G AMBARAN UMUM
Puskesmas Langsa Kota dengan status Puskesmas Rawat Inap mulai memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sejak diresmikan oleh Dirjen Binkesmas Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Bapak Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH pada tanggal 10 Juli 2004 dengan wilayah
kerja yang mencakup 13 (Tiga Belas) Desa dalam Kecamatan Langsa Kota Pemerintahan Kota
Langsa dengan luas wilayah kerja 51,86 km2. Pada Agustus 2009 terjadi perubahan wilayah kerja
Puskesmas Langsa Kota sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Langsa Nomor: 170/744/2009
Tanggal 3 Maret 2009 Tentang Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota Tahun 2009 berubah dari 13
(Tiga Belas) desa menjadi 17 (Tujuh Belas) Desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Langsa
Kota, Langsa Barat dan Langsa Lama. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Langsa Nomor
5/440/2012 Tanggal 02 Januari 2012 wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota dibagi menjadi 16 desa
yang terdiri atas Gampong Alue Beurawe, Gampong Blang, Gampong Teungoh, Gampong Blang
Seunibong, Gampong Paya Bujok Blang Paseh, Gampong Tualang Teungoh, Gampong Peukan
Langsa, Gampong Meutia, Gampong Sungai Pauh, Gampong Kuala Langsa, Gampong Daulat,
Gampong Matang Seulimeng, Gampong Teulaga Tujuh, Gampong Sungai Pauh Pusaka, Gampong
Sungai Pauh Tanjung, Gampong Sungai Pauh Firdaus.
Letak geografis Kecamatan Langsa Kota yaitu terletak antara 0427 - 0433 Lintang Utara
(LU) dan berbentang 9758 - 9702 Bujur Timur (BT), dengan luas wilayah 51,86 Km 2 atau 16.62
Ha dan terletak pada ketinggian 0 25 meter diatas permukaan air laut (mdpl) dengan suhu ratarata 28C - 32C.
Letak Administratif:
a.
b.
c.
d.
VISI
VISI
Terwujudnya Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Kota sehat tahun 2015
MISI
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
2) Meningkatkan kegiatan yang mengedepankan
upaya promotif dan preventif
3) Meningkatkan kualitas pelayanan
kuratif dan rehabilitatif
4) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat
STRATEGI
1) Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, asri, aman,
dan nyaman
2) Meningkatkan profesionalisme SDM agar dapat
mewujudkan pelayanan yang efektif, efisien dan
memuaskan
3) Menggalang kemitraan dengan instansi atau LSM
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Langsa Kota
4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya
kesehatan berbasis masyarakat
5) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
MOTTO
MOTTO
BERMARTABAT dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yaitu Bersih,
Empati, Religius, Memuaskan, Asri, Ramah, Tepat, Amanah, Bermutu,
Akuntabel, Teladan.
Adapun penjabaran makna dari kata BERMARTABAT yaitu:
a. Bersih
Puskesmas memiliki bangunan fisik dan lingkungan yang bersih
b. Empati
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati
c. Religius
Tindakan dan penampilan petugas mencerminkan performa yang agamis sehingga bisa menjadi
teladan bagi masyarakat
d. Memuaskan
Memberikan pelayanan yang sesuai/melampaui harapan masyarakat
e. Asri
Bangunan dan penataan ruang indah dipandang serta terdapat tanaman yang rindang sebagai
hiasan tanaman hidup
f. Ramah
Memberikan pelayanan dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
g. Tepat
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
h. Amanah
Petugas dipercaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik serta bisa menjaga kerahasiaan
pasien
i. Bermutu
Tanggap dan mampu menjawab kebutuhan dan tantangan kesehatan masyarakat sesuai dengan
standar dan profesionalisme
j. Akuntabel
Tindakan yang dilakukan terkait dengan pelayanan dapat dipertanggungjawabkan
k. Teladan
Tindakan dan penampilan petugas mencerminkan performa yang agamis sehingga bisa menjadi
teladan bagi masyarakat
1
4
13
1
2
11
1
0
0
1
5
2
1
1
6
3
2
3
3
1
3
3
0
3
2
9
3
2
8
3
1
7
2
7
3
2
6
3
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
3
2
5
3
Keterangan:
1. Taman Depan
2. UGD
3. R. Kartu
4. R. P-Care
5. R. Kepala Puskesmas
6. R. Tata Usaha
7. R. Bendahara
8. Kamar Mandi Pasien
9. Mushalla
10. Poli KIA KIB
11. Kamar Pasien I,II,III
12. Laboratorium
13. R. Periksa TB Paru&Kusta
14. Aula
15. Gudang Barang
16. Gudang Barang
17. R. Koordinator&Program
18. IPAL
19. Mess Perawat
20. R. Bersalin
21. Rumah Dinas Dokter
22. Rumah Dinas Kepala
Puskesmas
23. Gudang Obat
24. Tempat Parkir Pasien
25. Kantin
26. Tempat Parkir Ambulance
27. Pos Satpol PP
28. R. Farmasi
29. Poli Umum
30. R. PKPR& R. Periksa Mata
31. Poli Gigi
32. R. Gizi dan Imunisasi
kinerja bidan desa yaitu Kepala Puskesmas, Koordinator Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Kesehatan Keluarga dan Koordinator Bidan Desa. Fasilitas Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang
tersedia hanya 10 Poskesdes, yaitu di Gampong Teungoh, Gampong Daulat, Gampong Blang
Paseh, Gampong Matang Seulimeng, Gampong Kuala Langsa, Gampong Tualang Teungoh,
Gampong Alue Beurawe, Gampong Sungai Pauh Induk, Gampong Blang, Gampong Teulaga Tujuh.
