Anda di halaman 1dari 3

Deskripsi umum

E. vexans merupakan parasit obligat, pathogen tersebut tidak dapat


ditumbuhkan dalam media buatan. Penyakit cacar teh juga dapat merusak
kualitas teh, karena dapat menurunkan kandungan theaflavine,
thearubigine, kafein, dan jumlah fenol.
E. vexans memproduksi banyak basidiospora dan dapat dengan
mudah terpencar secara luas. Basidiospora E. vexans terbentuk pada
daun yang terinfeksi dan ketika cukup matang akan dipencarkan ke udara
dan dengan mudah diterbangkan angin. Pada tahap ini, basidiospora
memiliki potensi untuk tercuci oleh curah hujan. Ketika permukaan daun
atau ranting muda dipenuhi oleh basidiospora dan kondisi lingkungan
mendukung, basidiospora akan berkecambah dan melakukan penetrasi ke
dalam epidermis daun.
Fase seksual dan aseksual
Exobasidium vexans akan berkembang biak menggunakan
basidiospora. Exobasidium vexans memiliki basidiospora yang berdinding
tipis. Penyakit cacar teh hanya dapat disebarkan oleh basidiospora atau
oleh pengangkutan bahan tanaman hidup.
Pada keadaan lapisan air yang tipis ataupun kelembapan yang
tinggi spora akan berkecambah dengan membentuk pembuluh kecambah.
Hal tersebut akan menyebabkan infeksi/penetrasi secara langsung
dengan cara menembus lapisan epidermis daun teh atau melalui mulut
kulit (stomata). Untuk menembus lapisan epidermis, pembuluh kecambah
akan membentuk apresorium (pembesaran hifa seperti piringan
multinucleate) pada ujungnya. Apresorium akan melakukan
infeksi/penetrasi pada permukaan daun teh bagian atas. Proses
perkecambahan spora, pembentukan apresorium, dan penetrasi ke dalam
daun teh memerlukan waktu selama 16 jam. Setelah penetrasi maka
infeksi akan segera terjadi dan selama 9-14 hari maka cacar yang ada
sudah dapat membentuk spora baru.

Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycetes
Kelas : Exobasidiomycetes
Subkelas : Exobasidiomytidae
Ordo : Exobasidiales
Family : Exobasidiaceae
Genus : Exobasidium
Spesies : Exobasidium vexans

Karakteristik
Perkecambahan basidiospora memerlukan kelembapan yang lebih
tinggi dari 90% atau bahkan diperlukan lapisan air pada permukaan daun
teh. Biasanya basidiospora menjadi tidak dapat berkecambah dengan baik
di dalam tetes air dan berkecambah sangat baik di dalam lapisan embun
Gejala serangan
E. vexans menginfeksi daun dan menyebabkan bintik-bintik tembus
pandang berukuran kecil dalam 3-10 hari setelah infeksi, bintik melebar
dan secara bersamaan, bagian bawah daun menjadi cembung dan
membentuk gejala khas seperti cacar. Pada gejala lanjut, cacar berubah
menjadi nekrotik dan menyebabkan dieback.

Daftar Pustaka
Dahliani. 2012. Kajian Ekologi Exobasidium vexans, Penyebab Penyakit
Cacar Daun Teh di PT Perkebunan Teh Tambi. Skripsi. Fakultas
Pertanian. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 37 hlm.
Fauziyah, Norma, Bambang Hadisutrisno, dan Achmadi Priyatmojo. 2018.
Waktu Pemencaran dan Pengaruh Jenis Air terhadap
Perkecambahan Basidiospora Exobasidium vexans, Penyebab
Penyakit Cacar Daun Teh. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia, Vol. 22, No. 1 : 66-71.
Rezamela, E., F. Fauziah, & S.L. Dalimoenthe. 2016. Pengaruh Bulan
Kering terhadap Intensitas Serangan Empoasca sp. dan Blister
Blight di Kebun Teh Gambung. Jurnal Penelitian Teh dan Kina 19:
169-176.

Gambar

Anda mungkin juga menyukai