diinginkan. Dampak negatif tesebut akan
menimbulkan berbagai masalah baik secara langsung ataupun tidak, akan
berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia seperti keracunan.
Dampak negatif yang terjadi dari penggunaan pestisida pada pengendalian hama
adalah keracunan, Khususnya para petani yang sering / intensif menggunakan
pestisida. Pestisida dalam bentuk teknis (technical grade) sebelum digunakan perlu
diformulasikan dahulu. Formulasi pestisida merupakan pengolahan (processing) yang
ditujukan untuk meningkatkan sifat-sifat yang berhubungan dengan keamanan,
penyimpanan, penanganan (handling), penggunaan, dan keefektifan pestisida. Pestisida
yang dijual telah diformulasikan sehingga untuk penggunaannya pemakai tinggal
mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam manual. Formulasi pestisida yang
dipasarkan terdiri atas bahan pokok yang disebut bahan aktif (active ingredient) yang
merupakan bahan utama pembunuh organisme pengganggu dan bahan ramuan (inert
ingredient). (Anonim,2011) Pestisida merupakan senyawa kimia yang disusun untuk
mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Di Indonesia pestisida
sering digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanaman
tetapi pada saat ini pestisida banyak ditemukan residu khususnya di tanaman dan
tanah sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia.Inilah
yang menjadi alasan dasar kami dalam membahasa tentang pestisida sintetik agar
kami mengetahui cara pembuatan sederhana dalam membashi hama dan penyakit
yang mengganggk tanaman para petani khususnya negara indonesia yang kaya akan
kekayaan alam yang sangat berlimpah , sehungga jika kekayaan alam perlu di
lestarikan makanya kami sebagai generasi muda harus mengetahui cara dalam
pembuatan pestisida yang sangat sederhana.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat membuat pestisida dan
juga bisa membuat pestisida sentetik dengan buatan sendiri.
Universitas Sriwijaya
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pestisida Sintetik
Pestisida berarti pembunuh hama (pest: hama dan cide: membunuh) dan
secara umum pengertian pestisida ini sangatlah luas yang mencakup produk-produk
yang digunakan dibidang pengelolaan tanaman (pertanian, perkebunan, kehutanan),
peternakan, kesehatan hewan, perikanan, penyimpanan hasil pertanian, pengawetan
hasil hutan, kesehatan masyarakat (termaksud, pengendalian vektor penyakit
manusia), bangunan (pengendalian rayap), pestisida rumah tangga, fumigasi serta
pestisida industri (Nikada, 2012). Secara khusus, pestisida yang digunakan di bidang
pengelolaan tanaman disebut produk perlindungan tanaman (crop protection
products) atau pestisida pertanian. Oleh karena itu sebagai produk perlindungan
tanaman, pestisida pertanian meliputi semua zat kimia, campuran zat kimia, atau
bahan-bahan lain (ekstrak tumbuhan, mikroorganisme, dan hasil fermentasi) yang
digunakan untuk mengendalikan atau membunuh organisme pengganggu tanaman
(OPT). Contohnya, insektisida, akarisida, fungisida dll, dan mengatur pertumbuhan
tanaman
(merangsang
tanaman).Contohnya,
atau
zat
menghambat
pengatur
pertumbuhan
tumbuhdefoliant
dan
(senyawa
mengeringkan
kimia
untuk
:a) Hama
menjadi
kebal
(resisten),b) Peledakan
hama
baru
Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih
sering,
b)
bahan baku,
c)
Kurang praktis,
d)
e)
f)
g)
Kelebihan
a)
Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat,
b)
c)
d)
e)
f)
g)
serangga,
h)
BAB 3
METODOLOGI
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Tabel 4.1 Pestisida sintetik
Faktor
A
Pestisi
da
Sinteti
k
Fakto
rB
5%
10 %
15 %
Kontr
ol
Ulang
an
1
1
3 mm
2
10 mm
4
20
mm
19
mm
29
mm
17
mm
8 mm
5
22 mm
12 mm
Hari ke
3
16
mm
20
mm
27
mm
17
mm
8 mm
2 mm
8 mm
10 mm
12 mm
10 mm
10 mm
15 mm
9 mm
9 mm
7 mm
8 mm
8 mm
15 mm
15 mm
19 mm
32 mm
15
mm
64
mm
14 mm
18
mm
65
mm
18 mm
31 mm
15 mm
9 mm
71 mm
4.2. Pembahasan
Tanaman yang digunakan pada praktikum pengaplikasian pestisida Sintetik
(Kimia) dan Pestisida Biologi (Biopestisida) ini adalah daun milik fakultas pertanian
universitas sriwijaya yang terletak di belakang ruang kelas mahasiswa , Indralaya.
Dalam praktikum kali ini ada dua jenis pestisida yang digunakan yaitu, pestisida
sintetik dan pestisida biologis. Pestisida sintetik atau juga sering disebut dengan
pestisida kimiawi merupakan pestisida yang terbuat dari bahan kimia yang
mengandung bahan aktif sesuai dengan sasaran apa yang akan di kendalikan dengan
cara meniru rumus senyawa dari bahan alami. Pestisida jenis ini sangat berbahaya
Universitas Sriwijaya
7
pengaplikasian
pestisida
ini
ada
baiknya
sebelum
melakukan
Universitas Sriwijaya
8
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1.Perlakuan fungisida alami dan sintetis efektif menghambat pertumbuhan jamur
Fusarium oxysporum f.splycopersici pada media PDA.
2.Perlakuan fungisida alami dan sintetis secara nyata dapat mengurangi persentase
penyakit layu Fusarium pada tanaman tomat.
3. Cara kerja pestisida sintetik (kimia) lebih efektif dibaningkan cara kerja pestisida
biologi (biopestisida),
4. Pestisida biologi (biopestisida) lebih aman dan baik digunakan dibandingkan
pestisida sintetik (kimia) karena bersifat ramah lingkungan dan tidak ikut membunuh
musuh alami dari OPT yang ada di lahan.
5. Penggunaan pestisida sintetik (kimia) dapat menyebabkan hama menjadi kebal
(resisten), peledakan hama baru (resurjensi), karena terbunuhnya musuh alami, dan
menyisakan penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen.
5.2. Saran
Saran dari praktikum ini adalah agar para mahasiswa hati-hati dalam
penggunaan pestisida sintetik karena ini dapat berbahaya bagi lingkungan.
Universitas Sriwijaya
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11