Pengendalian Gulma
114
Pisang
Nenas
Jambu Mete
Gulma
Rumput/Teki
Daun Lebar
Ageratum conyzoides,
Echinochloa colonum,
Alternanthera sessilis,
Digitaria spp., Eleusine
indica, Cyperus rotundus Amaranthus spp.,
Amaranthus spinosus,
Cleome rutidospermae,
Portulaca oleraceae
Setaria plicata, Panicum Ageratum conyzoides,
Borreria alata, Cleome
repens, Eleusine indica,
rutidospermae, Mimosa
Ottochloa nodosa,
invisa
Paspalum conjugatum,
Cyperus spp.
Axonopus compressus,
Richardia brasiliensis,
Cynodon dactylon,
Borreria alata,
Panicum repens, Eleusine Elephantropus scaber,
indica, Digitaria spp.,
Amaranthus spinosus,
Brachiaria eruciformis,
Chromolena odorata,
Brachiaria mutica,
Cleome rutidospermae,
Cyperus spp.
Commellina diffusa,
Euphorbia spp.,
Paspalum conjugatum
Pengendalian Gulma
115
Pengendalian Gulma
117
tajuk tanaman semakin membesar dan melebar. Pada saat pemeliharaan tanaman,
penyiangan 1 1.5 bulan satu kali dapat dilakukan.
Dalam keadaan tertentu (gulma tahunan berkayu dengan perakaran dalam
dan kokoh), kadang-kadang diperlukan pembongkaran tunggul/rimpang gulma.
Alat-alat yang digunakan adalah garpu, cangkul, parang. Misalnya gulma
Melastoma malabthricum (harendong), Choromolaena odorata (kirinyuh),
Clibadium surinamense, Themeda gigantea (glagah), Imperata cylindrica (alangalang) dan Sida rhombifolia (sidagori). Sejumlah gulma dengan tipe pertumbuhan
menjalar harus ditarik (dijojo), misalnya gulma Mikania micrantha (areuy
kapituheur), Commelina nudiflora (gewor) dan Richardia brasiliensis (goletrak
beuti).
Gulma yang telah dicabut, dibabat atau ditarik kemudian dikumpulkan pada
suatu tempat, dijadikan serasah/mulsa atau dapat dibakar. Pelaksanaan
pembakaran hendaknya cukup aman terhadap tanaman, lingkungan sekitar dan
terawasi.
Pengendalian gulma dengan pembakaran dapat memusnahkan gulma, tetapi
biji dan organ pembiak vegetatif di dalam tanah tidak mati. Pemakaian
mulsa/serasah dapat menekan pertumbuhan gulma. Serasah dapat berasal dari
gulma yang telah mati, bagian-bagian tanaman atau tumbuhan serasah yg sengaja
ditanam (penutup tanah). Selain serasah organik dapat juga plasik penutup abuabu hitam, namun mungkin bahan ini cukup mahal. Namun demikian pemakaian
plastik sering digunakan pada hortikultura semusim. Tindakan ini menghambat
perkembangan gulma, kecuali pada bar.isan lubang tanam.
Pembuatan piringan tanaman dapat dilakukan dibawah tajuk tanaman
bersamaan untuk kepentingan pemupukan. Untuk selanjutnya dalam kegiatan
pemeliharaan tanaman bagian piringan ini dapat disiang dengan lebih baik dan
lebih sering daripada bagian gawangan. Misalnya : bagian piringan dengan babat
rendah atau babat bersih, sedangkan bagian gawangan dengan babat tinggi.
Pengendalian dengan cara lain adalah menggunakan bahan kimia. Sejumlah
bahan telah diketahui efektif untuk mengendalikan gulma termasuk gulma yang
cukup sukar dikendalikan secara manual/mekanis (alang-alang).
Namun
pengetahuan teknis, keamanan dan pertimbangan ekonomi perlu dilakukan.
Pengendalian secara khemis juga dapat dilakukan dengan memperhatikan waktu
aplikasi pengendalian, sebelum atau sesudah gulma muncul di pertanaman
hortikultura (pra/pasca tumbuh). Herbisida pra tumbuh dapat digunakan pada
pertanaman hortikultura yang berumur setahun. Misalnya : pengendalian gulma
dengan herbisida pra tumbuh pada tanaman kentang, bawang merah dan cabai.
Herbisida pasca tumbuh dapat digunakan pada pertanaman hortikultura tahunan,
selain herbisida pra tumbuh.
Pada pengendalian gulma hortikultura secara khemis digunakan beberapa
jenis herbisida pra maupun pasca tumbuh. Untuk pertanaman hortikultura
semusim biasanya digunakan herbisida pra tumbuh, sementara pada pertanaman
hortikultura tahunan dapat digunakan herbisida pra dan pasca tumbuh.
Penggunaan herbisida pra tumbuh dimaksudkan untuk membersihkan media
tumbuh dari gulma sambil mendorong pertumbuhan tanaman karena tanpa
kehadiran tumbuhan lain yang dapat berkompetisi. Herbisida pasca tumbuh lebih
Pengendalian Gulma
118
sesuai pada pertanaman hortikultura tahunan karena tingkat selektivitas yang lebih
baik terhadap herbisida.
Tabel 10.2 Jenis Pengendalian
Hortikultura
Pengendalian Khemis
Bawang merah
Pisang
Nenas
Jambu mente
oksifluorfen, flufenacet
ametrin, paraquat
ametrin, diuron
glifosat
Ciri
oksifluorfen
oksifluorfen
ametrin
flufenacet
paraquat
diuron
Pengendalian Gulma
Pengendalian
manual/mekanis, budidaya, pra, terpadu
manual/mekanis, budidaya, pra/pasca, terpadu
manual/mekanis, budidaya, pra, terpadu
manual/mekanis, budidaya, pasca, terpadu
119