DISUSUN OLEH
1. DEVEN FALLO
2. ERNAWATI
3. NINO GEFFI DIANA
4. KURUN NGAINI
5. LUHUNG TANTYOKO
6. DICKY DAMARA
7. ERIK PURWANTO
8. ARFIAN HARI B.
9. DWI AYU RATNASARI
10. GALIH SETO R.
2017
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN POKJA REMAJA
BAHAYA PESTISIDA TERHADAP KESEHATAN PETANI
DESA MOJOREMBUN KECAMATAN REJOSO KABUPATEN NGANJUK
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
A. Latar belakang
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya
untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia),
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia,
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain : pencemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara, dan lain-lain.
Indonesia adalah salah satu Negara berkembang dan Negara Agraris yang
sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Untuk
meningkatkan hasil pertanian yang ingin dicapai maka diperlukan berbagai sarana
yang mendukung agar dapat mencapai hasil yang memuaskan dan terutama dalam
hal mencukupi kebutuhan nasional dalam bidang pangan / sandang dan
meningkatkan perekonomian nasional dengan mengekspor hasilnya ke luar negeri.
Sarana-sarana yang mendukung peningkatan hasil di bidang pertanian tersebut
adalah alat-alat pertanian, pupuk, bahan-bahan kimia yang termasuk di dalamnya
adalah pestisida.
Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-
hama tanaman. Penggunaannya yang sesuai aturan dan dengan cara yang tepat
adalah hal mutlak yang harus dilakukan mengingat bahwa pestisida adalah bahan
yang beracun. Penggunaan bahan-bahan kimia pertanian seperti pestisida tersebut
dapat membahayakan kehidupan manusia dan hewan dimana residu pestisida
terakumulasi pada produk-produk pertanian dan perairan. Untuk meningkatkan
produksi pertanian disamping juga menjaga keseimbangan lingkungan agar tidak
terjadi pencemaran akibat penggunaan pestisida perlu diketahui peranan dan
pengaruh serta penggunaan yang aman dari pestisida dan adanya alternatif lain yang
dapat menggantikan peranan pestisida pada lingkungan pertanian dalam
mengendalikan hama, penyakit dan gulma.
Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan mengakibatkan
banyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya
keracunan pada petani. Hal-hal tersebutlah yang masih banyak diabaikan oleh para
petani Indonesia terutama didaerah pedesaan. Mereka tidak memperhatikan dampak
yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang mereka lakukan setiap harinya dengan
berbagai alasan klasik. Oleh karena itu, kami membahas tentang Penyakit yang dapat
ditimbulkan dari pekerjaan khususnya sebagai petani agar dapat menambah
pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai penyakit yang dapat ditimbulkan dari
pekerjaannya sehingga dapat membantu mencegah dan meminimalisir masalah baik
penyakit maupun keracunan akibat pestisida pada petani tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pestisida ?
2. Apa Jenis-Jenis Pestisida?
3. Apa Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan Petani?
4. Bagaimana Cara Pencegahan agar tidak Keracunan Pestisida?
5. Bagaimana Cara Penanganan Keracunan Pestisida ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pestisida
2. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Pestisida
3. Untuk mengetahui Dampak Pestisida Terhadap Kesehatan Petani
4. Untuk Mengetahui Cara Pencegahan agar tidak keracunan Pestisida
5. Untuk Mengetahui Cara Penanganan Keracunan Pestisida
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Untuk menambah Pengetahuan masyarakat desa Mojorembun tentang bahaya
pestisida terhadap kesehatan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Untuk menambah wawasan petugas kesehatan tentang pestisida dan
penanganan kasus keracunan pestisida.
3. Bagi Institusi Kesehatan
Untuk menambah refrensi pengetahuan mahasiswa khususnya tentang pestisida.
E. Rencana Jenis Kegiatan
1. Penyuluhan Bahaya Pestisida Terhadap Kesehatan Petani.
2. Mendemonstrasikan Cuci Tangan.
F. Anggaran Dana
1. Sarung tangan 40 X 3000 = 120.000
2. Masker 2 pack = 46.000
@1 pack 23.000
3. Snack 40 X 6000 = 240.000
4. Aqua 2 dus = 30.000
@ 1 dus 15.000
5. Foto Copy Leaflet 80 L = 20.000
@ 1 lembar 250
Total Rp. 456.000
SAP
BAHAYA PESTISIDA TERHADAP KESEHATAN PETANI
A. Materi
1. Pengertian Pestisida
Pembasmi hama atau pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
Nama ini berasal dari pest (hama) yang diberi akhiran cide (pembasmi).
Sasarannya bermacam-macam, seperti
serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan ataumikrobia yang dianggap
mengganggu. Dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai
racun.
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di
sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian
nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus,
burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
Pestisida adalah bahan-bahan kimia yang tidak terlepas dari penggunaannya
untuk mengendalikan hama dan jasad pengganggu lainnya. Pestisida tidak saja
membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produk pertanian, tapi juga
membawa dampak negatif terhadap lingkungan di sekitarnya, (Diana, 2000).
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang
mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian
tanaman. Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan
pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih
dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah
batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
2. Jenis-Jenis Pestisida
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama,
baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan kita.
Berdasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida digolongkan menjadi
insektisida, herbisida, nematisida, fungisida, dan rodentisida
Jenis-jenis Pestisida diantaranya :
a. Insektisida
Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas serangga, seperti nyamuk,
kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya.
