HAYATI Solusi Pertanian OLEH : TOMO NUGROHO 23 JUNI 2023 DI KT. NGUPOYO TIRTO, GATEN, PELEMADU, SRIHARJO, IMOGIRI Pengertian Pestisida Peraturan Pemerintah
• Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah
semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : 1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian. 2. Memberantas rerumputan (gulma) 3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian- bagian tanaman, tidak termasuk pupuk. Pengertian Pestisida Peraturan Pemerintah
• Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua
zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : 1. Memberantas/mencegah hama-hama luar pada hewan peliharaan dan ternak. 2. Memberantas dan mencegah hama-hama air. 3. Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air. Jenis-Jenis Pestisida
• A. Berdasarkan jenis organisme sasaran, pestisida ada yang bersifat:
1. Insektisida, mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga. 2. Fungisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk memberantas fungi/cendawan. 3. Bakterisida, mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. 4. Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda. Jenis-Jenis Pestisida
5. Akarisida atau mitisida, mengandung senyawa kimia untuk
membunuh tungau, caplak dan laba-laba. 6. Rodenstisida, mengandung senyawa kimia beracun untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus. 7. Moluskisida, pestisida untuk membunuh moluska (siput, bekicot, tripisan yang banyak di tambak). 8. Herbisida, senyawa kimia beracun untuk membunuh tumbuhan pengganggu / gulma. Jenis-Jenis Pestisida
9. Ovisida, berfungsi untuk merusak telur.
10. Pedukulisida, pestisida untuk membunuh kutu atau tuma. 11. Piscisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh ikan. 12. Termisida, pestisida yang berfungsi untuk membunuh rayap. • B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida • Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif bekerja. • Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem pernapasan. • Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam organ pencernaannya • B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida • Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang telah disemprot. • Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya. • Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak. Biopestisida
• Biopestisida atau pestisida hayati adalah pestisida yang bahan utamanya
bersumber atau dibuat dari bahan-bahan hayati atau makhluk hidup, yang berpotesi digunakan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu hama dan penyakit yang mengganggu, merusak, atau menyerang pada tanaman • Biopestisida (pestisida alami/pestisida hayati) merupakan pestisida ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia. • Biopestisida tidak mengandung zat racun yang berbahaya bagi Kesehatan manusia dan lingkungan Pengertian Biopestisida 1. Dapat diaplikasikan dengan mudah 2. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat 3. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi dlm jangka pendek. 4. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat 1. Kematian musuh alami organisme pengganggu 2. Kenaikan populasi pengganggu 3. Dapat menyebabkan timbulnya resistensi 4. Keracunan pestisida 5. Keracunan thdp ternak/hewan peliharaan. 6. Keracunan pada ikan dan biota lainnya. 7. Keracunan terhadap satwa liar. 8. Keracunan terhadap makanan 9. Residu yang dapat mencemari lingkungan 10.Menghambat Perdagangan 1. Murah dan mudah dibuat 2. Aman bagi manusia dan lingkungan 3. Bahan aktifnya tidak menimbulkan residu pada tanah/tanaman 4. Tidak menyebabkan resistensi 5. Produk pertanian lebih sehat, bebas racun kimia • Dampak positif Dampak Negatif 1. Daya kerja relatif lambat, tidak cepat menanggulangi hama 2. Tidak dapat membunuh secara langsung hama sasaran 3. Tidak tahan tterhadap sinar matahari 4. Tidak dapat disimpan terlalu lama 5. Kurang praktis, perlu semprot berulang-ulang Pestisida Kimia Pestisida Organik • Bahan Baku Pestisida Organik 1. Bagian tumbuhan yang diambil untuk bahan pestisida organik biasanya mengandung zat aktif dari kelompok metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya. 2. Bahan aktif ini bisa mempengaruhi hama dengan berbagai cara seperti penghalau (repellent), penghambat makan (anti feedant), penghambat pertumbuhan (growth retardant), penarik (attractant) dan sebagai racun mematikan (toksin). 3. Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan biasanya berasal dari urin. 4. Beberapa mikroorganisme juga diketahui bisa mengendalikan hama yang bisa dipakai untuk membuat pestisida. JENIS TANAMAN BAGIAN YANG DIGUNA KAN HAMA/PENYAKIT YANG DIKENDALI KAN • Adas Biji Kutu (beras, sereal, polowijo) Alang-alang Rimpang Antraknosa pada buncis Babandotan Seluruh tanaman Nematode pada kentang Bawang- bawangan Umbi Busuk batang pada panili Bengkoang Biji Ulat pada kubis Brotowali batang Lalat buahKutu aphids pada cabe Cabe buah Hama tikus pada tanaman hias Cengkeh bunga Phytopthora pada lada Daun wangi Daun Lalat buah, bactrocera dorsalis Gadung Umbi Tikus/rodentisida Jahe Rimpang Ulat Plutella xylostella pada kubis Jambu mete Kulit Ulat jambu mete Jambu biji Daun Antraknosa Jarak Buah dan daun Namatoda pada nilam dan jahe, Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan Jengkol Buah Walangsangit pada cabe Jeruk nipis Daun Busuk hitam pada anggrek Kacang babi Biji Ulat pucuk Terimakasih