Anda di halaman 1dari 5

Busuk Lunak Pada Wortel (Erwinia carotovora)

Busuk lunak adalah penyakit yang merugikan pada tanaman-tanaman sayuran, termasuk kubis-kubisan, baik di lapangan maupun dalam penyimpanan dan pengangkutan sebagai penyakit pasca panen. Kemajuan teknologi yang dicapai ilmuan pada akhir dekade ini untuk menekan penyebaran patogen Erwinia carotovora melalui molekul signal pada pathogen dikuatirkan akan manciptakan galur yang resisten. Teknik perbanyakan secara tradisional tidak dapat digunakan sebagai senjata yang ampuh karena kurangnya sifat resisten. Penelitian lebih lanjut masih dikembangkan untuk menangani masalah ini. Klasifikasi. Kingdom: Bacteria, Phylum: Proteobacteria, Class: Gammaproteobacteria, Order: Enterobacteriales, Family: Enterobacteriaceae, Genus: Erwinia, Species: E. carotovora Gejala serangan. Gejala yang umum pada tanaman wortel adalah busuk lunak, berwarna coklat atau kehitaman, pada daun, batang, dan umbi. Pada bagian yang terinfeksi mula-mula terjadi bercak kebasahan. Bercak membesar dan mengendap (melekuk), bentuknya tidak teratur, berwarna coklat tua kehitaman. Jika kelembaban tinggi jaringan yang sakit tampak kebasahan, berwarna krem atau kecoklatan, dan tampak agak berbutui-butir halus. Disekitar bagian yang sakit terjadi pembentukan pigmen coklat tua atau hitam.

Jaringan yang membusuk pada mulanya tidak berbau, tetapi dengan adanya serangan bakteri sekunder jaringa tersebut menjadi berbau khas yang mencolok hidung (Machmud, 1984).Tanaman di pesemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat. Infeksi bakteri lebih banyak dijumpai pada tempat penyimpanan atau pada waktu pengangkutan (pasca panen) dari pada di lapangan.

Masalah utama yang ditimbulkan mikroba ini pada bidang Agriculture adalah penyerangan secara membabi buta pada wortel dan sayuran lain pada lahan atau penyimpanan yang mana jaringan tanaman akan berair yang akhirnya menjadi lembek dan berbau Morfologi Sel bakteri berbentuk batang dengan ukuran (1,5 x 2,0) x (0,6 x 0,9) mikron, umumnya membentuk rangkaian sel-sel seperti rantai, tidak mempunyai kapsul, dan tidak berspora. Bakteri bergerak dengan menggunakan flagela yang terdapat dikeliling sel bakteri. E. carotovora adalah bakteri gram negatif , berbentuk batang yang hidup soliter atau berkelompok dalam pasangan atau rantai. Merupakan bakteri tanpa spora berflagela, Bakteri ini termasuk jenis fakultatif anaerob. E. carotovora memproduksi banyak enzim ekstraselluler seperti pectic yang mendegradasi pektin, cellulase yang mendegradasi cellulase, hemicellulases, arabanases, cyanoses and a protease. Sebagai bakteri Mesofilik, E. carotovora menghabiskan hidupnya pada temperatur yang berkisar antara 27 30. Sekuen genom dari E. carotovora subsp. Atroseptica mengindikasikan bahwa mikroba jenis ini tidak mampu untuk melakukan fiksasi nitrogen akan tetapi dapat mendapat suplai energi dari 80 sistem transport energy. Daur Hidup Bakteri dapat menyerang bermacam-macam tanaman pertanian maupun hasil-hasilnya,khusnya tanaman hortikultura. Bakteri dapat mempertahankan diri dalam tanah dan dalam sisa-sisa tanaman lapang. Pada umumnya iinfeksi terjadi melalui luka atau lentisel. Infeksi dapat terjadi melalui luka-luka karena gigitan serangga atau karena alat-alat pertanian. Larva dan Imago lalat buah dapat menularkan bakteri, karena serangga ini membuat luka dan mengandung bakteri dalam tubuhnya. Di dalam simpanan dan pengangkutan infeksi terjadi melalui luka karena gesekan, dan sentuhan antara bagian tanaman yang sehat dengan yang sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit. Pembusukan berlangsung cepat dalam udara yang lembab dan pada suhu yang relative tinggi. Dalam waktu sedemikan dalam waktu singkat seluruh bagian tanaman yang terinfeksi membusuk sehingga tanaman mati. Dengan demikian di dataran rendah penyakit busuk lunak menimbulkan kerugian yang lebih besar (Sunarjonno, 1980). Ekologi. Dalam lingkup tanaman terinfeksi, E. carotovora dapat juga ditemukan pada perut serangga, air yang dibawa oleh udara, genangan air sungai dan timbunan wortel. Setelah terjadi hujan di atas tanaman yang terinfeksi, udara yang mengandung bakteri terbentuk. 80% dari bakteri yang tersuspensi di udara dapat bertahan hidup antara lima sampai sepuluh menit dan

dapat terbawa udara sejauh satu mil. Suhu optimal untuk perkembangan bakteri 27. Di Indonesia terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Patologi. E. carotovora adalah patogen tanaman yang dapat meyebabkan kematian sel melalui perusakan dinding sel tanaman dengan membuat sel secara osmosis mudah pecah. Hal ini bisa terjadi akibat produksi PCWDE seperti enzim pectic ekstrasellular dan sellulase yang menghancurkan pektin dan sellulase. Organisme ini dapat menyebabkan penyakit busuk lunak pada banyak tanaman dan sayuran yang dapat dikenali dengan bau busuk dan bagian luar yang lembek. Tanaman inang. Kentang, wortel, seledri, tomat, selada, kailan, caisin, kubis bunga, petsai, sawi hijau, bawang merah, bawang bombai, bawang daun, bawang putih, semangka, tembakau dan ubi-ubian. Teknik pengendalian dan Pengelolaan. Di Indonesia pengetahuan mengenai penyakit busuk lunak masih sangat terbatas, sehingga anjuran yang mantap untuk mengendallikan penyakit tersebut belum dapat diberikan. Untuk sementara Machmud (1984) memberikan anjuran sebagai berikut 1. Sanitasi. Menjaga Kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman sakit sebelum penanaman. 2. Menanam dengan jarak yang tidak terlalu rapat untuk menghindarkan kelembaban yang terlalu tinggi, terutama di musim hujan. 3. Pada waktu memelihara tanaman diusahakan untuk sejauh mungkin menghindari terjadinya luka yang tidak perlu, khususnya pada waktu menyerang. 4. Pengendalian pasca panen dilakukan dengan a. Mencucui tanaman dengan air yang mengandung chlorin b. Mengurangi terjadinya luka pada waktu penyimpanan dan pengangkutan c. Menyimpan dalam ruangan yang cukup kering, mempunyai ventilasi yang cukup, sejuk dan difumigasinya sebalumnya. Untuk mencuci tanaman dapat juga di pakai boraks 7,5% (Anom, 1979)

Sumber http://cair-kecerdasananak.blogspot.com/2010/11/laporan-praktikum-dpt-tentangpenyakit.html

TUGAS PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI MORFOLOGI BAKTERI BUSUK LUNAK (Erwinia carotovora) PADA WORTEL

Oleh Ratri Kusuma Devi 0910480135

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Anda mungkin juga menyukai