Anda di halaman 1dari 6

Nama : irwan Taufik

NPM : 1710005301018

UAS Pestisidan Dan Bio Pestisida

Jawaban

1. Kelemahan
a) Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan
(ramah lingkungan)
b) Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian
khususnya pestisida sintetis/kimiawi.
c) Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang
d) Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga
walaupun jarang menyebabkan kematian
e) Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan
bersifat selektif
f) Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
g) Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya
yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.
h) Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan
dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun,
tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati
i) Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
j) Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia

Kekurangan
 Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
 Tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama, pestisida nabati harus segera diaplikasikan
setelah diproduksi
 Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar
 Kurang praktis karena harus membuatnya terlebih dahulu dan waktu yang dibutuhkan
pun tidak sedikit, sehingga tidak bisa langsung mengaplikasikannya pada tanaman

2. jelaskan apa pemicu kebangkitan kembali penggunaan pestisida nabati/ hayati

Jawab:

Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah
tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana.
Bahan bakunya yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam
sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak
peliharaan karena residunya mudah hilang.

Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan,  akan membunuh
hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian
produk terbebas dari residu pestisda  sehingga aman dikonsumsi manusia. Pestisida nabati
menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan
pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman,
lingkungan juga tidak tercemar.

Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan
perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya

3. jelaskan 3 resiko pengunaan pestisida pada sistem pertanian

Jawab:

Pestisida selain bermanfaat, juga menghasilkan dampak lingkungan. Disamping


bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian, ia juga menghasilkan dampak buruk baik bagi
kesehatan manusia dan lingkungan. Lebih dari 98% insektisida dan 95% herbisida menjangkau
tempat selain yang seharusnya menjadi target, termasuk spesies non-target, perairan, udara,
makanan, dan sedimen.
 Pestisida dapat menjangkau dan mengkontaminasi lahan dan perairan ketika disemprot
secara aerial, dibiarkan mengalir dari permukaan ladang, atau dibiarkan menguap dari
lokasi produksi dan penyimpanan.
 Penggunaan pestisida berlebih justru akan menjadikan hama dan gulma resistan terhadap
pestisida.

4. jelaskan pengertian pestisida nabati dan sebutkan 5 contoh tumbuhan dan bahan aktifnya yang
dapat digunakan sebagai pestisida nabati

Jawab:

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan
bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida
ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan serta dapat di
buat dengan mudah menggunakan bahan yang murah dan peralatan yang sederhana.

Contoh tanamannya: Terung Teter, Toga, Pepaya,Sirsak, Tembakau.[

Contoh bahan aktifnya: senyawa nikotin dan turunannya antara lain alkaloid nikotin, nikotin
sulfat,

5. jelaskan ukuran toksisitas suatu pestisida yaitu: LD 50, LC50, IC50, LT50, ED 50

Jawab:

LD50 (dosis matematika 50%)

LC50 (konsentrasi matematika 50%)

IC50(
6. jelaskan faktor dalam dan faktor luar yang mempengaruhi toksisitas pestisida

7. jelaskan yang dimaksud dengan pestisida sistemik, non sistemik dan kontak

Jawab:

 pestisida sistemik adalah jenis insektisida yang akan berfungsi bila organisme target


memakan produk sambil mengeluarkan zat tertentu. Insektisida jenis ini cocok digunakan
untuk berbagai hama yang tipe serangannya adalah menghisap atau menusuk bagian
tanaman.
 Non sistematik, pestisida non sistematik setelah diaplikasikan pada tanaman sasaran tidak
diserap oleh jaringan tanaman tetapi hanya menempel di bagian luar tanaman.
 Racun kontak adalah insektisida yang masuk kedalam tubuh serangga lewat kulit
(bersinggunggan langsung). Seranggga, hama akan mati bila bersinggunggan langsung
dengan insektisida tersebut

8. sebutkan mekanisme toksisitas pestisida

Jawab:

9.
10. uraikan dengan ringkas mekanisme kerja pestisida hayati dalam mengendalikan OPT
khususnya hama

12. Jelaskan teknik persiapan pestisida sebelum diaplikasikan


 Tepat Sasaran
Tepat sasaran ialah pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT yang
menyerang. Sebelum menggunakan pestisida, langkah awal yang harus dilakukan ialah
melakukan pengamatan untuk mengetahui jenis OPT yang menyerang. Langkah
selanjutnya ialah memilih jenis pestisida yang sesuai dengan OPT tersebut. Pada tabel
berikut disajikan daftar golongan pestisida berdasarkan OPT sasaran.
 Tepat Mutu
Tepat mutu ialah pestisida yang digunakan harus bermutu baik. Untuk itu agar dipilih
pestisida yang terdaftar dan diijinkan oleh Komisi Pestisida. Jangan menggunakan
pestisida yang tidak terdaftar, sudah kadaluarsa, rusak atau yang diduga palsu karena
efikasinya diragukan dan bahkan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pestisida
yang terdaftar dan diijinkan beredar di Indonesia kemasannya diharuskan menggunakan
bahasa Indonesia.
 Tepat Jenis Pestisida
Suatu jenis pestisida belum tentu dianjurkan untuk mengendalikan semua jenis OPT pada
semua jenis tanaman. Oleh karena itu agar dipilih jenis pestisida yang dianjurkan untuk
mengendalikan suatu jenis OPT pada suatu jenis tanaman. Informasi tersebut dapat
dilihat pada label atau kemasan pestisida.
 Tepat Waktu Penggunaan
Waktu penggunaan pestisida harus tepat, yaitu pada saat OPT mencapai ambang
pengendalian dan penyemprotannya harus dilakukan pada sore hari (pukul
16.1 atau 17.00) ketika suhu udara < 30 oC dan kelembaban udara 50-80%.
 Tepat Dosis atau Konsentrasi Formulasi
Dosis atau konsentrasi formulasi harus tepat yaitu sesuai dengan rekomendasi anjuran
karena telah diketahui efektif mengendalikan OPT tersebut pada suatu jenis tanaman.
Penggunaan dosis atau konsentrasi formulasi yang tidak tepat akan mempengaruhi efikasi
pestisida dan meninggalkan residu pada hasil panen yang membahayakan bagi
konsumen. Informasi dosis atau konsentrasi anjuran untuk setiap jenis OPT pada tanaman
tertentu dapat dilihat pada label atau kemasan pestisida.
 Tepat Cara Penggunaan
Pada umumnya penggunaan pestisida diaplikasikan dengan cara disemprotkan. Namun
demikian, tidak semua jenis OPT dapat dikendalikan dengan cara disemprot. Pada jenis
OPT tertentu dan tanaman tertentu, aplikasi pestisida dapat dilakukan dengan cara
penyiraman, perendaman, penaburan, pengembusan, pengolesan, dll. Informasi tersebut
dapat diperoleh dari brosur atau label kemasan pestisida.

13. keuntungan pestisida dengan bahan aktif mikroorganisme yang dikenal PGPR
Keuntungan yg penggunaan ini pestisida berbahan PGPR diantaranya ramah lingkungan
dan penggunaan mudah dan cepat. Selain itu penggunaan PGPR ini tidak merusak tanah.
Karena pestisida ini menggunakan mikroorganisme yang baik untuk membasmi hama
atau pun dapat membantu pertumbuhan tanaman. Selain untuk digunakan pestisida.PGPR
ini aktif mengkolonisasi akar tanaman, hasil tanaman dan kesuburan tanah

Anda mungkin juga menyukai