Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH RIVIEW JURNAL

PROMOSI KESEHATAN PADA MASYARAKAT PETANI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas

Mata kuliah Promosi Kesehatan Lanjutan Dosen pembimbing:

Muhamad Sahli., SKM., M. Kes

Disusun Oleh :
Wahyu Trimawan (2021200011)
Ahmad Rangga Arizqi (2021200022)
KELAS 2A

PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH di WONOSOBO
Tahun 2023
Artikel yang akan ditulis kali ini berjudul "Edukasi Petani tentang Penggunaan Pestisida
Secara Aman dan Sehat yang ditulis oleh Erwin,Hanifa Maher Denny,Yuliani Setyaningsih.
Kita melihat bahwa penulisan judul sudah tepat sehingga mudah dipahami oleh para pembaca
dan tahu tentang isi dari artikel yang akan dibacanya. Karena penulis sudah sangat jelas
dalam memaparkan maka fokuslah pada pembahasan apa saja yang akan dibahas didalam
Edukasi Petani tentang Penggunaan Pestisida Secara Aman dan Sehat

Untuk bagian pembahasan, yang membahas tentang rendahnya pengetahuan petani juga
dikarenakan oleh latar belakang pendidikan yang rendah. Hasil studi menunjukkan bahwa
petani dengan latar belakang pendidikan rendah cenderung memiliki capaian pengetahuan,
sikap, dan praktik penggunaan pestisida yang kurang baik sehingga direkomendasikan agar
dilakukan edukasi baik formal maupun informal tentang penggunaan pestisida secara aman
dan sehat Pemahaman petani yang kurang baik akan berdampak pada pembentukan sikap dan
praktik yang kurang baik dalam penggunaan pestisida. Oleh karena itu, hal pertama yang
perlu dilakukan yaitu peningkatan kapasitas pengetahuan petani melalui program edukasi.
Pemberian program edukasi ini mampu meningkatkan kapasitas pengetahuan, sikap dan
praktik petani secara simultan. Pestisida adalah substansi kimia (bahan kimia, campuran
bahan kimia atau bahan – bahan lain) bersifat racun dan bioaktif yang digunakan untuk
membunuh atau mengendalikan berbagai hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida
(Inggris = Pesticide) berasal dari kata pest yang berarti organisme pengganggu tanaman
(hama) dan cide yang berarti mematikan/racun. Berikut ini pengertian dan dafinisi pestisida
dari beberapa sumber buku:
Menurut USEPA (United States Environmental Protection Agency), pestisida merupakan zat
atau campuran yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan, menolak, atau memusuhi
hama dalam bentuk hewan, tanaman dan mikro-organisme pengganggu (Zulkanain, 2010).
Menurut The United State Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida merupakan
suatu zat yang fungsinya untuk memberantas atau mencegah gangguan OPT diantaranya
serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang
dianggap hama pengganggu tanaman (Kardinan, 2000). Menurut Alsuhendra dan Ridawati
(2013), pestisida tidak hanya dapat membunuh organisme pengganggu tanaman saja,
melainkan dapat pula membunuh organisme lainnya yang bukan sasarannya seperti manusia.
Hal ini, dikarenakan praktik penggunaan pestisida oleh petani kurang atau bahkan tidak
didasarkan pada pertimbangan ekologi dan kesehatan serta peraturan mengenai penggunaan
pestisida yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest berarti hama dan
cida berarti pembunuh. Yang dimaksud dengan hama bagi petani sangat luas yaitu : tungau,
tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan
virus,nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang
dianggap merugikan.

Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengertian pestisida adalah semua zat kimia
atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
1. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak
tanaman atau hasil-hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan.
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagia-bagian tanaman,
tidak termasuk pupuk.
4. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan
ternak.
5. Memberantas dan mencegah hama-hama air.
6. Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah
tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-
binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu
dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut produk
perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya dari produk-produk
yang digunakan dibidang lain. mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada
tanaman, tanah dan air.

Pengelolaan pestisida adalah kegiatan meliputi pembuatan, pengangkutan, penyimpanan,


peragaan, penggunaan dan pembuangan / pemusnahan pestisida. Selain efektifitasnya yang
tinggi, pestisida banyak menimbulkan efek negatif yang merugikan. Dalam pengendalian
pestisida sebaiknya pengguna mengetahui sifat kimia dan sifat fisik pestisida, biologi dan
ekologi organisme pengganggu tanaman.

A. Jenis Pestisida

Pestisida oleh para ahli dikelompokan untuk mempermudah pengenalanya. Pestisida dapat


dikelompokkan berdasarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara kerjanya, cara
masuk, golongan senyawa, dan asal bahan aktifnya.

Ditinjau dari jenis organisme  yang menjadi sasaran penggunaan pestisida dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis antara lain:

1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan
semua jenis serangga.
2. Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa
digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.
3. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa
membunuh bakteri.
4. Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
5. Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang
digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba.
6. Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan
untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.
7. Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput,bekicot serta
tripisan yang banyak dijumpai di tambak.
8. Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk membunuh
tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.
9. Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi untuk merusak telur.
Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, berarti kutu, tuma, berfungsi untuk
membunuh kutu atau tuma.
10. Piscisida, berasal dari kata Yunani Piscis, berarti ikan, berfungsi untuk membunuh
ikan.
11. Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pelubang kayu berfungsi
untuk membunuh rayap.

B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida

1. Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga
sasaran lewat kulit (kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat
pestisida aktif bekerja.
2. Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan
bekerja lewat sistem pernapasan.
3. Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan
serta masuk ke dalam organ pencernaannya
4. Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan
herbisida. Racun sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman
akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat
membunuh hama yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri.
Pada insektisida sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap
cairan tanaman yang telah disemprot.
5. Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses
metabolismenya.
6. Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi
rusak.

C. Berdasarkan Bentuk Fisiknya Pestisida dapat berupa

1. Cair.
2. Padat
3. Aerosol

D. Berdasarkan asal bahan aktif, pestisida dapat digolongkan menjadi :

1. Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, tembaga sulfat


dan garam merkuri
2. Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin, dll.
3. Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifos, prefonofos, dll.
4. Karbamat : karbofuran, SPMC, dll. Dinitrofenol : Dinex, dll.

Dampak Penggunaan Pestisida

a. Dampak positif

1. Dapat diaplikasikan dengan mudah


2. Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam waktu singkat
3. Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan ekonomi terutama jangka pendek.
4. dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan setiap tempat.
5. Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat

b. Dampak Negatif Pestisida.

1. Kematian musuh alami organisme pengganggu


2. Kenaikan populasi pengganggu
3. Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
4. Keracunan pestisida
5. Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.
6. Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
7. Keracunan terhadap satwa liar.
8. Keracunan terhadap makanan
9. Residu Pencemaran Lingkungan
10. Menghambat Perdagangan

Anda mungkin juga menyukai