Sedangkan gampong yang tidak ada poskesdes yaitu Gampong Blang Seunibong, Gp. Peukan
Langsa, Gp. Meutia, Gp. Sungai Pauh Pusaka, Gp. Sungai Pauh Tanjung, Gampong Sungai
Pauh Firdaus. Hal ini menjadi kendala bagi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat
karena fasilitas kurang memadai.
Gambar 3. Masyarakat sedang Mendengarkan Bidan Desa Memaparkan Hasil Survey Mawas Diri
6. Senam dan Edukasi Lansia
Senam ini dilakukan setiap seminggu sekali dan edukasi setiap dua minggu sekali. Acara ini
merupakan kerjasama dengan BPJS. Dalam kegiatan ini, panitia kegiatan berusaha mengemas acara
secara menarik seperti memberikan door prize, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kadar gula
darah, pemeriksaan kadar kalsium dalam tulang. Hal ini diharapkan para lansia bisa semangat untuk
mengikuti kegiatan secara rutin. Out put kegiatan yaitu kesehatan para lansia tetap terjaga.
Senam ini dilakukan setiap seminggu sekali setelah dilakukannya senam lansia. Dengan
adanya senam ini, pegawai bisa refreshing (menghilangkan kepenatan sejenak) supaya lebih fresh
dalam memberikan pelayanan. Selain itu, esensi dari senam bersama ini juga untuk memupuk
kekompakan pegawai.
8.
mengedepankan upaya promotif dan preventif pada ibu hamil supaya sehat ibu dan bayi yang
dilahirkan nanti. Kegiatan ini dilakukan selama 3x dalam setahun. Adapun sasarannya adalah ibu
hamil dengan usia kehamilan 0-9 bulan dengan materi tentang ANC Terpadu, perawatan bayi,
perawatan nifas. Kegiatan biasanya dilakukan di rumah kader, kantor geuchik, dan poskesdes.
Prestasi yang diraih oleh Puskesmas Langsa Kota ini masih perlu ditingkatkan terutama prestasi
yang terkait dengan pelayanan. Komitmen kami yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan mutu pelayanan sehingga masyarakat bisa hidup sehat.
10
LAPORAN UMUM
1. KEMATIAN
Perbandingan kasus kematian ibu, neonatal, bayi, dan balita dari tahun 2012, 2013, dan 2014 dapat
dilihat pada diagram di bawah ini:
Grafik 1. Grafik Kematian Ibu, Neonatal, Bayi, Balita Tahun 2012, 2013, 2014
Berdasarkan Grafik 1 diatas dapat diketahui bahwa sampai dengan Agustus tahun 2014 sudah
tidak ada lagi kematian ibu dan balita. Sedangkan sampai dengan Agustus tahun 2014 kematian
neonatal menunjuk angka 8. Hal ini tentunya patut diwaspadai, jangan sampai kematian neonatal
melonjak di akhir tahun 2014. Untuk kematian bayi sampai dengan Agustus tahun 2014 berjumlah
11
2 kasus. Meskipun angka ini tidak terlalu fantastis, namun pencegahan terhadap penyakit penyebab
kematian bayi perlu dicegah. Oleh sebab itu perlu kerjasama lintas sektor untuk mendukung
kegiatan yang bisa menjadi upaya pencegahan seperti kelas ibu hamil dan posyandu.
2. GIZI
Kasus gizi kurang sampai dengan Agustus 2014 yaitu sebanyak 20 balita. Kami fokus untuk
memantau balita dengan gizi kurang supaya tidak jatuh menjadi gizi buruk. Sedangkan kasus gizi
buruk dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Pantauan Gizi Buruk
Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa 3 (Tiga) balita yang mengalami gizi buruk
pada tahun 2014 ini sudah menunjukkan kondisi normal. Hal ini menunjukkan keseriusan kami
dalam memberantas kasus gizi buruk sehingga anak-anak bisa tumbuh secara sehat.
3. Kejadian Penyakit
Kejadian penyakit di Puskesmas Langsa Kota dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
12
Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa kasus Diare merupakan kasus tertinggi.
Namun, berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa kasus diare telah menurun pada bulan
Agustus. Hal ini dikarenakan keseriusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa dalam
menindaklanjuti kasus tersebut. Upaya yang dilakukan yaitu dengan cara menginvestigasi kejadian
penyakit diare dan memutus mata rantai penularan diare. Selain itu, juga digalakkan penyuluhan
tentang penyakit diare termasuk di lapangan merdeka supaya masyarakat lebih hati-hati dalam
mengkonsumsi air dan makanan.
Sedangkan untuk kasus TB perlu untuk diwaspadai karena penularan lebih cepat terjadi
terutama dengan keluarga yang tinggal serumah. Oleh sebab itu, perlu dukungan keluarga supaya
penderita tidak putus obat. Karena dikhawatirkan penyakitnya akan lebih parah.
13
Untuk kejadian penyakit DBD, dapat dilihat perkembangannya dalam Grafik 2 di bawah ini.
14