PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insektisida atau nama lainnya. Hampir dalam semua sisi kehidupan kita tidak
bisa lepas dari pestisida dalam berbagai bentuknya. Dari gunung sampai
pantai, dari desa sampai kota. Petani di pegununganpun tidak lepas dari
ikan asin misalnya, ada yang menggunakan pestisida. Tentunya cara ini tidak
rumah tangga seperti penggunaan obat nyamuk, anti rayap / ngengat, pengusir
nyamuk (repelent) dan banyak lagi macamnya. Untuk itulah kita perlu
Pestisida merupakan suatu bahan yang banyak dijumpai dan digunakan secara
tangga
3
Tidak hanya di bidang pertanian, pengunaaan pestisida dalam rumah
tangga Indonesia sudah demikian luas juga. Berbagai merek “obat” serangga
kita untuk mengakses racun ini dan memasukkannya ke dalam rumah kita.
negatif pestisida ini (pada manusia dan lingkungan), seolah kita tidak punya
ini dengan “obat” hama. Sekalipun sebagai bahan beracun (biosida) yang
hampir semua tempat dan waktu, hasilnya dapat dirasakan dalam waktu yang
Tanpa kita sadari terdapat berbagai jenis pestisida yang tersimpan dirumah.
Pestisida ini bukan saja digunakan di dalam rumah tetapi juga digunakan
dihalaman rumah dan kebun untuk melindungi tanaman dari gulma dan
racunanini karena rasa keingin tahuannya yang tinggi dan tingkah lakunya
yaitu senang sekali memasukan apa saja yang ditemui ke dalam mulutnya
4
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam
pemerintah tersebut, maka setiap pestisida yang akan diedarkan, disimpan dan
pertanian nomor 434.1 tahun 2001 tentang syarat dan tata cara pendaftaran
pestisida, dan keputusan menteri pertanian nomor 517 tahun 2002 tentang
pengawasan pestisida.
Tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi
Dalam peraturan pemerintah tersebut yang disebut sebagai pestisida adalah semua
zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
2. Memberantas gulma
diinginkan
5
5. Memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
7. Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pestisida
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan
mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang
tanaman.
pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702
alternatif terakhir. Dan belajar dari pengalaman, Pemerintah saat ini tidak lagi
7
baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang
bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diri
dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara
bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang
1. Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti
8
2. Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti
3. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti
4. Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron.
5. Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos
6. Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun.
10. Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema
11. Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi
12. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma.
9
13. Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan.
13. Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat.
14. Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa.
15. Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi
16. Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga
kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi
panas, pestisida akan naik bergerak ke atas. Demikian pula kelembapan yang
10
pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu
1. Dosis pestisida
Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan
untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman
yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yang
2. Konsentrasi pestisida
penggunaan pestisida :
3. Alat semprot
11
dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer
4. Ukuran droplet
e. Mist 50-100 µm
f. Aerosol 0,1-50 µm
g. Fog 5-15 µm
Pestisida
1. Petunjuk Keamanan
waktu bekerja
cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan air
12
d. Setelah digunakan cucilah dengan air semua peralatan semprot
kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber air dan jangkauan
anak-anak.
kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber air.
a. Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala,
pingsan.
Puskesmas/dokter terdekat.
Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan air yang
banyak.
sedikitnya 15 menit.
13
tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai
pingsan/tidak sadar.
yang timbul.
1. Melalui kulit
Hal ini dapat terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung
pada kulit. Ketika petani memegang tanaman yang baru saja disemprot,
ketika pestisida terkena pada kulit atau pakaian, ketika petani mencampur
pakaian yang telah terkena pestisida. Untuk petani atau pekerja lapangan,
2. Melalui pernapasan
3. Hal ini paling sering terjadi pada petani yang menyemprot pestisida atau
4. Melalui mulut
Hal ini terjadi bila seseorang meminum pestisida secara sengaja ataupun
14
tidak, ketika seseorang makan atau minum air yang telah tercemar, atau
ketika makan dengan tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah
1. Pengertian Pakar
Herbisida berasal dari senyawa kimia organik maupun anorganik atau berasal dari
metabolit hasil ekstraksi dari suatu organisme. Herbisida bersifat racun terhadap
Namun pada takaran yang lebih rendah, herbisida akan membunuh tumbuhan
2. Klasifikasi Herbisida |
tumbuhan, yaitu
15
1. Herbisida Selektif
Pengertian Herbisida Selektif ialah herbisida yang bersifat lebih beracun untuk
tumbuhan tertentu daripada tumbuhan lainnya. misal Herbisida ini yaitu Ametrin,
2. Herbisida Nonselektif
spesies tumbuhan yang ada. misal herbisida ini yaitu glifosat dan paraquat.
Jenis Jenis Herbisida didasarkan pada media atau jalur aplikasinya, yaitu :
1. Foliar Applications
Herbisida yang diaplikasikan melalui daun atau tajuk gulma. Herbisida yang
termasuk dalam kelompok ini ialah herbisida pasca tumbuh. Herbisida ini
diaplikasikan pada ketika gulma sudah tumbuh. misal herbisida pasca tumbuh
2. Soil Application
gulma tersebut tumbuh. misal Herbisida ini yaitu diuron, bromacil, oksadiazon,
Jenis Jenis Herbisida didasarkan pada tipe Translokasi herbisida dalam tumbuhan,
yaitu :
16
1. Herbisida Kontak (tdak ditranslokasikan)
Herbisida kontak mengendalikan gulma dengan cara mematikan bab gulma yang
terkena eksklusif dengan herbisida. Sifat herbisida ini tidak ditranslokasikan atau
tidak dialirkan dalam badan gulma. Jika banyak organ gulma yang terkena
herbisida, maka semakin baik juga daya kerja herbisida. misal herbisida kontak
glufosinat.
Herbisida Sistemik ialah herbisida yang dialirkan dari kawasan terjadinya kontak
pertama dengan herbisida ke bab lainnya, biasanya akan menuju pada titik tumbuh
melalui tanah. misal herbisida yang melalui tajuk yaitu herbisida glifosat, sulfosat
dan ester. misal herbisida yang melalui tanah yaitu herbisida ametrin, atrazin,
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus,
2. Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang
18
DAFTAR PUSTAKA
19
20