Contoh insektisida antara lain diazinon, tiodan, basmion, basudin, propoksur,
diklorovinil dimetil fosfat, timbel arsenat, dan magnesium fluorosilikat.
b. Herbisida
Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan mematikan gulma atau
tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang.
Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang
menyerap semua zat makanan yang ada dalam tanah. Contoh herbisida antara
lain gramoxone, totacol, pentakloro fenol, dan amonium sulfonat.
c. Nematisida
Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama cacing. Hama ini sering
merusak akar atau umbi tanaman. Contoh nematisida adalah oksamil dan
natrium metam.
d. Fungisida
Fungisida adalah pestisida untuk memberantas jamur (fungi). Contoh fungisida
adalah timbel (I) oksida, carbendazim, tembaga oksiklorida, dan natrium
dikromat.
e. Rodentisida
Rodentisida adalah pestisida untuk memberantas binatang pengerat, misalnya
tikus. Contoh rodentisida adalah warangan (senyawa arsen) dan thalium sulfat.
3. Dampak Negatif Pestisida terhadap Kesehatan.
a. Paru-paru dan sistem pernafasan
Bahan kimia yang dapat merusak ginjal disebut nefrotoksin. Efek bahan
kimia terhadap ginjal meliputi gagal ginjal sekonyong-konyong (gagal ginjal
akut), gagal ginjal kronik dan kanker ginjal atau kanker kandung kemih.
d. Sistem syaraf
Sejumlah bahan kimia seperti arsin, benzen dapat merusak sel-sel darah
merah yang menyebabkan anemia hemolitik. Bahan kimia lain dapat merusak
sumsum tulang dan organ lain tempat pembuatan sel-sel darah atau dapat
menimbulkan kanker darah.
h. Kanker Payudara
i. Sistem reproduksi
Bahan kimia dapat pula menyerang sistem kekebalan, tulang, otot dan
kelenjar tertentu seperti kelenjar tiroid. Petani yang terpapar pestisida akan
mengakibatkan peningkatan fungsi hati sebagai salah satu tanda toksisitas,
terjadinya kelainan hematologik, meningkatkan kadar SGOT dan SGPT dalam
darah juga dapat meningkatkan kadar ureum dalam darah.
9. Evaluasi
Pre Penyuluhan
a. Memberi Pertanyaan pengertian Pestisida
b. Memberi Pertanyaan Bahaya Pestisida
c. Memberi Pertanyaan Mencegah agar tidak Keracunan Pestisida
d. Memberi Pertanyaan Menangani keracunan Pestisida.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN
A. Materi
1. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama
ke seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas
dibawah aliran air (Larsan, 1995).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris
dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES, 2007).
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan
air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk
menghilangkan kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan
langkah awal untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah
sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan ?
a. Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman kedalam
tubuh saat kita makan.
b. Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel di
tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
c. Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor.
Contohnya seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman
didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari
tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
d. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini
juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun
tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
a. Langkah 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni 6
langkah yaitu :
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah
sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di
tuangkan dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi
bisa digunakan sabun batangan.
6. Tujuan
3. Sasaran : Remaja
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1. Speaker
2. LCD
3. Leaflet
E. Kegiatan
Kegiatan Pendidikan
No. Waktu Respon Sasaran
Kesehatan
1. 5 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan yang 3. Memperhatikan
telah disepakati pada saat
pengkajian
4. Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan materi Memperhatikan penjelasan
penyuluhan secara teratur materi yang akan diberikan
dan berurutan
2. Pengertian mencuci
tangan
3. Tujuan mencuci tangan
4. Alasan mencuci tangan
harus di air yang mengalir
5. Langkah mencuci tangan
yang baik dan benar
3. 5 menit Evaluasi :
1. Memberikan pertanyaan 1. Merespon
berkaitan dengan materi 2. Menjawab pertanyaan
yang sudah dijelaskan yang akan diberikan
2. Memberikan kesempatan
kepada Remaja untuk
bertanya
4. 5 menit Penutup :
1. Menyimpulkan hasil 1. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2. Membagikan leaflet 2. Menerima leaflet
3. Mengakhiri dengan 3. Menjawab salam
salam
F. Evaluasi
1. Diharapkan Remaja dapat menyebutkan pengertian mencuci tangan
2. Diharapkan Remaja dapat menyebutkan tujuan mencuci tangan
3. Diharapkan Remaja dapat menyebutkan alasan mencuci tangan harus di air yang
mengalir
4. Diharapkan Remaja dapat menyebutkan 6 cara mencuci tangan
5. Diharapkan Remaja dapat menyebutkan langkah mencuci tangan yang baik dan
benar
a. Prosedur : pre test
b. Jenis test : lisan
c. Butir soal : 5 soal
d. Pertanyaan :
1) Jelaskan pengertian mencuci tangan ?
2) Sebutkan tujuan mencuci tangan ?
3) Mengapa mencuci tangan harus di air yang mengalir ?
4) Sebutkan 5 waktu tepat mencuci tangan ?
5) Bagaimana langkah mencuci tangan yang baik dan benar ?
G. Daftar Pustaka
A. Poter, Patricia, Pery. (2002). Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Mosby : Elsevier
Science.
Media Sehat Edisi 4 terbitan Januari 2010
Penuntun Umum Untuk Petugas Puskesmas. (1995). Jakarta : Departemen Kesehatan.
Pedoman Pelatihan. Modul dan Materi Dokter Kecil. Jakarta