KESEHATAN DI PENGUNGSIAN
Bencana pengungsian
masalah kesehatan
Penyebab :
– kurangnya air bersih
kebersihan diri,
buruknya sanitasi
lingkungan
perkembangbiakan
beberapa jenis penyakit
menular dll.
– Persediaan pangan yang
tidak mencukupi
penurunan derajat
kesehatan dalam
pemenuhan kebutuhan
gizi seseorang.
BENCANA
Peristiwa
ancaman /mnggu
khdpan manusia
alam, non,
manusia
kerugian perlu
bantuan luar.
PENGUNGSI
Orang/kelompok
meninggalkan tempat
tinggal tekanan
berupa kekerasan fisik
&/mental manusia
dan bencana alam
mencari perlindungan
1
Mengenali
karakteristik
bencana
Pelayanan Kesehatan Dasar di Pengungsian
• Pelayanan Pengobatan
• pelayanan imunisasi
• pelayanan kesehatan ibu dan anak
• Pelayanan gizi
• pemberantasan penyakit menular dan pengendalian vektor
• Pelayanan kesehatan Jiwa
• Pelayanan Promosi Kesehatan
• Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• Kesehatan Reproduksi
2
Persiapkan
hal-hal yang
perlu
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
• Vaksinasi
• Masalah Umum di Pengungsian
• Manajemen Kasus
• Surveilans
Menjamin Pelayanan Kesehatan Bagi
Pengungsi
• penugasan relawan dan petugas kesehatan
• fokus pelayanan kesehatan pada upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular
• pengadaan sistem informasi kesehatan
• pengaturan khusus
Fokus
pengungsian
3
Karakteristik
Bencana
Setiap jenis bencana
karakteristik erat dengan
akibatnya
BUMI
1. Tidak ada tanda- 1. Memerlukan
tanda peringatan evakuasi dan
2. Onset kejadian tiba- tindakan medis
tiba segera
3. Dampak utamanya 2. Masalah kesehatan
diakibatkan oleh yang paling sering
pergerakan patahan adalah kasus trauma
dan mengakibatkan 3. Kesukaran akses dan
kerusakan struktur mobilisasi
bangunan dan
infrastruktur.
ERUPSI ERUPSI GUNUNG API
GUNUNG
Karakteristik : Permasalahan :
1. Ada tanda peringatan 1. Debu vulkanik
dan dapat diprediksi
MERAPI
menyebabkan
2. Dapat merusak masalah pernapasan
struktur bangunan dan dapat
3. Aliran lava dapat mencemari sumber
mengakibatkan air
kebakaran
2. Masalah kesehatan
4. Sebaran debu vulkanik yang paling sering
dapat menjangkau
areal yang luas adalah kasus ISPA
dan kasus luka bakar
5. Banjir lava dapat
terjadi jika disertai 3. Memerlukan
hujan evakuasi dan
tindakan medis
TSUNAMI
TSUNAMI Karakteristik : Permasalahan :
1. Ada tanda peringatan 1. Waktu evakuasi yang
dan dapat diprediksi sangat singkat
2. Gelombang tsunami 2. Memerlukan
dapat sangat evakuasi dan
destruktif terhadap tindakan medis
lingkungan di daerah segera
pesisir termasuk 3. Masalah kesehatan
merusak struktur yang paling sering
bangunan dan adalah tingginya
infrastruktur korban meninggal
dan kasus trauma
ANGIN SIKLON TROPIS
ANGIN (ANGIN PUTING BELIUNG)
PUTING
Karakteristik : Permasalahan :
1. Biasanya dapat 1. Memerlukan
BELIUNG diprediksi dan
terkait musim
evakuasi dan
tindakan medis
2. Dapat merusak 2. Masalah
struktur kesehatan yang
bangunan dan paling sering
memutus akses adalah kasus
trauma
BANJIR
BANJIR Karakteristik :
1. Onset kejadian dapat
Permasalahan :
1. Biasanya
berlangsung lambat, cepat
atau tanpa peringatan memerlukan
(banjir bandang) evakuasi
2. Biasanya terkait musim 2. Dapat
3. Dampak merusak mengakibatkan
tergantung pada tinggi air,
luas genangan, lamanya masalah kesehatan
genangan, kecepatan aliran, masyarakat
material yang hanyut dan
tingkat kepekatan/endapan 3. Berpotensi
lumpur mengakibatkan
4. Dapat mengakibatkan penyakit menular
kerusakan struktur atau penyakit
bangunan dan infrastruktur
5. Dapat memutus akses dan
berpotensi KLB
mengisolasi masyarakat
TANAH TANAH LONGSOR
Karakteristik : Permasalahan :
LONGSOR 1. Onset kejadian
berlangsung
1. Memerlukan
evakuasi
cepat dengan 2. Masalah kesehatan
atau tanpa yang paling sering
peringatan adalah kasus
trauma
2. Mengakibatkan
kerusakan
struktur
bangunan
3. Dapat memutus
akses
Click icon to add picture
FOKUS
PENGUNGSI
Pencegahan Hal2 yg
dan berkaitan dgn
Pelayanan Gizi dan
Pemberantasa Lingkungan kebutuhan
Kesehatan pangan
n Penyakit dasar
Menular kesehatan
Pelayanan 1. Puskesmas setempat, Pembantu, Bidang
Kesehatan
Desa dan Pos kesehatan yang ada.
2. Bila mungkin, RS Swasta, Balai pengobatan
Swasta, LSM Lokal maupun LSM
Internasional yang terkait dengan bidang
kesehatan bekerja sama serta
mengkoordinasikan upaya - upaya pelayanan
kesehatan bersama.
3. Memakai standar pelayanan puskesmas.
4. Dalam kasus - kasus tertentu rujukan dapat
dilakukan melalui system rujukan yang ada.
5. 1 (satu) Pusat Kesehatan pengungsi untuk
20.000 orang.
6. 1 (satu) Rumah Sakit untuk 200.000 orang
Pencegahan 1. Bila muncul satu kasus campak (yang baru
dalam tahap diduga ataupun sudah
dan dipastikan) ini berarti harus diadakan
pemantauan dilokasi termasuk mengenai
Pemberantasan status vaksinasi dan usia pasien .
2. Dalam pengendalian wabah campak
Penyakit pemberian vaksin kepada anak usia 6 bulan
sampai 15 tahun atau lebih dan pemberian
Menular dosis vit A yang tepat adalah kuncinya.
3. Cacar air (10% dari penduduk berusia 6
bulan sampai 5 tahun belum diimunisasi.
4. Penyakit infeksi pernafasan (ada
kecenderungan peningkatan kasus)
5. Diare (ada kecenderungan peningkatan
kasus)
Gizi dan
1. Melaksanakan profesionalisme tenaga lapangan untuk
penanganan gizi pengungsi melalui orientasi dan
pelatihan.
Pangan 2. Menyelenggarakan
berdasarkan
memperhatikan
intervensi
tingkat
prevalensi,
gizi
kedaruratan
keadaan
dilaksanakan
dengan
penyakit,
ketersediaan seumberdaya (tenaga, dana dan sarana),
kebijakan yang ada, kondisi penampungan serta latar
belakang social budaya. Melakukan surveilans gizi
untuk memantau perkembangan jumlah pengungsi,
keadaan status gizi dan kesehatan
3. Meningkatkan koordinasi lintas program, lintas sektoral,
LSM, dan ormas dalam penanggulangan masalah gizi
pada setiap tahap, dengan melibatkan tenaga ahli di
bidang : Gizi, Sanitasi, Evaluasi dan Monitoring
(Surveilans) serta Logistik
4. Pemberdayaan pengungsi di bidang pemenuhan
kebutuhan pangan dilakukan sejak awal pengungsian.
Fase Pertama (max.5 hr)
a. Pengungsi baru terkena bencana.
Gizi dan
b. Petugas belum sempat mengidentifikasi pengungsi secara lengkapc. Belum ada
perencanaan pemberian makanan terinci sehingga semua golongan umur
menerima bahan makanan yang sama
Pangan
Kegiatan :
1. Pemberian makanan jadi dalam waktu sesingkat mungkin.
2. Pendataan awal , jumlah pengungsi, jenis kelamin, golongan umur.
Gizi dan
darurat/Ransum, PMT darurat terbatas serta PMT terapi).
3. Melakukan penyuluhan baik perorangan atau kelompok dengan materi
penyuluhan sesuai.
Lingkungan
liter. Alat - alat ini sebaiknya berbentuk wadah
yang berleher sempit dan/bertutup